Anda di halaman 1dari 17

1.

1 Pengkajian
A. Inti Komunitas
1. Geografi
a. Wilayah
: Kelurahan D, Kecamatan S Kota H
b. Luas
:
c. Jumlah RW
:
d. Batas wilayah
- Utara
:
- Selatan
:
- Timur
:
- Barat
:
2. Demografi
a. Jumlah rumah tangga
:
RT
b. Jumlah penduduk
:
Orang
c. Jumlah penduduk laki-laki
:
Orang
d. Jumlah penduduk perempuan
:
Orang
e. Jumlah Dewasa :
1) Jumlah Dewasa Awal
:
Orang
2) Jumlah Dewasa Akhir
:
Orang
f. Jumlah Sasaran Penderita Tuberkulosis :
Orang
Yang terdiri dari :
1) Jumlah Dewasa Awal
a) Laki-Laki
:
b) Perempuan
:
2) Jumlah Dewasa Akhir
a) Laki-Laki
:
b) Perempuan
:

3. Demografi Fokus pada kelompok dewasa


Tabel 1.Distribusi frekuwensi demografi kepala keluarga pada Dewasa
Tuberkulosis di kelurahan D kecamatan S kota H Mei 2016.
Variabel
Jenis
kelamin

Suku
Agama

Kategori
Laki laki

Frekuwensi

Presentase

Total

Perempuan
Betawi
Sunda
Jawa
Batak
Lainnya
Islam

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Page

Katolik
Kristen
Hindu
Budha

4. Statistik Vital
Tabel 2.Distribusi frekuwensi Dewasa Tuberkulosis berdasarkan
statistik vital di kelurahan D kecamatan S kota H Mei 2016.
Variabel

Keluhan

Perasaan
Responer
Riwayat penyakit
keluarga dengan
tuberkulosis

Kategori
Batuk lebih dari
4 minggu
Nyeri dada
Berkeringat
pada malam
hari
Batuk berdahak
disertai bercak
darah
Biasa saja
Sedih
Jawa
Cemas
gelisah
Ya

Frekuwensi

Presentase

Total

Tidak

B. Data sub-sub sistem


1. Lingkungan fisik
Keadaan masyarakat di daerah kelurahan D tergolong padat
penduduk, jarak antara rumah satu dengan rumah yang lainnya saling
berdempetan,

kualitas

udaranya

lembab,

mayoritas

penduduk

dikelurahan tersebut adalah perokok.


2. Pelayanan kesehatan & sosial
Tersedia tempat pelayanan kesehatan yang meliputi : 1 rumah sakit
dan 1 klinik. Terdapat posbindu.
No.
1.
2.

Jaminan Kesehatan
digunakan
BPJS
jamkesmas
Jkn
Asuransi Swasta

yang

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Frekuensi

Presentase

Page

3. Ekonomi
Tabel 3.Distribusi frekuwensi Dewasa Tuberkulosis berdasarkan
pekerjaan di kelurahan D kecamatan S kota H Mei 2016.
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Pekerjaan
PNS
Wiraswasta
Pegawai Swasta
TNI/Polri
Petani
Jumlah

Frekuensi

Presentase

Frekuensi

Presentase

4. Transportasi & Keamanan


No.
1.
2.
3.
4.
5.

Transportasi
Jalan Kaki
Sepeda
Sepeda Motor
Mobil
Lainnya

5. Politik & Pemerintahan


Warga selalu terlibat dalam pembuatan putusan di daerah, setiap
bulan diadakan rapat/pertemuan antar kepala keluarga.
6. Komunikasi
Tersedia balai RT untuk warga berkumpul bermusyawah. Sarana
komunikasi yang dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar warga
adalah handphone dan sarana untuk mendapatkan informasi dari luar
yakni televisi, koran.
7. Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang ada pada Kelurahan D terdiri dari pendidikan
formal dan nonformal.untuk pendidikan formal Terdapat sekolah TK
dan sekolah dasar. Sedangkan untuk pendidikan nonformal sendiri
terdapat fasilitas bimbingan belajar di rumah warga dan lembaga
bimbingan belajar lainnya. Serta terdapat perpustakaan sekolah yang
memiliki reputasi baik. Angka putus sekolah di daerah ini tergolong
rendah.
8. Rekreasi

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Page

Terdapat taman bermain bagi warga dengan fasilitas ayunan, lapangan


futsal dan area bersantai.
C. Persepsi
1. Distribusi dewasa dengan penyakit Tuberkulosis. Berdasarkan sikap
keluarga terhadap dewasa Tuberkulosis di Kelurahan D Kecamatan S
Kota H Mei 2016
No.
1.
2.
3.

Sikap keluarga
Biasa saja
Cemas
Lebih perhatian
Jumlah

Frekuensi
-

Presentase
-

Tabel 1.5 Berdasarkan sikap keluarga terhadap dewasa Tuberkulosis


di Kelurahan D Kecamatan S Kota H Julli 2016.
2. Distribusi frekuensi dewasa pada penyakit Tuberkulosis. Berdasarkan
pengetahuan di Keluarahan D Kecamatan S Kota H Mei 2016 .
No.
1.
2.

Pengetahuan
Kurang
Baik
Jumlah

Persentase
-

Keterangan
-

Tabel 1.6 Berdasarkan pengetahuan di Keluarahan A Kecamatan B


Kota C Julli 2016.
3. Distribusi frekuensi dewasa pada penyakit Tuberkulosis. Berdasarkan
sikap di Kelurahan D Kecamatan S Kota H Mei 2016 .
No.
1.
2.

Sikap
Negatif
Positif
Jumlah

Persentase
-

Keterangan
-

Tabel 1.7 Berdasarkan sikap Kelurahan D Kecamatan S Kota H Juli


2016 .
4. Distribusi frekuensi dewasa pada penyakit Tuberkulosis. Berdasarkan
keterampilan di Kelurahan D Kecamatan S Kota H Mei 2016 .
No.
1.
2.

Keterampilan
Kurang tampil
Terampil

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Persentase
-

Keterangan
Page

Jumlah

Tabel 1.8 Berdasarkan keterampilan di Kelurahan D Kecamatan S


Kota H Mei 2016
1.2 Analisa Diagnosa
Domain 1 :
Promosi
kesehatan

Kelas 2
Defisiensi Kesehatan Komunitas Ketidakefektifan manajemen
kesehatan

Definisi

Adanya satu atau lebih masalah


kesehatan atau faktor yang
mengganggu kesejahteraan atau
meningkatkan risiko masalah
kesehatan yang di alami oleh
suatu kelompok

Batasan

Risiko status fisiologis yang


dialami oleh kelompok atau
populasi

Faktor yang
berhubungan
Domain 2
Nutrisi
Definisi

Kelas 1
Ketidakseimbangan nutrisi:
kurang dari kebutuhan tubuh
Asupan nutrisi tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolik

Batasan

1. Berat badan 20% atau lebih


dibawah rentang berat badan
ideal.
2. Kurang minat pada makanan

Domain 3
Eliminasi
dan
pertukaran

Kelas 4
Gangguan pertukaran Gas

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Pola pengaturan dari


pengintegrasian ke dalam
kebiasaan terapeutik hidup
sehari-hari untuk pengobatan
penyakit dan sekuelanya yang
tidak memuaskan untuk
memenuhi tujuan kesehatan
spesifik.
1. Kegagalan melakukan
tindakan untuk mengurangi
faktor resiko
2. Pilihan yang tidak efektif
dalam hidup sehari-hari
untuk memenuhi tujuan
kesehatan.
Kurang pengetahuan tentang
program terapeutik

Kesiapan meningkatkan nutrisi


Suatu pola asupan nutrisi yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolik dan dapat ditingkatkan

Page

Definisi
Batasan

Doamin 4
Aktivitas/Isti
rahat
Definisi

Batasan

Domain 5
Persepsi/Ko
gnisi
Definisi

Batasan

Domain 9
Koping/Tole
ransistres
Definisi

Defisit oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada membran


alveolar-kapiler.
1. Dispnea
2. Napas cuping hidung
Kelas 1
Gangguan pola tidur
Interupsi jumlah waktu
dan kualitas tidur akibat
faktor eksternal.

Kelas 4
Ketidakefektifan pola
nafas
Inspirasi dan/atau
ekspirasi yang tidak
memberi ventilasi
adekuat

1. Kesulitn jatuh
tidur
2. Menyatakan
tidak merasa
cukup istirahat

1. Dispnea
2. Penggunaan
otot bantu
pernafasan
3. Pernafasan bibir
4. Pernafasan
cuping hidung

Kelas 5
Hambatan
pemeliharaan rumah
Ketidakmampuan untuk
secara mandiri
mempertahankan
lingkungan yang
meningkatkan
pertumbuhan yang
aman.
1. Lingkungan tidak
bersih
2. Pola penyakit
yang disebabkan
oleh kondisi
tidak higienis

Kelas 4
Defisiensi pengetahuan
Ketiadaan atau defisiensi
informasi kognitif yang
berkaitan dengan topik
tertentu
1. Kurang pengetahuan
2. Perilaku tidak tepat
Kelas 2
Ansietas
Perasaan tidak nyaman/
kekhawatiran yang
samar disertai repons
otonom ; Perasaan takut
yang disebabkan oleh
antisipasi terhadap
bahaya; Hal ini
merupakan isyarat

Ketidakefektifan
koping komunitas
Pola aktivitas
komunikasi untuk
adaptasi dan
penyelesaian
masalah yang tidak
memuaskan untuk
memenuhi
tuntutan/permintaan

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Penurunan Koping
keluarga
Orang utama
pendukung (anggota
keluarga, kerabat)
kurang/tidak
efektif/penurunan dalam
memberi dukungan rasa
nyaman, bantuan, atau
motivasi yang
Page

kewaspadaan yang
memperingatkan individu
kan adanya bahaya dan
memampukan individu
untuk bertindak
menghadapi ancaman.

Batasan

atau kebutuhan
komunitas

1. Mengkspresikan
kekhawatiran
karena perubahan
dalam peristiwa
hidup
2. Gangguan Pola
tidur

diperlukan oleh klien


untuk mengelola
masalah kesehatannya.

1. Individu pendukung
mengeluh kuran
kurang pengetahuan
yang mempengaruhi
perilaku efektif.
2. Klien Khawatir
tentang respons
indiidu pendukung
terhadap ,masalah
ksesehatan.

Domain 11
Domain 11
Keamanan/
perlindunga
n
Definisi

Kelas 1
Resiko Infeksi

Batasan

1. Kurang pengetahuan
untuk menghindari
pemajanan patogen
2. Merokok

Domain 12
Kenyamana
n
Definisi

Kelas 2
Kesiapan meningkatkan
rasa nyaman
Suatu pola kesenangan,
kelegaan, dan

Rentan mengalami invasi


dan multiplikasi
organisme patogenik
yang dapat mengganggu
kesehatan

Kelas 6
Resiko
Ketidakseimbangan
suhu tubuh
Rentan menglami
kegagalan
mempertahankan
suhu tubuh dalam
perameter normal,
yang dapat
mengganggu
kesehatan

Hipertermia

Suhu tubuh di atas


kisaran normal diurnal
karena kegagalan
termoregulasi

1. Kulit terasa hangat

Gangguan rasa nyaman


Merasa kurang nyaman,
lega, dan sempurna dalam

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Page

Batasan

kesempurnaan dalam
dimersi fisik, psikospiritual,
lingkungan, dan/atau sosial
yang dapat ditingkatkan
1. Meningkatkan keinginan
meningkatkan rasa
nyaman

dimensi fisik, psikospiritual,


lingkungan, budaya,
dan/atau sosial
1. Gangguan pola tidur
2. Kurang puas dengan
keadaan
3. Merasa tidak nyaman

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Page

1.3 Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas


NO

Diagnosa
Noc
Nic
Ketidakefektifan
1. Prevensi Primer
1. Prevensi Primer
a. Domain IV : Pengetahuan dan perilaku kesehatan
a. Domain VII : Komunitas
manajemen
Kelas S: Pengetahuan Kesehatan
Kelas C : Community Health Promotion
kesehatan
pada
1855-Pengetahuan dewasa tentang gaya hidup
5510-Health Education
Agregat
Dewasa
- Mengidentifikasi faktor
dari dalam
sehat penyakit tuberkulosis meningkat dari skala
dengan
Penyakit
maupun
dari
luar
dalam
meningkatkan
2 (Pengetahuan terbatas) menjadi skala 3
Tuberkulosis
di
motivasi untuk perilaku kesehatan
(pengetahuan sedang), dengan indikator sebagai
Kelurahan D
Menentukan pengetahuan kesehatan dan
berikut :
gaya hidup perilaku individu, keluarga
i.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi
atau target yang menentukan.
perilaku kesehatan
- Membantu individual, keluarga, dan
ii.
Strategi untuk mencegah penyakit
iii.
Strategi untuk mencegah infeksi
komunitas
dalam
menjelaskan
kepercayaan kesehatan.
2. Prevensi Sekunder
2. Prevensi Sekunder
a. Domain V
a. Domain I : Fisiologi Dasar
Kelas U: Health & Life Quality
Kelas E :Physical comfort promotion
2009-Status kenyamanan: Lingkungan meningkat
6482-Enviromental management: comfort
dari skala 2 (Membahayakan) menjadi skala 4
- Sesuaikan suhu lingkungan agar tidak
(sedikit membahayakan), dengan indikator
lembab
- Memanipulasi
pencahayaan
untuk
sebagai berikut :
i.
Suhu ruangan tidak lembab
meningkatkan terapeutik
ii.
Kebersihan dari lingkungan
b. Domain 7
iii.
Pencahayaan ruangan yang terang
Kelas D: Manajemen resiko komunitas
b. Domain VII Kesehatan Komunitas
6484-Manajemen Lingkungan: Komunitas
Kelas CC-Perlindungan kesehatan komunitas
- Memulai
skreening
untuk
resiko
2807-Keefektifan skrining kesehatan komunitas
kesehatan dari lingkungan
meningkat dari skala 2(cukup baik) menjadi skala
- Mengikutsertakan
kelompok
untuk
3 (Baik) dengan indikator sebagai berikut :
mengidentifikasi
aktifitas
dalam
i.
Identifikasi kondisi berisiko tinggi yang umum
keselamatan di komunitas

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Page 9

di komunitas
Tingkat partisipasi dewasa pada saat
skrining
c. Domain II
Kelas H: Immune Response
0720-Imune Status meningkat dari skala 2
(Terganggu) menjadi skala 5 (Tidak terganggu),
dengan indikator sebagai berikut :
i.
Fungsi respirasi
ii.
Suhu tubuh
iii.
Penurunan berat badan
ii.

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Mengikutsertakan Program komunitas


memberi pengetahuan resiko komunitas.
c. Domain I
Kelas D: Nutrition support
1100-Nutrition management
- Menentukan nutrisi dan kemampuan
pasien untuk memenuhi nutrisi yang
disukai
- Mengidentifikasi pasien terhadap alergi
makanan
- Memonitor
kecenderungan
dalam
penurunan berat badan.
- Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan pilihan makanan
- Menyediakan lingkungan yang optimal.
d. Domain II
Kelas K: Respiratory management
3140-Airway management
-menghilangkan sekret dengan bantuan
suction
-Menginstruksikan untuk batuk efektif
-Meemberikan terapi nebulizer.
-Memposisikan pasien untuk mengurangi
dispnea
-Memonitor pernafasan dan status oksigen
e. Domain II
Kelas M: Thermoregulation
3740-Fever Treatment
-Memonitor pemasukan dan pengeluaran
cairan
-Memonitor suhu dan TTV
-Mengatur
pengobatan
melalui
cairan
IV(antipiretik, antibactrial agents)
3. Prevensi Tersier

Page 10

3. Prevensi Tersier
a. Domain IV
Kelas T-Risk control & safety
1934-Perawatan kesehatan lingkungan yang
aman meningkat dari skala 2(sedikit adekuat)
menjadi skala 4 (adekuat) Dengan indikator
sebagai berikut :
- Ketentuan dari pencahayaan
- Pengaturan suhu ruangan
b. Domain IV
Kelas T-Risk Control & Safety
1924-Mengontrol resiko: proses infeksi meningkat
dari skala 2 (Jarang dipertunjukkan) menjadi skala
4 (sering dipertunjukkan) dengan indikator
sebagai berikut :
i.
Mengidentifikasi tanda dan gejala dari
infeksi
ii.
Mengidentifikasi strategi untuk melindungi
diri dan orang lain mengenai infeksi
iii.
Memelihara kebersihan lingkungan.

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

a. Domain IV
Kelas V-Risk Management
6480- Manajemen lingkungan
- Melakukan penyesuaian suhu lingkungan
- Memanipulasi pencahayaan
- Memberikan keluarga informasi tentang
membuat lingkungan rumah yang aman
- Mengontrol lingkungan dari kuman
- Menyediakan pengharum ruangan
- Memberikan suatu informsi tentang
kesehatan lingkungan
- Memberikan suatu kenyaman lingkungan
ruangan.
b. Domain IV
Kelas V : Risk Manajemen
6540-Infection Control
- Memberitau pasien dan keluarga tentang
tanda dan gejala dari infeksi
- Mengajarkan pasien dan keluarga untuk
menghindari infeksi.
- Menginstruksikan pasien teknik mencuci
tangan secara tepat
- Menggunakan anti mikroba untuk mencuci
tangan yang tepat
- Menggunakan
baju
khusus
ketika
bersentuhan pada benda yang terinfeksi
- Menggunakan sarung tangan steril yang
sesuai
- Mempersiapkan lingkungan agar tidak
terinfeksi dengan infeksi lain

Page 11

Rencana Kerja (Plan Of Action) Agregat Dewasa Tuberkulosis


Di Kelurahan D Kecamatan S Kota H Tahun 2016
No
.
1

Kegiatan
Penyuluhan
Kesehatan

Tujuan
Setelah pendidikan kesehatan
diharapkan pengetahuan

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Sasaran
Kader Posbindu
Kelompok

Waktu dan
Tempat
Agustus

Media
Leaflet
LCD

Page 12

Pelaksana
Mahasiswa

Dana
Swadaya
masyarakat

tentang
lingkungan
baik
2

yang

Skrining Penyakit

Konseling
tentang
lingkungan yang
sehat untuk
mencegah
terjadinya
penyakit TBC
Kerja Bakti
Massal

masyarakat tentang lingkungan


yang baik bagi kesehatan
meningkat
Setelah dilakukan skrining
kesehatan diharapkan dapat
mengetahui seberapa besar
resiko yang menyebabkan
terjadinya TBC
Setelah dilakukan konseling
keluarga diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan
tentang lingkungan yang sehat
untuk mencegah terjadinya
penyakit TBC

Di balai desa
kecamatan

Kelompok
Dewasa

SeptemberOktober

Laptop
Sound
system
Banner
Lembar
kuesioner

Mahasiswa dan
kader posbindu

Mahasiswa

Laptop
LCD

Mahasiswa dan
kader posbindu

Mahasiswa

Masyarakat
Mahasiswa

Swadaya
masyarakat
& Mahasiswa

& Mahasiswa

Di Posbindu

Setelah dilakukan kerja bakti di


harapkan lingkungan menjadi
bersih dan nyaman

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Dewasa

Kelompok
dewasa
Keluarga dengan
TBC

Masyarakat

November
Di Posbindu

Desember
Serentak di RT
masing-masing

Peralatan
Kerja bakti
Bak sampah

Page 13

Rencana Anggaran
Tabel Anggaran Biaya Program
No.
1.
2.

3.

4.

Komponen kegiatan
ATK
Konsumsi
Makan
Snack
Air mineral (Gelas)
Media
Leaflet
Banner (3x1)
Lembar skrining
Bak sampah
Biaya tak terduga
TOTAL BIAYA

Jumlah
item
150 Paket

Rp. 5.000,00

Rp. 750.000,00

150
300
10 dos

Rp. 10.000,00
Rp. 6.000,00
Rp.20.000,00

Rp. 1.500.000,00
Rp. 900.000,00
RP. 200.000,00

150/lbr
1 buah
450lbr
10 buah

Rp.1.000,00
Rp.50.000,00
Rp.200,00
Rp.50.000,00

Rp.150.000,00
Rp.50.000,00
Rp.90.000,00
Rp.500.000,00
RP.100.000,00
Rp.4.240.000,00

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Harga satuan

Total biaya

Page

1.4 Rancangan Implementasi


No
.
1

Kegiatan

Tujuan

Sasaran

Penyuluhan
Meningkatkan pengetahuan

Kesehatan
masyarakat tentang lingkungan
tentang
yang baik bagi kesehatan

lingkungan yang
baik

Kader
Posbindu
Kelompok
Dewasa

Indikator Hasil

Skrining Penyakit

Konseling
tentang
lingkungan yang
sehat untuk
mencegah
terjadinya
penyakit TBC
Kerja Bakti
Massal

Mengetahui seberapa besar


resiko yang menyebabkan
terjadinya TBC
Meningkatkan pengetahuan
tentang lingkungan yang sehat
untuk mencegah terjadinya
penyakit TBC

Kelompok
Dewasa

Kelompok
dewasa
Keluarga
dengan TBC

Masyarakat

lingkungan menjadi bersih dan


nyaman

Di hadiri 70% sasaran


Tersebar Leaflet pada masyarakat
65% masyarakat memahami
tentang Lingkungan yang baik
dengan menjawab pertanyaan
Peningkatan pengetahuan
sebanyak 25% dari sebelumnya

Di hadiri 70% Responden


70% resiko yang menyebabkan
terjadinya TBC dapat di ketahui
Dihadiri 70% Sasaran
Peningkatan pengetahuan akan
lingkungan yang sehat sebesar
20%

Lembar
kuesioner

70% Diikuti oleh masyarakat


Kelurahan D
Tidak ada kecelakaan kerja bakti
Peningkatan kebersihan
masyarakat kelurahan D sebesar
70%

Peralatan Kerja
bakti
Bak sampah

1.5 Rancangan Evaluasi


A. Kriteria keberhasilan Kegiatan
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Media

Page 15

Leaflet
LCD
Laptop
Sound system
Banner

Laptop
LCD

Pelaksana
Mahasiswa

Mahasiswa
dan kader
posbindu
Mahasiswa
dan kader
posbindu

Masyara
kat
Mahasis
wa

1. Aspek yang dipantau


Input : Jumlah tenaga pelaksana dan sasarannya, ketersediaan dana, dan kesinambungan pelaksanaanya
Proses : Kehadiran kader dalam pelaksanaan Penyuluhan dan kehadiran kelompok dewasa dalam penyuluhan
kesehatan
Output : 60% hasil dari kegiatan tercapai.
2. Pelaksana pemantauan
Pemantauan dapat dilakukan oleh mahasiswa dan kader
3. Waktu pemantauan
Waktu pemantauan dapat dilakukan tergantung dari kegiatan yang dilakukan
4. Evaluasi hasil pemantauan
Hasil pemantauan kegiatan dibahas oleh tim yang dapat menentukan langkah selanjutnya untuk keberhasilan
kegiatan ditinjau melalui perubahan status kesehatan Tuberkulosis dewasa dan upaya penurunan resiko sakit
5. Indikator keberhasilan
Meningkatnya perubahan kebersihan dan menurunnya resiko Tuberkulosis
B. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria evaluasi struktur
a Adanya tenaga pelaksana kegiatan implementasi (mahasiswa dengan kerja sama kader)
b Kedaan lingkungan yang nyaman dan mendukung saat pelaksanaan kegiatan implementasi
2. Kriteria Evaluasi pasien
a. Perawat dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan
b. Perawat mampu memberikan pendidikan kesehatan terkait masalah penanganan lingkungan
c. Kelompok dewasa mampu melakukan perawatan lingkungan pada rumah masing-masing
3. Kriteria Evaluasi hasil
a. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang lingkungan yang baik :
Di hadiri 70% sasaran
Tersebar Leaflet pada masyarakat
65% masyarakat memahami tentang Lingkungan yang baik dengan menjawab pertanyaan
Peningkatan pengetahuan sebanyak 25% dari sebelumnya
b. Skrining penyakit
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Page 16

Di hadiri 70% Responden


70% resiko yang menyebabkan terjadinya TBC dapat di ketahui
c. Konseling tentang lingkungan yang sehat untuk mencegah terjadinya penyakit TBC
Dihadiri 70% Sasaran
Peningkatan pengetahuan akan lingkungan yang sehat sebesar 20%
d. Kerja Bakti Massal
70% Diikuti oleh masyarakat Kelurahan D
Tidak ada kecelakaan kerja bakti
Peningkatan kebersihan masyarakat kelurahan D sebesar 70%

C. Instrumen Evaluasi
No.
1.
2.

Daftar hadir

Metode Evaluasi

Kegiatan
Kegiatan Pendidikan kesehatan tentang

Lembar Kuesioner

lingkungan yang baik


Skrining penyakit

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Page 17

Anda mungkin juga menyukai