Warna-Warni Kehidupan: Senin, 20 Mei 2013
Warna-Warni Kehidupan: Senin, 20 Mei 2013
Limfoblastik Leukimia (ALL) merupakan salah satu penyakit keganasan yang berkaitan
dengan system imunologi. Adapun system imunologi ini adalah sub pokok bahasan penting
dalam Mata Kuliah Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah. Mata kuliah tersebut
merupakan mata ajaran Praktik Profesi, yang saat ini praktikum di RS Kanker Darmais. Oleh
karena itu untuk bahasan lebih lanjut, berikut akan dipaparkan materi mengenai Akut
Limfoblastik Leukimia (ALL).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan praktek klinik ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan asuhan
keperawatan pada pasien anak dengan kasus Akut Limfoblastik Leukimia (ALL)
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktik klinik mahasiswa diharapkan mampu :
a) Dapat menjelaskan definisi Akut Limfoblastik Leukimia (ALL)
b) Dapat menyebutkan etiologi dan manifestasi klinis dari Akut Limfoblastik Leukimia (ALL)
c) Dapat menjelaskan patofisiologi Akut Limfoblastik Leukimia (ALL)
d) Dapat memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan Akut Limfoblastik Leukimia
(ALL)
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DEFINISI
Leukemia adalah keganasan yang berasal dari sel-sel induk sistem hematopoietik yang
mengakibatkan ploriferasi sel-sel darah putih tidak terkontrol dan pada sel-sel darah merah
namun sangat jarang (Gale, 2000). Sehingga terjadi ekspansi progresif dari kelompok sel
ganas tersebut dalam sumsum tulang, kemudian sel leukemia beredar secara sistemik dan
mempengaruhi produksi dari sel-sel darah normal lainnya (Bakta, 2007).
Akut Limfoblastik Leukimia (ALL) adalah penyakit yang berkaitan dengan sel
jaringan tubuh yang tumbuhnya melebihi dan berubah menjadi ganas tidak normal serta
bersifat ganas, yaitu sel-sel sangat muda yang serharusnya membentuk limfosit berubah
menjadi ganas.
Akut Limfoblastik Leukimia (ALL) adalah proliferasi maligna / ganas limphoblast
dalam sumsum tulang yang disebabkan oleh sel inti tunggal yang dapat bersifat sistemik.
(Ngastiyah, 1997; Smeltzer & Bare, 2002; Tucker, 1997; Reeves & Lockart, 2002).
Akut Limfoblastik Leukimia (ALL) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi
pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65
tahun atau lebih. Leukemia limfositik akut dapat berakibat fatal karena sel-sel yang dalam
keadaan normal akan berkembang menjadi limfosit, pada ALL berubah menjadi ganas dan
dengan segera akan menggantikan sel-sel normal di dalam sumsum tulang. Intinya, leukemia
limfositik akut merupakan proliferasi maligna/ganas limphoblast dalam sumsum tulang yang
disebabkan oleh sel inti tunggal yang dapat bersifat sistemik.
B. EPIDEMIOLOGI
Insidensi ALL adalah 1/60.000 orang per tahun dengan 75 % berusia 15 tahun,
insidensi puncaknya usia 3 5 tahun.
ALL lebih banyak di temukan pada pria dari pada perempuan. Saudara kandung dari
pasien ALL mempunyai resiko 4 kali lebih besar untuk berkembang menjadi, ALL,
sedangkan kembar monozigot dari pasien ALL mempunyai resiko 20% untuk berkembang
menjadi ALL.
C. ETIOLOGI
Penyebab Akut Limfoblastik Leukimia (ALL) sampai saat ini belum jelas, diduga
kemungkinan karena virus (virus onkogenik) dan faktor lain yang mungkin berperan, yaitu:
1. Faktor Predisposisi
a) Penyakit defisiensi imun tertentu, misalnya agannaglobulinemia; kelainan kromosom,
misalnya sindrom Down (risikonya 20 kali lipat populasi umumnya); sindrom Bloom.
b) Virus
Virus sebagai penyebab sampai sekarang masih terus diteliti. Sel leukemia mempunyai enzim
trankriptase (suatu enzim yang diperkirakan berasal dari virus). Limfoma Burkitt, yang
diduga disebabkan oleh virus EB, dapat berakhir dengan leukemia.
c) Radiasi ionisasi
Terdapat bukti yang menyongkong dugaan bahwa radiasi pada ibu selama kehamilan dapat
meningkatkan risiko pada janinnya. Baik dilingkungan kerja, maupun pengobatan kanker
sebelumnya. Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzene, arsen, kloramfenikol, fenilbutazon,
dan agen anti neoplastik.
d) Herediter
Faktor herediter lebih sering pada saudara sekandung terutama pada kembar monozigot.
e) Obat-obatan
Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol
2. Faktor Lain
a) Faktor eksogen seperti sinar X, sinar radioaktif, dan bahan kimia (benzol, arsen, preparat
sulfat), infeksi (virus dan bakteri).
b) Faktor endogen seperti ras
c) Faktor konstitusi seperti kelainan kromosom, herediter (kadang-kadang dijumpai kasus
leukemia pada kakak-adik atau kembar satu telur).
D. ANATOMI FISIOLOGI
Tubuh kita mempunyai suatu sistem khusus untuk memberantas bermacam-macam
bahan yang infeksius dan toksik. Sistem ini terdiri dari Leukosit (sel darah putih) dan sel-sel
jaringan yang berasal dari leukosit. Pertahanan tubuh melawan infeksi adalah peranan utama
dari leukosit atau sel darah putih. Jumlah normal sel darah putih berkisar dari 4000 sampai
10.000/mm. Lima jenis sel darah putih yang sudah diidentifikasikan dalam darah perifer
adalah: netrofil (62,0%) dari total); eosinofil (2,3%); basofil (0,4%); monosit (5,3%); limfosit
(30,0%). Leukosit ini sebagian dibentuk dalam sum-sum tulang belakang (granulosit dan
monosit dan sebagian limfosit). Granulosit dan monosit hanya ditemukan dalam sum-sum
tulang. Limfosit dan sel plasma diproduksi dalam berbagai organ limfogen, termasuk kelenjar
limfe, limpa, timus tonsil dan berbagai kantong jaringan limfoid dimana saja dan dalam
tubuh, terutama dalam sum-sum tulang dan plak Peyer di bawah epitel dinding usus. Setelah
dibentuk sel-sel ini diangkut dalam darah menuju berbagai bagian tubuh untuk digunakan.
Manfaat sesungguhnya dari sel darah putih adalah bahwa kebanyakan ditranspor secara
khusus kedaerah yang terinfeksi dan mengalami peradangan serius, jadi menyediakan
pertahanan yang cepat dan kuat terhadap setiap bahan infeksius yang mungkin ada.
Masa hidup granulosit setelah dilepaskan dari sum-sum tulang, normalnya adalah 4-8
jam dalam darah sirkulasi, dan 4-5 hari berikutnya dalam jaringan. Pada keadaan infeksi
jaringan yang berat, masa hidup keseluruhan seringkali berkurang sampai hanya beberapa
jam, karena granulosit dengan cepat menuju daerah infeksi, melakukan fungsinya, dan masuk
dalam proses dimana sel-sel itu sendiri dimusnahkan. Monosit juga mempunya masa edar
yang singkat, yaitu 10-20 jam, berada dalamdarah sebelum mengembara melalui membrane
kapiler ke dalam jaringan. Begitu masuk kedalam jaringan, sel-sel ini membengkak sampai
ukurannya menjadi besar sekali untuk menjadi makrofag jaringan, dan dalam bentuk ini, selsel tersebut dapat hidup berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, kecuali kalau mereka
dimusnahkan karena melakukan fungsi fagositik. Trombosit dalam darah akan diganti kirakira setiap 10 hari; atau dengan kata lain, setiap hari terbentuk kira-kira 30.000 trombosit
permikroliter darah (Gayton & Hall, 1997).
1. Granulosit
Granulosit memiliki granula kecil di dalam protoplasmanya. Granulosit memiliki
diameter 10-12 m, dengan demikian lebih besar daripada eritrosit. Dengan bertambah
tuanya granulosit, nukleus terbagi menjadi beberapa lobus: sesuai dengan namanya leukosit
polimorfonuklear (polimorf)
2. Limfosit
Limfosit memiliki nukleus besar bulat atau agak berindentasi, dengan menempati
sebagian besar sel. Limfosit berkembang di dalam jaringan limfe. Ukuran bervariasi dari 7-15
m.
3. Monosit
Monosit adalah sel besar, berdiameter sampai 20 m, dengan nucleus oval atau
berbentuk ginjal. Monosit dibentuk di dalam sum-sum tulang.
4. Trombosit
Adalah bagian dari beberapa sel-sel besar dalam sum-sum tulang, dan hidup sekitar
10 hari. Sekitar 30-40% terkonsentrasi di dalam limpa; sisanya bersirkulasi da dalam darah,
di dekat endotel (bagian terdalam lapisan pembuluh darah) John Gibson (2002)
E. KLASIFIKASI
1. Leukemia Lyphoblastic Akut (ALL)
ALL dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada anak-anak,
laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia 15
tahun ALL jarang terjadi. Limfosit immatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan
perifer sehingga mengganggu perkembangan sel normal.
Secara morfologik menurut FAB ALL dibagi menjadi tiga yaitu:
L1 : ALL dengan sel limfoblas kecil-kecil dan merupakan 84% dari ALL.
L2 : sel lebih besar, inti regular, kromatin bergumpal, nucleoli prominen dan sitoplasma agak
banyak. Merupakan 14% dari ALL
L3 : ALL mirip dengan limfoma Burkitt, yaitu sitoplasma basofil dengan banyak vakuola,
hanya merupakan 1% dari ALL
2. Leukemia Nonlymphoblastik Akut (ANLL)
Secara morfologik yang umum dipakai adalah klasifikasi dari FAB :
M0 - myeloblastic without differentiation
2M1 - myeloblastic without maturation
muntah, seizures dan gangguan penglihatan (Price Sylvia A, Wilson Lorraine Mc Cart,
1995).
Sel kanker menghasilkan leukosit yang imatur / abnormal dalam jumlah yang
berlebihan. Leukosit imatur ini menyusup ke berbagai organ, termasuk sumsum tulang dan
menggantikan unsur-unsur sel yang normal. Limfosit imatur berproliferasi dalam sumsum
tulang dan jaringan perifer sehingga mengganggu perkembangan sel normal. Hal ini
menyebabkan haemopoesis normal terhambat, akibatnya terjadi penurunan jumlah leucosit,
sel darah merah dan trombosit. Infiltrasi sel kanker ke berbagai organ menyebabkan
pembesaran hati, limpa, limfodenopati, sakit kepala, muntah, dan nyeri tulang serta
persendian. Penurunan jumlah eritrosit menimbulkan anemia, penurunan jumlah trombosit
mempermudah terjadinya perdarahan (echimosis, perdarahan gusi, epistaksis dll.). Adanya sel
kanker juga mempengaruhi sistem retikuloendotelial yang dapat menyebabkan gangguan
sistem pertahanan tubuh, sehingga mudah mengalami infeksi. Adanya sel kanker juga
mengganggu metabolisme sehingga sel kekurangan makanan. (Ngastiyah, 1997; Smeltzer &
Bare, 2002; Suriadi dan Rita Yuliani, 2001, Betz & Sowden, 2002).
G. PATOFLOW
H. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik Akut Limfoblastik Leukimia (ALL) antara lain:
1. Pilek tak sembuh-sembuh
2. Pucat, lesu, mudah terstimulasi
3. Demam, anoreksia, mual, muntah
4. Berat badan menurun
5. Ptechiae, epistaksis, perdarahan gusi, memar tanpa sebab
6. Nyeri tulang dan persendian
7. Nyeri abdomen
8. Hepatosplenomegali, limfadenopati
9. Abnormalitas WBC
10. Nyeri kepala
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan diagnostik yang lazim dilakukan pada anak dengan Leukemia Limfositik
Akut adalah:
1. Pemeriksaan sumsum tulang Leukemia Limfositik Akut (BMP / Bone Marrow Punction):
a) Ditemukan sel blast yang berlebihan
b) Peningkatan protein
2. Pemeriksaan darah tepi Leukemia Limfositik Akut
J. PENATALAKSANAAN
1. Transfusi darah, biasanya diberikan bila kadar Hb kurang dari 6 g%. Pada trombositopenia
yang berat dan perdarahan masif, dapat diberikan transfusi trombosit dan bila terdapat
tanda-tanda DIC dapat diberikan heparin.
2. Kortikosteroid (prednison, kortison, deksametason dan sebagainya). Setelah dicapai remisi
dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya dihentikan.
3. Sitostatika. Selain sitostatika yang lama (6-merkaptopurin atau 6-mp, metotreksat atau MTX)
pada waktu ini dipakai pula yang baru dan lebih poten seperti vinkristin (oncovin),
rubidomisin (daunorubycine), sitosin, arabinosid, L-asparaginase, siklofosfamid atau CPA,
adriamisin dan sebagainya. Umumnya sitostatika diberikan dalam kombinasi bersama-sama
dengan prednison. Pada pemberian obat-obatan ini sering terdapat akibat samping berupa
Umur : ALL lebih sering terjadi pada umur kurang dari 5 tahun. Angka kejadian tertinggi
adalah pada umur 3 tahun.
b. Jenis kelamin : leukemia limpfositik akut paling sering terjadi pada laki-laki dibandingkan
perempuan.
2. Identitas Orang Tua
a.
Pendidikan : Pendidikan yang rendah pada orang tua mengakibatkan kurangnya pengetahuan
terhadapa penyakit anaknya.
b. Pekerjaan : Pekerjaan orang tua yang berhubungan dengan bahan kimia , radiasi sinar X ,
sinar radioaktif, berpengaruh kepada anaknya. Selain itu sejauh mana orang tua
mempengaruhi pengobatan penyakit anaknya.
B. KELUHAN UTAMA
Nyeri sendi dan tulang sering terjadi, lemah , nafsu makan menurun, demam (jika
disertai infeksi) bisa juga disertai dengan sakit kepala, purpura, penurunan berat badan dan
sering ditemukan suatu yang abnormal. Kelelahan dan petekie berhubungan dengan
trombositopenia juga merupakan gejala-gejala umum terjadi
C. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
Saat hamil ibu sering mengkomsumsi makanan dengan bahan pengawet dan penyedap
rasa. Radiasi pada ibu selama kehamilan dapat meningkatkan resiko Saat hamil ibu sering
mengkomsumsi makanan dengan bahan pengawet dan penyedap rasa. Radiasi pada ibu
selama kehamilan dapat meningkatkan resiko pada janinnya. Lebih sering pada saudara
sekandung, terutama pada kembar.
D. RIWAYAT KELUARGA
Insiden ALL lebih tinggi berasal dari saudara kandung anak-anak yang terserang terlebih
pada kembar monozigot (identik).
E. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Pada penderita ALL pertumbuhan dan perkembangannya mengalami keterlambatan akibat
nutrisi yang didapat kurang karena penurunan nafsu makan, pertumbuhan fisiknya terganggu,
terutama
badan anak
Anak
kurus, kecil
sesuai
anak.
Usia
3 hari
10 hari
3 bulan
6 bulan
9 bulan
1 tahun
2 tahun
4 tahun
6 tahun
10 tahun
14 tahun
18 tahun
pada berat
tersebut.
keliatan
dan tidak
dengan usia
Riwayat Perkembangan
Motorik Kasar
Pada anak normal
Motorik Halus
Pada keadaan normal
Pada umumnya anak dengan ALL masih dapat melakukan aktivitas ringan seperti
halnya anak-anak normal. Karena aktivitas ringan tidak membutuhkan energi yang banyak
dan anak tidak mudah lelah
F. DATA PSIKOSOSIO SPIRITUAL
1. Psikologi:
Anak belum tahu tentang penyakitnya, sehingga anak tidak merasa memiliki
penyakit. Orang tua mengalami kecemasan mengenai penyakit yang dialami anak,
kondisinya apakah bisa sembuh atau tidak, serta masalah financial keluarga.
2. Sosial:
Anak jarang bermain dengan teman-temannya, karena kondisi anak lemah sehingga
orangtua tidak mengizinkan anak untuk beraktivitas yang berat. Dirumah anak bermain
dengan orang tua dan saudaranya, tetapi bermain yang ringan.
3. Spiritual:
Sebelum tidur anak diingatkan oleh orang tua untuk berdoa. Saat anak melihat orang
tuanya berdoa anak mengikuti cara orang tuanya berdoa.
G. ADL
1. Nutrisi:
Anak makan 2 kali sehari, pada ALL terjadi penurunan nafsu makan. Anak suka
makan makanan siap saji maupun jajan diluar rumah. Anak tidak suka makan sayur-sayuran,
makan buah kadang-kadang sehingga zat besi yang diperlukan berkurang. Selain itu pengaruh
ibu yang suka masak menggunakan penyedap rasa dan sering menyediakan makanan siap
saji dirumah.
Gizi merupakan komponen penting lain dalam pencegahan infeksi. Asupan proteinkalori yang adekuat akan memberikan hospes pertahanan yang lebih baik terhadap infeksi
dan meningkatkan toleransi terhadap kemoterapi dan iradiasi.
anak ditemani oleh ibunya. Tidur anak terganggu karena nyeri sendi yang sering dialami oleh
leukemia.
3. Eleminasi:
Anak gangguan ALL pada umumnya mengalami diare, dan penurunan haluran urin.
BAB 3-5x sehari, dengan konsistensi cair. Haluan urin sedikit yang disebabkan susahnya
masukan cairan pada anak, warna urine kuning keruh. Saat BAK anak merasa nyeri karena
nyeri tekan diperianal.
4.
H.P:
Anak mandi 2x sehari, gosok gigi 2x setelah makan dan mau tidur. Sebagaian
aktivitas hygiene personal sebagaian dibantu oleh orang tua.
H. KEADAAN UMUM
Pada anak anak tampak pucat, demam, lemah, sianosis
I.
PEMERIKSAAN TTV
RR: Pada penderita PDA, manifestasi kliniknya pada umumnya anak sesak nafas, tachypnea
(Pernafasan >70x/menit), retraksi dada :
Usia
Nilai Pernafasan
Bayi baru lahir
35
1-11 bulan
30
2 tahun
25
4 tahun
23
6 tahun
21
8 tahun
20
10-12 tahun
19
14 tahun
17
16 tahun
17
18 tahun
16-18
Tabel 1.4 Nilai Pernafasan rata-rata setiap menit sesuai umur
(Weni Kristiyani Sari, 2010 : 6)
Nadi
: Pada penderita ALL, terdapat manifestasi klinik nadi teraba kuat dan cepat
(takikardia)
Usia
Waktu bangun
Tidur
Demam
Bayi baru
(kali/menit)
100-180
(kali/menit)
80-160
(kali/menit)
>200
lahir
1 minggu-3
100-120
80-200
>200
bulan
3 bulan-2
70-120
70-120
>200
tahun
2-10 tahun
10 tahun-
60-90
50-90
60-90
50-90
>200
>200
dewasa
Tabel 1.4 Nilai Nadi Normal pada Anak
(Weni Kristiyani Sari, 2010 : 6)
-
TD : pada penderita ALL, tekanan darahnya tinggi disebabkan oleh hiperviskositas darah
Usia
Sistolik
Diastolik
(mmHg)
(mmHg)
Neonatus
80
45
6-12 bulan
90
60
1-5 tahun
95
65
5-10 tahun
100
60
10-15 tahun
115
60
Tabel 1.3 Nilai Tekanan Darah Normal pada Bayi dan Anak-anak
(Aziz Alimul, 2005 : 279 )
Suhu
: Pada penderita ALL yang terjadi infeksi l suhu akan naik (hipertermi, >37,50C)
Usia
Nilai Suhu
3 bulan
37,5
6 bulan
37,5
1 tahun
37,7
3 tahun
37,2
5 tahun
37
7 tahun
36,8
9 tahun
36,7
11 tahun
36,7
13 tahun
36,6
Tabel 1.2 Nilai Suhu rata-rata normal anak
(Weni Kristiyani Sari, 2010 : 5)
apakah terdapat peradangan (infeksi oleh jamur atau bakteri). Penyebab yang paling sering
adalah stafilokokus,streptokokus, dan bakteri gram negative usus serta berbagai spesies
jamur.
perdarahan gusi,
b) Mata:
-
Konjungtiva : anemis atau tidak. Terjadi gangguan penglihatan akibat infiltrasi ke SSP,
c) Telinga : ketulian
d) Leher: distensi vena jugularis
e) Perdarahan otak
Leukemia system saraf pusat: nyeri kepala, muntah (gejala tekanan tinggi intrakranial),
perubahan dalam status mental, kelumpuhan saraf otak, terutama saraf VI dan VII, kelainan
neurologic fokal.
2. Pemeriksaan Dada dan Thorax
a) Inspeksi
pernapasan
b) Palpasi denyut apex (Ictus Cordis)
c) Perkusi untuk menentukan batas jantung dan batas paru.
d) Auskultasi : suara nafas, adakah ada suara napas tambahan: ronchi (terjadi penumpukan
secret akibat infeksi di paru), bunyi jantung I, II, dan III jika ada
3. Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi bentuk abdomen apakah terjadi pembesaran pada kelenjar limfe, ginjal, terdapat
bayangan vena, auskultasi peristaltik usus, palpasi nyeri tekan bila ada pembesaran hepar dan
limpa
b) Perkusi adanya asites atau tidak.
4. Pemeriksaan Genetalia
5. Pembesaran pada testis : hematuria
6. Pemeriksaan integument
Kulit :
a) Perdarahan kulit (pruritus, pucat, sianosis, ikterik, eritema, petekie, ekimosis, ruam)
b) nodul subkutan, infiltrat, lesi yg tidak sembuh, luka bernanah, diaforesis (gejala
hipermetabolisme).
c) peningkatan suhu tubuh
d) Kuku : rapuh, bentuk sendok / kuku tabuh, sianosis perifer.
7. Pemeriksaan Ekstremitas
a) Adakah sianosis, kekuatan otot
b) Nyeri tulang dan sendi (karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel-sel leukemia
II. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut The North American Nursing Diagnosis Association
(NANDA) adalah suatu penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, atau komunitas
terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang aktual dan potensial. Diagnosa
keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai
tujuan diamana perawat bertanggung gugat (Wong,D.L, 2004 :331).
Menurut Wong, D.L (2004 :596 610) , diagnosa pada anak dengan leukemia adalah:
1. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
3. Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit
4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran berlebihan
seperti muntah, dan penurunan intake
5. Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan dengan efek samping agen
kemoterapi
6. Resiko Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia,
malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis
7. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
8. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi, radioterapi,
imobilitas.
9. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada penampilan.
10. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita leukemia.
11. Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaan potensial kehilangan anak.
12. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit
Pantau suhu
Rasionalnya : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
2.
Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan
Rasional : mengidentifikasi kebutuhan individual dan membantu pemilihan intervensi
lebih lanjut
Gunakan sikat gigi berbulu lembut, aplikator berujung kapas, atau jari yang dibalut kasa
Berikan pencucian mulut yang sering dengan cairan salin normal atau tanpa larutan
bikarbonat.
Rasional : untuk menuingkatkan penyembuhan
Berikan analgetik
Rasional : untuk mengendalikan nyeri
6. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia, malaise, mual dan
muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis Tujuan : pasien mendapat nutrisi yang
adekuat
Intervensi :
Tujuan : pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat
diterima anak.
Intervensi :
Jika mungkin, gunakan prosedur-prosedur (misal pemantauan suhu non invasif, alat akses
vena.
Rasional : untuk meminimalkan rasa tidak aman
Rasional : untuk menentukan kebutuhan perubahan dosis. Waktu pemberian atau obat
Berikan perawatan kulit yang cemat, terutama di dalam mulut dan daerah perianal.
Rasional : karena area ini cenderung mengalami ulserasi
Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk dan menepuk kulit yang kering
Rasional : membantu mencegah friksi atau trauma kulit
Pilih pakaian yang longgar dan lembut diatas area yang teradiasi
Rasional : untuk meminimalkan iritasi tambahan
9. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada penampilan.
Tujuan : pasien atau keluarga menunjukkan perilaku koping positif
Intervensi :
Dorong anak untuk memilih wig (anak perempuan) yang serupa gaya dan warna rambut
anak sebelum rambut mulai rontok.
Rasional : untuk membantu mengembangkan penyesuaian rambut terhadap kerontokan
rambut.
Berikan penutup kepala yang adekuat selama pemajanan pada sinar matahari, angin atau
dingin.
Rasional : karena hilangnya perlindungan rambut
Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih, pendek dan halus.
Rasional : untuk menyamarkan kebotakan parsial
Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3 hingga 6 bulan dan mungkin warna atau
teksturnya agak berbeda.
Rasional : untuk menyiapkan anak dan keluarga terhadap perubahan penampilan rambut baru.
Dorong hygiene, berdan, dan alat alat yang sesuai dengan jenis kelamin , misalnya wig,
skarf, topi, tata rias, dan pakaian yang menarik.
Rasional : untuk meningkatkan penampilan
10. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita leukemia.
Tujuan : pasien atau keluarga menunjukkan pengetahuan tentang prosedur diagnostik atau
terapi.
Intervensi :
Jadwalkan waktu agar keluarga dapat berkumpul tanpa gangguan dari staff
Rasional : untuk mendorong komunikasi dan ekspresi perasaan
Bantu keluarga merencanakan masa depan, khususnya dalam membantu anak menjalani
kehidupan yang normal
Rasional : untuk meningkatkan perkembangan anak yang optimal
Diskusikan bersama keluarga bagaimana mereka memberitahu anak tentang hasil tindakan
dan kebutuhan terhadap pengobatan dan kemungkinan terapi tambahan.
Rasional : untuk mempertahankan komunikasi yang terbuka dan jujur
Hindari untuk menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
12.
Implementasi
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah
dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam pelaksanaan implementasi keperawatan,
penguasaan keterampilan dan pengetahuan harus dimiliki oleh setiap perawat sehingga
pelayanan yang diberikan baik mutunya. Dengan demikian tujuan dari rencana yang telah
ditentukan dapat tercapai (Wong. D.L.2004:hal.331).
V.
Evaluasi
Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan klien. Menurut Wong. D.L, (2004 hal 596-610) hasil yang diharapkan
pada klien dengan leukemia adalah :
a.
d. Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan muntah
e.
Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak nyaman
f.
g. Anak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjukkan bukti-bukti
ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak nyaman.
h. Kulit tetap bersih dan utuh
i.
Anak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut, anak membantu
menentukan metode untuk mengurangi efek kerontokan rambut dan menerapkan metode ini
dan anak tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik.
j.
k. Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperawatan, keluarga dan anak
mendiskusikan rasa takut, kekhawatiran, kebutuhan dan keinginan mereka pada tahap
terminal, pasien dan keluarga mendapat dukungan yang adekuat.
BAB IV
PEMBAHASAN
Medis
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama anak
: An.F
Tanggal masuk
: 17-04-2013
No. RM
: 15. 27. 92
Tempat/tgl lahir
: Bekasi /03-10-2011
: 10,5 Kg/76 cm
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Anak Ke
: Tn. R
Pekerjaan
: Buruh
Pendidikan
: SMA
Nama ibu
: Ny.
Pekerjaan
: Ibu RT
Pendidikan
: Grama Puri Persada 12/46 RT RW 005/10, Sukajaya, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat
: Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL).
3. Keluhan saat masuk
Alasan masuk ke RS : An.F kelihatan lesu, lemas dan pucat disertai flu, batuk dan perut
bengkak.
4. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a.
Prenatal:
Ibu mengatakan selama hamil An. F, ia tidak mengalami kelainan dan gizinya cukup.
b. Intranatal:
Ibu mengatakan, An.F lahir dengan normal. Lahir dengan cukup umur yaitu 9 bulan. Berat
badan lahir 2800 gram dan panjang badan 48 cm. Saat lahir, An. F menangis spontan.
c.
Postnatal:
Ibu mengatakan, ia tidak mengalami perdarahan yang banyak setelah melahirkan. Kondisinya
normal.
5.
a.
b. Pernah dirawat di RS :
Ibu mengatakan An.F belum pernah di rawat di RS
d. Alergi :
An. F tidak memiliki riwayat alergi.
e.
Kecelakaan :
An.F tidak pernah jatuh yang sampai mencederai kepalanya. Kalaupun jatuh, An.F tidak
sampai mengalami luka berat.
f.
Riwayat imunisasi :
BCG
DPT
POLIO
CAMPAK
HEPATITIS B
I
1BLN
1BLN
9BLN
1BLN
0BLN
II
2BLN
2BLN
III
3BLN
3BLN
2BLN
6BLN
b. Motorik :
Umur 3 bulan, An. F sudah bisa tengkurap. Umur 8 bln anak sudah bisa duduk, umur 9 bln
berdiri dan umur 10,5 bulan sudah bisa berjalan.
c.
d. Psikososial :
Saat pengkajian, An.F mau tidak bisa berinteraksi dengan orang lain selain orangtua bila di
dekati anak F langsung menangis.
9. Riwayat Sosial
a.
b.
c.
Lingkungan rumah :
Luas rumah 8 x 10 m
Keadaan umum
: sadar/compos mentis
b. TB/BB (cm)
: 78 cm/ 10.5 kg
c.
: 46 cm
Kepala
1) Rambut :
- Kebersihan = (bersih)
- Warna
= (hitam)
- Tekstur
= (kasar)
- distribusi rambut
= (merata)
- Kuat/mudah tercabut
= ( kuat )
d. Mata :
1) Sklera
: Normal/non ikterik
2) Konjungtiva
: anemis
e.
Telinga :
1) Simetris
: ya
2) Serumen
: tidak ada
3) Pendengaran
: Baik
f.
Hidung
1) Simetris :ya
2) Sekret :tidak
g. Mulut:
1) Kebersihan(bersih).
2) Warna(merah)
3) Kelembaban(lembab),
h. Lidah :baik
i.
Gigi : baik
j.
Jantung : -
k. Paru-paru : l.
Perut : kembung
Arsip Blog
2013 (7)
o Mei (2)
o April (5)
Mengenai Saya
Grace Ruung
aq adalah milik Tuhan...dan aq adalah anak yg paling di kasihinya sama seperti anda:)
Lihat profil lengkapku
Template Sederhana. Gambar template oleh luoman. Diberdayakan oleh Blogger.