TELP.
Faximile.
(0423) 22277
(0423) 24696
Email :
bandarapongtiku@gmail.com
FB : Upbu Pongtiku Ttr
SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN DAN PEMASANGAN PAGAR
PENGAMAN SISI UDARA
DISAHKAN DI
TANA TORAJA
PADA TANGGAL
Desember 2016
DAFTAR ISI
BAB
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1.7.
1.8.
1.9.
Lingkup Pekerjaan
Dokumen Lelang
Keharusan Membaca & Mempelajari Dokumen....................
Penyerahan Lapangan / Tempat Pekerjaan.
Penyerahan Rencana Kerja lTime Schedule ..........
Penyerahan Skema Organisasi Proyek
Penyerahan Wewenang Kepada Kuasa Pelaksana
Pekerjaan
Pemberhentian Pelaksanaan / Petugas
Penyediaan Tempat Ruang Kerja I Kantor pelaksana
Proyek
1 .10. Penyediaan Gudang Peralatan & Bahan
1.11. Penyediaan Los Kerja.........
1.12. Penyediaan Air Untuk Kebutuhan Kerja.........
1.13. Penyediaan Tenaga Listrik Sementara
1.14. Penyediaan Peralatan Kerja.........
1.15. Penyediaan Bahan
1 . 16. Tata Cara Untuk Memulai Suatu Jenis pekerjaan.................
1.17. Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan...............
1 .1
Tata Cara Pemeriksaan ...............
1.19. Garansi Dan Warranty............
1.20. Tata Cara Penilaian Prestasi Kerja.........
1.21. Tata Cara Perbaikan Pekerjaan.
1.22. Koordinasi Dengan Sub Kontraktor...........
1.23. Pemasangan lklan
1.24. Pencegahan Pelanggaran Wilayah & Orang yang Tidak......
Berkepentingan .........
1.25. Perlindungan Terhadap Milik Umum Dan Lingkungan /........
Bangunan Yang Ada..
1.26. Perlindungan Terhadap Hasil pekerjaan.
1.27. Pencegahan Gangguan Terhadap Tetangga
1.28. Pemeliharan Kebersihan & Kerapihan ..........
1.29. Ketidak Sesuaian Antara Gambar & RKS
1.30. Tanggung Jawab Dalam Masa Pemeliharaan...
1.31. Penyediaan Dokumen Pelaksanaan Dilapangan ..................
1.32. Pembuatan Gambar Pelaksanaan / Gambar Kerja...............
(Shop Drawing) Dan Mock Up............
1.33. Pembuatan Gambar Pekerjaan Terpasang
(As Built Drawing)
1.34. Perbedaan lnterprestasi ..............
1.35. Konflik Pelaksanaan...............
1.36. lnformasi Yang Disebutkan Kembali...........
8.
UM-1
UM-1
UM-1
UM-1
UM-1
UM-2
UM-2
UM-2
UM-2
UM-2
UM-3
UM-3
UM-3
UM-3
UM-4
UM-5
UM-5
UM-5
UM-6
UM-6
UM-6
UM-6
UM-6
UM.6
UM-7
UM.7
UM-7
UM-7
UM-8
UM-8
UM.8
UM-8
UM-9
UM-9
UM-9
UM-9
1.37.
1.38.
1.39.
.40.
.41.
.42.
.43.
1.44.
1.45.
BAB I!
UM-10
UM-10
UM-10
UM-10
UM-10
UM-10
UM-11
UM-11
UM-11
UM-11
2.1.
2.2.
BAB III
Pekerjaan
Pelaksanaan.........
Lingkup
Syarat-Syarat
P-1
P-2
Pendahuluan............
Tanah dan Pondasi...............
Pasangan batu dan Plesteran
Pembesian, Bekesting, Beton
..
Jalan dan Saluran & Pelengkap...........
111
S-1
S-4
S-10
S-13
S-21
UMUM
BAB
a. Pekerjaan Pendahuluan.
b. Pekerjaan Tanah dan Pondasi.
c. Pekerjaan Pagar batas Lahan
DOKUMEN PELELANGAN
Dokumen Pelelangan terdiri dari:
Gambar - gambar
Buku Rencana Kerja dan Syarat - syarat Pelaksanaan / RKS
Bill of Quantity (BQ)
Berita Acara Rapat Penjelasan
a.
b.
c.
d.
Bagian - bagian tersebut di atas menjadi dokumen kontrak yang mengikat bagi
Pelaksana Pekerjaan dan Pemberi Tugas setelah kontrak ditandatangani.
KEHARUSAN MEIiIBACA & MEMPELA.IARI DOKUMEN
Calon Penawar harus membaca dan mempelajari dengan seksama seluruh petunjuk
yang tertulis dan seluruh Dokumen Pelelangan. Gugatan tidak akan dipertimbangkan
jika alasannya tidak membaca atau tidak memahami petunjuk - petunjuk ini atau
kekeliruan dalam menafsirkannya.
PENYERAHAN LAPANGAN / AREA / TEMPAT PEKERJAAN
Lapangan I Area / Tempat Pekerjaan akan diserahkan kepada Pelaksana Pekerjaan
segera sesudah dikeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK), dalam keadaan seperti
waktu pemberian penjelasan pekerjaan. Pelaksana pekerjaan dianggap sudah
memahami benar-benar mengenai letak, batas-batas maupun kondisi bangunan/
tempat pekerjaan pada waktu itu.
a.
'
Sebelum mulai dengan pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan wajib
menyerahkan suatu rencana kerja dan time schedule (dalam bentuk barchart
lengkap dengan kurva S dan atau network planning) kepada Konsultan Pengawas
/ MK, selambat - lambatnya dua (2) minggu setelah Surat Perintah Kerja.
UM.1
UMUM
b.
Setelah rencana kerja disetujui, dua (2) salinan dicetak dan diserahkan pada
Konsultan Pengawas / MK, satu (1) salinan ditempelkan di bangsal pekerjaan di
tempat pekerjaan.
MK akan
1.6
1.7
a.
b.
a.
b.
Pemberian Kuasa ini sama sekali tidak berarti mengurangi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan terhadap pelaksanaan pekerjaan baik sebagaian ataupun
keseluruhannya.
1.8
a.
Bila dikemudian hari ternyata pelaksana dan petugas - petugas yang ditunjuk
oleh Pelaksana Pekerjaan, oleh Konsultan Pengawas / MK dianggap kurang atau
tidak mampu menunjukkan kecakapannya maka Konsultan Pengawas MK
berhak memerintahkan Pelaksana Pekerjaan untuk mengganti Pelaksana /
Petugas tersebut.
b.
1.9
Dalam waktu selambat - lambatnya tujuh (7) hari sesudah surat perintah
Konsultan Pengawas / MK tersebut keluar, Pelaksana Pekerjaan harus sudah
menunjuk seorang Pelaksana / Petugas yang baru.
'
a.
b.
UM- 2
UMUM
1.10
a.
b.
1.11
peralatan dan bahan - bahan yang diperlukan dengan bentuk, konstruksi dan
ukuran sesuai kebutuhan sehingga memenuhi syarat - syarat penyimpanan
yang ditentukan.
Penempatan gudang ini harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas / MK
terlebih dahulu.
a.
pekerjaan
b.
1,12
a.
b.
c.
Pengambilan air dari sumber yang ditentukan harus memenuhi syarat dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas / MK.
Segala peralatan dan instalasi - instalasi yang diperlukan untuk penyediaan air
ini termasuk pencabutan dan perapihannya kembali, menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan.
d.
Segala biaya yang diperlukan untuk penyediaan air ini menjadi tanggungan
Pelaksana Pekerjaan.
1.13
a.
b.
c.
Segala peralatan dan instalasi yang diperlukan untuk penyediaan listrik ini
termasuk pencabutan dan perapihannya kembali, menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan-
d.
1.14
Segala biaya yang diperlukan untuk penyediaan tenaga listrik ini menjadi beban
Pelaksana Pekerjaan.
a.
Peralatan-peralatan tersebut harus dalam keadaan baik dan selalu siap untuk
digunakan. Peralatan yang tidak bisa berfungsi dengan baik harus segera
diperbaiki atau kalau tidak mungkin harus segera diganti dengan yang masih
berfungsidengan baik.
1.15
PENYEDIAAN BAHAN
a.
b.
C.
e.
f.
UM-
UMUM
g.
a.
jenis pekerjaan lain tidak dapat dikerjakan, diperiksa atau tertutup oleh ienis
pekerjaan tersebut, maka Pelaksana Pekerjaan wajib meminta secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas / MK untuk memeriksa bagian pekerjaan yang
akan tertutup itu. Setelah pekerjaan yang akan tertutup tersebut dinyatakan
baik, baru Pelaksana Pekerjaan diperkenankan melaksanakan pekerjaan
selanjutnya.
b.
c.
1.17
a.
b.
Konsultan Pengawas
c.
d.
UM- 5
UMUM
1.19
Untuk peralatan, instalasi, material yang memerlukan garansi dan jaminan, maka
Pelaksana Pekerjaan wajib menanggung garansi dan jaminan tersebut. Segala biaya
yang diperlukan sudah termasuk dalam penawaran.
1.20
1.21
a.
b.
Segala biaya perbaikan dan atau pembuatan baru ini menjadi tanggungan
Pelaksana Pekerjaan.
c.
1.22
Apabila ada bagian - bagian pekerjaan yang diserahkan kepada pihak ketiga (sub
kontraktor) sesuai dengan ketentuan yang ada dalam kontrak, maka untuk ini
Pelaksana Pekerjaan wajib mengatur koordinasi kerja dengan pihak - pihak ketiga
tersebut.Tanggung jawab atau kwalitas pekerjaan yang telah diserahkan pada pihak
ketiga initetap berada ditangan Pelaksana Pekerjaan.
1.23
PEMASANGAN IKLAN
1.24
&
di tempat
ORANG YANG
yang
TIDAK
UM.6
UMUM
di atas berada
e.
1.25
Segala biaya yang berhubungan dengan hal - hal tersebut diatas menjadi
tanggungan Pelaksana Pekerjaan dan segala resiko yang terjadi sudah termasuk
didalam penawaran.
'
BANGUNAN
1.26
kondisi
d.
e.
1.27
1,28
a. Kebersihan
UMUM
b.
1.29
Gambar dengan angka adalah yang harus diikuti lebih dari pada ukuran skala
Ukuran
/ MK untuk
dicarikan
pemecahannya.
b.
1.31
a.
b.
c.
1.32
dilapangan.
Seluruh dokumen tersebut di atas harus dalam keadaan jelas, mudah dibaca dan
sudah mencantumkan perubahan - perubahan terakhir-
a.
'
Pelaksana Pekerjaan wajib membuat gambar
ukuran - ukurannya sesuai kondisi lapangan.
UM- 8
UMUM
b.
Gambar kerja harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) untuk diperiksa dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas / MK dan Perencana
penjiplakan
dari
gambar
d-
e. Biaya pengadaan
1.33
terpasang
( as built
drawing )
b.
Gambar
1.34
c.
Gambar - gambar terpasang harus diserahkan sebanyak tiga (3) set gambar , satu
(1) Asli, satu (1) set gambar kerja copy dan satu (1) compact disk (CD) dalam
format autocad versi 14.
d.
Serah terima pertama tidak akan dilaksanakan sebelum penyerahan gambar gambar terpasang (as built drawing) tersebut dilaksanakan.
PERBEDAAN INTERPRETASI
Apabila terjadi kesalahan atau perbedaan interpretasi atau adanya klausul yang
berlainan ataupun bertentangan antara spesifikasi teknis, gambar perencanaan
maupun informasi - informasi resmi lainnya di dalam dokumen dan proses lelang ini,
maka yang akan menjadi pegangan adalah klausul yang mempunyai nilai teknis
terbaik dan mengikat serta mempunyai nilai biaya yang paling tinggi. Butir ini berlaku
pula terhadap (atau apabila terjadi) adanya butir yang mengecilkan nilai teknis butir
dimaksud atau menghilangkan butir yang lain.
1.35
KONFLIKPELAKSANAAN
Apabila terjadi konflik teknis pengerjaan terhadap pekerjaan perbaikan yang tidak
digambarkan pada gambar pelelangan / tender ini dan kesemuanya baru muncul pada
waktu pelaksanaan maka kewajiban Pelaksana Pekerjaan untuk mencarijalan keluar
yang disarankan oleh Pemberi Tugas / Perencana melalui perantara Konsultan
Pengawas I MK. Konsekwensi biaya terhadap hal ini adalah menjadi tanggungan
Pelaksana Pekerjaan.
Untuk hal inilah maka sebelum penjelasan tender, semua gambar, spesifikasi teknis
dengan segala kaitan serta konsekwensinya harus dipelajari dengan teliti dan
dinyatakan pada waktu penjelasan lelang / aanwijzing.
1.36
Apabila ada informasi, hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian / bab / gambar
yang lain, maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan atau mengecilkan satu
terhadap yang lain tetapi malah untuk lebih menegaskan masalahnya (lihat juga butir :
perbedaan lnterpretasi)
UM- 9
UMUM
1.37
1.38
PENGIRIMANMATERIAL
Material yang dikirim ke lokasi proyek haruslah ditangani dengan baik dan hati - hati,
sesuai prosedur yang disyaratkan dan telah disetujui Pemberi Tugas / Perencana /
Konsultan Pengawas / MK
1,39
1.40
SUPPLIER
Apabila karena sesuatu dan lain hal pada prosedur pelelangan yang dilakukan,
sedemikian rupa sehingga ada jenis / paket pekerjaan yang harus dikerjakan /
disuplay oleh pihak lll atau pihak lain, maka semua ketentuan persyaratan teknis /
persyaratan lelang ini berlaku pula bagi pihak lll atau pihak lain ini.
Pihak lll atau pihak lain yang dimaksud disini dapat diartikan antara lain: subkontraktor, supplier khusus, dengan semua tanggung jawab kontraktual tetap berada
pada Pelaksana Pekerjaan pemenang lelang ini, dengan ijin Pemberi Tugas /
Konsultan Pengawas / MK.
1.41
DAFTAR MATERIAL
Pelaksana Pekerjaan wajib membuat Daftar Material yang terpakai dan diserahkan
dan disetujui oleh Pemberi Tugas. Dalam Daftar Material tersebut harus dicantumkan
nama bahan, nama supplier, agen, distributor, alamat, nama personil dan no.
telporffax.
4..
sebagaimana disyaratkan
Pekerjaan dikatakan selesai apabila
.
o
UMUM
a.
b.
a. Pelaksana
b.
c.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
dan
Struktur
869.81 :624.A$.
Peraturan Konstruksi Kayu N1.5.
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja lndonesia 1983.
Peraturan Muatan lndonesia N1.18.
Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan Bangunan Nl-3- 1956.
Peraturan Untuk lnstalasi Listrik PUIL-1977.
Peraturan Plumbing lndonesia.
Peraturan Pembangunan Setempat / Daerah.
Peraturan Perburuhan yang berlaku.
UM-
11
PENDAHULUAN
BAB II
PERSYARATAN TEKNIS PENDAHULUAN
2.1
Lingkup Pekeriaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alatalat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2. Untuk seluruh Pekerjaan, Pelaksana diminta untuk mengukur ulang semua kondisi
eksisting di lapangan untuk menghindari kesalahan teknis.
Syarat
syarat Pelaksanaan.
a.
b.
c.
d.
e.
Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga
f.
lnstalasi-instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda
yang jelas dan dilindungi dari kerusakan kerusakan yang mungkin terjadi
akibat pekerjaan proyek ini, dan untuk itu harus dicantumkan dalam gambar
pengukuran seperti disebutkan dalam pengukuran sesuai dengan ayat 1.
Pelaksana bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat pekerjaan yang
sudah dilaksanakannya.
PENDAHULUAN
g.
diatias
selanjutnya.
c.
Tugu patok dasar dibuat permanen, tidak bisa dirubah, diberi tanda yang
jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari direksi
lapangan untuk membongkarnya.
a.
Papan patok ukur dipasang pada patok kayu yang kuat, tertanam pada beton
cor setempat sehingga tidak bisa digerakgerakkan atau dirubah-rubah.
dibuat dari kayu klas ll, dengan ukuran tebal 3 cm,
lebar 20 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya.
d.
Papan patok ukur dipasang dengan memperhatikan titik terluar, sehingga tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
a.
b. Luas dan
c. Didalam kantor
secukupnya
dan
bersih
dirawatkebersihannya-
PENDAHULUAN
e. Alat alat lain yang harus senantiasa tersedia diproyek untuk setiap saat
dapat digunakan oleh Pengawas Lapangan adalah
1 (satu) meja
c. Pelaksana
tidak diperkenankan :
Menyimpan alat-alat, bahan bangunan diluar pagar proyek, walaupun
untuk sementara.
Menyimpan bahan-bahan yang ditolak Pengawas Lapangan karena tidak
memenuhisyarat.
b.
Reservoir/ bak air untuk kerja berukuran minimum 1 m3 dan senantiasa terisi
penuh.
c. Listrik
7.
site/lapangan yang
telah
Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan
lainnya, Kontraktor harus segera melaporkan kepada Konsultan
Ml(Pengawas dan atau Pemberi Tugas. Kontraktor tidak diperkenankan
melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan/perbedaan
diselesaikan,
k.
detail
gambar.
t.
m.
n.
Nr-2-PBt1971
Nr -3-1970
Nr
-5-1961
Nl-8-1974
STKM-JISG3445
PB 1989
1.2- Bahan{ahan
Bahan menggunakan adukan beton siap pakai (ready mixed concrete) atau dengan
beton adukan di tempat dengan memakai molen, kontrol mutu sesuai dengan
spesifikasiini
Aoreqat Beton
- Agregat beton berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan
- Agregat beton harus sesuai dengan spesifikasi agregat beton menurut ASTM-
c 33.
pekerjaan
danmenjaga agar tidak tedadi kontaminasi bahan yang tidak diinginkan.
%.
Aqregat Kasar
- Agregat Kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras tidak
berpori dan berbentuk kubus.
Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh melampaui 2O o/o dari
jumlah berat seluruhnya.
- Agregat kasar harus bersih dari zat-zat organis, zat-zat reaktif alkali atau
substansi yang merusak beton"
Gradasi
Saringan
Ukuran
25
20
95
mm
mm
mm
4.76 mm
1"
314"
3/8"
No.4
*
Agrqat
% Lewat Saringan
100
90 - 100
20-55
0 -10
Halus
- Agregat halus dapat digunakan pasir alam yang berasal dari pasir lokal.
Pasir harus bersih dari bahan organis, zat-zal alkali & substansi- substansi
yang merusak beton.
- Pasir tidak boleh mengandung segala jenis substansi tersebut lebih dan 5%.
- Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton.
- Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras.
- Cara dan penyimpanan harus sedemikian rupa agar menjamin kemudahan
pelaksanaan pekerjaan dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi yang tidak
diinginkan.
Saringan
Ukuran
% Lewat saringan
3/8"
9-5 mm
100
No.4
4.76 mm
90 - 100
No.8
2.38 mm
80 - 100
No. 16
1.19 mm
50-85
No.30
0.595 mm
25-65
No.50
0.297 mm
10-30
No. 100
0.149 mm
5-10
No.200
0.074
0-5
PC (Portland Cement)
Semen yang dipakai harus dari mutu yang disyaratkan dalam Nl - 8 Bab 3.2. PC
type 1.
Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk semen saja yang dipakai untuk
seluruh pekerjaan beton.
Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang tertutup oleh pabrik
dan terlindung serta harus dalam jumlah sesuai dengan urutan pengirimannya.
Air
Air harus bersih dan jemih sesuai dengan persyaratan dalam Nl - 2 - Bab 3.6.
Sebelum air untuk pengecorcln digunakan, harus terlebih dahulu diperiksakan pada
Laboratorium PAI\,!/PDAM setempat yang disetujui Pengawas dan biaya
sepenuhnya ditanggung oleh KontraktorKontraktor harus menyediakan air atas biaya sendiri.
Additive
Untuk mencapai slump yang disyaratkan dengan mutu yang tinggi, bila diperlukan
campuran beton dapat menggunakan bahan-bahan additive merk POZOLITH 300
R atau yang setiaraf. Bahan tersebut harus disetujui oleh Pengawas. Additive yang
mengandung chloride atau nitr:at tidak boleh dipergunakan.
1.3. Pelaksanaan
Sebelum dilaksanakan, Kontraktor harus mengadakan trial test atau mixed desiqn
yang dapat membuktikan bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat tercapai. Dari
hasil test tersebut ditentukan oleh Pengawas "Deviasi Standard" yang akan
dipergunakan untuk menilai mutu beton selama pelaksanaan-
Pengecoran Beton
Kecuali dinyatakan lain pada gambar, maka stek-stek dan anker-anker dipasang
dengan jarak setiap 1 meter.
"
-
Penqecoran Beton
24 jam sebelum
sesuatu
Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen
dan agregat atau semen pada agregat telah melampaui 1 jam dan waktu ini
dapat berkurang lagi jika Direksi menganggap perlu didasarkan pada kondisi
tertentu.
Cara penuangan dengan alat-alat pembantu seperti tialang, pipa, chute &
sebagainya, harus mendapat persetujuan Direksi.
Alat-alat penuang seperti talang, pipa chute dan sebagainya harus selalu bersih
dan bebas dari lapisan-lapisan beton yang mengeras.
Adukan beton tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 2
meter.
Selama dapat dilaksanakan sebaiknya digunakan pipa yang terisi penuh adukan
dengan pangkalnya terbenam dalam adukan yang baru dituang.
Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah harus
diberi lantai dasar setebal 5 cm agar menjamin duduknya tulangan dengan baik
dan penyerapan air semen dengan tanah.
Bila pengecoran harus berhentisementara beton sudah menjadi keras dan tidak
berubah bentuk, harus dibersihkan dari lapisan air semen (laitances) dan
partikel-partikel yang tedepas sampai suatu kedalaman yang cukup sampai
tercapai beton yang padat.
Segera setelah pemberhentian penge@ran ini maka adukan yang lekat pada
tulangan dan cetakan harus dibersihkan.
Pemadatan Beton
Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang mengerti dan
terlatih.
Jenis Konstruksi
Slump/Max (mm)
(mm) Min
125
50
150
75
- Kolom
150
75
125
50
Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekwensi getaran tinggi harga
tersebut di atas dapat dinaikkan sebesar 50%, tetapi dalam hal apapun tidak boleh
rnelebihi 150 mm.
a.
b.
Bila pada sambungan beton/coran timbul retak atau bocor, perbaikan dilakukan
dengan CONCRESIVE SGB Process-
Pemeriksaan Laniutan
Apabila hasil pemeriksaan tersebut di atas masih meragukan, maka pemeriksaan
lanjutan dilakukan dengan menggunakan concrete gun atau kalau perlu dengan
core drilling untuk meyakinkan penilaian terhadap kualitas beton yang sudah ada
sesuai dengan pasal 4.8 PBI 1971 -
-2-1971
Nt -3-1979
Nt
2.2. Bahan-bahan
Bahan cetakan harus dibuat dari kayu lapis atau logam dengan diberi
penguat-penguat secukupnya sehingga keseluruhan form work dapat
berdiri stabil dan tidak terpengaruh oleh desakan-desakan beton pada
waktu pengecoran serta tidak terjadi perubahan bentuk, yang disetujui
oleh pengawas.
penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang serta bersih dari
segala benda yang tidak diinginkan dan kotoran kotoran-
*
*
28 hari
hari
*
*
21hari
Pelat lantai
21hari
beton
pada
kekuatan
umur
28
sebenarnya telah mencapai kekuatan 75Yo dari
hari. Segala ijin yang diberikan oleh Direktur sekali-kali tidak boleh
menjadi bahan untuk mengurangi/membebaskan tanggung jawab
kontraktor dari adanya kerusakan-kerusakan yang timbul akibat
pembongkaran cetakan tersebut.
Pembongkaran cetakan beton tersebut harus dilaksanakan dengan hatihati sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan cacat pada pada
permukaan beton, tetap dihasilkan sudut-sudut yang tajam dan tidak
pecah.
3.1. Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapih, bersih dan
tanpa
cacat, lurus dan tepat pada posisinya sesuai dengan gambar rencana-
3.2.
Permukaan beton yang akan difinish dengan cat, tidak akan diplester lagi
tetapi langsung diberi plamur dan cat.
3.3.
c. Kontraktor harus menentukan titik patok konstruksi yang menunjukkan garis dan
kemiringan untuk lebar perkerasan, lebar bahu dan drainase saluran samping
sesuai dengan penampang melintang standart yang diberikan dalam gambar
rencana dan harus mendapatkan persetujuan DireksilPengawas sebelum memulai
konstruksi. Jika terjadi perubahan darigaris dan kemiringan, baik sebelum maupun
sesudah penentuan patok perlu persetujuan lebih lanjut
2.
b. Titik-titik penting pada tikungan ditentukan dilapangan dengan rnemasang patokpatok pembantu. Pada titik Pl dipasang 1 (satu) patok beton.
c. Patok-patok tersebut diberi tanda dan nomor urut serta dibedakan dari patok
poligon. Alat ukur yang digunakan adalah Theodolil
i.
Sebagai Pagar Besi dipakai Besi baja dengan ketentuan sebagai berikut:
Besi Bulat Diameter
6mm
Tiang Pipa GlV, Dia.
2." (5 cm)
Besi yang akan digunakan harus diperiksa terhadap kerusakan-kerusakan / cacat, yang
dinyatakan cacat tidak diperkenankan untuk digunakan dan harus diganti dengan yang
lain dengan biaya ditanggung oleh pihak pelaksana Konstruksi-
=
=
1-
2.
3.
4.
2.
1.
4.
DI
LAPANGAN
Terhadap hasil pekerjaan las harus dilakukan pemeriksaan dan testing untuk menjamin
bahwa hasil pengelasan cukup memenuhi syarat yaitu padat dan tidak poreus serta
ukurannya sesuai dengan gambar kerja. Untuk itu pelaksana Konstruksi harus
menyediakan tenaga ahli, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan testing
tersebut.
2. Hasil pengelasan harus di tes secara visual dengan menggunakan methode Liquid
Ppenetrant dan contrast sesuai dengan prosedur AWS.
3. Hasil pengetesan dilaporkan secara tertulis kepada pengawas dalam waktu paling lama
24 )am untuk dievaluasi dan mendapatkan persetujuan.
4. Hasil yang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan harus diperbaiki, diperkuat atau
dipotong, dan dilas kembali sesuai petunjuk pengawas1.
5.
Tiang dan Pagar Besi menggunakan besi dengan dimensi seperti pada gambar.
Pagar Besi buatan pabrik harus dibuat dari baja anti karat kualitas klas 3-SC46 mengikuti
standart JIS G 5101 (kelas 3 menunjukan generasi struktur dan simbul SC 46
menunjukan mechanical property: tensile sfuengt minimum 4600 Kg/cm2)
3. Komposisi kimia kandungan Fosfor dan Belerang tidak melebehi 0.4 o/o
4. Sifat Mekanis, batas tegangan leleh (yield point) minimum 2300 Kg/cm2 kekuatan tarik
putus 4.600 Kg/cm2
5. mutu yang akan digunakan Besi beton, baut angker dan kelengkapan untuk sendi dan roll
harus sesuai dengan standart JIS 33101 KELAS 2 SS41 : Baut angker, Mur, Plat, dan
Ring.
1.
2.
6.
Angker baut untuk pemasangan harus terpasang secara kokoh dan harus dipasang
sebelum pengecoran. Selain angker harus pula ditanam stek-stek tulangan yang juga
dieor bersarnaan dengan pondasi setelah selesai pernasangan, rongga bagian dalam diisi
dengan beton K.175
7. Gambar rencana kerja untuk Pagar Besi meliputi rencana pemotongan, Pelubangan,
sarnbungan dan penghentian harus dibuat dan disarnpaikan oleh pelaksana Konstruksi
kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu. Semua detail harus
memenuhi persyaratan seperti yang dieantumkan dalam gambar kerja dan syarat-syarat
yang harus diikuti menurut PBI 1971, N2.
8. Ukuran-Ukuran Pagar Besi Baja pengenal harus sarna seperti persyaratan dalam gambar
kerja dan bila mana ukuran tersebut akan diganti maka jumlah luas penampang persatuan
lebar beton minimal harus sarna dengan luas penampang reneana. Sebelum rnelakukan
perubahan-perubahan
pelaksana Konstruksi harus meminta persetujuan terlebih dahulu
dari pengawas.
9. Tidak diperkenankan membengkokkan baja bila sudah ditempakan kecuali apabila hal itu
terpaksa dan sudah mendapat persetujuan dari pengawas.
10. Pagar Besi harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai rencana, dan harus dijaga
agar jarak sesuai dengan gambar rencana.
11. Pagar Besi harus dilas/ Dipasang
dengan baik dan kokoh sehingga dijamin tidak
bergeser pada waktu pemasangan.
12. Sebelum melakukan pemasangan, semua Pagar Besi harus terlebih dahulu diperiksa
untuk memastikan penempatannya, kebersihan dan untuk mendapatkan perbaikan bila
mana perlu.
13. Pagar Besi yang berkarat harus segera dibersihkan atau diganti bila mana dianggap
pengawas akan melemahkan konstruksi.
14. Untuk semua jenis Pagar Besi, ukuran dan detail sesuai gambar kerja. Dan untuk
pekerjaan sernua permukaan dicat dengan cat anti karat sebanyak 3 kali.