TINJAUAN KASUS
A. Identitas klien
Inisial
: Tn S
Alamat
: Desa Purwodadi Dalam Lampung Selatan
Umur
: 36 Tahun
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Buruh
Suku/Bahasa
: Jawa/ Indonesia
Agama
: Islam
Informan
: Rekam Medis
Tanggal Masuk : 14 Oktober 2016
Tgl Pengkajian : 04 November 2016
No. Register
:Identitas Penanggung jawab
Nama
: Tn G
Alamat
: Desa Purwodadi Dalam Lampung Selatan
Umur
: 42 Tahun
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Buruh
Suka/bahasa
: Jawa/ Indonesia
Agama
: Islam
Hub.Dengan Klien : Kakak Kandung
B. Alasan Masuk
Klien masuk Klinik Aulia Rahma pada tanggal 14 Oktober 2016 diantar
keluarganya karena di rumah klien ribut dengan istrinya. Selain itu klien juga
mengamuk, emosinya labil, susah tidur, tidak mau makan dan minum, halusinasi
(+), paranoid (+). Klien lebih suka menyendiri, klien sering menunduk, banyak
diam. Tahun 2008 klien sudah pernah dirawat di Klinik Aulia Rahma. Klien
kambuh karena menolak minum obat. Kemudian keluarg membawanya ke Kinik
Aulia Rahma kembali.
Faktor Predisposisi
1. Gangguan jiwa dimasa lalu : YA
Keluarga klien mengatakan klien mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2008
dan dirawat di Yayasan Aulia Rahma
2. Pengobatan sebelumnya
: Kurang berhasil
Keluarga klien merawatnya hanya di rumah. Keluarga mengatakakan klien
tidak mau minum obat.
Masalah Keperawatan : Ketidakpatuhan
26
3. Penganiayaan
Klien mengatakan tidak pernah ada ataupun mengalami penyaniayaan fisik,
seksual maupun penolakan dari lignkungan dan dari keluarganya. Klien
mengatakan tidak pernah mengalami tindak kriminal. Klien juga mengatakan
tidak pernah menjadi korban maupun saksi.
Masalah Keperawatan : 4. Adakah keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? : Tidak
Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa dan
tidak ada yang ppernah dirawat di rumah sakit jiwa.
Masalah keperawatan : 5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan tidak ada pengalaman yang tidak menyenangkan yang
dialami klien. klien mengatakan pengalaman hidupnya biasa-biasa saja.
Masalah keperawatan : C. Fisik
1. Tanda-tanda Vital
TD : 120/70 mmHg
N : 84 x/Menit
0
S
: 36,4 C
RR : 20x/Menit
TB : 162 Cm
BB : 50 Kg
2. Keluhan Fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan tentang fisiknya. Klien tidak merasa
tubuhnya tidak enak badan. Kondisi fisik tidak ada masalah.
Masalah keperawatan : D. Psikososial
1. Genogram
Keterangan :
: laki- laki
: perempuan
: klien
: menikah
: meninggal
: tinggal serumah
: keturunan
27
Klien tinggal satu rumah dengan anak dan istrinya. Klien mengatakan
ayahnya sudah meninggal. Klien mengatakan ibunya sangat menyayangi
dirinya. Ibunya tidak pernah marah terhadap dirinya. Istrinya juga sangat
menyayangi dirinya. Jika ada masalah klien cerita kepada istrinya.
Masalah Keperawatan : 2. Konsep diri
a. Gambaran Diri
Klien mengatakan suka terhadap semua organ tubuhnya dan semuanya
biasa saja tidak ada yang spesial.
b. Identitas diri
Klien mengatakan sebelum dirawat klien tinggal bersama istri dan anaknya
dan posisi klien adalah anak ketiga dari 3 bersaudara. Klien mengatakan
sebagai anak bungsu sikap klien biasa saha dan tidak merasa puas. Namun
sebagai laki-laki klien merasa puas. Klien lebih banyak menerima apa
adanya.
Masalah Keperawatan : c. Peran
Klien mengatakan perannya dalam keluarga adalah sebagai kepaa keluarga
dan sebagai kepala keluarga klien bertanggung jawab dalam masalah
perekonomian keluaga. Walaupun pekerjaannya hanya sebagai buruh tapi
klien merasa cukup.
Masalah keperawatan : d. Ideal diri
Klien mengatakan harapannya klien dapat berkumpul kembali dengan
keluarganya dirumah dan klien juga berharap dapat sembuh dari penyakit
yang dideritanya.
e. Harga diri
Klien mengatakn terlahir dikeluarha tidak mampu. Klien malu. Klien
terlihat tidak percaya diri.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang terdekat
: orang tua dan istri
b. Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat :
28
29
Selama berkomunikasi klien tampak kontak mata kurang tertuju kepada lawan
bicara. Klien tampak sesekali hanya menatap lawan bicara
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
7. Persepsi
Klien mengatakan seringn mendengar suara-suara tanpa ada wujudnya. Klien
mengatakan mendengar nya pada pagi dan sore hari. Klien mengatakan suara
itu muncul kadang menyuruhnya untuk marah-marah. Klien tampak berbicara
dan senyum-senyum sendiri.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
8. Proses pikir
Ketika klien sedang diajak berbicara pembicaraan terhenti tiba tiba tanpa
gangguan eksternal kemudian dilanjutkan kembali.
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses pikir
9. Isi Pikir
Klien mengatakan sedang kepikiran dengan keluarganya dirumah. Klien sudah
menghilangkan pikiran-pikiran khawatir terhadap keluarga namun tidak bisa
Masalah Keperawatan : Gangguan Proses Pikir
10. Tingkat kesadaran
Klien tampak duduk saja. Klien kebanyakan menunduk. Sesekali klien
menatap lawan bicara. Saat dikaji tampak orientasi terhadap waktu, tempat dan
orang disekitarnya baik..
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
11. Memory
Saat dikaji tentang ingatan masa lalunya, klien tampak bingung dan
mengatakan lupa. Klien mampu mengingat nama perawat dan temannya yang
baru berkenalan namun tidak mampu mengingat dengan baik
Masalah Keperawatan : Kerusakan memori
30
2. BAB/BAK
Klien BAB/BAK tanpa bantuan orang lain, Klien setelah BAB membersihkan
diri dan menyiramnya.
31
3. Mandi
Klien Mandi 2 Kali sehari. Klien jarang menggosok gigi. Mulut dan gigi klien
tampak kotor, Klien mandi tanpa menggunakan sabun, Klien malas mengganti
baju. Klien mandi hanya kalau disuruh perawat.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri
4. Berpakaian
Penampilan klien tidak rapi, klien mengganti pakaian sesuai jadwal ganti
pakaian 3 hari/sekali, klien tidak menyisir rambut.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri
5. Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan tidur siang 1 jam dan tidur malam 7-8 jam. Tidak ada
kebiasaan sebelum dan setelah bangun tidur.
Masalah keperawatan : 6. Penggunaan Obat
Klien mengatakan belum paham tentang dosis obat maupun nama obat. Namun
klien mengtakan rutin dan teratur dalam minum obat yang diberikan perawat.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan setelah pulang dari Klinik Aulia Rahma klien belum
mengetahui perawatan apa yang harus klien lakukan. Klien hanya mengetahui
harus minum obat secara teratur.
32
klien
mengatakan
tidak
pernah
mengikuti
kegiatan
masyarakat/kelompok tertentu.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan fisik
Keluarga klien mengatkan tidak ada masalah dalam berhubungan dengan
lingkungan fisik
3. Masalah Berhubungan dengan pendidikan
33
J. Kurang pengetahuan
Klien mengatakan tidak mengetahi tentang penyakit jiwa yang dialami saat ini dan
klien juga tidak mengetahui tentang obat-obatan yang dia minum.
Masalah Keperawatan : Kurang Pengetahuan
34
K. Aspek Medis
Diagnosa Medik : Skizofrenia
Terapi Medik :
Halloperidol (2mg)
2x1/ hari
Chlorpomazine (5mg)
1x1/hari
Trihexipenidin (50mg)
2x1/hari
L. Data Fokus
Data Subyektif
-
bermasyarakat
Klien mengatakan klien mengatakan lebih suka menyendiri daripada
keluarganya
Klien mengatakan lupa saat ditanya tentang masa lalunya
Klien mengatakan saat sendiri sering mendengar suara suara yang tidak ada
wujudnya
Klien mengatakan suara tersebut menyuruh untuk marah
Klien mengatakan jarang menceritakan tentang masalahnya kepada orang
lain
Klien mengatakan tidak percaya dengan orang lain
Klien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya
Klien mengatakan tidak tahu tentang obat yang dikonsumsinya
35
Data Obyektif
- Klien berbicara lambat
- Klien tidak mau memulai pembicaraan
- Klien berbicara seperlunya
- Klien tampak lesu dan tidak bersemangat
- Klien terlihat lebih senang sendirian
- Klien hanya berbicara ketika ada yang bertanya
- Klien tidak ada kontak mata terhadap lawan bicara
- Penampilan klien terlihat tidak rapi
- Wajah klien tampak tegang
- Sesekali nada bicaranya tampak tinggi
- Klien tampak gelisah sambil memegangi tangannya
- Klien terlihat tidak percaya diri
- Klien sering menunduk
- Klien tampak tidak mau berinteraksi
- Klien tidak paham tentang penyakitnya
- Klien tidak bisa menyebutkan nama obat yang ditunjukkan perawat
- Klien tampak kadan-kadang berbicara sendiri
L. Analisa Data
No
1.DS:
Data
Masalah
Ketidak patuhan
DO:
-
Isolasi Sosial
-
DO:
-
3 DS:
Defisit Perawatan
-
tidak rapi
Gigi klien terlihat kotor
Mulut klien bau
DO:
4 DS:
Resiko
DO:
Perilaku
Kekerasan
-
5 DS:
DO:
-
37
6 DS :
Gangguan proses
-
Klien
mengatakan
tidak
bisa
pikir
menghlangkan
perasaan
khawatir
terhadap keluarganya
Klien mengatakan tidak
ingat
saat
klien
memikirkan
kemudian
-
sedang
sesuatu
berlanjut
kembali
Klien tampak bignung
Klien sering me nunduk
7 DS:
Gangguan Sensori
-
wujudnya
Klien mengatakan
suara
tersebut Pendengaran
sendiri
Klien terlihat gelisah
Klien
8 DS:
Koping
mengatakan
jrang
individu
menceritakan
tidak efektif
orang lain
Lebih senang sendiri
DO:
-
38
tentang penyakitnya
Klien mengatakan tidak tahu tentang obat
9 DS :
Kurang
pengetahuan
yang dikonsumsinya
DO:
-
M. Pohon Masalah
Resiko Perilaku Kekerasan
Defisit Perawatan Diri
Gangguan pola pikir
ISOLASI SOSIAL
Ketidakpatuhan
Kurang pengetahuan
HDR
Koping Individu tidak efektif
39
N.
1.
2.
3.
Prioritas masalah
Isolasi Sosial
GSP : Halusinasi Pendengaran
Resiko Perilaku Kekerasan
O. Intervensi
Tanggal
1
Diiagnosa
Isolasi Sosial
Intervensi
SP 1
1. identifikasi penyebab isolasi sosial
2. diskusi tentang keuntungan dan
kerugian jika memiliki teman
3. latih cara berkenalan
4. masukan pada jadual kegiatan
SP 2
1. evaluasi kegiatan berkenalan
2. latih cara berbicara saat melakukan
kegiatan (latih 2 kegiatan)
3. latih berkenalan dengan 2-3 orang
4. masukan kedalam jadual kegiatan
SP3
1. evaluasi
kegiatan
latihan
berkenalan
2. latih cara berbicara (2 kegiatan
baru)
3. latih berkenalan dengan 4-5 orang
4. masukan kedalam jadual kegiatan
SP4 1. evaluasi
kegiatan
latihan
berkenalan
2.
latih cara bicara sosial
3. latih cara berkenaln lebih dari 5
orang
4. masukan kedalam jadual
kegiatan
Halusinasi
Pendengaran
SP 1:
1. identifikasi
halusinasi:
isi,
frekuensi, waktu,situasi, perasaan
dan respon
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi
: menghardik, obat, bercakap-cakap
dan melakukan kegiatan
3. latih cara mengontrol halusinasi
dengan menghardik
40
Resiko Perilaku
Kekerasan
1. Evaluasi
kegiatan
latihan
menghardik, minum obat dan
mbercakap-cakap
2. latih cara mengontrol dengan
kegiatan harian (mulai 2 kegiatan)
3. masukan pada jadual kegiatan.
SP11. Identifikasi
penyebab,
tanda
gejala, RPK yang dilakukan, akibat
RPK
2. Jelaskan cara mengontrol RK:
fisik, obat, verbal, spiritual
3. Laithan cara mengontrol RPK
secara fisik: tarik nafas dalam dan
pukul bantal
4. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fis
SP21. Evaluasi kegiatan latihan fisik.
Beri pujian.
2. Latih cara mengontro, RPk dengan
obat (jelskan6 benar: jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
minum obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik dan minum
obat
SP3 1.Evaluasi kegiatan latihan fisik dan
obat. Beri pujian.
2. Latih cara mengontrol RPK secara
verbal (3 cara: mengungkapkan,
meminta, menolak dengan benar)
3. Masukkan jadwal kegiatan untuk
41
P. Dokumentasi Keperawatan
Nama
: Tn. E
IMPLEMENTASI
EVALUASI
42
1. 2. 3. DIAGNOSIS:
1. 2. 3. INTERVENSI:
1. Identifikasi masalah yang dirasakan
OBJEKTIF:
Klien terlihat lebih sering
RENCANA
TINDAK
menunduk
LANJUT:
Klien tidak mampu memulai
1. Melatih SP 1 Isolasi Sosial
pembicaraan
2. Melatih SP 1 Halusinasi
Klien
hanya
menjawab
3. Melatih SP 1 Resiko Perilaku
pertanyaan yang diberikan
Kekerasan
Klien terkadang melamun
saat ditanya
Klien terlihat tegang dan
gelisah sambil menggenggam
tangannya
Nada suara klien tinggi
ANALISIS:
1. Isolasi Sosial (+)
2. Gangguan Sensori Persepsi:
Halusinasi Pendengaran (+)
3. Resiko Perilaku Kekerasan (+)
PLANNING:
1. Berlatih mengenal penyebab
masalah yang dialami
Q. Dokumentasi Keperawatan
Nama
: Tn. E
43
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Klien
mengatakan
keuntungan punya teman
adalah bisa berbagi cerita
tetapi klien lebih suka
menghardik
Klien mengatakan suarasuara itu muncul ketika
sendirian dan menyuruhnya
untuk marah-marah
OBJEKTIF:
Klien mampu memperagakan
berkenalan dengan perawat
dan satu temannya
Klien mampu memperagakan
cara menghardik
Klien mampu memperagakan
tarik nafas dalam dan pukul
bantal
Perilaku
Klien masih tampak tegang
dan gelisah
RENCANA
TINDAK
LANJUT:
4. Melatih SP 2 Isolasi Sosial
5. Melatih SP 2 Halusinasi
6. Melatih SP 2 Resiko Perilaku
Kekerasan
ANALISIS:
4. Isolasi Sosial (+)
5. Gangguan Sensori Persepsi:
Halusinasi Pendengaran (+)
6. Resiko Perilaku Kekerasan (+)
PLANNING:
2. Berlatih berkenalan dengan pasien
lain sebanyak 2 orang
3. Berlatih cara menghardik 3 kali
sehari
4. Berlatih cara tarik nafas dalam 3 kali
sehari
5. Berlatih cara pukul bantal 3 kali
sehari
R. Dokumentasi Keperawatan
44
Nama
: Tn. E
IMPLEMENTASI
EVALUASI
DIAGNOSIS:
1. Isolasi Sosial
2. Gangguan Sensori Persepsi:
Halusinasi Pendengaran
3. Resiko Perilaku Kekerasan
OBJEKTIF:
Klien
mampu
berbicara
dengan baik saat berkenalan
dengan temannya
Klien mampu menyebutkan
INTERVENSI:
kembali nama dan dosis obat
1. Latih SP 2 Isolasi Sosial
yang biasa dikonsumsi
2. Latih SP 2 Halusinasi
Klien mampu menyebutkan
3. Latih SP 2 Resiko Perilaku
kembali prinsip 6 benar
Kekerasan
minum obat
Klien mampu memperagakan
RENCANA
TINDAK
cara menghardik
LANJUT:
Klien mampu memperagakan
1. Melatih SP 3 Isolasi Sosial
tarik nafas dalam dan pukul
2. Melatih SP 3 Halusinasi
bantal
3. Melatih SP 3 Resiko Perilaku
Klien tampak tenang
Kekerasan
ANALISIS:
1. Isolasi Sosial (+)
2. Gangguan Sensori Persepsi:
Halusinasi Pendengaran (+)
3. Resiko Perilaku Kekerasan (+)
PLANNING:
1. Berlatih berkenalan dengan pasien
45
2.
3.
4.
5.
S. Dokumentasi Keperawatan
Nama
: Tn. E
IMPLEMENTASI
EVALUASI
46
INTERVENSI:
1. Latih SP 3 Isolasi Sosial
2. Latih SP 3 Halusinasi
3. Latih SP 3 Resiko
Kekerasan
OBJEKTIF:
Klien mampu berbicara yang
baik saat bersantai dan
Perilaku
bersosialisasi
dengan
temannya
Klien mampu memperagakan
RENCANA
TINDAK
cara menghardik
LANJUT:
Klien mampu memperagakan
1. Melatih SP 4 Isolasi Sosial
tarik nafas dalam dan pukul
2. Melatih SP 4 Halusinasi
bantal
3. Melatih SP 4 Resiko Perilaku
Klien mampu menyebutkan 2
Kekerasan
kali sehari minum obat CPZ,
THP, dan Haloperidol
Klien mampu bercakap-cakap
ketika halusinasi muncul
Klien
mampu
mengungkapkan
secara
verbal untuk mengontrol
kemarahannya
Klien tampak tenang
ANALISIS:
1. Isolasi Sosial (+)
2. Gangguan Sensori Persepsi:
Halusinasi Pendengaran (+)
3. Resiko Perilaku Kekerasan (-)
PLANNING:
1. Berlatih berkenalan dengan pasien
lain sebanyak 2 orang
2. Berlatih cara berbicara yang baik
saat berkenalan dengan pasien lain
3. Berlatih cara menghardik 3 kali
47
sehari
4. Berlatih cara tarik nafas dalam dan
pukul bantal 3 kali sehari
5. Minum obat secara teratur 2 kali
sehari
T. Dokumentasi Keperawatan
Nama
: Tn. E
IMPLEMENTASI
EVALUASI
48
Perilaku
RENCANA
TINDAK
LANJUT:
1. Mengevaluasi SP 1-4 Isolasi Sosial
2. Mengevaluasi SP 1-4 Halusinasi
3. Mengevaluasi SP 1-4 Resiko
Perilaku Kekerasan
OBJEKTIF:
Klien mampu berbicara yang
baik saat bersantai dan
bersosialisasi
dengan
temannya
Klien mampu memperagakan
cara menghardik
Klien mampu memperagakan
tarik nafas dalam dan pukul
bantal
Klien mampu menyebutkan 2
kali sehari minum obat CPZ,
THP, dan Haloperidol
Klien mampu memperagakan
cara meminta sesuatu dan
menjawab pertanyaan dengan
baik
Klien mampu melakukan 2
kegiatan harian
Klien mampu memperagakan
cara solat dan berdoa yang
benar
Klien tampak tenang
ANALISIS:
49
50