Anda di halaman 1dari 4

1

2
3

Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki


beberapa tujuan dalam pelaksanaannya berdasarkan UndangUndang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Di
dalamnya terdapat 3 (tiga) tujuan utama dalam Penerapan K3
berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja yaitu antara lain :
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja.
Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara
aman dan efisien.
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Dari penjabaran tujuan penerapan K3 di tempat kerja
berdasarkan Undang-Undang nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja di atas terdapat harmoni mengenai
penerapan K3 di tempat kerja antara Pengusaha, Tenaga Kerja
dan Pemerintah/Negara. Sehingga di masa yang akan datang,
baik dalam waktu dekat ataupun nanti, penerapan K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Indonesia dapat
dilaksanakan secara nasional menyeluruh dari Sabang sampai
Meraoke. Seluruh masyarakat Indonesia sadar dan paham
betul mengenai pentingnya K3 sehingga dapat
melaksanakannya dalam kegiatan sehari-hari baik di tempat
kerja maupun di lingkungan tempat tinggal

Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja, biasa disingkat


K3 adalah suatu upaya guna memperkembangkan kerja sama, saling
pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan
tenaga kerja dalam tempat tempat kerja untuk melaksanakan tugas
dan kewajiban bersama dibidang keselamatan, kesehatan, dan
keamanan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.
Melalui Pelaksanaan K3LH ini diharapkan tercipta tempat kerja yang

1
2
3
4

aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat


mengurangi atau terbebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja. Jadi, pelaksanaan K3 dapat meningkatkan Efisiensi dan
Produktivitas Kerja.
Adapun pengertiannya dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu
Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
Secara Keilmuan
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Berdasarkan Pengertian K3 diatas, kita dapat menarik kesimpulan
mengenal peran K3. Peran K3 ini antara lain sebagai berikut :
Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup
dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional.
Setiap orang yang berbeda ditempat kerja perlu terjamin
keselamatannya
Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman
dan efisien.
Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan
penyakit akibat hubungan kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan
antisipasi dari perusahaan.
K3 ini dibuat tentu mempunya tujuan di buatnya K3 secara tersirat
tertera dalam undang undang nomor 1 tahun 1970
tentang keselamatan kerja tepatnya.
Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas
dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan
sistem dan produktifitas kerja.
Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam
lingkungan kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut :
HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan /
dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat
kemampuan pekerja yang ada
DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi
bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan
prventif.
RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus

1
2
3
1
2
3

1
2
3

tertentu
INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak
diinginkan, yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi
yang melebihi ambang batas badan/struktur
ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau
kerugian (manusia/benda)
Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :
Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja
Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja
Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Sasaran dari K3 adalah :
Menjamin keselamatan operator dan orang lain
Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
menjamin proses produksi aman dan lancar
Tujuan norma-norma : agar terjadi keseimbangan dari pihak perusahaan
dapat menjamin keselamatan pekerja.
Dasar hukum k3 :
UU No.1 tahun 1970
UU No.21 tahun 2003
UU No.13 tahun 2003
Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-5/MEN/1996

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan


sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis (UU No:23 Th 1992::Kesehatan).
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung
dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena
hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam
perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan
pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. (UU
No3 Th 1992 :Jamsostek)

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin,


pesawat, alat kerja, bahan & proses pengolahannya, landasan tempat kerja &
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi


bahkan menghilangkan resiko kecelakaan kerja
(zero accident)

Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah untuk


mencegah terjadinya cacat/kematian pada tenaga
kerja, mencegah kerusakan tempat dan peralatan
kerja, mencegah pencemaran lingkungan dan
masyarakat disekitar tempat kerja, dan norma
kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yg
menciptakam dan memelihara derajat kesehatan
kerj

Anda mungkin juga menyukai