Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
21
ORGAN TUBUH
SISTEM PENCERNAAN
DAN SISTEM REPRODUKSI
Nama Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
:
:
:
Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
KEGIATAN
PEMBELAJAR
AN
1. Organ tubuh
unggas
a. Bagianbagian
tubuh
unggas
INDIKATO
R
PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
TM
1.Adanya
gambar
bagianbagian
tubuh
unggas
2. Sistem
Pencernaan 2. Adanya
unggas
anatomi
Anatomi
sistem
sistem
pencerna
pencernaan
an uggas
unggas
3. Sistem
3. Adanya
Reproduksi
sistem
ungas
reproduk
a. sistem
si ayam
reproduksi
jantan
ayam
dan
jantan dan
ayam
betina
betina.
PS
1.Observasi/
pengamatan
2.Hasil kerja
3.Tes lisan
4.Tes tertulis
1.Observasi/
pengamatan
2.Hasil kerja
3.Tes lisan
4.Tes tertulis
1.Observasi/
pengamatan
2.Hasil kerja
3.Tes lisan
4.Tes tertulis
SUMBER
BELAJAR
PI
1. Modul /
bahan ajar organ
ungas
2.Perpustkan
3. Ineternet
1.Modul /
bahan ajar sistem
pencernaan
2.Perpustkan
3. Ineternet
1.Modul /
bahan ajar sistem
reproduksi
2.Perpustkan
3. Ineternet
Keterangan:
1. Paruh
2. Jengger
6. Leher
7. Dada
11. Betis
12. Jari
3. Mata
8. Sayap
4. Telinga
9. Ekor
5. Pial
10. Paha
Gambar 178. Bagian-bagian Tubuh Ayam
Mulut
Kerongkongan
3.
Tembolok
4.
Proventrikulus
5.
Ampela
6.
Usus halus
7.
Usus besar
8.
Usus buntu
9.
Kloaka
10.
Hati
2.1 Mulut
Mulut terdiri dari rahang bawah dan rahang atas, keduanya saling berhubungan
sebagai paruh. Lidah berbentuk seperti pisau yang mempunyai permukaan yang
kasar dibagian belakang yang berfungsi untuk membantu mendorong makanan ke
esophagus.
Disamping mulut berfungsi untuk memasukkan makanan, juga berfungi untuk
minum, menghasilkan air liur yang mengandung enzim amilase. Enzim amilase
2.2 Esophagus
Esophagus sering disebut juga kerongkongan yang berupa pipa tempat pakan,
melalui saluran ini dari bagian belakang mulut ke proventrikulus.
2.3 Tembolok ( crop)
Tembolok merupakan organ berbentuk seperti kantong, yang merupakan
pelebaran dari kerongkongan.Tembolok ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan pakan sementara sebelum proses selanjutnya. Di tembolok ini
sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali proses pencernaan. Kecuali
pencampuran sekresi saliva dari mulut yang dilanjutkan aktivitasnya di
tembolok.Didalam tembolok pkan mengalami proses pelunakan dan pengasaman
agar mudah dicernak pada organ pencernaan selanjutnya.
2.4 Proventrikulus
Yang dimaksud dengan proventrikulus adalah suatu pelebaran dari kerongkongan
sebelum berhubungan dengan ampela (rempela). Kadang - kadang disebut juga
glandula stomach atau true stomach. Proventrikulus berfungsi sebagai penghasil
enzim pencernaan yaitu pepsin (enzim pengurai protein) dan penghasil asam
lambung (hydrochloric acid). Di dalam proventrikulus ini terjadi pencernaan
kimiawi, oleh enzim pepsin dan hydrochloric acid.
2.5 Ampela (rempela)
Ampela (rempela) sering disebut dengan perut otot atau gizzard atau mascular
stomach.Tempat ampela terletak diantara proventrikulus dan bagian atas usus
halus. Ampela mempunyai dua pasang otot yang sangat kuat sehingga ayam
mampu menggunakan tenaga yang kuat. Pada umumnya ampela menyimpan
material yang bersifat menggiling, seperti grit, karang, batu-batu kecil atau kerikil.
Pakan yang masuk kedalam ampela segera digiling menjadi partikel kecil yang
mampu melewati saluran usus. Apabila pakan yang masuk berukuran besar akan
tertinggal beberapa jam.
2.6 Usus halus
Tempat berlangsungnya proses pencernaan adalah di bagian usus halus.
Dibagian usus halus ini proses absorsi produk pencernaan berlangsung pula.
Berbagai jenis enzim yang masuk kedalam saluran pencernaan ini berfungsi
mempercepat dan mengefisiensikan pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak
untuk mempermudah proses absorpsi. Bagian usus halus dimulai dengan usus
jantan ada beberapa macam diantaranya yaitu: testis, sepasang saluran deferens
dan kloaka.
3.1 Testis
Alat system reproduksi berupa testis ini semua ternak jantan mempunyainya,
termasuk juga pada ternak domba, kambing, sapi, kerbau bahkan manusia juga
mempunyainya. Adapun letak testis ayam jantan pada dorsal area rongga tubuh
dekat bagian akhir anterior ginjal. Bentuk testis adalah elipsoid dan berwarna
kuning terang, sering pula berwarna kemerahan, karena banyaknya cabangcabang pembuluh darah pada permukaannya.
Tertis terdiri atas banyak saluran pipa kecil sangat elastis dan panjang berkelokkelok yang berfungsi untuk mengeluarkan sperma. Keadaan temperatur testis
berkisar 41o - 43o C dan pembentukan sperma terjadi pada keadaan temperature
tersebut.
3.2 Saluran Ductus Deferent
Yaitu sebuah saluran yang berfungsi mengalirkan sperma keluar dari tubuh.
Masing-masing ductus deferent bermuara ke dalam sebuah papila (penis) kecil
yang bersama berperan sebagai organ intromittent. Papila (penis) terletak di
dinding dorsal kloaka.
3.3 Organ kopulasi
Ayam mempunyai organ kopulasi berupa papila atau penis, yang mengalami
rudimenter, terkecuali pada itik organ kapulasi ini berbentuk spiral. Pada papila
atau penis ini diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma saat
terjadinya kopulasi.
4. System reproduksi ayam betina
Untuk mengembangkan suatu keturunannya ayam betina sama dengan ayam
jantan yaitu memiliki sistem reproduksi. Adapun sistem reproduksi ayam betina
terdiri dari ovarium dan oviduk.
4.1 Ovarium
Sistem reproduksi ayam betina yang berupa ovarium terletak pada rongga badan
sebelah kiri. Pada saat perkembangan embrionik, terdapat dua ovari, akan tetapi
pada saat perkembangan selanjutnya mengalami regresi sehingga pada saat
menetas hanya dijumpai sebuah ovarium kiri (hanya ovarium bagian kiri yang
berkembang dan berfungsi) sedangkan yang kanan mengalami rudimenter.
Ovarium sering disebut juga folikel, bentuknya seperti buah anggur dan letaknya
di rongga perut yang berdekatan dengan ginjal kiri. Ovarium ayam betina pada
umumnya terdiri dari 5-6 folikel yang sedang berkembang, berwarna kuning besar
(yolk) dan sejumlah besar folikel putih kecil yang menunjukkan sebagai kuning
telur yang belum dewasa. Sedangkan perkembangan folikel-folikel ovarium
diransang oleh follicle stimulating hormone (FSH) dari kelenjar pituitari anterior.
Hormon FSH ini menyebabkan ovarium berkembang dan ukuran folikelnya
bertambah. Ovarium yang sedang berkembang mulai mensekresikan hormon
-hormon, diantaranya hormon estrogen dan hormon progesteron.
Hormon estrogen dari ovarium menyebabkan terjadinya: oviduk berkembang,
meningkatkan kalsium darah, protein, lemak, vitamin dan bahan -bahan lainnya
yang diperlukan didalam proses pembentukan telur, serta membentangnya tulang
pubis dan membesarnya anus.
Sedangkan hormon progesteron sangat penting untuk menjalankan fungsi oviduk.
Pada saat yolk turun melewati oviduk, bahan-bahan telur lainnya dibentuk disini.
Pengeluran telur dari oviduk kemungkinan juga dipengaruhi oleh adanya kontrol
hormonal. Adanya injeksi ekstrak piuitari posterior akan menyebabkan
pengeluaran sebuah telur dari uterus. Namun penghilangan piutari posterior tidak
menghilangkan kemampuan pengeluran telur. .
Ovarium terbagi menjadi dua bagian, yaitu cortex dan medulla. Cortex adalah
pada bagian luar sedangkan medulla pada bagian dalam. Cortex mengandung
folikel dan pada folikel terdapat sel-sel telur. Jumlah sel telur dapat mencapai
beberapa ribu buah. Akan tetapi sel telur yang mampu masuk hanya beberapa
buah saja.
4.2 Oviduk
Adapun oviduk ayam betina merupakan pipa yang melipat yang sebagian besar
terletak pada sisi bagian kiri rongga perut. Oviduk mempunyai dinding-dinding otot
yang hampir selalu bergerak selama proses pembentukan telur berlangsung
disamping itu juga memiliki sistem penyediaan darah yang baik. Pada ayam yang
masih kecil atau dara mempunyai ukuran oviduk yang kecil, setelah ayam
bertambah besar dan dewasa serta ayam tersebut produktif ukuran oviduknya
menjadi lebih besar.Ukuran besarnya oviduk selalu berubah-ubah sesuai dengan
aktifitas ayam tersebut.
Oviduk terbagi menjadi lima bagian, dimulai dari ujung terdekat dengan ovarium
diantaranya : Infundibulum, magnum, isthmus, uterus dan vagina dan kloaka
4.2.1
Infundibulum
4.2.2 Magnum
Magnum merupakan bagian yang terpanjang dari oviduk. Ukuran panjangnya
kurang lebih 33 cm. Ditempat magnum kuning telur akan dibungkus dengan
putih telur, sedangkan waktu yang diperlukan selama kurang lebih 3,5 jam.
4.2.3 Isthmus
Isthmus adalah bagian depan yang berdekatan dengan magnum dan berwarna
putih, sedangkan panjang saluran isthmus kurang lebih 10 cm, dari panjang 10
cm tersebut
4 cm terakhir mengandung banyak pembuluh darah sehingga
memberikan warna merah. Telur akan berada di isthmus kurang lebih 1 jam
sampai 1 jam.
4.2.4 Uterus
Uterus ini sering disebut juga kelenjar kerabang atau glandula kerabang telur,
sedangkan ukuran panjangnya kurang lebih 10 cm. Di bagian ini terjadi dua
fenomena, yaitu terjadi dehidrasi putih telur kemudian terbentuk cangkang telur
(kerabang telur).
4.2.5 Vagina
Di bagian vagina ini hampir tidak ada sekresi di dalam pembentukan telur, kecuali
pembentukan kutikula. Telur akan melewati vagina dengan cepat, waktu yang
diperlukan kurang lebih 3 menit, kemudian telur dikeluarkan. Setelah 30 menit
ayam menelur akan segera terjadi ovulasi
5. Proses pencernaan
Nutrisi dalam pakan unggas dalam bentuk senyawa komplek. Pencernaan bahan
pakan berfungsi memecah nutrisi menjadi sederhada sehingga dapat diserap oleh
usus untuk digunakan ayam untuk hidup, bertumbuh, dan berproduksi. Proses
pemecahan ini meliputi kegiatan fisik dan kimia.
Pakan setelah dipatuk ayam, akan segera bercampur dengan ludah dan lendir
(cairan) pada mulut dan kerongkongan. Sekresi cairan ini akan menyebabkan
pakan menjadi lembab. Ensim amilase yang diproduksi oleh kelenjar saliva dan
oesophagus akan memecah karbohidarat komplek, tetapi karena jumlah enzim
sedikit maka proses pencernaan juga sedikit, aktifitas ensim yang banyak terjadi di
proventikulus, dan empedal (gizzard)
Proventikulus mensekresikan asam hidroklorida, enzim pepsin dan hormon
gastrin. Asam hidroklorida berfungsi untuk menurunkan pH makanan dan
kelembaban. Enzim pepsin akan mencerna protein dan hormon gastrin akan
menstimulasi produksi cairan gastrin pada proventikulus dan cairan pakreas dari
10
lemak dan gliserol tersebut merupakan hasil akhir pencernaan lemak dan akan
diserap oleh usus halus.
5.3 Pencernaan Protein
Pada waktu bahan makanan dihaluskan dan dicampur di dalam empedal,
campuran pepsin hidrokhlorik memecah sebagian protein ke dalam bagian-bagian
yang lebih sederhana seperti proteosa dan pepton. Pada saat lemak dan
karbohidrat dicerna dalam lekukan duodenal maka tripsin getah pankreas
memecah sebagian proteosa dan pepton menjadi protein yang lebih sederhana,
yaitu asam-asam amino. Erepsin yang dikeluarkan ke dalam usus halus
melengkapi pencernaan hasil pemecahan protein ke dalam asam-asam amino.
Asam amino tersebut merupakan hasil akhir pencernaan protein dan diserap oleh
usus halus.
11
Sisa pakan yang tidak tercerna menjadi limbah yang akan dicampur dengan urin
(kencing) dan akan dikeluarkan dari tubuh sebagai faeces bentuk feces bervariasi
tetapi umumnya membulat, coklat keabu-abuan dengan lapisa asam urat yang
disekresikan oleh ginjal.
5.6 Pengangkutan Zat-zat Makanan
Zat-zat makanan yang telah dicerna setelah masuk ke peredaran darah melalui
kapiler-kapiler dalam dinding usus halus dikumpulkan di dalam vena porta. Vena
porta tersebut mengangkut darah dan zat-zat makanan yang telah diserap ke hati
dalam perjalanannya ke jantung.
Setelah makanan yang dicerna masuk melalui kapiler-kapiler hati, sebagian besar
glukosa dirubah kedalam glikogen untuk disimpan di dalam hati dan otot.
Sebagian asam-asam amino dan hasil-hasil zat yang mengandung nitrogen dan
metabolisme jaringan mengalami deaminasi pada waktu zat-zat tersebut melalui
hati. Bagian-bagian karbohidrat dapat digunakan untuk panas dan kegunaankegunaan energi dan bagian zat yang mengandung nitrogen diangkut ke ginjal
untuk disingkirkan. Hati memindahkan pula sebagian lemak dan aliran darah untuk
disimpan. Hal tersebut dapat dilihat pada hati yang berwarna pucat kekuningkuningan dari ayam yang gemuk dan anak ayam yang baru menetas. Kotorankotoran yang terserap dan saluran pencernaan ke dalam peredaran darah diambil
oleh sel-sel hati pada waktu darah masuk melalui kapiler-kapiler hati. Bila racun
ikut terserap maka konsentrasi racun yang tinggi tersebut biasanya terdapat pada
hati.
Darah yang membawa zat-zat makanan yang telah dicerna meninggalkan hati
dengan perantaraan vena hepatika menuju ke jantung. Darah tersebut
melanjutkan perjalanannya dari jantung ke paru-paru untuk melepaskan
karbondioksida dan air dan mengambil oksigen. Darah kembali dari paru-paru ke
jantung untuk kemudian dialirkan melalui arteri-arteri ke seluruh jaringan tubuh.
Zat-zat makanan yang telah dicerna mengalir ke kapiler-kapiler ke limfa yang
membasahi sel-sel jaringan. Limfa berguna sebagai medium pertukaran antara
kapiler-kapiler dan sel-sel jaringan. Limfa tersebut membawa makanan yang telah
dicerna ke sel dan mengangkut sisa-sisa makanan dari sel.
Lembar Aplikasi Konsep
1. Mengidentifikasi organ tubuh unggas
a. Ambilah seekor ayam dari dalam kandang dengan hati-hati
b. Lakukan indentifikasi bagian-bagian organ tubuh ayam tersebut
c. Buat sketsa gambar ayam dan jelaskan bagian-bagiannya
d. Buatlah laporan hasil kegiatan
12
Lembar Pengayaan
1. Alat sistem reproduksi ayam betina yang berupa ovarium terbagi menjadi dua
bagian yaitu :
a. cortex dan medulla
b. yolk dan oviduk
c. Infundibulum dan magnum.
2. Oviduk terbagi menjadi beberapa bagian, dimulai dari ujung terdekat dengan
ovarium diantaranya;
a. Infundibulum, magnum, cortex dan medulla
b. Infundibulum, magnum, isthmus, yolk dan oviduk
c. Infundibulum, magnum, isthmus, uterus dan vagina.
3. Alat system reproduksi pada ayam jantan terdiri dari:
13
14