Anda di halaman 1dari 12

BAB III

Perhitungan Dan Pembahasan


3.1 Data Teknis
1. Luas tanah : 1 ha tanah
2. Jarak Tanam : 25x75 cm(masa panen 80-100 hari)
3. Massa 1 butir jagung :0,3 kg
4. Rata rata diameter benih jagung :0,8 cm
5.Tegangan ijin tanah : Tanah keras (0,5 kg/cm 2 )
Tanah keras (1 kg/cm2 )
6. Kedalaman lubang tanam : 2,5 5 cm
7. Daya Manusia (laki laki : 0,3 Hp + 223,71 w Dewasa asumsi berat badan 60
kg)
8. Rangka : jenis rangka sepeda phoenix
9.Roda : type jari jari 22 inchi dan diameter 60 cm
10. Mata tunggal : pipa besi diameter 3 cm tinggi 5 cm tebal
11. Jenis Pipa saluran benih : Pipa pvc AW
12. Kecepatan Motor Bakar : 1800 rpm
13. Rantai Penggerak : rantai
Rangka Utama

Jenis rangka yang di gunakan adalah rangka sepeda ontel yang di potong sesuai
kebutuhan desain perancangan yaitu pada gambar di bawah ini :
1. Dimensi dari rangka
Pipa besi E
Panjang = 52 cm
Diameter =10 mm
Tebal=2 mm

2.

3.

4.

Pipa besi C
Tinggi C = 55 cm
Diameter = 30 mm
Tebal = 2 mm
Pipa besi F
Panjang F = 55 cm
Diameter =20 mm
Tebal = 2 mm
Miliki sudut antara C dan F : 350
Miliki sudut antara E dan F : 350
Miliki sudut antara C dan E :350
Untuk Keterangan garpu (G)
Diameter dari as garpu = 28 inchi
Lebar jeda dua garpu = 3 9/6 inchi
Jarak Lengkung garpu di ukur dari as =2 7/8 inchi
Pengelasan Rangka
Menggunakan las jenis
Bagian yang di sambung
Berat total dari rangka
Menghitung berat rangka menggunakan software inventor 2015 sehingga
bias di dapat yaitu berat total berat rangka yaitu = 5 kg

Kemudi

Menghitung berat kemudi menggunakan software inventor 2015 profesional


sehingga bisa di dapat yaitu
Diameter = 20 cm
Panjang =56 cm
Sudut lengkung = 450
Berat =1,7 kg
Roda Tugal
Agar tanah dapat terlubangi dengan rapid an seragam maka di perlukan roda
tugal yang bekerja dengan system yang continuous dengan jarak mata tugal

yang telah di sesuaikan dengan jarak tanamnya berikut spesifikasi perancangan


roda tugal :

1.

Jenis Roda adalah type jari jari 22 inchi dan diameter 60 cm


Material yang di gunakan adalah plat besi tebal : 2mm
Jumlah jari jari roda : 30 buah
Perhitungan keliling roda :

Keliling roda = 2r
Diketahui :
D : 60 cm
r : 30 cm
: 3,14
Keliling Roda = 2x 3,14x30 =188,4 cm
Jadi keliling roda adalah 188 cm
2. Untuk menentukan jumlah mata tugal yaitu
Keliling roda : jarak tanam
Diket :
Keliling =188 cm
Jarak tanam = 25 cm
Jumlah mata tugal = keliling roda
Jarak tanam = 188 : 25 = 7,52
Jadi dapat di tentukan jumlah mata tugal yaitu 7 mata tugal

Satu kali putaran = 7 kali proses penugalan


Berat roda = 6 kg
3. Mata tugal
Bahan yang di gunakan adalah pipa besi berukuran :
Diameter : 3 cm
Tinggi : 5 cm
Tebal : 2 mm
Pengelasan
Bahan : elektroda
Jenis las tetap
Dari Penggabungan roda dan mata tugal di gunakan pengelasan untuk
menyambung bagian mata tugal dengan roda didapatkan jarak antara mata
tugal yang telah di sesuaikan degan jarak tanam yaitu :
Rumus jarak antara mata tugal untuk Roda
Keliling roda : jumlah mata tugal
Dimana : Keliling roda = 188 cm
Jumlah mata tugal = 7
Jarak mata tugal untuk roda =188:7 =26,85 cm = 27 cm
Jarak tanam ini di sesuaikan dengan diameter roda yang di gunakan dari velg
pabrikan karena tidak sesuai dengan jarak tanam yang di rancang maka di
berikan toleransi sebesar 28 cm untuk jarak penanaman benih jagung dan
masih sesuai dengan jarak tanam yang di inginkan yaitu 27x75
Dalam satu kali putaran roda menghasilkan 7x proses penugalan
Jarak 27 setiap baris
Berat roda tugal dan tugal adalah
Tegangan ijin tanah hasil olahan adalah
Untuk tanah lunak 0,5 kg/cm2
Untuk tanah keras 1 kg/cm2
Ti tanah = F/A
Ti tanah =12/9.42 =1,27
Ti tanah< roda tugal
Dari hasil perhitungan yaitu roda tugal mampu menembus tanah karena
melebihi dari tegangan ijin tanah yaitu 1,2 kg/cm 2

Perhitungan mekanisme Penjatah Benih

1.Hopper

Keterangan
Datas =20 cm
Dtengah = 5 cm
D bawah = 2 cm
Panjang = 25 cm
V hopper= (Ax j x

x 104)/ bx p x l

Keterangan :
Vhb : volume kotak benih (cm3)
A : luas penampang sekali mengisi kotak benih ( 1000 m 2)
J : Jumlah benih jagung setiap lubang tanam (1 biji)
Yb : massa per butir benih jagung rata rata (0,3 g)
Pb :kerapatan isi bersih (0,676 g/cm 3)
P :jarak antara barisan tanam (75 cm)
l :jarak antara lubang tanam dalam barisan (27 cm)

Vhb =(1000x1x0.3x104)/0.676x75x25
=2366,8639 cm3

1666,9 g
Kebutuhan benih untuk luas 1000 m2 = 1000/0,75 x 0,25 =333,333 benih

Total benih dalam 1 hopper = 1666,9/0.3=5567 benih


2. Pipa Saluran Benih
Agar benih dapat jatuh sesuai jalur yang di inginkan maka di rancang pipa
saluran benih dengan perhitungan sebagai berikut :

Berikut ukuran dari pipa pvc :


Panjang = 75 cm
Diameter = 1,5 cm
Tebal = 1 mm
Sudut Kemiringan =300
Saluran keluaran benih jarak antara lubang benih dengan pipa : 10 cm
Di mana : massa benih =0,3 gram
Panjang pipa = 75 cm
3.plat katup Penjatah benih
Plat katup penjatah benih ini di rancang menggunakan plat besi berukuran
yaitu :

Panjang : 6 cm

Lebar : 2 cm
Sudut 300
4.Pegas
Pegas ini di rancang untuk mengembalikan katuppenutup saluran benih agar
kembali seperti semula saat mekanisme dari pembuka katup selesai dan
mekanisme dari penjatah benih. Maka perlu di hitung laju pegas dan gaya
kembali dari pegas untuk menutup kembali saluran benih. Berikut perhitungan
dari laju pegas :

Dimana :
Panajang pegas awal awal :4 cm
Panjang pegas setelah terkena gaya = 5 cm
Pertambahan panjang pegas = 1 cm = 0,01 m
Menentukan gaya dengan cara menggunakan timbangan seberat 0,4 kg untuk
membuat pegas meregang pada posisi gambar (b)
K=

F
x

Dimana : F = Gaya
X awal = simpanagan
X pertambahan =simpanagan
K =konstanta pegas

Konstanta pegas=

4N
N
=400
0,01
m

Posisi pada gambar (a)


Pada saat posisi katup normal belum gaya posisi pegas berada pada : Panjang
pegas = 1 cm
Diameter pegas = 1mm
Posisi pada gambar (b)
Pada saat pegas mulai meneriama gaya tekan yang di akibatkan dari mata tugal
yang bergesekan dengan plat katup maka dapat di hitung sebagai berikut :
F =-k . x
Dimana : F = Gaya
-k = Konstanta pegas
X awal = simpangan 1
X akhir = simpangan 2
F=4N
-k = -400 N/m
X1 = 1 cm
X2 =0,5 cm

Perhitungan waktu Jatuh Benih

Diketahui :
Rata rata diameter benih jagung =0,8 cm
Diameter mata tugal = 3 cm =30 mm
Putaran roda tugal = 10 rpm
Diket :

Pipa 1 = 75 cm
Kecepatan h1 = 1,38 s
Pipa 2 = 11+7 cm = 0,30 s

Total waktu jatuh benih


t = 1,38 + 0.30
= 1.68s

Total benih jatuh ke lubang tanam membutuhkan waktu 1,68 s


Untuk satu kali putaran penuh menghasilkan 7 lubang = 11,76 s

Untuk 1 ha tanah di perlukan sekitar 25 kg benih 25x27 cm jarak tanam


jumlah tancap = 53333,3 tancap

1. Perhitungan Beban penutup alur tanah (penutup lubang benih)


Penutup alur tanah ini di rancang menggunakan plat besi berukuran panjang
34 cm tinggi 4,5 cm tebal 3 mm, sudut kemiringan 30 0 dan massa 1 kg.
berikut gambar dari penutup lubang tugal :

Gaya gesek yang terjadi pada plat penutup alur dihitung dari luas daerah
plat yang bergesekan dengan tanah
Dimana :
P plat = 34 cm
Tinggi =4,5 cm
Kemiringan = 300
Massa = 1 kg
Tegangan ijin tanah = 0.5 kg/cm 2
2. Berat tanah Alat Penanam Biji jagung

Pada perancangan alat penanam biji jagung ini di hitung juga berat total
dari alat agar di sesuaikan dengan kemampuan manusia dalam
menjalankan alat tersebut. Berikut berat dari masing masing bagian alat
penanam biji jagung dengan menggunakan inventor 2015 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rangka utama = 5 kg
Kemudi = 1,7 kg
Roda tugal = 6 kg
Plat besi penutup alur = 1 kg
Mesin pemotong rumput dan gear box = 17 kg
Bagian yang menempel pada alat total 1,5 kg

Berat total = berat 1 + berat 2 + berat 3 + berat 4 + berat 5 +berat 6 =


5+1,7+6+17+ 1+17+ 1,5=32,2 kg

Sumber tenaga ( menggunakan Motor Penggerak

Dimana :
Frr = tahanan gelinding pada roda tugal
Ftp = tahanan potong plat penutup alur
Wr = bobot dinamis roda (N)
Crr = Koefisien tahanan gelinding
Fd = gaya dorong yang di perlukan ( N)
Ds = draft per unit area
Kecepatan maju operator =1,17 km/h = 0,325 m/s
Daya manusia laki laki dewasa(asumsi berat badan 60 kg)= 0.3 hp = 223,71
w
Fd = ftp +Frr
Frr =Crr+Wr

Dimana Wr di hitung dari kebutuhan untuk menekan tugal (pada roda)


menembus tanah hasil olahan
A =6 x 6 x 36 cm2
Tp = 5kg/2 cm2 = 2,5 kgf/cm2
Ar =3/5 x 36 cm2 =21.6 cm2
Wr=(21.6 x 2) x(2,5x2) = 108kgf =1058 N
Crr + 0,3 x 1058 N = 317N
Dimana Wr di hitung dari kebutuhan untuk menekan tugal (pada roda)
menembus tanah hasil olahan.
Setelah mengetahui besarnya daya yang di butuhkan pada alat berikutnya
pemilihan motor penggerak dengan mesin dari pemotong rumput sebagai
gaya dorong dapat di tentukan dengan menghitung kebutuhan daya motor
penggerak yaitu :
Dimana :

Kecepatan maju operator = 1.17 km/h =0,325 m/s


Daya manusia laki laki dewasa (asumsi beart badan 60 kg) =0,3 Hp =
223,71 W
Putaran mesin = 1800 rpm
Putaran roda =10 rpm
Perbandingan gear 14 42
Rpm gear =30 rpm
Memilih gearbox I =1800/300= 60
Sehingga putaran mesin =1800 rpm
Torsi yang di butuhkan output gearbox torsi =9,74 x 10 5 x Pd/N
Pd = daya yang di rencanakan
Fc x p =1x 122 watt = 122 watt
Torsi =9.74 x 105 x 122/1800 =66015,5 kg/mm

Setelah mengetahui besarnya daya yang di butuhkan pada alat berikutnya


pemilihan motor penggerak dengan mesin dari pemotong rumput sebagai
gaya dorong dapat di tentukan dengan menghitung kebutuhan daya motor
penggerak yaitu :
Dimana :
Kecepatan maju operator =
Daya manusia laki laki (asumsi berat 60 kg) =0.3 Hp =223.71 W
Putaran mesin = 1800 rpm
Putaran roda = 10 rpm
Perbandingan gear = 14-42
Rpm gear =30 rpm
Memilih gearbox I= 1800/30 = 60
Sehingga putaran mesi n= 1800 rpm
Torsi yang di butuhkan output gearbox Torsi =9.74 x 10 5 x Pd/N

Pd = daya yang di rencanakan


Fc x P =1x 122 watt =122 watt
Torsi 9,74x 105x122/1800 = 66015,5 kg/mm

Anda mungkin juga menyukai