'Docslide - Net - Produktivitas Model Objective Matrix PDF
'Docslide - Net - Produktivitas Model Objective Matrix PDF
Abstract
At the increasing problem of the economical systems recently, it is now realized the
importance of enhancing the companys efficiency and its performance to be able to survive in
the business ground which has become even more competitive. Say it in another word, the
increase of productivity at the companys level seems to be an emerging need.
The first step in the effort of enhancing productivity, is to calculate the productivitys
quantity. However, there are not many companies that would handle this productivity issues
accurately, let alone to calculate such thing persistently. The difficultness of implementing this
productivity concept partly caused by the awkwardness to obtain the productivity calculating
system and model which is simple in a way, without to many concepts that would spoil it, then
we would not need to wait for some time to put it into implementation and operation.
The method of calculating The Objective Matrix Model ( Omax ) would solve this
problem and complexity by combining all of the productivity criteria from the results of this
achievement ( index ), and then we could analyze the productivity criteria which has a significant
impact, in this circumstances it would be limited to the criteria level as soon as possible to start
an improvement.
The highest achievement reached so far occurred on February 2006 along with the
index 65.22 % and the lowest achievement reached so far occurred on April 2006 along with the
index -19.83 %, from this index price we are then able to analyze for the better future. Indeed,
productivity criteria should be taken into the improvement are the total of the product criteria
accomplished / the working hours used.
Keywords : Productivity, Measurements, Objective Matrix ( Omax ).
.
1.Pendahuluan
Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses
kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas berarti
meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu
pengukuran produktivitas di perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukur
produktivitas yang telah dicapai dan merupakan dasar dari perencanaan bagi peningkatan
produktivitas dimasa mendatang.
Sejauh mana pengukuran produktivitas PT. QSF dengan menggunakan model
pengukuran objective matrix ( omax ) dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan
produktivitas perusahaan dan memberikan perbaikan yang menuju pada peningkatan
produktivitas dimasa datang dari hasil pengukuran yang didapatkan merupakan pokok bahasan
dalam penelitian ini.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat melakukan kegiatan
sebagai berikut :
1. Pengukuran produktivitas Departemen Produksi PT. Quartindo sejati Furnitama yang
akan memberikan suatu gambaran perkembangan produktivitas perusahaan berdasarkan
hasil pengukuran.
2. Memberikan langkah langkah perbaikan
2.Tinjauan pustaka
Model pengukuran produktivitas Objective Matrix dikembangkan oleh James L.
Riggs berdasarkan pendapat bahwa produktivitas adalah fungsi dari beberapa faktor kinerja yang
berlainan. Konsep dari pengukuran ini yaitu penggabungan beberapa kriteria kinerja kelompok
kerja ke dalam sebuah matriks. Setiap kriteria kinerja memiliki sasaran berupa jalur khusus untuk
perbaikan serta memiliki bobot sesuai dengan tingkat kepentingannya terhadap tujuan organisasi.
Hasil akhir dari pengukuran ini adalah nilai tunggal untuk suatu kelompok kerja. suatu organisasi
yang besar membutuhkan jumlah faktor kinerja yang lebih besar bila dibandingkan dengan suatu
organisasi yang lebih kecil. Dengan menggunakan Omax, pihak manajemen dapat dengan mudah
menentukan kriteria apa yang akan dijadikan ukuran produktivitas. Pada akhirnya pihak
manajemen dapat mengetahui produktivitas unit organisasi yang menjadi tanggung jawabnya
berdasarkan bobot dan skor untuk setiap kriteria.
3.Metodologi Penelitian
3.1 Objek penelitian
Yang menjadi objek penelitian adalah produktivitas PT. QSF periode Januari 2006
sampai dengan Desember 2006.
Landasan Teori
Tujuan Penelitian
Pemilihan Model
Pengukuran
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Pengukuran produktivitas berdasarkan sasaran dengan Metode Objective
Matrix :
Menetapkan kriteria
Perhitungan rasio - rasio
Uji keseragaman dan kecukupan data
Penentuan penilaian pencapaian
Penetapan sasaran akhir
Penetapan sasaran jangka pendek
A
A
Perencanaan Produktivitas
Usulan Perbaikan Untuk Peningkatan Produktivitas
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
Tahun Bulan
2006
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
A
(Pcs)
3282
3116
3497
3357
3210
3521
2966
3019
Jan
Feb
Mar
Apr
Rasio1
Rasio2
Rasio3 Rasio4 Rasio5 Rasio6 Rasio7 Rasio8
(pcs/jam) (pcs/kwh) (pcs/org)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
3.56
5.47
7.83
35.05
1.22
1.23
1.19
4.53
4.79
5.02
7.82
20.00
0.96
0.97
1.51
4.34
3.88
5.50
8.33
22.22
1.00
1.01
1.43
5.27
3.64
5.50
8.00
11.95
1.10
1.11
1.90
3.85
Mei
Jun
Jul
Agt
4.66
3.84
4.26
5.41
5.17
5.58
4.95
4.92
8.23
8.18
10.05
7.74
19.41
19.72
23.06
21.89
1.05
0.99
0.87
1.05
1.07
1.00
0.88
1.07
1.28
1.39
1.35
1.02
Rasio1 =
Totalprodukyangdihasilkan
Jam ker jaterpakai
Rasio 2 =
Totalprodukyangdihasilkan
PemakaianKwhlistrik
Rasio3 =
Totalprodukyangdihasilkan
Jumlahtenaga ker ja
Rasio 4 =
Totaljamlembur
x100%
Jam ker janormal
Rasio5 =
Totalprodukyangdiperbaiki
x100%
Totalprodukyangdihasilkan
Rasio6 =
Totalprodukyangdiperbaiki
x100%
Totalprodukyangbaik
Rasio7 =
Rasio8 =
4.88
5.22
5.22
4.35
Jumlahabsensipe ker ja
x100%
Totalpe ker ja
4.3 Pengukuran Produktivitas Standar, Nilai Sasaran Akhir ( Target Pencapaian ) dan
Bobot Rasio
Pengukuran produktivitas standar adalah menentukan nilai tahap awal, dimana pada
Matriks sasaran akan diletakan pada tingkat ketiga, untuk menentukan nilai tahap awal adalah
merata rata nilai rasio dari setiap criteria yang ada setelah dilakukannya beberapa pengujian
( Uji keseragaman data, kecukupan data dan uji korelasi ).
Sasaran akhir atau target yang ingin dicapai adalah berdasarkan ketetapan dari
perusahaan PT. QSF yang menetapkan target peningkatan produktivitas sebesar 50 %.
Tabel 3. Nilai Tahap Awal ( Produktivitas Standar ), Target dan Bobot
Rasio
Target (Tingkat
Bobot ( Derajat
1
2
3
4
5
6
7
8
kepentingan setiap
kriteria)
14
11
11
11
14
14
14
11
Tabel 4. Matriks sasaran ( Objective Matrix ) perusahaan PT. QSF Bulan Januari
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MODEL OBJECTIVE MATRIX
Pabrik Furniture Garden PT. Quartindo sejati Furnitama
Rasio 1
( Pcs / Jam )
3.56
53.44
8.24
7.83
7.42
7.01
6.60
6.19
5.78
5.37
4.60
3.83
3.06
0
14
0
EFISIENSI
Rasio 2
Rasio 3
( Pcs / Kwh )
( Pcs / Org. )
5.47
7.83
31.98
33.98
6.52
11.59
6.30
11.17
6.08
10.75
5.86
10.33
5.64
9.91
5.42
9.49
5.20
9.07
4.94
8.65
4.37
8.24
3.80
7.83
3.22
7.42
5
1
11
11
5
1
Rasio 4
(%)
35.05
91.17
2.01
5.01
7.97
10.93
13.89
16.85
19.81
22.77
32.28
41.79
51.30
1
11
1
INDIKATOR PENCAPAIAN
EFEKTIVITAS
Rasio 5 Rasio 6
(%)
(%)
1.22
1.23
19.13
18.96
0.93
0.94
0.96
0.97
0.99
1.00
1.02
1.03
1.05
1.06
1.08
1.09
1.11
1.12
1.15
1.16
1.23
1.25
1.31
1.34
1.40
1.42
3
2
14
14
3
2
Januari
BULAN
2006
TAHUN
INFERENSIAL
Rasio 7
Rasio 8
(%)
(%)
1.19
4.53
25.54
38.73
1.02
2.72
1.07
2.96
1.12
3.20
1.17
3.44
1.22
3.68
1.27
3.92
1.32
4.16
1.37
4.44
1.55
4.95
1.73
5.46
1.92
5.96
6
2
14
11
6
2
253
SAAT INI
300
SEBELUM
PENCAPAIAN
SASARAN
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
SKOR
BOBOT
NILAI
-15.67
INDEKS
NO.
2006
SEKARANG
SEBELUM
INDEKS
JAN
253
300
-15.67
FEB
418
253
65.22
MAR
373
418
-10.76
APR
299
373
-19.83
MEI
395
299
32.11
JUN
398
395
0.75
JUL
468
398
17.59
AGT
449
468
-4.06
INDEKS PRODUKTIVITAS
70
60
50
40
30
20
10
0
-10
-20
INDEKS
d. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan menjadi salah satu faktor yang cukup berpengaruh pada saat
dilakukan analisis pada pabrik furniture garden PT. QSF.
e. Faktor Metode
Permasalahan pada faktor metode adalah tidak adanya target produksi perhari yang
jelas sehingga dalam melaksankan tugasnya operator cenderung santai. Sehingga hasil
produksi yang diinginkan tidak tercapai.
4.10 Usulan Perbaikan
Untuk menentukan arah perbaikan dari akar masalah, digunakan 5W+1H yaituWHY
( mengapa dilakukan perbaikan ? ), WHAT ( apa yang dilakukan untuk perbaikan ? ), WHERE
( dimana dilakukan perbaikan ? ), WHEN ( kapan dilakukan perbaikan ? ), WHO ( siapa yang
bertanggung jawab melakukan perbakan tersebut ? ), dan HOW ( bagaimana melakukan
perbaikan tersebut ? ). Dapat dilihat pada Gambar 5. penerapan konsep 5W+1H dan perbaikan
terhadap terjadinya penurunan produktivitas.
Jml. Penurunan Kriteria
Prosentase Komulatif
Jumlah Penurunan
160
100
140
80
120
100
60
80
65.78
60
57.74 55.2
50.98
40
40
20
20
6.03
1.62
Prosentase Komulatif
120
180 165.35
0
A
Kriteria Produktivitas
MATERIAL
Kurang komunikasi
antara pihak pabrik dan
supplier
Material yang diterima
pabrik tidak sesuai
MANUSIA
Tidak adanya
pengawasan dari atasan
Kurang disiplin
Bekerja Berdasarkan
intuisi sendiri
Kurang
perawatan
MESIN
LINGKUNGAN
METODE
Gambar : 4.
Diagram Fishbone Penyebab Rendahnya Prestasi Total Produk Yang Dihasilkan / Jam Kerja Terpakai
Tabel : 6.
5W+1H Rencana Perbaikan Total Produk Yang Dihasilkan / Jam Kerja Terpakai
No.
Masalah
MANUSIA
Kurang nya rasa tanggung
jawab dalam bekerja
Why
Agar operator memiliki
kesadaran akan tanggung
jawabnya dalam bekerja
What
Memberikan motivasi yang dapat
meningkatkan semangatnya
Kurang pengawasan
MESIN
Kurang perawatan
Where
Di Departemen
produksi PT. QSF
sebelum kegiatan
produksi dimulai
Di Departemen
produksi PT. QSF
Di Departemen
produksi PT. QSF
When
Disesuaikan
jadwal
Who
Supervisor
produksi
Kepala bagian
dan
Supervisor
-Bagian
Maintenance
-Operator
2
Tidak ada alat Bantu
MATERIAL
Komunikasi kurang
How
Menugaskan seorang
supervisor untuk
membimbing dan
memberikan motivasi
Melakukan peningkatan
pengawasan baik inspeksi
mendadak dan berkala
-Mengganti komp. Yg
sudah rusak dan
melakukan perbaikan
secara berkala
-Selalu membersihkan
mesin seusai bekerja
Di Departemen
produksi PT. QSF
Divisi R & D
Menganalisis keperluan
alat Bantu, membeli atau
merancang.
Di tempat supplier
dan PT. QSF
Pada saat
pengiriman dan
penerimaan
Staf terkait
LINGKUNGAN
Kurang pengaturan sirkulasi
udara
Di tempat supplier
dan PT. QSF
Bagian R & D
METODE
Tidak adanya target produksi
yang jelas
Di Departemen
produksi PT. QSF
PPC
Tabel : 7
Periode Penurunan Prestasi
Kriteria Produktivitas PT. Quartindo Sejati Furnitama
No.
Kriteria
Produktivitas
MEI
JUN
JUL
Total
AGT
(%)
165.35
1.62
1.62
9.48
9.48
3.70
7.51
4.86
5.43
10.52
50.98
53.93
1.27
55.20
6.03
6.03
1.46
57.74
65.78
2.03
18.69
Tabel : 8.
KRITERIA YANG
JUMLAH
PRIORITAS
BERPENGARUH
PENURUNAN
UTAMA
165.35
1.62
50.98
55.20
6.03
57.74
65.78
5.Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
1. Masalah pengukuran produktivitas merupakan langkah awal untuk meningkatkan sistem
industri perusahaan. Produktivitas saat ini sudah merupakan kebutuhan yang sangat
mendesak diperusahaan , sehingga diperlukan suatu model pengukuran produktivitas
yang cukup sederhana dan cukup mudah dipahami namun memiliki keandalan yang baik
sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk penerapannya. Masalah ini dapat
diinterpretasikan dengan adanya metoda pengukuran produktivitas dengan pendekatan
model omax.
2. Terdapat 8 kriteria yang penting berdasarkan penilaian pihak perusahaan dan dapat
diukur berdasarkan ketersediaan data yang dapat dijadikan pengukuran produktivitas di
departemen produksi PT. QSF. Kriteria tersebut adalah :
Kriteria 1 : Total produk yang dihasilkan / jam kerja terpakai ( Pcs / Jam )
Kriteria 2 : Total produk yang dihasilkan / pemakaian Kwh listrik ( Pcs / Kwh )
Kriteria 3 : Total produk yag dihasilkan / jumlah tenaga kerja ( Pcs / Org. )
Kriteria 4 : Total jam lembur / total jam kerja normal ( % )
Kriteria 5 : Total produk yang diperbaiki / total produk yang dihasilkan ( % )
Kriteria 6 : Total produk yang diperbaiki / total produk yang baik ( % )
Kriteria 7 : Jumlah absensi pekerja / total pekerja ( % )
Kriteria 8 : Total jam kerusakan mesin / total jam mesin normal ( % )
3. Untuk periode tahun 2006 ( Jan Agt 06 ) kriteria ini diharapkan meningkat :
Total produk yang dihasilkan / jam kerja terpakai meningkat sebesar 0.74 %.
Total produk yang dihasilkan / pemakaian kwh listrik meningkat sebesar 12.95 %.
Total produk yang dihasikan / jumlah tenaga kerja meningkat sebesar 16.18%.
Total jam lembur / total jam kerja normal menurun sebesar 47.52 %.
Total produk yang diperbaiki / total produk yang dihasilkan menurun sebesar 24.35
%.
Total produk yang diperbaiki / Total produk yang baik menurun sebesar 24.14%.
Januari
-15.66 %
Februari
39.33 %
Maret
24.33 %
April
-0.33 %
Mei
31.67 %
Juni
32.67 %
Juli
56 %
Agustus
49.67 %
Bila dilihat dari besarnya harga indeks terhadap periode dasar (awal pengukuran ini),
maka prestasi tertinggi terjadi pada Bulan Juli ( 56 % ). Dimana pada bulan ini kriteria
total produk yang diperbaiki / total produk yang dihasilkan dan kriteria total produk yang
diperbaiki / total produk baik berada pada skor sepuluh. Sedangkan prestasi terburuk
terjadi pada Bulan Januari ( -15.66 % ), karena pada bulan ini hampir terjadi penurunan
di semua kriteria.
Daftar Pustaka
Arsyad, Lincoln dan Soeratno. 1988. Metodologi Penelitian. Edisi Pertama. Yogyakarta. UPP
AMP YKPN.
Buffa, Elwood S. 1994. Manajemen Produksi dan Operasi. Jilid Pertama. Jakarta. Penerbit
Erlangga.
Gasperzs, Vincent. 1998. Manajemen Produktivitas Total. Strategi Peningkatan Produktivitas
Bisnis Global. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Ravianto, J. 1988. Materi Pokok Dasar Dasar Produktivitas. Jakarta. Penerbit Karunika
Jakarta.
Sinungan, Muchdarsyah. 1997. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta. Edisi Kedua
Cetakan Ketiga. Bumi Aksara.
Sujana. 1992. Metoda Statistika. Edisi Kelima. Bandung. Tarsito.
Sutalaksana, Iftikar Z. 1982. Teknik Tata Cara Kerja. Edisi Pertama. Bandung. Departemen
Teknik Industri.