Anda di halaman 1dari 4

Kembalinya Sang Master

Wah! Kamu serius? Anak pintar dan berbakat itu akan datang dan
kursus di sini lagi? Wah, Training of Writing World akan ramai dan
terkenal lagi dong! celoteh seorang anak yang duduk di sebelah kiriku.
Aku serius! Kamu harus melihatnya! Dia sedang berada di depan
pintu kelas I-A! Kita bisa belajar banyak dari pengalamanya, lho ..,
jawab temanya itu. Aku hanya garuk-garuk kepala tanda ingung.
Oh, ya! Aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Thalia Arizona.
Biasa dipanggil Thia. Kalian mau tahu kegiatanku akhir akhir ini?
Kebetulan sekali, sekarang sedang libur kenaikan kelas. Sebentar
lagi, aku kelas VII. Supaya liburan panjangku bermanfaat, aku
dikursuskan oleh ibuku. Berhubung aku menyukai dunia penulisan,
maka ibu memasukkan aku ke Training of Writing World atau biasa
disingkat TWW. Kursus tentang dunia kepenulisan. Sebenarnya,
aku sudah dikursuskan sejak satu bulan yang lalu. Aku kursus setiap
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu. Dari pukul delapan pagi
sampai pukul dua belas siang.
Di tempat kursus ini, kelas kami disesuaikan dengan tingkat
keampuan kami menulis. Ada lima tingkat kelas di sini. Kelas I
sampai dengan kelas V. Masing-masing tingkat dibagi tiga lagi.
Biasanya para master atau yang sudah sangat jago menulis,
ditempatkan di kelas I-A. Para master yang tingkat menulisnya
kurang jago dari anak kelas I-A, ditempatkan di kelas I-B, dan

seterusnya sampai kelas V-A, B, dan C. Jadi anak yang masuk kelas
V-C adalah anak yang masuh sedikit kemamouan menulisnya.
Cara naik ke kelas yang lebih tinggi adalah dengan mengirim
novel yang dikhususkan untuk naik tingkat ke Penerbit Adelaide.
Penerbit Adelaide adalah penerbit yang dimiliki oleh tempat kursus
kami ini. Jika novel kami dianggap bagus, kam layak naik tingkat.
Dan tidak jarang beberapa dari kami yang novelnya kemudian
diterbitkan. Namun, cara ini tidaklah mudah. Pertama, kami harus
membuat novelnya. Tentu saja kami membutuhkan waktu yang
tidak sebentar. Kemudian naskah itu kami print. Printer tersedia di
ruand serbaguna yang berada di lantai tiga. Setelah itu, naskah kami
diserahkan ke Penerbit Adelaide. Para juri kenaikan tingkat adalah
para editor Penerbit Adelaide. Merekalah yang akan menilai naskh
kami.
Tinggal menunggu seminggu, kami akan mengetahui hasilnya.
Apakah kami naik tingkat atau tidak. Jika naik tingkat, keesokannya
kami akan langsung pindah ke kelas yang lebih tinggi. Untuk
mengetahui apakah novel kami layak diterbitkan, kami harus
menunggu dua puluh hari setelah itu.
Dan aku, anak yang baru masuk kursus ini sebulan lalu. Aku
masih kelas V-A. Baru naik dua tingkat sejak aku masuk di kelas VC.
Hari ini, Senin. Aku sedang duduk di ruang kelas V-A sambil
mengetik cerpen. Cerpen yang ditugaskan oleh Pak Dedi, guru

menulis. Kami ditugaskan membuat cerpen dengan tema


kekaguman. Sesudah istirahat aku harus sudah selesai.
Biasanya, pada waktu istirahat tidak seribut ini. Aku tak boleh
menyia-nyiakan jam istirahat ini! Aku harus menyelasaikan
cerpenku!
Aku terus menulis cerpen di laptop yang disediakan TWW. Di
setiap laptop, sudah ditempelkan nama masing-masing siswa.

Anda mungkin juga menyukai