Padi (Oryza sativa L) tumbuh baik di daerah tropis maupun sub- tropis.

Untuk padi
sawah, ketersediaan air yang mampu menggenangi lahan tempat penanaman
sangat penting. Oleh karena air menggenang terus- menerus maka tanah sawah
harus memiliki kemampuan menahan air yang tinggi, seperti tanah yang lempung.
Untuk kebutuhan air tersebut, diperlukan sumber mata air yang besar kemudian
ditampung dalam bentuk waduk (danau). Dari waduk inilah sewaktu- waktu air
dapat dialirkan selama periode pertumbuhan padi sawah (Suparyono dan Setyono,
1997).
Suparyono dan Setyono, A. 1997. Mengatasi Permasalahan Budidaya Padi. Penebar
Swadaya: Jakarta.
Tanah yang baik untuk areal persawahan ialah tanah yang memberikan kondisi
tumbuh tanaman padi. Kondisi yang baik untuk perumbuhan tanaman padi sangat
ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu posisi topografi yang berkaitan dengan
kondisi hidrologi, porositas tanah yang rendah dan tingkat kemasaman tanah yang
netral, sumber air alam, serta kanopinas modifikasi sistem alam oleh kegiatan
manusia (Hanafiah, 2005).
Hanafiah, K.A, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. RajaGrafindo Persada: Jakarta
Perubahan guna lahan dan gangguan alamiah harus dipertimbangkan dalam kajian
proses dalam ekosistem (Turner et al., 2003).
Turner, M.G.; Gardner, R.H.; and ONeill, R.V. 2003. Landscape Ecology in Thery
and Practice: Pattern and Process. Springer: New York.
Oleh karena itu bentang lahan dapat didefinisikan sebagai karakteristik alami suatu
area dari dan atau dekat permukaan bumi yang terbentuk oleh adanya interaksi
antara faktor abiotik (batuan, air, udara, tanah) dan faktor biotik (tumbuhan,
hewan dan manusia) yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi. (Soeprobowati,
2011)
Soeprobowati, Tri Retnaningsih. 2011. EKOLOGI BENTANG LAHAN. BIOMA, Desember
2011 Vol. 13, No. 2: 46-53
hubungan antar ruang dan waktu antara fenomena alam dan proses dalam bentang
lahan atau geosfer termasuk komunitas hewan, manusia dan tumbuhan (Vink,1983)
Vink. A.P.A.1983. Landscape ecology and land use. Longman. London.