Revisi BAB III
Revisi BAB III
Jenis rangka yang di gunakan adalah rangka sepeda ontel yang di potong sesuai
kebutuhan desain perancangan yaitu pada gambar di bawah ini :
1. Dimensi dari rangka
Pipa besi E
Panjang = 52 cm
Diameter =10 mm
Tebal=2 mm
2.
3.
4.
Pipa besi C
Tinggi C = 55 cm
Diameter = 30 mm
Tebal = 2 mm
Pipa besi F
Panjang F = 55 cm
Diameter =20 mm
Tebal = 2 mm
Miliki sudut antara C dan F : 350
Miliki sudut antara E dan F : 350
Miliki sudut antara C dan E :350
Untuk Keterangan garpu (G)
Diameter dari as garpu = 28 inchi
Lebar jeda dua garpu = 3 9/6 inchi
Jarak Lengkung garpu di ukur dari as =2 7/8 inchi
Pengelasan Rangka
Menggunakan las jenis
Bagian yang di sambung
Berat total dari rangka
Menghitung berat rangka menggunakan software inventor 2015 sehingga
bias di dapat yaitu berat total berat rangka yaitu = 5 kg
Kemudi
1.
Keliling roda = 2r
Diketahui :
D : 60 cm
r : 30 cm
: 3,14
Keliling Roda = 2x 3,14x30 =188,4 cm
Jadi keliling roda adalah 188 cm
2. Untuk menentukan jumlah mata tugal yaitu
Keliling roda : jarak tanam
Diket :
Keliling =188 cm
Jarak tanam = 25 cm
Jumlah mata tugal = keliling roda
Jarak tanam = 188 : 25 = 7,52
Jadi dapat di tentukan jumlah mata tugal yaitu 7 mata tugal
1.Hopper
Keterangan
Datas =20 cm
Dtengah = 5 cm
D bawah = 2 cm
Panjang = 25 cm
V hopper= (Ax j x
x 104)/ bx p x l
Keterangan :
Vhb : volume kotak benih (cm3)
A : luas penampang sekali mengisi kotak benih ( 1000 m 2)
J : Jumlah benih jagung setiap lubang tanam (1 biji)
Yb : massa per butir benih jagung rata rata (0,3 g)
Pb :kerapatan isi bersih (0,676 g/cm 3)
P :jarak antara barisan tanam (75 cm)
l :jarak antara lubang tanam dalam barisan (27 cm)
Vhb =(1000x1x0.3x104)/0.676x75x25
=2366,8639 cm3
1666,9 g
Kebutuhan benih untuk luas 1000 m2 = 1000/0,75 x 0,25 =333,333 benih
Panjang : 6 cm
Lebar : 2 cm
Sudut 300
4.Pegas
Pegas ini di rancang untuk mengembalikan katuppenutup saluran benih agar
kembali seperti semula saat mekanisme dari pembuka katup selesai dan
mekanisme dari penjatah benih. Maka perlu di hitung laju pegas dan gaya
kembali dari pegas untuk menutup kembali saluran benih. Berikut perhitungan
dari laju pegas :
Dimana :
Panajang pegas awal awal :4 cm
Panjang pegas setelah terkena gaya = 5 cm
Pertambahan panjang pegas = 1 cm = 0,01 m
Menentukan gaya dengan cara menggunakan timbangan seberat 0,4 kg untuk
membuat pegas meregang pada posisi gambar (b)
K=
F
x
Dimana : F = Gaya
X awal = simpanagan
X pertambahan =simpanagan
K =konstanta pegas
Konstanta pegas=
4N
N
=400
0,01
m
Diketahui :
Rata rata diameter benih jagung =0,8 cm
Diameter mata tugal = 3 cm =30 mm
Putaran roda tugal = 10 rpm
Diket :
Pipa 1 = 75 cm
Kecepatan h1 = 1,38 s
Pipa 2 = 11+7 cm = 0,30 s
Gaya gesek yang terjadi pada plat penutup alur dihitung dari luas daerah
plat yang bergesekan dengan tanah
Dimana :
P plat = 34 cm
Tinggi =4,5 cm
Kemiringan = 300
Massa = 1 kg
Tegangan ijin tanah = 0.5 kg/cm 2
2. Berat tanah Alat Penanam Biji jagung
Pada perancangan alat penanam biji jagung ini di hitung juga berat total
dari alat agar di sesuaikan dengan kemampuan manusia dalam
menjalankan alat tersebut. Berikut berat dari masing masing bagian alat
penanam biji jagung dengan menggunakan inventor 2015 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Rangka utama = 5 kg
Kemudi = 1,7 kg
Roda tugal = 6 kg
Plat besi penutup alur = 1 kg
Mesin pemotong rumput dan gear box = 17 kg
Bagian yang menempel pada alat total 1,5 kg
Dimana :
Frr = tahanan gelinding pada roda tugal
Ftp = tahanan potong plat penutup alur
Wr = bobot dinamis roda (N)
Crr = Koefisien tahanan gelinding
Fd = gaya dorong yang di perlukan ( N)
Ds = draft per unit area
Kecepatan maju operator =1,17 km/h = 0,325 m/s
Daya manusia laki laki dewasa(asumsi berat badan 60 kg)= 0.3 hp = 223,71
w
Fd = ftp +Frr
Frr =Crr+Wr