Anda di halaman 1dari 14

UKIRAN

Jenis ukiran yang terdapat di daerah melayu riau diantaranya adalah :


1. Ukiran Awan Larat
Ukiran ini dapat diukirkan dimana saja,bentuknya yang terdiri dari garislengkung limas
dapat di tambah variasi-variasi dengan motif apa saja, kecuali binatang. Namun
demikian,biasanya ukiran ini diukirkan pada bidang yang memanjang baik mendatar
maupun berdiri.
2. Ukiran Bunga-Bungaan
ukiran jenis ini biasanya di ukir pada hiasan alat-alat upacaratetapi banyak pula di pakai
untuk hiasan pada papan bingkai pintu, jendela atau pada bingkai dinding dan loteng.
Kalau ukiran itu tembus dipergunakan pula untuk hiasan pada jerajakbagian atas pintu
dan jendela.
3. Ukiran Itik Sekawan
Ukiran ini amat banyak pula variasinya. Biasanya ditempatkan pada bidang
memanjang, baik di pintu dan jendela maupun untuk hiasan pada tiang-tiang. Pada
sampiran kerisdan keris dan sakin selalu pula dipergunakan ukiran ini. Ukiran pula
untuk bidang tingkat tirai.
4. Ukiran Bintang-Bintangan
Ukiran ini lazim dipakai di langit-langit (loteng),di tengah-tengah ukiran ini di pakai
kawat untuk gantungan lampu gantung. Namun demikian, ukiran inipun banyak pula di
pakai untuk hiasan rumah-rumahan di kemudi perahu, da nada juga di pakai sebagai
hiasan di atas pintuatau jendela rumah.
5. Ukiran Akar Paku
Ukiran ini hampir sama bentuknya dengan ukiran Awan Larat. Penggunaannyapun
sama, bedanya ukiran ini ujung garisnya selalu membentuk lengkungan membulat.
6. Ukiran Burung-Burungan
Ukiran ini umumnya dipakai untuk hulu keris (disebut ukiran kepala Serindit atau kepala
Bayan) tettapi sering pula dipergunakan hiasan peralatan upacara adat dengan
menambah variasinya. Motif yang di gemarinya ialah kepala Serindit,kepala
Bayan,Burung Merak dan Burung Terbang.
7. Ukiran Wajik

Ukiran wajik dapat dipergunakan dimana saja dengan menempatkan yang bermacammacam. Boeh memanjang tegak dan biasa pula memanjang datar . Ukiran ini biasa
pula dipakai sebagai hiasan pula pinggiran bidang ukiran lainnya.

8.Ukiran Kuntum Tak Jadi


Ukiran ini banyak dipergunakan untuk hiasan pada alat perlengkapan upacara
tradisional tetapi banyak pula dipergunakan untuk hiasan tengah dari ukiran lainnya
(ditengah bingkai pintu dan jendela).
9. Ukiran Kisi-Kisi Larik
Sesuai dengan namanya, jenis ukiran ini dipergunakan untuk kisi-kisi (jerajak) selasar
rumah. Namun demikian banyak pula dipergunakan untuk kisi-kisi pada rumahrumahan perahu,rumah makan dan jamban. Dan ada pula dipergunakan kisi-kisi
tanggah , ataupun kisi-kisi diatas jendela, atau dimimbarmasjid. Bentuknya bisa bulat
dengan ukiran menurut keperluhan.
10. Ukiran Naga-Naga
Ukiran ini khusus dipakai untuk hiasan benda-benda dan kerajaan. Tetapi sudah
kerajaan berakhir, maka banyak pula dipergunakan untuk hiasan pada perahu dan
gagang senjata.
11. Ukiran Lebah Bergayut
Ukiran ini biasanya untuk hiasan pinggiran cucuran atap, atau sebagai hiasan paling
bawah dari ukiran lainnya. Penggunaannya selalu untuk rumah.
12. Ukiran Pucuk Rebung
Ukiran ini banyak dipergunakan untuk kain tenunan, yakni dikepala kain dan dipinggir
kain. Tetapi banyak pula dipergunakan untuk ukiran pada sarung senjata, yakni
dibagian ujung dan pangkalnya.
13. Ukiran Sayap Layang-Layang
Ukiran ini khusus untuk ujung (sudut) cucuran atap rumah, atap gubah makan,atap
rumah-rumahan perahu.
14.Ukiran Selembayung

Ukiran ini terletak diujung atap rumah, dipasang melintang (sepasang) pada setiap
ujungnya. Panjang ukiran ini ada yang sepanjang atap sampai kecucurannya dan ada
yang hanya sepanjang bagian yang bersilang atas.
15. Ukiran Siku Keluang
Biasanya dipergunakan untuk hiasan tiang-tiang tangga dan pertemuan antara dua
bendul atau dua keeping papan dan sebagainya.
16. Ukiran Tanggam Bersanggit
Biasanya dipergunakan untuk hiasan tiang-tiang tangga dan pertemuan antara dua
bendul atau dua keping papan dan sebagainya.
17. Ukiran Takuk Bersusun
Dipergunakan untuk hiasan hulu (gagang pisau (disebut); pisau asli, untuk tangkai alat
penangkap ikan (sauk-sauk) belantan dan hiasan dikepala tangga.
18. Ukiran Combak Berlenggek
Hamppir sam bentuknya dengan Takuk Bersusun, tetapi bentuk umumnya pipih atau
persegi. Dipergunakan untuk hiasan tiang-tiang, atau kaki kursi, kaki meja dan
sebagainya.
19. Ukiran Awanan-Awanan
Hampir sama ukiran awan larat, dan penggunaannya dapat dimana saja. Tetapi jenis ini
amat banyak dipergunakan untuk hiasan pada kain tenunan atau hiasan adat lainnya.
20. Ukiran Umbang
Disebut juga dengan ukiran patung-patung dan tembuku, panggunaannya selalu
disampan kampar, bentuknya khusus dan penggunaannya terbatas.

Rumah Kediaman lazim disebut rumah tempat tinggal atau rumah tempat diam ialah
rumah yang khusus untuk tempat kediaman keluarga. Bagi orang melayu, rumah
amatlah dipentingkan, dalm pergaulan sehari-hari, rumah kediaman menjadi acuan
apakah seseorang bertanggung jawab terhadap keluarganya atau tidak. Orang yang
tidak berumah sendiri lazim dianggap tidak atau kurang bertanggung jawab terhadap
anak istrinya. Itulah sebabnya mengapa orang melayu selalu berusaha mendirikan

rumah kediamannya walaupun dalam


dikatakan :

bentuk sederhana dan didalam ungkapan

"Tuah semut ada sarangnya


Tuah ayam ada sngkaknya
Tuah kambing ada rebannya
Tuah manusia ada rumahnya

Yang disebut rumah kediaman


Rumah berada dan berlembaga
Rumah bertua dan beranak muda
Rumah ada pantang larangnya
Rumah lepas rumah berbilik
Rumah bersekat beruang luas
Rumah berinduk dan berpenanggah
Rumah berpelantar juah dekat
Rumah berselasar luar dalam"

Rumah Balai ialah semua bangunan yang dipergunakan untuk pertemuan anggota
masyarakat, seperti Balai Adat, Balai Penghadapan, Balai Rung Sari Balai Panca
Parsada, Balai Kerapatan dan sebagainya. Hakekatnya rumah balai adalah tempat
melakukan kegiatan bermasyarakat dan sebagainya.Rumah balai melambangkan
falsafah hidup bergotong-royong,senasib sepenanggungan dan setia kawan social
masyarakat melayu. dan diungkapkan dalamnya :
"Berdiri rumah membawa tuah
Berdiri pondok membawa elok
Disitu panas disejukkan
Disitu keras dilunakkan

Disitu kusut diselesaikan


Disitu keruh dijernihkan
Rumah dibuat menurut adat
Rumah berdiri karena budi
Rumah dibangun karena santun
Rumah ditunggu denngan ilmu"

Rumah Ibadah ialah Bangunan yang didirikan dan berfungsi untuk tempat kegiatan
melakukan ibadah dan berkaitan dengan keagamaan .
bagi orang melayu rumah ibadah wajib didirikan terutama masjid diupayakan pula
mandirikannya untuk tempat anak-anak mereka belajar mengaji dan pengetahuan
agama islam.
Rumah Penyimpanan
ialah segala bangunan yang dipergunakan untuk tempatmenyimpan benda-benda
keperluhan hidup mereka
1.Tiang/Kaki kaki
Bangunan tradisional melayu membangun bertiang.Diantara tiang-tiang itu terdapat
tiang utama yang di sebut''Tiang Tua'' dan ''Tiang Seri'.
Tiang Tua ialah tiang utama yang terletak pada sebelah kanan dan kiri pintu tengah
atau tiang yang terletak di tengah Bangunan yang pertama sekali di tegakkan . Dalam
ungkapam tiang tua ini melambangkang ''Tua Rumah'' yakni pimpinan dalam bangunan
itu
Tiang seri ialah tiang yang terletak pada keempat sudut bangunan induk dan tidak
bersambung dari tanah terus keatas
Tiang seri ialah tiang yang terletak pada keempat sudut bangunan dan tidak
bersambung dari tanah terus keatas.
Tiang seri melambangkan datuk berempat atau induk berempat,serta melambangkan
empat penjuru mata angin
Tiang penghulu yaitu tiang yang terletak antara pintu muka dengan tiang seri sudut di
sudut kanan muka bangunan. tiang ini melambangkan rumah itu didirikan menurut

ketentuan adat istiadat ,dan sekaligus melambangkan kehidupan di dalam keluarga


wajid di sokong oleh anggota keluarga yang lainnya.
Tiang tengah ialah tiang yang terletak di antara tiang-tiang lainya yang terdapat diantara
tiang seri dan tiang tua.
Tiang bujang ialah tiang yang di buat khusus di bagian tengah bangunan induk, Tiang
ini melambangkan kaum kerabat dan anak istri.
Tiang dua belas ialah tiang gabungan dari empat tiang seri,4 tiang tengah 2 tiang tua
dan satu tiang penghulu serta satu tiang bujang.
Tiang rumah melayu di buat dengn berbagai bentuk. ada yang bulat dan ada pula yang
bersegi segi serta di lengkapi dengan ornament tertentu.
Dalam banguna tradisional melayu terdapat dua jenis tangga, Yaitu;
a. Tangga bulat
Tangga bulat ialah tangga yang di buat dari kayu bulat. Anak tangga nya di ikat dari
rotan keinduk tangga. Susunan anak tangga, cara mengikat tali tangga dan bagianbagian induk tangga mengandung makna tertentu. Ikatan tangga harus lah di buat
khusus yang di sebut ''lilit selari'' atau belit'' bercengkam.; Tali nya tak boleh terputus
putus mulai anak tangga paling atas samapai keanak tangga terbawah.
b. Tangga picak
Tangga pipih yang terbuat dari papan tebal. Anak tangga nya menembus induknya,
disebut ''pahatan tambuk'' atau tangga bercengkam''. pada kiri kanan tangga ini lazim
pula di beri semacam pagar yang disebut '' pegangan tangga''. pada kepala tiang
tangga selalu diberi ukiran, demikan pada sisi-sisi tiang tangga
Lambang pada lantai
cara menyusul dan merapatkan papan lantai mengandung makna tertentu. Lantai pada
bangunan induk umumnya dibuat dari papan yang disusun sangat rapat. Pada bagian
lain ada yang rapat,ada pula yang agak jarang. Bahan yagn digunakan bermacam
macam pulak, antar lain : Nibung , bamboo atau anak-anak kayu yang disebut '' anak
laras''
Susunan lantau bilau atau keping-keping lantai yang di susun sejajar dengan bendul
muka rumah tersebut, lantai selari''. Bila yang tidak bersambung papanya tidak
bersambung-swambung dalam satu ruanagn di sebuat'' papan semampai''
2.Dinding

Dinding makna selalu dikaitkan dengan sopan santun yaitu, sebagai batas kesopanan
Rumah adat melayu sebagian besar tidak berbilik permanen, pembagian''bilik nya
ditentukan oleh tabir tirai, sedangkan pembagian ruangan ditentukan oleh bendul
bendulnya.
Rumah Lontiok seompu, bendul berfungsi pulak sebagai batas khusus untuk ruangan
tempat musyawarah keluarga atau pesukuan pemilik rumah. maka bangunan ini disebut
'' rumah seompu atau rumah sompu''.
a. Lambang pada lubang angin
atau ventilase disebut juga '' lubang cermin''. klau di rumah itu jendelanya tidak banyak,
sering dibuat lubang angin dengan berbagai bentuk dan veriasi. Maka letak
ketinggianya sama dengan makna ketinggian jendela. Sedangkan makna lainnya
terdapat pada bentuk-bentuknya. Ddalam ungkapan disebut;''delapan segi lubang angin
delapan tuah memancar''.
b. Lambang pada pintu/jendela,
Pintu bentuknya persegi panjang. Sebagian pada bagian atasnya diberi hiasan
lengkung. Ada pula pintu sengaja dibuat agak renda, Sehinggah siapapun yang
memasuki atau keluar bangunan itu harus membungkukkan kepalanya.
b.1.Pintu+
Hiasan pada bagian atas pintu dan jendela yang di sebut ''lambai-lambai''.
melambangkan sikap ramah tamah
Ukiran dinding pada pintu di sebut;
Ukiran yang bermotif kaluk pakis awan larat yang berartikan/melambangkan kesuburan
dan kemakmuran
Ukiran dinding pada pintu di sebut
Ukiran yang bermotif kaluk pakis awam larat yang berartikan/melambangkan kesuburan
dan kemakmuran
Ukiran yang bermotif Bunga bersusun yang berartikan/melambangkan kesuburan dan
kemakmuran
Ukiran dinding pada pintu di sebut
Pada daun pintu terdapat enam, buah motif dasar dari tampuk manggis dapat
melambangkan kejujuran dan ketulusan

b.2. Jendela;
Hiasan ''kilik kilik'' di sebut juda kisi-kisi dan jerajak pada jendela dan pagar selasar,
kalau bentuk nya bulat disebut pinang-pinang atau larik, bila pipih disebut papan tebuk
Motif dasar dari ukiran terawang ini adalah
1.Ukiran kaluk paku
2.Buih selari
3.Bunga matahari
Ukiran yang bermotif kaluk paku yang berartikan/melambangkan kesuburan dan
kemakmuran
Motif Matahari melambangkan Keindahan,Kebesaran dan Keceriaan.
C. Lambang pada kaki dinding dan gandoari
Gandoari terletak disudut bangunan, pada bagian antara kaki bangunan dan dinding,
yang di sebut jugak dinding memanjang bergandoari.
Ungkapan;
'' kaki dinding berkaluk paku
Memanjang sampai muka belakang
Dalam merunding elokkan laku
Disana hukum sama dipegang''

''kaluk paku naik bersusun


Hiasan dinding rumah lancing
Pusaka lanjut turun temurun
Dendam habis sengketa hilang''

''dinding memanjang bergandoari


Hiasan berna awan-awanan

Berunding orang dalam negeri


Disana lah adat sama ditegakkan
c.1. Kaki dinding memanjang
Kaki dinding memanjang pada dinding istana Gunung salihin
Ukiran dinding pada kaki dinding
Ukiran yang bermotif dasar wajik atau berwajik-wajik ukiran wajik dapat digunakan di
mana saja dengan menempatkan yang bermacam-macam.
Boleh memanjang tegak dan biasa pula memanjang datar. Ukiran ini bisa pula di pakai
sebagai hiasan pula pinggiran bidang ukiran lainya berarti melambangkan perangai
yang cantik dan budi pekerti yang baik.
Ukiran jenis ini biasa nya diukir pada hiasan alat-alat upacara tetapi banyak pula di
pakai untuk hiasan pada papan bingkai pintu,jendela atau pada bingkai dinding loteng.
Kalau ukiran itu tembus dipergunakan pula untuk hisan pada jerajak bagian atas pintu
dan jendela.
Kaki dinding memanjang pada dinding rumah lontiok P belimbing
Ukiran dinding pada kaki dinding
Ukiran yang bermotif kaluk pakis awan larat yang berartikan/melambangkan kesuburan
dan kemakmuran
Ditengah terdapat motif dasar dari tampuk manggis dapat melambangkan kejujuran dan
ketulusan
kaki dinding memanjang pada dinding rumah adat Tapung
Ukiran dinding pada kaki dinding
Ukiran yang bermotif kaluk pakis awan larat yang berartikan/melambangkan kesuburan
dan kemakmuran
Ukiran pada bagian atas dinding jendelah ini dikelilingi oleh ukiran bermotif pucuk
rebung yang berartikan dalam pembentukan watak dan pribadi manusia dan juga dalam
menanamkan jiwa agama harus dimulai dari masa kanak-kanak
kaki dinding memanjang pada dinding rumah suku Bendang
Ukiran dinding pada kaki dinding

Ukiran yang bermotif kaluk pakis awan laratyang berartikan/melambangkan kesuburan


dan kemakmuran
c.2. Gandoari
Hiasan gandi ari yakni hiasan sepanjang kaki dinding muka dan belakang rumah
lontiok. melambangkan ; bentuk seperti lancing atau pelancang sebagai sikap hidup
orang melayu yang bersebati dengan laut
Ukiran sudut dinding pada Gandoari
Ukiran yang bermotif kaluk pakis awan larat yang berartikan/melambangkan kesuburan
dan kemakmuran
Ukiran yang bermotif kaluk pakis naik bersusun yang berartikan/melambangkan
kesuburan daan kemakmuran
Gandoari pada sudut dinding Rumah Adat Tapung
Ukiran yang bermotif pakis awan larat yang berartikan /melambangkan kesuburan dan
kemakmuran
Ukiran sudut dinding pada kepala Gandoari
Ukiran yang bermotif kalut pakis awan larat yang berartikan /melambangkan kesuburan
dan kemakmuran
Ukiran yang bermotif kaluk pakis naik bersusun yang berartikan/melambangkan
kesuburan dan kemakmuran
Ukiran yang bermotif bunga manggis terdapat disudutkan
keindahan,kesuburan,dan kekuatan lokal yang kompak dan kejujuran

melambangkan

Lambang pada bidai


Bidai satu adalah;bidai rata,bangunan dengan bidai satu ini adalah bangunan
umum,yang dapat dibuat oleh siapa saja
Bidai dua adalah; bidai dua tingkat, pada setiap tingkat di beri lantai yang di sebut
''lantai buang'' atau ''teban layar'' dan undan-undan''.
Bidai tiga adalah; bidai yang tiga tingkat, Bangunan ini khusus untuk istana,balai
kerajinan, balai adat atau kediaman datuk-datuk dan orang besar kerajaan
Ukiran dinding pada bidai

Ukiran yang bermotif kaluk pakis awan larat yang berartikan/melambangkan kesuburan
dan kemakmuran
Bidai pada dinding bagian atap di Rumah adat tapung
Ukiran terawang pada dinding bidai sebagai ventilase disebut;
Hiasan/ ukiran yang di sebut gasion ( GASING ) bermakna
dalam hidup harus bergerak,kreatif dll
Bidai pada dinding bagian atap di rumah adat pulau belimbing
Ukiran dinding pada bidai
Hiasan/ ukiran yang disebut gasion ( Gasiong ) bermakna dalam hidup harus
bergerak,kreatif dll
Ukiran dalam bentuk dalam Bintang-bintang melambangkan cahaya kebahagian rumah
tangga
Jendela pada rumah lentiok palau belimbing
Ukiran dinding pada jendela di sebut;
Arti ukiran dari bintang-bintang ini adalah lambang cahaya Kebahagian rumah tangga
Pada bagian bawah terdapat hiasan/ ukiran yang di sebut Gasiong ( Gasing ) bermakna
dalam hidup harus bergerak,kreatif dll
Jendela pada rumah adat suku bendang
Ukiran dinding pada jendela disebut
Pada bagian atas jendela di beri lengkungan dan di tengah jendala diberi jalusi yang
terbuat dari kayu.
Pada bagian bawah terdapat hiasan/ukiran yang disebut Gasiong ( Gasing ) bermakna
dalam hidup bergerak,kreatiaf dll
3. Atap
Perabung atap yang lurus ,sebagai lambing lurusnya hati orang melayu .Bentuk atap
yang disebut ''atap kejang'' dikaitkan pula dengan fungsi sikap hidup orang melayu
dapat pula menjadi naungan bagi keluaraga dan masyarakatnya. bentuk atap yang
bertingkai
disebut''
atap
layar''.''ampar
labu''.atap
bersayap''atau''atap
bertinggam.mengandung makna tertentu pula.

Atap lontiok,atap yang kedua ujung perabungnya melentik ke atas itu melambangkan
pada awal dan akhir hidup manusia pada penciptanya Allah yang maha Esa.
Sedangkan lekukan pada pertengahan perabungan melambangkan ''lambah kehidupan
yang kadang kla penuh dengan berbagai ragam cobaan
Atap Limas,kemungkinan dahulu orang melayu mengenai lambang pada bentuk
ini,berkaitan dengankepercayaan dalam atau budha.namun demikian bentuk limas ini
sudah menjadi sala satu bentuk bangunan tradisional melayu tersebar di banyak
tempat. Bahkan beberapa istana dan balai raja-raja melayu mengunakan dalam bentuk
limas
lambang pada ragam Hias
Selembayung adalah hiasan yang terletak bersilangan kedua ujung perabung
bangunan belah bubung dan rumah lontiok. Pada bagian bawah nya adakala nya
diberikan pula hiasan tambahan seperti tombak terhunus, menyambung kedua ujung
perabung, Pakasih rumah, yaitu sebagai lambang keserasian dalam kehidupan dalam
rumah tangga,Tangga dewa yaitu sebagai lambang tempat turun para dewa,lambang
ukiran dan sidi yang membawa keselamatan bagi manusia.
Selembayung pada atap rumah adat tapung
Ornamrnt/Ukiran pada selembayung
Ukiran yang bermotif bunga bersusu yang berartikan/ malambangkan kesuburan dan
kemakmuran
Ornament Bintang-bintang pada atap rumah lontiok pulau Belimbing
Ukiran bintang-bintang pada puncak atap
Ukiran bermotif dasar bintang-bintang melambangkan cahaya kebahagian dalam rumah
tangga
Ornament bintang-bintang pada atap rumah Lontiok palau belimbing
Ornament/ukiran pada selembayung;
Ornament selembayung atau tanduk buang

A. KESIMPULAN
Ukiran atau ragam hias ini dapat dibedakan berdasarkan motifnya

1. Motif tumbu-tumbuhan ;kaluk pakis, bunga hutan, Bunga kendur, tampuk manggis,
Pucuk rebung, dan sebagai nya, Umum nya melambangkan,kesuburan dan
kemakmuran
2. Motif hewan
Itik pulang petang, Semut beriring,siku keluang dan sebagainya
melambangkan kesuburan dan kemakmuran

,Umumnya

3. Motif lainya adalah alam;


Bintang-bintang,Bulat sabit,awan larat,awan-awanan dan sebagainya, melambangkan
cahaya kebahagian rumah tangga ( Bintang-bintang ) ketaqwaan pada tuhan ( bulan
sabit ) kebebasan dan kemerdekaan ( awan larat dan awan-awanan )

Anda mungkin juga menyukai