TRIAMCINOLONE ACETONIDE
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi
Oleh:
Pamungkas Handy Mulyawan
J530145006
HALAMAN PERSETUJUAN
PERAWATAN RECURRENT APTHOUS STOMATITIS MENGGUNAKAN
TRIAMCINOLONE ACETONIDE
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
PENDAHULUAN
Rongga mulut mencerminkan kesehatan tubuh seseorang karena merupakan pintu
pertama masuknya bahan makanan untuk kebutuhan pertumbuhan dan kesehatan yang
optimal. Berbagai macam lesi sering kali terjadi di rongga mulut yang dapat disebabkan
berbagai faktor, salah satunya adalah RAS.4
RAS biasanya dirasakan oleh penderita sebagai sensasi rasa terbakar jika telah terbentuk
luka, rasa sakit semakin hebat dan terdapat gejala-gejala pendahulu/prodromal seperti
parestesia dan hiperestesia.2,5,6 Rasa sakit dan ketidaknyamanan yang eksaserbasi dengan
adanya pergerakan di sekitar ulser, seperti kegiatan makan, berbicara dan menelan.7
Karakteristik RAS biasanya berupa ulser rekuren dengan bentuk bulat atau oval dengan
pinggir yang dikelilingi erimatous dengan dasar lesi berwarna kuning keabuan. Ulser
berlangsung selama 1 minggu atau 1 bulan. 8,10 Secara klinis penyakit ini dibagi menajdi tiga
tipe yaitu tipe mayor, minor dan hepertiformis. RAS tipe minor merupakan jenis RAS yang
paling banyak dijumpai di masyarakat.7
Etiologi dari RAS hingga saat ini belum ada faktor yang diketahui, akan tetapi sejumlah
faktor predisposisi telah diidentifikasi yaitu mikroorganisme, herediter, trauma, hormonal,
defesiensi nutrisi, kelainan sistem pencernaan, psikososial dan kelainan imunologi seperti
hipersensitif dan autoimun.9
LAPORAN KASUS
Seorang pasien perempuan usia 21 tahun datang ke Klinik Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Muhammadiyah Surakarta mengeluhkan perih pada bagian bibir bawah.
Keluhan dirasakan sejak 5 hari lalu, pasien sering mengalami hal yang sama sewaktu pasien
stress dan menstruasi dengan lokasi yang berpindah-pindah. Pasien tidak menderita penyakit
sistemik dan saat ini sedang tidak dalam perawatan dokter. Pemeriksaan intra oral mukosa
bibir bagian depan bawah kanan terdapat ulcer berwarna putih, diameter 4 mm, berbentuk
oval dengan tepi kemerahan. Didapatkan diagnosa sebagai rekuren apthous stomatits minor.
Tahap perkembangan RAS dibagi kepada 4 tahap. Tahap pertama premonitori, terjadi
pada 24 jam pertama perkembangan lesi RAS. Pada waktu prodromal, pasien merasakan
sensasi mulut terbakar pada tempat dimana lesi akan muncul. Secara mikroskopis sel-sel
mononuklear menginfeksi epitelium, dan edema mulai berkembang. Tahap kedua preulserasi, terjadi pada 18-72 jam pertama perkembangan lesi RAS. Pada tahap ini, makula
dan papula akan berkembang dengan tepi eritematus. Intensitas rasa nyeri akan meningkat
sewaktu tahap pre-ulserasi ini. Tahap ketiga ulseratif akan berlanjut selama beberapa hari
hingga 2 minggu. Pada tahap ini papula-papula berulserasi dan ulser itu akan diselaputi oleh
lapisan fibromembranous yang diikuti oleh intensitas nyeri yang berkurang. Tahap keempat
penyembuhan, terjadi pada hari ke-4 hingga 35. Ulser tersebut akan ditutupi oleh epitelium.
Penyembuhan luka terjadi dan sering tidak meninggalkan jaringan parut dimana lesi RAS
pernah muncul. Semua lesi RAS menyembuh dan lesi baru berkembang. 9,10 Berdasarkan hal
tersebut RAS dibagi menjadi tiga tipe yaitu rekuren apthous stomatits minor, rekuren
apthous stomatits minor mayor, dan stomatitis aftosa rekuren tipe herpetiformis.9
Penatalaksanaan RAS dilakukan dengan cara mengatasi atau menghilangkan faktor
predisposisi dan medikasi topikal seperti steroid topical berupa Triamcinolone acetonide
untuk menghilangkan gejala dan memiliki efek anti inflamasi, anti gatal dan anti alergi.
Triamcinolone acetonide merupakan topikal steroid yang berfungsi sebagai antiinflamasi
untuk meredakan peradangan yang berhubungan dengan lesi inflamasi dan lesi ulseratif oral
serta sebagai covering agent yang dapat mengurangi rasa sakit.9
Tindakan pencegahan timbulnya RAS dapat dilakukan dengan menghindari stress,
mengkonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12 dan zat besi,
konsumsi makanan kaya serat seperti sayur dan buah yang mengandung vitamin C serta
menjaga kebersihan rongga mulut dengan cara berkumur-kumur air hangat garam, obat
kumur dan pemeriksaan rutin ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali,
KESIMPULAN
Perawatan pada kasus RAS minor menggunakan triamcinolone acetonide dapat
dikatakan berhasil karena pasien tidak mengeluhkan rasa perih lagi pada bibir bawahnya
dan pemeriksaan intra oral setelah 10 hari perawatan menunjukan lesi mengalami
penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Neville, B.W., Douglas D.D., Carl M.A., Jerry E.B. 2012. Oral and Maxillofacial
Pathology. 3th Ed. Elsevier. Hal: 331-6.
2. Pindborg, J. J., 2009, Atlas Penyakit Mukosa Mulut. BinarupaAksara. Hal : 151-6.
3. Usri, K., 2013. Diagnosis dan Terapi. Edisi ke2. LskI. Hal : 59-60
4. Langlais,olor Atlas of Common Oral Diseases. 4thED. Lippincott Williams &Wilkins.
5. Kasim, F., 2010. ISO Indonesia. Hal : 378
6. Scully, C.2012. Oral and MaxillofacialMedicine. 2nd ED.Elsevier. Hal : 151-6
7. Ship JA, Chavez EM, Doerr PA, Henson BS, Sarmadi M. Recurrent aphthous
stomatitis. Quintessence Int. 2000; 31(2):95-112.
8. E. A. Field & R. B. Allan. Oral ulceration., 2003, aetiopathogenesis, clinical diagnosis
and management in the gastrointestinal clinic. Aliment PharmacolTher., 18 : 8211962.
9. Scully C, Gorsky M, Lozada., 2004, The diagnosis and management of recurrent
aphthousstomatitis: A consensus approach. J Am Dent Assoc., 134: 200- 207.
10. Miller MF, Garfunkel AA, Ram C, Ship II., 2007, Inheritance patterns in recurrent
aphthous ulcers: twin and pedigree data. Oral Surg Med Oral Pathol., 43(6):886-91.