Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

.
---_
DIREKTORAT
JENDERAL

PERHUBUNCAN LAUT

GEDUNG KARYA LANTAI 12 S.D 17


JL. MaDAN

MEROEMBAMT No. S

JAKARTA-

1o1ro

rEL : 38113{rs.3aO5OO6,3a1y69 j1!,t|1t

| ,o. .fr1\L.,.oron n,,rn

I ttr.
I ,",

344i492,3453540
3a

786, 3845430, 3507576

KEPUTUSAN DIREKTUR JENO-ERAL PERHUBUNGAN


LAUT

NoMoR :

.4L - oB /e /7 /w-t z-

7i-',

TENTANG
JARINGAI,I TRAYEK DAN KEBUTUHAN
KAPAL ANGKUTAN LAUT PERINTIS

IAHUN ANGGAMN 2015

UNTUK MENGANGKUT TERNAK

2016 SERTA

KEretIiunr.r_.i.e.iL,IrrueN PELAKSANAANNYA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT,

l\4enimbang

a.

bahwa daiam.rangka mendukung kebijakan


nasional mengenai swasembada

oaghg sapi dan kerbu Tahun 2014, dapat berjalan

dan etisien maka pertu didukung densan


laut khusus ternak sapidan keriau: -

d-g"" 1""*i ei;k;


kegiad;""y;;""gg#;;s"kl1i

bahwa sehubungan dengan huruf a. tersebut


diatas, dan guna terpeliharanva
ketaicaran pelaksanaan angkutan laut pe.inti" rntri
dan kerbau. maka dipandano oeari as6s16j[a6
kebutuhao kapal pelayaran peri;tis untuk mengangkur J6r]fr;n-i;;;i ff1j
terna[tanun 6nqqai]n
201 5 serta ketentuan.keteniuan pelaksanaannya
aengan xeputusan Or:i&-ui
Jenderal Perhubungan Laut:

."r;;;;i;ii;;u-k:;;

Mengingat

1.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO8 tentang pelayaran


(Lembaran
,i"iiii.l",i
Negara Republik Indonesia Tahun 2oo8 Nomor
r"rio"rrl,
Negara Repubtik lndonesia Nomor 4849);

e.

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2OOO tentang


Kepelautan (Lembaran.
Negara Repubtik tndonesia Tahun 2ooo Nomor
Negara Repubtik lndonesia Nomor 3929);

is rl;lb!;";,i;ilEl

PeratuEn Pemerjnlah Nomo|l Tahun 2015 Tentang


Jenis dan Tarif Atas
Jenis
Negara Bukan pajak yang e"rhi, pud" ilr-;ni"i;n
,Penerimaah
Perhubungan;
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2OO9
tentang Kepelabuhanan
(Lembaran Negara Repubtik tndone.sia
Tahun 2oo9 N"r;
Lembaran Negara Repubtik tndonesia Nomor
5o7o)

i;i;il;il;

diubah dengan Peraluran pemerintah Nomor


5.

lGilh,,

Peraturan Pemetinlah

"io.Jji_riiJ"ililij
Tahun'2015:

Nomor
Tahun 20lO tenlang Kenavigasiah
-i"ril-rrl"
(Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2010 lr".J, e,
Lembaran Negara Repubtik lndonesia
U)mor 5093);
/6...

""{zn/aatn ge*tqaa*g"tay,.a*a4whlrJtahl4,taargodltbxytt:t{,,,,,L,ru,t,,,tte1taya,),

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 lentang Angkutan di Perai.an


(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5108) sebagaimana telah
diubah terakhir dengan PeratuEn Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011
(Lembaran Negra Republik lndonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5208);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan


Lingkungan Maritim (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2010
Nomor 27, Tambahan LembaEn Negara Republik lndonesia Nomor 5'109);

8.

Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 20'12 tentang Perubahan Kedua Atas


Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang asa
Pemerintah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2012 Nomor 155,
Tarnbahan LembaEn Negara Republik lndonesia Nomor 5334):
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.48 -rahun 1995 tentang Tata
Lingkungan Departemen
Perhubungan;

Cara Tetap Pelaksanaan Pembangunan

di

10.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 20'10 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kementeiian Perhubungan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menleri Perhubungan Nomor PM. 68 Tahun 20'13;

11

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 62 Tahun 2010 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM. 44 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor Pir. 'l3C lahun 2015;

12

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor Pl\4.

35 Tahun 2012 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Ooritas Pelabuhan Utama;


'13.

Peraturan Menteri Perhubunqan Nomor Pir. 36 Tahun 2012 tentang


Organisasi dan Tata Kerja lGntor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Nomor Pl\4. 135 Tahun
20'15;

14.

Peraluran Menteri Perhubungan Nomor PM.

93 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut.

MEMUTUSKAN:
MenetapkEn

PERTAMA

KEPUTUSAN OIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TENTANG


JARINGAN TRAYEK OAN KEBUTUHAN KAPAL ANGKUTAN LAUT PERINTIS
UNTUK MENGANGKUT TERNAK TAHUN ANGGARAN 2OI5 - 2016 SERTA
KETENTUAN-KETENTUAN PELAKSANAANNYA
Jaringan trayek dan kebutuhan kapal pelayaran perintis untuk pelayanan

mengangkut ternak tahun anggaran 2015 - 2016 adalah sebagaimana ditetapkan


dalam Lampiran Keputusan ini, yang pelaksanaannya akan ditindaklanjuti dengan
surat perjanjian, yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
Pengembangan Pelayanan Pelayaran Perintis di masing-masing daerah dengan
perusahaan angkutan laut nasional yang ditetapkan sebagai pemenang lelang
berdasarkan hasil pelelangan pekerjaan jasa pelayanan pelayaran perintis untuk
mengangkut ternak.

KEDUA

Kebuluhan kapal untuk pengembangan pelayaran perintis pelayanan mengangkut


ternak ditetapkan dengan ukuran dan tipe yang ditentukan pada setiap trayek
sebagaimana diteiapkan dalam Lampiran Keputusan ini, dengan memperhatjkan
kondisiwilayah pelayaran, dan senka produksi dan konsumsi ternak pada masingmasing wilayah.

KETIGA

Pengoperasian kapal pada trayek, dilakukan oleh perusahaan angkutan laul


nasional sebagai pemenang lelang, dengan hak dan kewajiban yang diatur dalam
perjanjian pekerjaan jasa pelayaran perintis pelayanan mengangkut lernak.

KEEMPAT

Dalam pelaksanaan pengembangan pelayaran perintis pelayanan mengangkut


teroak, dialur sebagai berikut

a.

Direhur Lalu Lintas dan Angkutan Laut secara fungsional melakukan


pembinaan angkulan laut, teamasuk pengembangan pelayaran peaints
pelayanan mengangkul lemak, agar terpadu de.gan sub sistem angkutan
laut dalam negeri se(a moda transportasi lainnya, sehingga dapat mencapai
maksud, tujuan dan sasaran pelayaran yang telah ditetapkan;

b.

Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan/Kantor Kesyahbandaran dan Otorihs


Pelabuhan/Unit Penyelenggera Pelabuhan dapat berkoordinasi Cengan
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi, Kabupaten/Kota di pelabuhan
pangkalan perintis pelayanan rnuat ternak untuk kelancaran pengangkutan
temak;

c.

d.

Secara fungsional tGntor Otoritas Pelabuhan/Kanlor Kesyahbandaran dan


Otorilas Pelabuhan/Unit Penyelenggara Pelabuhan :

1)

Di pelabuhan pangkal muat, metakukan pengawasan dan evaluasi


pelaksanaan muat ternak per voyage dan melaporkan kepada Diaektur
Lalu Lintas dan Angkutan Laut paling lambat setiap tanggal 10 bulan
berikutny3;dan

2)

Di pelabuhan singgah kapal muat ternak, metakukan pemantauan dan


membantu kelancaran kegialan operasional kapal perintis.

Pengelola Kegiatan Moniioring Pelayanan Pelayaran perintis Angkut Temak


Pusat Jakarta, melakukan pengelolaan kegiatan monitoring pelayaran mual
ternak dan pengendalian operasional serta sebagai pusat data dan informasi

pelayaran angkut ternak secara nasional, serta melakukan evaluasi dan


menyampaikan laporan secara periodik kepada Direktur Lalu Lintas dan
Angkutan Laut;

e.

Pengeiola Kegiatan Pelayanan Pelayaran Perintis Angkut Ternak di daerah,


melakukan pengelolaan kegialan dan operasional kapal angkut temak yang
berada
daerahnya. Dalam pelaksanaan tugasnya, diwajibkan

di

menyampaikan laporan kegiatan operasional da.| voyage rcpoft kepada


Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut cq. Kuasa pengguna Anggaran
Kegiatan Pengembangan Pelayanan Pelayaran perintis Angkut Tema[pusat
Jakarta paling lambat setiap tanggal 10 bulan berikutnya dan lapo.an
kegiatan kepada Direktur Jenderaf Perhubungan Laul sesuai dengan
kelentuan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai