Anda di halaman 1dari 3

Wajah Cinta

Cinta mengacu pada perilaku manusia yang sangat luas dan


kompleks. Klasifikasi yang umum menggambarkan empat bentuk cinta:
altruisme, persahabatan, cinta yang romantis atau bergairah, dan cinta
yang penuh perasaan atau persahabatan (Berscheid, 1988).

Alturisme
Altruisme adalah tindakan sukarela yang dilakukan seseorang orang
untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun
(kecuali mungkin perasaan telah melakukan kebaikan). Biasanya
dalam fase dewasa awal memiliki prilaku alturisme yang lebih besar.

Persahabatan
"Satu sahabat dalam hidup adalah cukup, dua adalah banyak, dan
tiga hampir tidak mungkin". Persahabatan (friendship) adalah satu
bentuk hubungan dekat yang melibatkan kenikmatan (kita suka
menghabiskan waktu dengan sahabat kita), menerima uman kita
tanpa mencoba mengubahnya), kepercayaan (kita menganggap
seorang teman akan bertindak untuk kepentingan kita yang paling
baik), hormat (kita berpikir teman kita membuat keputusan yang
baik), saling menolong (kita menolong dan mendukung teman kita
dan rahasia (kita berbagi pengalaman dan hal-hal yang rahasia
dengan seorang teman), mengerti (kita merasa seorang teman
sangat memahami kita dan memahami apa yang kita suka), dan
spontanitas (kita merasa berbebas untuk menjadi diri sendiri di
depan

seorang

teman)

Tetapi teman dan kekasih sama_dalam beberapa hal. Keith Davis


(1985) mengajukan bahwa teman dan pasangan romantis samasama memiliki sifat menerima, percaya, hormat, terus terang,
memahami,

spontanitas,

saling

menolong,

dan

kebahagiaan.

Bagaimanapun, ia menemukan bahwa hubungan kita dengan istri


atau

kekasih

lebih

melibatkan

kekaguman

dan

eksklusivitas.

Hubungan dengan teman dipandang lebih stabil, terutama di antara


pecinta-pecinta yang tidak menikah.

Cinta yang Romantis atau Bergairah


Cinta yang romatis (romantic love) juga disebut "cinta yang
bergairah" atau "eros'; cinta tersebut memiliki elemen seksual dan
kekanak-kanakan, dan seringkali mendominasi bag wal suatu
hubungan

cinta.

Cinta yang romatis sangat penting khususnya bagi mahasiswa


perguruan tinggi. Dalam satu penelitian, mahasiswa laki-laki dan
perempuan yang belum menikah diminta untuk mengidentifikasikan
hubungan dekat mereka (Berscheid, Snyder, & Omoto, 1989). Lebih
dari separuh menyebutkan kekasih romantis daripada menyebut
orang tua, saudara kandung atau teman. Kepada kekasih romantis
seorang individu mengatakan, "Saya mencintai, tidak sekedar
Saya

cinta.

Cinta yang romantis mencakup jalinan yang rumit dari emosi-emosi


yang berbeda ketakutan, kemarahan, gairah seksual, kesenangan,

dan kecemburuan, sebagai contoh.


Cinta yang penuh Afeksi atau Kebersamaan
Cinta_lebih dari sekedar gairah. Cinta yang penuh afeks (afection
love), juga disebut "cinta yang penuh kebersamaan adalah tipe
cinta yang terjadi ketika hasrat individu untuk berada dekat dengan
orang lain dan melibatkan perasaan yang dalam dan sayang
terhadap

orang

tersebut.

Tahap awal dari cinta yang romantis dipenuhi oleh campuran antara
daya tarik seksual dan pemuasan, menurunkan rasa kesepian,
ketidakpastian

tentang

jaminan

berkembangnya

perasaan

attachment yang lain, dan suka cita dari mengeksplorasi keunikan


manusia lain. Bersama dengan waktu, daya tank seksual semakin
berkurang, kecemasan dan attachment juga semakin sedikit atau
ingat malah menghasilkan konflik dan penarikan diri (withdrawal),
keunikan digantikan oleh keakraban dan pasangan menemukan diri
mereka terikat dalam hubungan yang saling menyayangi secara
mendalam atau tertekan merasa bosan, kecewa, kesepian, atau
marah, sebagai contoh. Dalam kasus yang terakhir, salah satu atau

kedua pihak kadang mungkin mencari hubungan dekatyang lain.


Sejauh ini kita telah mendiskusikan dua bentuk cinta: cinta yang
romantis atau bergairah dan cinta yang penuh afeksi atau
kebersamaan. Robert J. Sternberg (1988, 1993) percaya bahwa cinta
yang penuh perasaan sebenarnya terdiri atas dua tipe cinta:
keintiman dan komitmen. Teori cinta triangular (the triangular
theory of love), adalah teort Stern berg yang menyatakan bahwa
cinta memiliki tiga bentuk utama: gairah, keintiman, dun komitmen.
Gairah seperti yang kita gambarkan di awal adalah daya tarik fisik
dan seksual pada pasangan. Keintiman adalah perasaan emosional
tentang kehangatan,_kedekatan, dan berbagi dalam hubungan.
Komitmen adalah penilaian kognitif kita atas hubungan dan niat kita
untuk mempertahankan hubungan bahkan ketika menghadapi
masalah.
Jika hubungan memiliki keintiman dan komitmen, tetapi sedikit
gairah atau bahkan tidak ada, cinta yang penuh afeksi atau
kebersamaan terjadi, sebuah pola yang sering diterima pada
pasangan bahagia yang telah menikah bertahun-tahun lamanya.
Jika gairah dan komitmen ada tetapi keintiman tidak ada, Sternberg
menyebut hubungan itu sebagai cinta yang konyol (fatuous love),
seperti saat seseorang memuji orang lain dari jauh. Hanya jika
ketiga komponen cinta gairah, keintiman, dan komitmen ada maka
tipe cinta yang paling kuat dialami, apa yang disebut Sternberg
sebagai cinta yang, sempurna (consummate love).

Anda mungkin juga menyukai