Ukiran wajik dapat dipergunakan dimana saja dengan menempatkan yang bermacammacam. Boeh memanjang tegak dan biasa pula memanjang datar . Ukiran ini biasa
pula dipakai sebagai hiasan pula pinggiran bidang ukiran lainnya.
Ukiran ini terletak diujung atap rumah, dipasang melintang (sepasang) pada setiap
ujungnya. Panjang ukiran ini ada yang sepanjang atap sampai kecucurannya dan ada
yang hanya sepanjang bagian yang bersilang atas.
15. Ukiran Siku Keluang
Biasanya dipergunakan untuk hiasan tiang-tiang tangga dan pertemuan antara dua
bendul atau dua keeping papan dan sebagainya.
16. Ukiran Tanggam Bersanggit
Biasanya dipergunakan untuk hiasan tiang-tiang tangga dan pertemuan antara dua
bendul atau dua keping papan dan sebagainya.
17. Ukiran Takuk Bersusun
Dipergunakan untuk hiasan hulu (gagang pisau (disebut); pisau asli, untuk tangkai alat
penangkap ikan (sauk-sauk) belantan dan hiasan dikepala tangga.
18. Ukiran Combak Berlenggek
Hamppir sam bentuknya dengan Takuk Bersusun, tetapi bentuk umumnya pipih atau
persegi. Dipergunakan untuk hiasan tiang-tiang, atau kaki kursi, kaki meja dan
sebagainya.
19. Ukiran Awanan-Awanan
Hampir sama ukiran awan larat, dan penggunaannya dapat dimana saja. Tetapi jenis ini
amat banyak dipergunakan untuk hiasan pada kain tenunan atau hiasan adat lainnya.
20. Ukiran Umbang
Disebut juga dengan ukiran patung-patung dan tembuku, panggunaannya selalu
disampan kampar, bentuknya khusus dan penggunaannya terbatas.
Rumah Kediaman lazim disebut rumah tempat tinggal atau rumah tempat diam ialah
rumah yang khusus untuk tempat kediaman keluarga. Bagi orang melayu, rumah
amatlah dipentingkan, dalm pergaulan sehari-hari, rumah kediaman menjadi acuan
apakah seseorang bertanggung jawab terhadap keluarganya atau tidak. Orang yang
tidak berumah sendiri lazim dianggap tidak atau kurang bertanggung jawab terhadap
anak istrinya. Itulah sebabnya mengapa orang melayu selalu berusaha mendirikan
Rumah Balai ialah semua bangunan yang dipergunakan untuk pertemuan anggota
masyarakat, seperti Balai Adat, Balai Penghadapan, Balai Rung Sari Balai Panca
Parsada, Balai Kerapatan dan sebagainya. Hakekatnya rumah balai adalah tempat
melakukan kegiatan bermasyarakat dan sebagainya.Rumah balai melambangkan
falsafah hidup bergotong-royong,senasib sepenanggungan dan setia kawan social
masyarakat melayu. dan diungkapkan dalamnya :
"Berdiri rumah membawa tuah
Berdiri pondok membawa elok
Disitu panas disejukkan
Disitu keras dilunakkan
Rumah Ibadah ialah Bangunan yang didirikan dan berfungsi untuk tempat kegiatan
melakukan ibadah dan berkaitan dengan keagamaan .
bagi orang melayu rumah ibadah wajib didirikan terutama masjid diupayakan pula
mandirikannya untuk tempat anak-anak mereka belajar mengaji dan pengetahuan
agama islam.
Rumah Penyimpanan
ialah segala bangunan yang dipergunakan untuk tempatmenyimpan benda-benda
keperluhan hidup mereka
1.Tiang/Kaki kaki
Bangunan tradisional melayu membangun bertiang.Diantara tiang-tiang itu terdapat
tiang utama yang di sebut''Tiang Tua'' dan ''Tiang Seri'.
Tiang Tua ialah tiang utama yang terletak pada sebelah kanan dan kiri pintu tengah
atau tiang yang terletak di tengah Bangunan yang pertama sekali di tegakkan . Dalam
ungkapam tiang tua ini melambangkang ''Tua Rumah'' yakni pimpinan dalam bangunan
itu
Tiang seri ialah tiang yang terletak pada keempat sudut bangunan induk dan tidak
bersambung dari tanah terus keatas
Tiang seri ialah tiang yang terletak pada keempat sudut bangunan dan tidak
bersambung dari tanah terus keatas.
Tiang seri melambangkan datuk berempat atau induk berempat,serta melambangkan
empat penjuru mata angin
Tiang penghulu yaitu tiang yang terletak antara pintu muka dengan tiang seri sudut di
sudut kanan muka bangunan. tiang ini melambangkan rumah itu didirikan menurut
Dinding makna selalu dikaitkan dengan sopan santun yaitu, sebagai batas kesopanan
Rumah adat melayu sebagian besar tidak berbilik permanen, pembagian''bilik nya
ditentukan oleh tabir tirai, sedangkan pembagian ruangan ditentukan oleh bendul
bendulnya.
Rumah Lontiok seompu, bendul berfungsi pulak sebagai batas khusus untuk ruangan
tempat musyawarah keluarga atau pesukuan pemilik rumah. maka bangunan ini disebut
'' rumah seompu atau rumah sompu''.
a. Lambang pada lubang angin
atau ventilase disebut juga '' lubang cermin''. klau di rumah itu jendelanya tidak banyak,
sering dibuat lubang angin dengan berbagai bentuk dan veriasi. Maka letak
ketinggianya sama dengan makna ketinggian jendela. Sedangkan makna lainnya
terdapat pada bentuk-bentuknya. Ddalam ungkapan disebut;''delapan segi lubang angin
delapan tuah memancar''.
b. Lambang pada pintu/jendela,
Pintu bentuknya persegi panjang. Sebagian pada bagian atasnya diberi hiasan
lengkung. Ada pula pintu sengaja dibuat agak renda, Sehinggah siapapun yang
memasuki atau keluar bangunan itu harus membungkukkan kepalanya.
b.1.Pintu+
Hiasan pada bagian atas pintu dan jendela yang di sebut ''lambai-lambai''.
melambangkan sikap ramah tamah
Ukiran dinding pada pintu di sebut;
Ukiran yang bermotif kaluk pakis awan larat yang berartikan/melambangkan kesuburan
dan kemakmuran
Ukiran dinding pada pintu di sebut
Ukiran yang bermotif kaluk pakis awam larat yang berartikan/melambangkan kesuburan
dan kemakmuran
Ukiran yang bermotif Bunga bersusun yang berartikan/melambangkan kesuburan dan
kemakmuran
Ukiran dinding pada pintu di sebut
Pada daun pintu terdapat enam, buah motif dasar dari tampuk manggis dapat
melambangkan kejujuran dan ketulusan
b.2. Jendela;
Hiasan ''kilik kilik'' di sebut juda kisi-kisi dan jerajak pada jendela dan pagar selasar,
kalau bentuk nya bulat disebut pinang-pinang atau larik, bila pipih disebut papan tebuk
Motif dasar dari ukiran terawang ini adalah
1.Ukiran kaluk paku
2.Buih selari
3.Bunga matahari
Ukiran yang bermotif kaluk paku yang berartikan/melambangkan kesuburan dan
kemakmuran
Motif Matahari melambangkan Keindahan,Kebesaran dan Keceriaan.
C. Lambang pada kaki dinding dan gandoari
Gandoari terletak disudut bangunan, pada bagian antara kaki bangunan dan dinding,
yang di sebut jugak dinding memanjang bergandoari.
Ungkapan;
'' kaki dinding berkaluk paku
Memanjang sampai muka belakang
Dalam merunding elokkan laku
Disana hukum sama dipegang''
melambangkan
Ukiran yang bermotif kaluk pakis awan larat yang berartikan/melambangkan kesuburan
dan kemakmuran
Bidai pada dinding bagian atap di Rumah adat tapung
Ukiran terawang pada dinding bidai sebagai ventilase disebut;
Hiasan/ ukiran yang di sebut gasion ( GASING ) bermakna
dalam hidup harus bergerak,kreatif dll
Bidai pada dinding bagian atap di rumah adat pulau belimbing
Ukiran dinding pada bidai
Hiasan/ ukiran yang disebut gasion ( Gasiong ) bermakna dalam hidup harus
bergerak,kreatif dll
Ukiran dalam bentuk dalam Bintang-bintang melambangkan cahaya kebahagian rumah
tangga
Jendela pada rumah lentiok palau belimbing
Ukiran dinding pada jendela di sebut;
Arti ukiran dari bintang-bintang ini adalah lambang cahaya Kebahagian rumah tangga
Pada bagian bawah terdapat hiasan/ ukiran yang di sebut Gasiong ( Gasing ) bermakna
dalam hidup harus bergerak,kreatif dll
Jendela pada rumah adat suku bendang
Ukiran dinding pada jendela disebut
Pada bagian atas jendela di beri lengkungan dan di tengah jendala diberi jalusi yang
terbuat dari kayu.
Pada bagian bawah terdapat hiasan/ukiran yang disebut Gasiong ( Gasing ) bermakna
dalam hidup bergerak,kreatiaf dll
3. Atap
Perabung atap yang lurus ,sebagai lambing lurusnya hati orang melayu .Bentuk atap
yang disebut ''atap kejang'' dikaitkan pula dengan fungsi sikap hidup orang melayu
dapat pula menjadi naungan bagi keluaraga dan masyarakatnya. bentuk atap yang
bertingkai
disebut''
atap
layar''.''ampar
labu''.atap
bersayap''atau''atap
bertinggam.mengandung makna tertentu pula.
Atap lontiok,atap yang kedua ujung perabungnya melentik ke atas itu melambangkan
pada awal dan akhir hidup manusia pada penciptanya Allah yang maha Esa.
Sedangkan lekukan pada pertengahan perabungan melambangkan ''lambah kehidupan
yang kadang kla penuh dengan berbagai ragam cobaan
Atap Limas,kemungkinan dahulu orang melayu mengenai lambang pada bentuk
ini,berkaitan dengankepercayaan dalam atau budha.namun demikian bentuk limas ini
sudah menjadi sala satu bentuk bangunan tradisional melayu tersebar di banyak
tempat. Bahkan beberapa istana dan balai raja-raja melayu mengunakan dalam bentuk
limas
lambang pada ragam Hias
Selembayung adalah hiasan yang terletak bersilangan kedua ujung perabung
bangunan belah bubung dan rumah lontiok. Pada bagian bawah nya adakala nya
diberikan pula hiasan tambahan seperti tombak terhunus, menyambung kedua ujung
perabung, Pakasih rumah, yaitu sebagai lambang keserasian dalam kehidupan dalam
rumah tangga,Tangga dewa yaitu sebagai lambang tempat turun para dewa,lambang
ukiran dan sidi yang membawa keselamatan bagi manusia.
Selembayung pada atap rumah adat tapung
Ornamrnt/Ukiran pada selembayung
Ukiran yang bermotif bunga bersusu yang berartikan/ malambangkan kesuburan dan
kemakmuran
Ornament Bintang-bintang pada atap rumah lontiok pulau Belimbing
Ukiran bintang-bintang pada puncak atap
Ukiran bermotif dasar bintang-bintang melambangkan cahaya kebahagian dalam rumah
tangga
Ornament bintang-bintang pada atap rumah Lontiok palau belimbing
Ornament/ukiran pada selembayung;
Ornament selembayung atau tanduk buang
A. KESIMPULAN
Ukiran atau ragam hias ini dapat dibedakan berdasarkan motifnya
1. Motif tumbu-tumbuhan ;kaluk pakis, bunga hutan, Bunga kendur, tampuk manggis,
Pucuk rebung, dan sebagai nya, Umum nya melambangkan,kesuburan dan
kemakmuran
2. Motif hewan
Itik pulang petang, Semut beriring,siku keluang dan sebagainya
melambangkan kesuburan dan kemakmuran
,Umumnya