Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTEK PERAWATAN OTOMOTIF

Arya Bima Wicaksana


Filosofi Razad Sevenijati

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perawatan Mesin


Pengertian Perawatan Definisi Tujuan Bersifat Preventif Korektif - Menurut
Vincent Gasper , perawatan ( maintenance ) merupakan suatu kegiatan yang diarahkan
pada tujuan untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi sehingga
dari sistem produksi sehingga dari sistem itu dapat diharapkan menghasilkan out put
sesuai dengan yang dikehendaki . Sistem perawatan dapat dipandang sebagai
bayangan dari sistem produksi , dimana apabila sistem produksi beroperasi dengan
kapasitas yang sangat tinggi maka akan lebih intensif . (Vincent Gasper , 94 , Hal ;
513 ).
Perawatan juga dapat didefinisikan sebagai , suatu aktivitas untuk memelihara
atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau
penyesuaian penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi
produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pada dasarnya terdapat dua prinsip utama dalam sistem perawatan yaitu :
Menekan ( memperpendek ) periode kerusakan ( break down period ) sampai batas
minimum dengan mempertimbangkan aspek ekonomis.Menghindari kerusakan
( break down ) tidak terencana , kerusakan tiba tiba .
Dalam sistem perawatan terdapat dua kegiatan pokok yang berkaitan dengan
tindakan perawatan , yaitu :
1. Perawatan yang bersifat preventif
Perawatan ini dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan sebelum
peralatan itu menjadi rusak . pada dasarnya yang dilakukan adalah
perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan kerusakan yang tak terduga dan menentukan keadaan yang dapat
menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu
digunakan dalam proses produksi . Dengan demikian semua fasilitas
fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan preventif akan terjamin
kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi yang siap
digunakan untuk setiap proses produksi setiap saat . Hal ini memerlukan
suatu rencana dan jadwal perawatan yang sangat cermat dan rencana yang
lebih tepat.Perawatan preventif ini sangat penting karena kegunaannya
yang sangat efektif didalam fasilitas fasilitas produksi yang termasuk
dalam golongan critical unit sedangkan ciri ciri dari fasilitas produksi

yang termasuk dalam critical unit ialah kerusakan fasilitas atau peralatan
tersebut akan :
Membahayakan kesehatan atau keselamatan para pekerja
Mempengaruai kualitas produksi yang dihasilkan
Menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi
Harga dari fasilitas tersebut cukup besar dan mahal
Dalam prakteknya perawatan preventif yang dilakukan oleh suatu
perusahaan dapat dibedakan lagi sebagai berikut :

Perawatan rutin , yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawataan


yang dilakukan secara rutin ( setiap hari ) . Misalnya
pembersihan peralatan pelumasan oli , pengecekan isi bahan

bakar , dan lain sebagainya .


Perawatan periodic , yaitu aktivitas pemeliharaan dan
perawatan yang dilakukan secara periodic atau dalam jangka
waktu tertentu , misalnya setiap 100 jam kerja mesin , lalu
meningkat setiap 500 jam sekali , dan seterusnya . Misalnya
pembongkaran silinder , penyetelan katup katup , pemasukan

dan pembuangan silindermesin dan sebagainya .


Perawatan preventif akan menguntungkan atau tidak tergantung pada
Distribusi dari kerusakan pada penjadwalan dan pelaksanaan perawatan
preventif harus memperlihatkan jenis distribusi dari kerusakan yang ada ,
karena dengan mengetahui jenis distribusi kerusakan dapat disusun suatu
rencana perawatan yang benar benar tepat sesuai dengan latar belakang
mesin tersebut .Hubungan antara waktu perawatan prerventif terhadap waktu ,
perbaikan , hendaknya diantara kedua waktu ini diadakan keseimbangan dan
diusahakan dapat dicapai titik maksimal . jika ternyata jumlah waktu untuk
perawatan preventif lebih lama dari waktu menyelesaikan kerusakan tiba
tiba , maka tidak ada manfaatnya yang nyata untuk mengadakan perawatan
preventif , lebih baik ditunggu saja sampai terjadi kerusakan . Walaupun masih
ada suatu factor lainyang perlu diperhatikan yaitu apabila ternyata jumlah
kerugian akibat rusaknya mesin cukup besar yang meliputi biaya biaya :
Buruh menganggur
produksi terhenti
biaya penggantian spare part
Kekecewaan konsumen

maka walaupun waktu untuk menyelesaikan perawatan preventif sama dengan


waktu untuk menyelesaikan kerusakan , perawatan preventif masih dapat
dipertimbangkan untuk dilaksanakan .

2. Perawatan yang bersifat korektif


Perawatan ini dimaksudkan untuk memperbaiki perawatan yang rusak .
Pada dasarnya aktivitas yang dilakukan adalah pemeliharaan dan
perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan
pada fasilitas atau peralatan . kegiatan ini sering disebut sebagai kegiatan
perbaikan atau reparasi .
Perawatan korektif dapat juga didefinisikan sebagai perbaikan yang
dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak
dilakukanya perawatan preventif maupun telah dilakukan perawatan
preventif tapi sampai pada suatu waktu tertentu fasilitas dan peralatan
tersebut tetap rusak . jadi dalam hal ini , kegiatan perawatan sifatnya hanya
menunggu sampai terjadi kerusakan , baru kemudian diperbaiki atau
dibetulkan

2.1 Maksud dan Tujuan Perawatan Mesin


Secara umum perawatan m,empunyai tujuan tujuan yang menurut A. S
Corder adalah untuk :
Memungkinkan tercapainya mutu produksi dan kepuasan pelanggan melalui
penyesuaian , pelayanan dan pengoperasian peralatan secara tepat .
Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem .
Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan
keamanan
Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat dihubungkan

dengan service dan perbaikan


Memaksimalkan produksi dari sumber sumber sistem yang ada .
Meminimalkan frekuensi dan kuatnya gangguan terhadap proses operasi.
Menyiapkan personel , fasilitas dan metodenya .
Agar mampu mengerjakan tugas tugas perawatan .

KARTU KENDALI
NAMA ALAT
: YAMAHA V-IXION 2007
NOMOR
: 86
NO
SPESIFIKASI TEKNIS
KETERANGAN
1

MESIN
Tipe Mesin
Diameter x Langkah
Volume Silinder
Perbandingan Kompresi
Sistem Starter
Putaran Langsam
Power
Torsi
Busi
Gap Busi
Filter Udara
Cam Chain
Tensioner
Celah katup masuk / buang
KELISTRIKAN
Timing Pengapian
Fuse
Bulb Lampu Depan

Liquid Cooled, 4T, SOHC


57 x 58,7 mm
149.8 cc
10.4 : 1
Kick & Electric Starter
1300 1500 rpm
11.10 kw (14.88 HP) / 8,500 rpm
13.10 nm (1.34 Kgf.m)/ 7,500 rpm
CR 8 E (NGK) / U 24 ESR-N (DENSO)
0.7 0.8 mm
Tipe Kering
Silent Chain / 96
Automatic
0.10 0.14 mm / 0.20 0.24 mm
100 / 1,400 rpm
20 Ampere
12V 35/35W, 12V 5W (Lampu Senja)

Bulb Lampu Belakang


Battery
Kapasitas
DIMENSI
Panjang x Lebar x Tinggi
Tinggi Tempat Duduk
Jarak Sumbu Roda
Sudut Caster
Trail
Jarak terendah ke tanah
Berat Bersih
Berat Kotor (+ cairan)
Kapasitas Tangki

Gambar

12V 5/21W
YTZ5S MF BATTERY
12V 3.5 AH
1,035mm x 705 mm x 2,000 mm
790 mm
1,282 mm
260
100 mm
167 mm
114 Kg
125 Kg
12 ltr

Alat :

Minggu
Nama Alat
Tipe/Model
Nomor Urut
Prosedur Inspeksi
Kebersihan Mesin

MONTHLY ORDER INSPECTION


4
Bulan
Mei
Vehicle (engine stand)
Yamaha v-ixion 2007
86

Kondisi
Baik Buruk

Kondisi Tempat

Roda engine stand


Trotle gas pada
stang
Stank kopling
Kunci kontak
Kelistrikan
(kabel)
Filter pendingin
Exhaust mufler
Lampu sign

Tahun
Lokasi
Gedung
Lantai

2016
UNJ Kampus A
Lab. Ottomotif
1

Keterangan
Berdebu
Berdebu, banyak kotoran
Satu roda tidak ada di bagiian kanan belakang

Tidak ada
Tidak ada dudukannya

Tidak rapih, tidak tersambung, tidak pada dudukannya

kotor
Berkarat, berdebu
Lampu bagian kiri tidak ada

Tanggal Inspeksi

03 ,Oktober 2016
Paraf :

Di Inspeksi Oleh

Diketahui Oleh :

Anda mungkin juga menyukai