Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

STRATEGI PENGAKHIRAN PROGRAM (EXIT STRATEGY)


Oleh:
JASPREET KAUR ROAR
NIM: 110100430

Pembimbing:
DR. JULIANDI HARAHAP, MA
NIP: 197007021998021001

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

MAKALAH KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


STRATEGI PENGAKHIRAN PROGRAM (EXIT STRATEGY)
Oleh:
JASPREET KAUR ROAR
NIM: 110100430

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Strategi Pengakhiran Program (Exit Strategy)


Makalah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
persyaratan dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di
departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.

Oleh:
JASPREET KAUR ROAR
NIM: 110100430

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / ILMU


KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Strategi Pengakhiran Program (Exit Strategy)
Nama : JASPREET KAUR ROAR
NIM : 110100430

Medan, 12 Oktober 2016


Pembimbing

DR. JULIANDI HARAHAP, MA


NIP: 197007021998021001

ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis menyajikan makalah dengan judul Strategi
Pengakhiiran Program (Exit Strategy). Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kesehataan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih
kepada dr. Juliandi Harahap, MA atas kesediaan beliau menjadi pembimbing
dalam penulisan makalah ini. Semoga melalui makalah ini, pengetahuan dan
pemahaman mengenai kesehatan lingkungan, khususnya tentang limbah rumah
sakit dan pengaruhnya terhadap kesehatan, semakin bertambah.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memiliki banyak kekurangan,
baik dalam teorinya maupun penyusunannya. Oleh karena itu, penulis
membutuhkan kritik dan saran mengenai makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Oktober 2016

Penulis

iii

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Tujuan ....................................................................................................1
1.3 Manfaat .................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................3
2.1 Pengertian Strategi Pengakhiran Program ............................................3
2.2 Jenis Strategi Pengakhiran Program......................................................4
2.3. Pentingnya Strategi Pengakhiran Program...........................................4
2.4. Tahapan Strategi Pengakhiran Program................................................5
BAB 3 KESIMPULAN...................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu strategi pengakhiran melihat pada kemajuan dan perbaikan yang
telah dicapai suatu kegiatan atau intervensi. Kedua hal ini dinilai melalui
pemantauan dan evaluasi berkala dengan indikator yang jelas, disertai penentuan
rentang waktu penarikan sumber daya secara bertahap. Implikasi selanjutnya dari
strategi pengakhiran adalah apa saja yang boleh dilakukan selanjutnya Langkahlangkah apa yang harus diambil untuk menindaklanjuti pengakhiran tersebut agar
kemajuan atau keberhasilan yang telah dicapai dapat dipertahankan.1
Menurut Rogers and Macias, strategi pengakhiran (exit strategy) suatu
program adalah rencana khusus yang menggambarkan bagaimana suatu program
akan ditarik dari suatu wilayah sementara pencapaian tujuan pembangunan dapat
dipastikan tidak akan terganggu dan perkembangan tujuan lebih lanjut akan
dicapai. 2
Strategi pengakhiran program yang akan diterapkan adalah tergantung pada
tujuan dan karakteristik suatu program itu sendiri. Apabila tujuan dan perubahan
yang ingin dicapai suatu program bersifat permanen dan berkelanjutan (selfsustaining), serta keberlanjutan dampaknya tidak memerlukan adanya program
atau kegiatan lain, maka strategi pengakhiran yang dapat diterapkan adalah
pendekatan phase out (fase penghentian). Sebagai contohnya adalah program yang
menghasilkan perubahan perilaku dan pembangunan infrastruktur. 2
Namun demikian, pelaksanaannya memerlukan persiapan, perencanaan
serta rancang bangun yang tepat, dan perlu diperhatikan masalah yang berkaitan
persoalan strategi pengakhiran program (exit strategy). 3
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan
dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara serta


untuk lebih memahami tentang Strategi Pengakhiran Program (Exit Strategy).
1.3 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan
pembaca khususnya dalam bidang medis dan masyarakat umum agar dapat
memahami dampak dan kegiatan setelah program berakhir.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Strategi Pengakhiran Program
Menurut Rogers and Macias, strategi pengakhiran (exit strategy) suatu
program adalah rencana khusus yang menggambarkan bagaimana suatu program
akan ditarik dari suatu wilayah sementara pencapaian tujuan pembangunan dapat
dipastikan tidak akan terganggu dan perkembangan tujuan lebih lanjut akan
dicapai. 2
"Exit" atau pengakhiran mengacu pada penarikan sumber daya eksternal
yang tersedia dalam program (barang-barang material, sumber daya manusia,
bantuan teknis) dari daerah seluruh program. "Graduation" atau kelulusan
mengacu pada penarikan sumber daya dari masyarakat tertentu, situs program atau
kegiatan program. "Strategi" adalah rencana yang meliputi berikut: 2

Kriteria khusus untuk kelulusan (masyarakat) dan pengakhiran (bagi


program dari daerah)

Tolok ukur spesifik dan terukur untuk menilai kemajuan yang memenuhi
kriteria

Identifikasi langkah-langkah tindakan untuk mencapai tolok ukur yang


dinyatakan dan dari pihak yang bertanggung jawab

Sebuah garis waktu, mengakui bahwa garis waktu terutama pada tahap
awal, membutuhkan fleksibilitas

Mekanisme penilaian berkala kemajuan menuju kriteria untuk pengakhiran


dan kemungkinan modifikasi dari rencana pengakhiran.
Istilah Exit Strategy sendiri sempat populer di masyarakat luas dan

berbagai media di Indonesia, saat pengamat ekonomi dan para pejabat tinggi
negara ramai membicarakan tentang penghentian kerja sama dengan Dana
Moneter Internasional (IMF) pada tahun 2003. 4

2.2 Jenis Strategi Pengakhiran Program


Ada tiga jenis strategi pengakhiran suatu program, yaitu phasedown (fase
penurunan), phaseover (fase pengalihan), dan phaseout (fase penghentian).
Phasedown adalah pengurangan aktivitas program secara bertahap dalam rangka
persiapan phaseover atau phaseout. Phaseover adalah tahap penyerahan tanggung
jawab kegiatan/pengelolaan program kepada lembaga atau individu yang berada
di wilayah pelaksanaan program. Sementara itu, phaseout adalah kegiatan
menarik atau menghentikan sumber daya sebuah program tanpa menyerahkan
tanggung jawab kepada lembaga atau kelompok lain. 5
Pemilihan strategi pengakhiran program yang akan diterapkan tergantung
pada tujuan dan karakteristik suatu program. Jika tujuan dan perubahan yang ingin
dicapai oleh sebuah program bersifat permanen dan berkelanjutan (selfsustaining), serta keberlanjutan dampaknya tidak memerlukan program atau
kegiatan lainnya, maka pendekatan strategi pengakhiran yang dapat diterapkan
adalah pendekatan phaseout (fase penghentian). Contohnya adalah program yang
menghasilkan perubahan perilaku dan pembangunan infrastruktur. 5
Sementara strategi lainnya, yaitu phasedown dan phaseover, mensyaratkan
adanya keterlibatan komponen masyarakat, individu, atau pemerintah dalam
menjamin keberlangsungan dampak dari sebuah program. 5
2.3 Pentingnya Strategi Pengakhiran Program
Tujuan

strategi

pengakhiran

program

adalah

untuk

memastikan

keberlanjutan dampak dan kegiatan setelah program berakhir. Oleh karena itu,
strategi pengakhiran program merupakan bagian penting dari suatu program.
Alasan untuk menghentikan sebuah program meliputi, pertama, ada batasan waktu
pelaksanaan program yang terkait dengan siklus pendanaan (funding cycle);
kedua, target atau dampak pada tingkat tertentu telah tercapai; dan ketiga,
benchmark (tolak ukur) yang mengindikasikan kemajuan dalam menghadapi
phaseout atau phaseover telah tercapai.6

2.4 Tahapan Strategi Pengakhiran Program


Perkembangan dan implementasi dari suatu strategi pengakhiran program
memiliki beberapa tahap seperti berikut: 2
I.

Mengidentifikasi kriteria pengakhiran. Ini mungkin termasuk tanggal


akhir tetap, pencapaian target dampak, atau kemajuan menuju fase
berkelanjutan kepada masyarakat, pemerintah atau badan lainnya.
Indikator dampak dapat menyarankan program mana unsur-unsur yang
efektif dan berkelanjutan, tetapi untuk sebagian besar program, adalah
kesiapan untuk fase pengalihan, tetapi bukanlah pencapainya target
dampak tertentu, adalah kriteria yang paling relevan.

II.

Mengembangkan benchmark atau tolak ukur. Ini adalah indikator yang


dioperasionalkan atau terukur mencapai kemajuan menuju pintu keluar.
Pengukuran tolak ukur adalah melalui system manajeman dan evaluasi.

III.

Identifikasi kelompok / organisasi, individu kunci atau badan yang


akan bertanggung jawab untuk kegiatan program.

IV.

Menentukan kerangka waktu yang jelas. Kerangka waktu untuk


pengakhiran harus ditetapkan pada tahap awal program ini, meskipun
beberapa fleksibilitas yang diperlukan.

V.

Rencana pengakhiran dari awal. Pemangku kepentingan harus tahu dari


awal program suatu pengakhiran program telah direncanakan; spesifik
kriteria, tolok ukur dan kerangka waktu harus dikembangkan sebagai
kegiatan program khusus dilaksanakan.

VI.

Menerapkan

pengakhiran

program

secara bertahap. Hal ini

memungkinkan kelompok atau individu untuk mengambil tanggung jawab


dan memiliki pengalaman beroperasi secara independen sebelum
pengakhiran program. Pengakhiran program bertahap juga memungkinkan
penyesuaian dan perbaikan yang harus dilakukan sepangjang rencana
berlangsung.

VII.

Menjaga komunikasi yang jelas, dengan semua pemangku kepentingan


untuk memastikan mereka tidak terkejut tentang pengakhiran dari program
tetapi menjadi peserta aktif dalam perencanaan untuk itu.
Jika berkemungkinan, melakukan evaluasi pasca-program untuk menilai

pendekatan keluar dalam hal sejauh mana dampak program utama telah
dipertahankan setelah pengakhiran program.2

BAB 3
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa pada umumnya belum terlihat adanya upaya
serius untuk mengevaluasi capaian manfaat dan tujuan program sehingga bisa
dijadikan dasar untuk menentukan apakah program akan dilanjutkan atau
dihentikan, dan dengan demikian tidak terjadi penggunaan sumber daya yang
tidak efisien. Program-program pada umumnya harus jelas memiliki komponen
kegiatan strategi pengakhiran program di dalam perencanaan programnya.
Sementara itu, bagaimana memutuskan untuk mengakhiri atau melanjutkan
sebuah program harus direncanakan terlebih dahulu pada saat rancangan awal
program serta dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang
terkait untuk memastikan bahwa rencana tersebut dapat dilaksanakan. Namun
demikian, pelaksanaannya memerlukan persiapan, perencanaan serta rancang
bangun yang tepat, dan perlu diperhatikan masalah yang berkaitan dengan strategi
pengakhiran program (exit strategy).

DAFTAR PUSTAKA

1. Lisa Hadiz. Strategi Mengakhiri Program: Pengalaman Program


Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia. Lembaga Penelitian SMERU.
2007;23 Jul-Sep/2007
2. Rogers, B. and Macias, K., Program Graduation and Exit Strategies: Title
II Program Experiences and Related Research, FANTA, April 2004.
3. Musawa M. Studi Implementasi Program Beras Miskin (Raskin) Di
Wilayah Kelurahan Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota
Semarang. [Internet]. 1st ed. 2009 [diakses: 16 October 2016]. Available
from: http://eprints.undip.ac.id/25173/1/MARIYAM_MUSAWA.pdf
4. Soesanta P. Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Nasional
Pemberdayaan

Masyarakat

(PNPM)

Mandiri

Perdesaan.

JBP.

2013;05(02):73-78.
5. Gardner A, Greenblott K, Joubert E. What We Know About Exit
Strategies. Practical Guidance For Developing Exit Strategies in the Field
[Internet].

2005

[diakses:

16

October

2016];.

Available

from:

http://reliefweb.int/sites/reliefweb.int/files/resources/A02C7B78FB2B408
B852570AB006EC7BA
6. Narutomo T. Program Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Sebagai
Exit Strategy Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
Jurnal Bina Praja. 2014;Volume 6(Nomor 2):143 156.

Anda mungkin juga menyukai