Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Politik merupakan salah satu unsur vital dalam menjalankan pemerintahan,
lebih luas lagi, menjalankan negara. Indonesia juga telah mengalami berbagai
perubahan system politik. Berganti system pemerintahan maka berganti pula
system politiknya. Namun perlu di ketahui bahwa adanya perubahan system
politik tetap akan member dampak yang cukup signifikan pada pola-pola dan
kecenderungan tindakan dalam politik, begitu pula yang terjadi di ndonesia
akhir akhir ini.
Perlu di perhatikan juga bahwa salah satu hal yang dapat merubah system
politik khususnya di Indonesia adalah Agama, mengapa demikian ? ini di
karenakan perbedaan sudut pandang dalam menerjemahkan agama dalam
kehidupan politik akan sangat menimbulkan perbedaan pendapat. Sehingga
akan memunculkan puluhan bahkan ratusan opini benar dan salah yang
berujung pada kehancuran dunia perpolitikan sekaligus mencoreng nama baik
agama.
1.2 Perumusan Masalah
Seiring dengan perubahan system politik, muncullah pola-pola dan
kecenderungan baru dalam kegiatan berpolitik. Sayangnya kecenderungan dan
pola itu mengarah pada pelanggaran terhadap UUD NKRI 1945. Dalam hal ini,
islam akan mencoba menanggapi permasalahan yang viral terjadi belakangan ini
dan mencoba untuk mendapatkan solusi agar politik di Indonesia, minimal dapat
sejalan dengan nilai kebenaran dan norma norma yang tertanam pada pancasila.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Politik dari Para Ilmuan

1. Johan Kaspar Bluntschli dalam buku The Teory of the State: Ilmu Politik
adalah ilmu yang memerhatikan masalah kenegaraan, dengan memperjuangkan
pengertian dan pemahaman tentang negara dan keadaannya, sifat-sifat
dasarnya, dalam berbagai bentuk atau manifestasi pembangunannya. (The
science which is concerned with the state, which endeavor to understand and
comprehend the state in its conditions, in its essentials nature, in various forms
or manifestations its development).
2. Roger F. Soltau dalam bukunya Introduction to Politics: Ilmu Politik
mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan
melaksanakan tujuan itu; hubungan antara negara dengan warganegaranya serta
dengan negara-negara lain. (Political science is the study of the state, its aims
and purposes the institutions by which these are going to be realized, its
relations with its individual members, and other states ).
3. Kosasih Djahiri dalam buku Ilmu Politik dan Kenegaraan: Ilmu politik yang
melihat kekuasaan sebagai inti dari politik melahirkan sejumlah teori mengenai
cara memperoleh dan melaksanakan kekuasaan. Sebenarnya setiap individu
tidak dapat lepas dari kekuasaan, sebab memengaruhi seseorang atau
sekelompok orang dapat menampilkan laku seperti yang diinginkan oleh
seorang atau pihak yang memengaruhi.
4. Wirjono Projodikoro menyatakan bahwa Sifat terpenting dari bidang politik
adalah penggunaan kekuasaan oleh suatu golongan anggota masyarakat
terhadap golongan lain. Dalam ilmu politik selalu ada kekuasaan atau
kekuatan. Idrus Affandi mendefinisikan: Ilmu politik ialah ilmu yang
mempelajari kumpulan manusia yang hidup teratur dan memiliki tujuan yang
sama dalam ikatan negara.
2.2 Pengertian Agama Dalam Arti Sosial
Mendefinisikan agama secara komprehensif yang mampu merangkum
semua aspek nampaknya menjadi suatu permasalahan yang pelik bahkan mustahil

untuk dilakukan mengingat luasnya aspek yang terkandung dalam agama itu
sendiri.
Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya
definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat
dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan
nama-nama agama itu. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama
itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan
keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar
dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga.
Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa
manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain
atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa.
Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu
penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3
unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran
yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama.

2.3 Hubungan Politik Dengan Agama


Hubungan politik dengan agama tidak dapat dipisahkan. Dapat dikatakan
bahwa politik berbuah dari hasil pemikiran agama agar tercipta kehidupan yang
harmonis dan tentram dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini
disebabkan, pertama, oleh sikap dan keyakinan bahwa seluruh aktifitas manusia,
tidak terkecuali politik, harus dijiwai oleh ajaran-ajaran agama; kedua, disebabkan
oleh fakta bahwa kegiatan manusia yang paling banyak membutuhkan legitimasi
adalah bidang politik, dan hanya agamalah yang dipercayai mampu memberikan
legitimasi yang paling meyakinkan karena sifat dan sumbernya yang transcendent.

Agama secara hakiki berhungan dengan politik. Kepercayaan agama dapat


mempengaruhi hukum, perbuatan yang oleh rakyak dianggap dosa, seperti sodomi
dan incest, sering tidak legal. Seringakali agamalah yang memberi legitimasi
kepada pemerintahan. Agama sangat melekat dalam kehidupan rakyat dalam
masyarakat industri maupun nonindustri, sehingga kehadirannya tidak mungkin
tidak terasa di bidang politik. Sedikit atau banyak, sejumlah pemerintahan di
seluruh dunia menggunakan agama untuk memberi legitimasi pada kekuasaan
politik.,
2.4 Pengaruh Hubungan Politik dan Agama
Dalam kehidupan bernegara, bidang politik sangat diperlukan. Namun
semua ilmu yang berhubungan dengan politik tidak dapat dipisahkan dengan ilmu
dan konsep agama yang telah ada. Pada agama ada suatu kalimat yang membuat
dan merupakan konsep awal politik yaitu Allah memerintahkan kepada manusia
untuk tidak mendekati perbuatan-perbuatan keji, baik yang nampak maupun yang
tersembunyi (Q. 6:151), jadi Allah melarang perbuatan jelek, perbuatan jahat dan
ketidakadilan.
Ini dapat diartikan bahwa semua ilmu politik merupakan bentuk nyata dari
penggunaan agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai contoh,
dalam ilmu politik terdapat pemilihan pemimpim berdasarkan demokrasi, konsep
itu didapat dari ilmu agama yang tidak menginginkan adanya perpecahan para
pejabat yang akan menyengsarakan rakyat. Dan masih banyak lagi yang
merupakan konsep dalam agama dan diadaptasi serta di jadikan politik dalam
berbangsa dan bernegara.

BAB III

ISI
3.1 Perpecahan Politik dan Budaya terhadap Agama
Di tahun ini khususnya sangat banyak hal hal ber bau politik maupun
agama yang menjadi perseteruan antar pihak baik pihak yang di anggap benar
maupun pihak yang di anggap salah oleh masyarakat maupun pemerintahan pusat
dan setempat. Dalam permasalahan ini, akan di bahas tentang kejadian yang
terjadi di pemerintahan yang sempat viral di Indonesia baik di masyarakat
maupun media.
Masalah yang terjadi dan sempat meledak di Indonesia yaitu tentang
penistaan Agama yang di lakukan oleh salah satu petinggi di Negara kita yakni
yang di kenal sebagai Bsuki Tjahya purnama atau Ahok. Yang sempat
melontarkan kata kata yang tak seharusnya di ucapkan oleh pemimpin apalagi
dalam forum formal atau resmi seperti rapat.
Hal ini lah yang membuat etnis yang bersangkutan baik yang
berkecimpung di pemerintahan maupun yang tidak mengalami naik darah dalam
kata lain sangat tidak menerima apa yang telah di ucapkan oleh pelaku tersebut
dan menuntut keadilan terhadap pemerintahan agar dapat di tindak lanjuti . namun
pada kenyataanya hingga saat ini sepertinya pemerintahan seperti mati langkah
dalam menanggapi kasus yang terbilang besar dan sangat berpengaruh dalam
kehidupan politik di Indonesia. Kejadian ini menyebabkan reaksi yang sangat luar
biasa bagi etnis yang bersangkutan dan berpengaruh besar dalam system politik
yang menjunjung tinggi pancasila sebagai dasar hukumnya.
Dengan kejadian ini, jika tidak di atasi, maka masyarakat semakin lama
akan semakin tidak percaya dengan system pemerintahan yang semakin lama di
pandang semakin memudar di konsep keadilannya.

3.2 Solusi Perbaikan Politik terhadap Pgama

Setelah sebegitu besar tragedi yang terjadi hanya karena ucapan yang
merendahkan agama terhadap politik, yang melibatkan banyak oknum dan etnis,
bagaimana solusi yang harus di cari agar semua permasalahan dapat terselesaikan
tanpa melukai salah satu pihak manapun. Perlu di ketahui, api tak akan menjadi
lebih besar jika tidak di sulut, maksud dari peri bahasa ini pada permasalahan
yang terjadi ini yaitu, walaupun masalah sedah terlanjur terjadi, kita selaku pihak
yang ber adab dan ber Agama seharusnya tidak menyerang secara membabi buta.
Untuk menyelesaikan masalah ini seharusnya di selesaikan dengan cara
step by step. Artinya berikan kesempatan pelaku masalah untuk memperbaiki
kesalahan yang di buatnya

Anda mungkin juga menyukai