Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Ke-3 Kelompok-6

Pengaruh Luas Daun Terhadap Kecepatan Absorbsi


dan Hubungan Antara Jumlah Stomata Dengan Kecepatan Transpirasi
Vita Eka Pratiwi1, Rizal Maulana Hasby,M.si2 , Isma noviana3
Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
vitaekaslase2@gmail.com1, rizal.maulana@fst.uinsgd.ac.id2, isma.noviana@gmail.com3
Jln. AH.Nasution No.105 Cibiru Bandung 4016. Telp.(022) 7800525 Fax. (022) 7803936
Website : www.uinsgd.ac.id e-mail : info@uinsgd.ac.id
ABSTRAK
Transpirasi merupakan proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap air. Organ tumbuhan
yang paling utama dalam melaksanakan proses transpirasi adalah daun, karena pada daun banyak dijumpai stomata
yang membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral serta mengatur suhu tubuh dengan cara
melepaskan kelebihan panas dari tubuh dan mengatur turgor optimum di dalam sel Laju transpirasi pada tumbuhan
selain dipengaruhi oleh banyaknya jumlah stomata pada daun juga dipengaruhi oleh adanya cahaya matahari, karena
sinar matahari menyebabkan membukanya stomata dan gelap menyebabkan menutupnya stomata. Luas permukaan
daun dapat mempengaruhi kecepatan absorpsi air. semakin luas permukaan daun maka absrpsi air semakin cepat.
Hal ini untuk mengimbangi kebutuhan air pada tubuh tumbuhan. Banyaknya jumlah stomata pada permukaan daun
sangat berpengaruh pada kecepatan laju transpirasi. Semakin banyak stomata maka laju transpirasi semakin cepat.

Kata Kunci : Absorbsi , kaca piring,mahoni,stomata,transpirasi


I.PENDAHULUAN

Kandungan air dalam tubuh tumbuhan,

Transpirasi merupakan proses hilangnya

hanya 1 dari 2 % dari seluruh air digunakan

air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap

untuk fotosintesis atau di dalam kegiatan

air. Teori rapapun yang menejelaskan gerak

metabolic

ke

harus

sisanya menguap melalui melalui proses

memperhatikan volume ai yang diangkut

yang disebut transpirasi. Pada tumbuhan,

serta kecepatannya. Misalnya teori vital

transpirasi dilakukan oleh tumbuhan melalui

yang menyebutkan bahwa perjalanan air

stomata., kutikula dan lentisel. Berdasarkan

hanya dapat terlaksana karena pertolongan

sarana

sel sel hidup, dalam hal ini adalah sel

dikenal dengan istilah transpirasi stomata.,

parenkim kayu dan sel jari jari empulur

transpirasi kutikula dan transpirasi lentisel

yang

(Salisbury, 1995)

atas

air

ada

dalam

di

(Dwijoseputro.1994).

xylem

sekitar

xylem

sel-sel

yang

daunnya.

digunakan

Sedangkan

tersebut

maka

Menurut Dahlia (2001) organ tumbuhan


yang paling utama dalam melaksanakan

proses transpirasi adalah daun, karena pada

epidermis atas, jaringan mesofil yang terdiri

daun

yang

atas jaringan palisade dan jaringan bunga

membantu meningkatkan laju angkutan air

karang dengan ikatan pembuluh diantara sel

dan garam mineral serta mengatur suhu

epidermis

tubuh dengan cara melepaskan kelebihan

Transpirasi dimulai dengan penguapan air

panas dari tubuh dan mengatur turgor

oleh sel-sel mesofil ke rongga antar sel yang

optimum

ada dalam daun. Dalam hal ini rongga antar

banyak

dijumpai

di

stomata

dalam

sel.

Proses proses transpirasi terjadi melalui 2

sel

tahapan,

rongga

a.

yaitu

bawah

jaringan
yang

dengan

bunga karang
besar,

stomata.

merupakan

sehingga

dapat

Evaporasi air dari dinding sel ke ruang

menampung uap air dalam jumlah yang

antar sel yang ada dalam daun. Proses ini

banyak. Penguapan air ke rongga antar sel

akan terus berlangsung sampai rongga antar

akan terus berlangsung selama rongga antar

sel jenuh dengan uap air. Sel-sel yang

sel belum jenuh dengan uap air. Sel-sel yang

menguapkan air ke rongga antar sel akan

menguapkan airnya kerongga antar sel tentu

kekurangan air sehingga potensial airnya

akan mengalami kekurangan air sehingga

menurun. Pada tahap inilah air yang diserap

potensial airnya menurun. Kekurangan air

oleh

ini akan diisi oleh air yang berasal dari

akar

pembuluh
b.

akan

dibawa

naik

melalui

xylem

sampai

bagian

daun

xylem tulang daun yang selanjutnya tulang

Difusi air dari ruang antar sel ke

daun akan menerima air dari batang dan

atmosfer melalui stomata, kutikula ataupun

batang

menerima

dari

akar.

lentisel.

Uap air yang terkumpul dalam rongga antar

Di samping mengeluarkan air dalam

sel akan tetap berada dalam rongga antar sel

bentuk uap air, tumbuhan dapat pula

tersebut selama stomata pada epidermis

mengeluarkan air dalam bentuk tetesan air

daun tidak membuka. Kalaupun ada uap air

yang prosesnya disebut gutasi dengan

yang keluar menembus epidermis dan

melalui alat yang disebut hidatoda, yaitu

kutikula, jumlahnya hanya sedikit dan dapat

yaitu suatu lubang yang terdapat pada ujung

diabaikan. Agar transpirasi dapat berjalan,

urat daun yang sering kita jumpai pada

maka stomata pada epidermis tadi harus

spesies tumbuhan tertentu (Suyitno. 2010 )

membuka. Apabila stomata membuka, maka

Mekanisme
stomata

:Daun

Transpirasi
tersusun

atas

melalui
sel-sel

akan ada penghubung antara rongga antar


sel dengan atmosfer (Santoso. 2004 )

Stomata

tumbuhan

pada

umumnya

manfaat,

antara

lain

membuka pada saat matahari terbit dan

a. Menyebabkan terjadinya daya isap daun

menutup

sehingga terjadi transport air di batang.

saat

memungkinkan

hari

gelap

masuknya

sehingga

CO2

yang

b. Membantu penyerapan air dan zat hara

diperlukan untuk fotosintesis pada siang

oleh

hari.

c. Mengurangi air yang terserap secara

Umumnya,

proses

pembukaan

akar.

memerlukan waktu 1 jam dan penutupan

berlebihan.

berlangsung secara bertahap sepanjang sore.

d. Mempertahankan temperature yang sesuai

Stomata menutup lebih cepat jika tumbuhan

untuk

ditempatkan dalam gelap secara tiba-tiba

e. Mengatur fotosintesis dengan menbuka

(Salisbury,1995).

dan

Terbukanya stomata pada siang hari tidak

daun.
meututupnya

Beberapa

faktor

stomata.

yang

mempengaruhi

terhambat jika tumbuhan itu berada dalam

transpirasi

udara tanpa karbon dioksida, yaitu keadaan

1.Cahaya.

fotosintesis

terlaksana.

Stomata akan membuka jika terdapat

Kalau tekanan uap air di atmosfer lebih

cahaya dan akan menutup jika dalam

rendah dari rongga antar sel, uap air dari

keadaan gelap. Jika cahayanya kuat maka

rongga antar sel akan keluar ke atmosfer dan

akan

prosesnya

Cahaya

cahaya mengandung panas yang dapat

mesofil

menaikkan temperatur. kenaikan temperatur

tidak

disebut

fotosintesis

dapat

transpirasi.

dalam

sel-sel

mempercepat

tertentu

karena

berkurangnya CO2 dalam ruang antar sel

sampai

menaikan pH dalam sel penutup perubahan

membukanya stomata.

enzimatik menjadi gula menaikkan kadar

2.Temperatur.

gula menaikkan tekanan osmotik dari getah

Tumbuhan akan lebih cepat bertranspirasi

sel menaikkan turgor stomata membuka

jika temperatur atau suhunya tinggi. Hal ini

(Suyitno.

dikarenakan

2010).

batas

transpirasi,

naiknya

menyebabkan

temperature

akan

menambah tekanan uap di dalam daun dan


Menurut Dahlia (2001) Manfaat Dan
Faktor-Faktor

Mempengaruhi

daun, akan tetapi tekanan yang ada di luar

Bagi tumbuhan, transpirasi

daun tidak setinggi tekanan yang ada di

yang berlangsung memberikan beberapa

dalam daun sehingga uap air akan berdifusi

Trasnpirasi.

Yang

juga akan menambah tekanan uap di luar

ke

udara

bebas

(luardaun).

3.Kelembaban.
Kelembaban

Pada pratikum ini kita membutuhkan


alat-alat

menunjukkan

banyak

seperti,klip,stopwatch,Bunsen,korektor

sedikitnya uap yang terkandung di udara.

sheet,mikroskop,fotometer,pisau,statif+klem

Makin banyak uap air yang ada di udara

nya. Lalu bahan-bahan yang diperlukan pada

maka akan semakin kecil perbedaan tekanan

pratikum

uap air dalam rongga daun dengan di udara,

tanaman,vaselin,karet gelang,,kertas cobalt

sehingga laju transpirasi akan lambat dan

klorida, daun kaca piring dan daun.

begitu

pula

sebaliknya.

ini

adalah

ranting

Pada pratikum kita melakukan 2

4.Angin.

percobaan yang pertma yaitu pengaruh luas

Pada umumnya angin akan meningkatkan

daun terhadap kecepatan absorbs air. Pertma

kecepatan

angin

kita siapkan 2 buah ranting yg tidak

membawa pindah uap air yang berkumpul di

layu,lepaskan kare penyumbat pada tabung

dekat stomata, sehingga laju transpirasi akan

kaca fotometer. Masukan air ke lubang

meningkat karena uap air yang ada di dalam

penutup

daun akan berdifusi ke luar dengan cepat.

Masukan ranting (1&2) atau tangkai daun

5.Keadaan air tanah.

(1&2)

Laju transpirasi sangat bergantung pada

Kemudian tutuplah mulut kaca utama

adanya air dalam tanah, karena setiap air

dengan

yang hilang harus diganti. Berkurangnya air

rapat.Tempatkan percobaan ini pada tempat

dalam

yang terkena cahaya matahari. Hitung laju

transpirasi

tanah

karena

akan

menyeebabkan

berkurangnya pengaliran air ke daun, dan


hal ini akan menghambat laju transpirasi.
Pratikum

ini

bertujuan

agar

mengetahui luas daun terhadap kecepatan


absorbs air dan mengetahui hubungan antara
banyaknya

stoma

dengan

transpirasi.
II. METODE PENELITIAN

kecepatan

sampai
kedlam
karet

terbentuk
pipa

karet

gelembung.
fotometer.

penyumbat

penyrapan air selama 3 x 10 menit.

dengan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Tabel Hasil Laju Penyerapan Air (ml) menurut Jumlah/ Luas Daun.
Ulangan (n)
10 Menit ke 1
10 Menit ke 2
10 menit ke 3
Rata - Rata

Daun Mahoni (Swietenia mahagoni L)


0, 21 ml 0, 23 ml
0, 23 ml 0, 31 ml
0, 31 ml 0, 41 ml
0,31 ml

Kenaikan Air (ml)


0,02 ml
0,08 ml
0,1 ml
0,066 ml

3.2 Tabel Pengamatan Pada Jumlah Stomata dengan Kecepatan Tranpirasi


Data
Kelompok

Permukaan atas

Jumlah

Permukaan bawah

Jumlah

stomata

stomat

15

a
40

37

26

Pada

pratikum

ini

kita

menggunakan cahaya matahari. Hal ini

mengamati pengaruh luas daun dan

dan

disebabkan cahaya matahari merupakan

hubungan jumlah stomata. Pada pengaruh

faktor penting dalam proses transpirasi,

luas daun kita mengunakan daun mahoni 2

stomata akan membuka bila terkena cahaya

tangkai,

kami

matahari. Berarti, semakin banyak cahaya

menggunakan potometer untuk mengetahui

matahari semakin banyak jumlah stomata

laju kemampuan absorpsi pada tumbuhan

yang membuka da semakin tinggi laju

tersebut. kita menaruh photometer dekat

transpirasinya berikut laju absorpsi nya.

Dalam

cahaya

kali

percobaan

matahari.

Kami

ini

mengamati

Pada percobaan ini kami mencoba

perubahan volume air nya setiap sepuluh

mengetahui hubungan banyaknya stomata

menit pertama, kedua dan ketiga. Pada

terhadap kecepatan transpirasi. Langkah

pengamatan yang terkena cahaya kami

pertama

melihat adanya perubahan volume air di

mengubah warna kertas kobalt kloride dari

sepuluh menit

pertama pengamatan kami

warna merah muda menjadi biru dengan

sebanyak 0,02 ml dari keadaan awal, dan

cara memanaskan menggunakan buzzen atau

pada sepuluh menit kedua volume air

lampu spirtus, usahakan jangan sampai

kembali berkurang sebanyak 0,08ml dan

terbakar. Setelah berubah warna, kertas

pada sepuluh menit ketiga yaitu 0,1 ml. jadi

kobalt tersebut di tempelkan pada daun

rata-rata kenaikan air adalah 0,0666 ml.

pacing (tanaman air) menggunakan penjepit,

yang

kami

lakukan

adalah

Dari data tersebut dapat dilihat

dan menghitung waktu perubahan warna

bahwa faktor cahaya dan luas daun dapat

kertas kobalt menjadi merah muda kembali.

berpengaruh

kegiatan

terhadap

laju

absorpsi.

ini

dilakukan

pengulangan

Semakin luas daun maka semakin besar

sebanyak dua kali yaitu pada daun yang

absorpsi air, dan sebaliknya semakin sempit

terkena sinar matahari dan daun yang tidak

luas daun maka akan memperlambat laju

terkena matahari. Pada masing- masing

absorpsi

air.

daun, bagian atas dan bawah diolesi dengan

Selain faktor luas daun, cahaya juga dapat

tip x ( diusahakan olesannya tipis merata di

mempengaruhi laju absorpsi air, hal ini

sebagian

dapat

Pada

membiarkannya kering, setelah kering kertas

percobaan tanpa cahaya laju absorpsinya

mika di lepas dan kemudian diamati di

lebih kecil dibandingkan pada percobaan

bawah

dilihat

pada

data

diatas.

permukaan

saja)

dan

mikroskop agar dapat melihat

jumlah stomata pada permukaan bawah

pada daun juga dipengaruhi oleh adanya

maupun atas daun dan menghitung jumlah

cahaya matahari, karena sinar matahari

stomatanya.

menyebabkan membukanya stomata dan

Pada

percobaan

ini

kita

gelap menyebabkan menutupnya stomata.

membandingkan antara daun kaca piring

Jadi,

jumlah

dengan daun mahoni, pada percobaan ini

mempengaruhi

didapatkan dari daun kaca piring terdapat 15

tumbuhan.

stomata
laju

pada

daun

transpirai

pada

stomata pada bagian atas, sedangkan bagian


bawah 40. Pada daun mahoni terdapat
stomata pada bagian atasnya 37 dan bagian

IV. KESIMPULAN

bawahnya 26.

Dari percobaan yang telah kami

Dari hasil tersebut dapat diketahui

lakukan

dapat

bahwa banyaknya jumlah stomata pada

1.

permukaan

mempengaruhi

bawah

daun

lebih

sedikit

luas

disimpulkan

permukaan

bahwa:

daun

kecepatan

dapat

absorpsi

air.

dibandingkan dengan permukaan atas daun,

semakin luas permukaan daun maka absrpsi

hal ini disebabkan karena pada bagian

air

bawah daun tertutup oleh air sehingga untuk

mengimbangi kebutuhan air pada tubuh

mengimbanginya

tumbuhan.

jumlah

stomata

semakin

cepat.

Banyaknya

Hal

jumlah

ini

untuk

permukaan atas daun lebih banyak. Tetapi

2.

stomata

pada

pada percobaan kami pada daun mahoni

permukaan daun sangat berpengaruh pada

jumlah stomata pada permukaan bawah

kecepatan laju transpirasi. Semakin banyak

terlihat lebih banyak dibandingkan pada

stomata maka laju transpirasi semakin cepat.

permukaan atas daun, hal ini mungkin


disebabkan

karena

adanya

kesalahan

praktikan pada waktu pembuatan preparat.


Karena dari teori yang ada, pada tanaman air
umumnya

stomata

banyak

terdapat

dipermukaan daun.
Menurut
transpirasi

pada

DAFTAR PUSTAKA
Dahlia. 2001. Fisiologi Tumbuhan. Malang:
UNM.
Dwijoseputro.1994.Pengantar

Fisiologi

Tumbuhan.Jakarta:Gramedia
Dahlia

(2001)

tumbuhan

laju
selain

dipengaruhi oleh banyaknya jumlah stomata

Salisbury,

Frank

B.

1995.

Tumbuhan Jilid I. Bandung: ITB

Fisiologi

.Santoso.

2004.Fisiologi

Tumbuhan.

Suyitno. 2010. Petunjuk Praktikum Fisiologi

Bengkulu : Universitas Muhammadiyah

Tumbuhan Dasar. Yogyakarta: FMIPA

Bengkulu.

UNY

Simpson.1890. Fisiologi Tumbuhan. PT.


Gramedia. JakartaSyamsuri, I. 2007.
Biologi. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai