Langkah pertama
Untuk pemain baris (perusahaan A), pilih nilai yang paling kecil untuk setiap baris. Pada table
diatas, baris pertama memiliki nilai terkecil 1 dan baris kedua memiliki nilai terkecil 4.
Selanjutnya dari dua nilai tersebut, pilih nilai yang paling baik atau besar yakni 4.
Langkah kedua
Untuk pemain kolom (perusahaan B), pilih nilai yang paling besar untuk setiap kolomnya,
sehingga didapatkan angka 8 untuk kolom pertama, 9 untuk kolom kedua dan 4 untuk
kolom ketiga. Dari beberapa langkah diatas didapaykan angka 4 sebagai nilai permainan
(saddle point) sehingga tercipta strategi yang optimal.
Hasil optimal di atas, dimana masing-masing pemain memilih nilai 4 mengandung arti bahwa
pemain A meskipun menginginkan keuntungan yang lebih besar, namun A hanya akan mendapat
keuntungan maksimal sebesar 4, bila ia menggunakan strategi harga mahal (S2). Sedangkan
pemain B, meskipun menginginkan kerugian yang dideritanya adalah sekecil mungkin, namun
kerugian yang paling baik bagi B adalah sebesar 4, dan itu bisa diperoleh dengan merespon
strategi yang digunakan A dengan juga menerapkan strategi harga mahal (S3).
1. Strategi Campuran
Strategi campuran dilakukan apabila strategi murni tidak mampu menyelesaikan memberikan
pilihan strategi yang optimal bagi masing masing pemain atau perusahaan. Dalam strategi ini
seorang pemain atau perusahaan akan menhggunakan campuran lebih dari satu strategi untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Penerapan Teori Permainan
Dalam aplikasi bisnis, teori permainan menyerupai Decision of Tree dalam tujuannya
untuk mencapai keputusan yang terbaik. Namun kelebihan dari penerapan teori permainan ini
adalah, di dalam teori permainan memperhitungkan langkah yang akan diambil oleh pemain
lainnya.
Didalam kehidupan bisnis, setiap pebisnis pasti akan selalu memikirkan rencana baru
secara strategis untuk menentukan tujuan yang mencapai payoff tujuannya. Namun tidak selalu
apa yang direncanakan akan berlangsung sesuai dengan yang diharapkan, jika pebisnis yang lain
junga mengambil langkah yang sama, sehingga memungkinkan rencana yang dibuat menjadi
tidak bekerja sama sekali.
Dalam aplikasi bisnis, Game Theory hampir sama dengan Decision Tree dalam tujuannya untuk
menentukan keputusan terbaik, hanya saja Game Theory memperhitungkan langkah yang akan
diambil oleh pemain lainnya ( non-parametric ). Seperti kita ketahui, setiap pemain bisnis pasti
selalu memikirkan rencana baru yang strategic untuk mencapai payoff tujuannya. Masalahnya
adalah, ketika pemain lainnya juga mengambil rencana yang sama maka rencana yang awalnya
strategic dapat menjadi tidak bekerja sama sekali atau bahkan merugikan. Parahnya lagi, ini
berlaku bagi semua pemain didalamnya.
Teori permainan juga berlaku di dalam musyawarah untuk mufakat yang merupakan
suatu cara dalam mencapai kebaikan bersama, dalam rangka memperoleh pay off yang terbaik
bagi kedua belah pihak
Musyawarah adalah salah satu ciri dari solusi yang menawarkan win-win solution
dimana semua pihak merasa puas dengan keputusan yang diambil. Dengan teori permainan maka
tidak terjadi pengambilan keputusan secara sepihak yang membuat pay-off akan terasa tidak rata,
dimana salah satu akan mengalami keuntungan sedangkan pihak lain mengalami kerugian. Lewat
musyawarah maka kotak-kotak sependapat ataupun tidak sependapat akan diusahakan untuk
digeser ke arah kesepakatan antara dua pihak.
Harus diingat disini, bahwa hasil dari musyawarah merupakan sebuah kesepakatan,
maksudnya adalah persetujuan antar 2 belah pihak, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil
musyawarah adalahbukan, sependapat atau tidak sependapat. Akan tetapi, kelompok kami pada
tulisan ini lebih menekankan persetujuan yang dibuat karena lebih ke masalah teknis.
sumber :
http://novianapratiwi.blogspot.com/2012/01/game-theory.html
www.vibiznews.com/.../aplikasi-game-theory-dalam-keputusan-bisnis...
bersama sehingga tidak perlu disiapkan terlebih dahulu. Karena animasi ini lambat dan tersendat
maka animasi dengan metode ini akan bagus jika pergerakan yang akan dilakukan adalah tidak
diketahui sebelumnya dan tiba-tiba muncul.
Metode ini tidak disarankan untuk animasi biasa-biasa saja, akan tetapi sebaiknya digunakan
untuk keperluan khusus seperti rotating dan tweening
1. Tujuan Praktikum Teori Permainan
1. Memahami permasalahan-permasalahan teori permainan dalam dunia nyata
2. Praktikan dapat menentukan metode teori permainan sesuai dengan kriteria dalam
mengambil keputusan
3. Praktikan dapat mengambil keputusan dalam permasalahan dengan menggunakan
motode teori permainan yang sesuai dengan permasalahan.
2. Landasan Teori
"Game Theory" merupakan sebuah pendekatan terhadap kemungkinan strategi yang akan
dipakai, yang disusun secara matematis agar bisa diterima secara logis dan rasional. Game
Theory digunakan untuk mencari strategi terbaik dalam suatu aktivitas, dimana setiap pemain
didalamnya sama-sama mencapai utilitas tertinggi. Penerapannya banyak dilakukan di berbagai
disiplin ilmu seperti biologi, militer, politik, diplomasi, ilmu sosial, dll.
Dalam aplikasi bisnis, Game Theory hampir sama dengan Decision Tree dalam tujuannya untuk
menentukan keputusan terbaik, hanya saja Game Theory memperhitungkan langkah yang akan
diambil oleh pemain lainnya (non-parametric). Seperti kita ketahui, setiap pemain bisnis pasti
selalu memikirkan rencana baru yang strategic untuk mencapai payoff tujuannya. Masalahnya
adalah, ketika pemain lainnya juga mengambil rencana yang sama maka rencana
yang awalnya strategic dapat menjadi tidak bekerja sama sekali atau bahkan merugikan.
Parahnya lagi, ini berlaku bagi semua pemain didalamnya.
Teori permainan pertama kali dikembangkan oleh ilmuan Prancis bernama Emile Borel ini,
secara umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tindakan sebuah
unit bisnis (misalnya) untuk memenangkan persaingan dalam usaha yang digelutinya. Seperti
diketahui, bahwa dalam praktek sehari-hari, setiap unit usaha atau organisasi pada umumnya
harus berhadapan dengan para pesaing. Untuk memenangkan persaingan itulah, diperlukan
analisis dan pemilihan strategi pemasaran tepat, khususnya strategi bersaing yang paling optimal
bagi unit usaha atau organisasi yang bersangkutan.
Teori permainan (game theory) adalah bagian dari ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
pembuatan keputusan pada saat dua pihak atau lebih berada dalam kondisi persaingan atau
konflik. Pihak-pihak yang bersaing ini diasumsikan :
1. Bersifat rasional dan cerdas, artinya setiap pemain memilih sejumlah pilihan, yang
terhingga atau tak hingga yang disebut dengan strategi.
2. Masing-masing pihak juga mengetahui strategi pihak lawannya.
Dalam teori permainan lawan disebut sebagai pemain (player). Hasil (outcomes/ payoffs) dari
sejumlah permainan diringkaskan sebagai fungsi dari strategi yang berbeda-beda dari setiap
pemain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan model yaitu :
1. Banyaknya pemain
2. Jumlah keuntungan dan kerugian
3. Banyaknya strategi yang dilakukan dalam permainan
Jika jumlah kerugian dan keuntungan dari permainannya adalah nol, disebut sebagai
permainan sejumlah
nol (zero-sum game) atau permainan berjumlah konstan () sebaliknya disebut sebagai
permainan berjumlah bukan nol (non-zero-sum game).
Pada praktikum teori permainan ini yang akan dibahas model two- person zero-sum game dan
penyelesaian persoalan mixed-strategy game dengan metode grafis dan program linier.
Two- Person Zero-Sum Game
Ada dua jenis Two-zero person game yaitu :
1. Pure strategy game (strategi murni)
Pada pure strategy game, pemain yang akan memaksimumkan (pada contoh adalah pemain A)
akan mengidentifikasi strategi yang optimumnya dengan menggunakan kriteria maksimum,
sedangkan pemain yang akan meminimumkan (pemain B) akan mengidentifikasi strategi
optimumnya dengan menggunakan criteria minimaks, maka permainan telah terpecahkan. (untuk
menguji hal ini, nilai tersebut harus merupakan nilaimaksimum bagi kolom yang bersangkutan,
dan sekaligus merupakann nilai minimum bagi baris yang bersangkutan). Dalam kasus seperti ini
maka telah mencapai titik keseimbangan. Titik ini dikenal dengan titik sadel (saddle point ).
Jika nilai maksimin tidak sama dengan nilai minimaks, maka titik keseimbangan tidak akan
dapattercapai. Hal ini berarti bahwa saddle pointnya tidak ada dan permainan tidak dapat
diselesaikan dengan strategi murni.
CONTOH .. !!
Dua buah perusahaan mempunyai strategi yang berbeda untuk menarik konsumen, perusahaan A
mempunyai 2 buah strategi dan perusahaan B mempunyai 3 buah strategi.Stuktur strategi dan
payoff-nya adalah sebagai berikut:
Tabel 1 : Contoh pemasalahan pure strategy game
B minimum
B1
B2
B3
A A1
3
4
4
3
Maksimum
A2
9
5
6
5
maksimin
9
5
6
Minimaks
x1
y1
y2
..
yn
a11
a12
..
a1n
x2=1-x1
a12
a22
..
a2n
Diasumsikan permainan ini tidak mempunyai titik sadel. Karena A memiliki 2 strategi,
disimpulkan bahwa x2=1 x1;x1 _ 0, x2 _ 0. hasil yang bersesuaian dari strategi murni B
diketahui.
Tabel 3 : Hasil yang diperkirakan A
Strategi murni B
Hasil yang diperkirakan A
1
2
.
.
.
n
Contoh :
Tabel 4 : Contoh permasalahan mixed- strategy game
B
1
2
A
1
2
2
2
4
3
3
3
2
4
-1
6
Hasil yang diperkirakan A yang bersesuaian dengan strategi murni B diketahui sebagai berikut :
Tabel 5 : hasil yang diperkirakan A
Strategi murni B
1
2
3
4
Pengusaha A
Daerah pemasaran
1
2
3
4
Maksimum
Pengusaha B
1
2
3
4
10
6
3
2
-2
6
10
6
minimaks
Minimum
3
6
2
-2
Saddle point
Maksimin
Dengan menggunakan program WinQSB dan menggunakan hitungan manual tentang Teori
permainan, Strategi yang harus di lakukan atau yang harus di pilih oleh perusahaan A dan B
untuk mendapatkan keuntungna yang maksimum adalah perusahaan A harus memlih daerah
pemasaran 2, dan perusaah B juga memelilih daerah pemasaran 2.
Sumber : http://phupud-enduutt.blogspot.com/2012/09/teori-permainan-makul-riset-operasi.html