Anda di halaman 1dari 4

DWI YANA PUTRI

NIM. 16702251017
PEND. TEKNOLOGI DAN KEJURUAN S2/PASCA
Peran Strategis Pendidikan Pascasarjana
Di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Istilah Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah pasar bebas Asia
Tenggara yang terbentuk di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Tujuan dari
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 adalah untuk meningkatkan stabilitas
perekonomian di kawasan Asean, yang berdampak terciptanya pasar bebas di
bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja. Sehingga Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) diharapkan dapat bersaing bahkan menyaingi Cina dan
India untuk menarik investasi asing. Berarti penanaman modal asing sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan masing-masing
kesejahteraan.
Indonesia sebagai negara yang berada dalam kawasan ASEAN harus
mempersiapkan pendidik dalam negeri untuk memiliki profesionalisme yang
tinggi dan mampu bersaing dengan asing. Jika dikaitkan dengan peran strategis
pendidikan pascasarjana di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menjadi
tantangan tersendiri terhadap sistem pendidikan khususnya ditingkat pascasarjana.
Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini, seharusnya bangsa Indonesia
mulai mengembangkan sistem pendidikan yang mampu melahirkan manusiamanusia yang memiliki daya saing unggul ditingkat regional bahkan tingkat
global. Oleh karena itu sistem pendidikan yang dikhususkan untuk tingkat
pascasarjana ini harus merespon perubahan zaman dan siap menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dengan langkah-langkah strategi untuk
mengaktualisasikan identitas para lulusan pascasarjana yang relevan di segala
bidangnya. Salah satunya strategi sebagai upaya dalam peningkatan kualitas
pendidik dalam bentuk program pendidikan dan non pendidikan.

Berlakunya MEA merupakan tantangan sekaligus peluang bagi pendidik


Indonesia yakni jika pendidik di Indonesia kualitasnya rendah sudah tentu akan
kalah dalam persaingan. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini sebagai realitas
sudah semestinya diterima dan dihadapi secara kritis. Indonesia ikut aturan main
pasar kawasan regional tersebut, tetapi Indonesia tidak boleh dipermainkan
negara-negara lainnya, lebih-lebih jika mengorbankan rakyatnya sebagai
komoditas. Mengantisipasi perubahan-perubahan yang begitu cepat serta
tantangan yang semakin besar dan kompleks, tiada jalan lain bagi lembaga
pendidikan kecuali hanya mengupayakan segala cara untuk meningkatkan daya
saing lulusan serta produk-produk akademik dan layanan lainnya, yang antara lain
dicapai melalui peningkatan mutu pendidikan.
Penghujung tahun 2015 negara-negara yang tergabung dalam 10 anggota
ASEAN mulai memasuki era MEA. Indonesia yang merupakan salah satu anggota
negara ASEAN juga dituntut untuk memiliki daya saing yang tinggi. Salah satu
upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM nya
yaitu melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan sektor utama yang menjadi
tulang punggung dalam mencetak generasi yang cerdas dan berdaya asing.
Sebagaimana di dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi,
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berbeda dari pendidikan dasar dan
menengah, pendidikan tinggi memiliki fungsi yang lebih beragam yaitu :
a. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
b. Mengembangka Sivitas Akademika yang kooperatif melalui pelaksanaan
Tridharma, dan
c. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan
serta menerapkan nilai humaniora.

Berbagai

langkah

sistematis

dan

perbaikan

berkelanjutan

selalu

dilaksanakan higga saat ini di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Lulusan
program pascasarjana harus menunjukkan bahwa disamping memiliki kemampuan
ilmu pengetahuan, lulusan pascasarjana juga memiliki karakter yang unggul.
Karakter ini dapat dibangun oleh empat elemen, yakni elemen spiritual, karakterkarakter dalam keilmuan, amal dan sosial. Untuk mencapai visi pascasarjana,
maka kondisi pascasarjana ini nantinya akan dicirikan dengan:
Pascasarjana akan memiliki staf akademik yang kuat, dengan kualifikasi
kemampuan dalam melakukan proses pembelajaran, penelitian serta

memiliki karakter yang unggul.


Kuatnya publikasi dosen dan mahasiswa pascasarjana yang berbasiskan
sumber daya dan kearifan sosial budaya lokal yang menjadi modal

kontribusi signifikan bagi kemandirian bangsa.


Pascasarjana akan memiliki jaringan kerjasama luas dan menjadi partner

peneliti Internasional untuk bidang-bidang unggulan.


Arah pengembangan penelitian ditujukan untuk secara signifikan

mendukung kemandirian bangsa.


Penggunaan sarana teknologi informasi dan komunikasi meliputi seluruh
proses organisasi utama, baik dalam administrasi, pelayanan dan
pembelajaran serta menjadi penyokong utama bagi pengambilan
keputusan.
Pendidikan pascasarjana memiliki peran penting dalam mempersiapkan

sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif dan unggul. Menghadapi MEA,
peran pendidikan pascasarjana sangat membantu kemajuan perkembangan sumber
daya manusia (SDM) di Indonesia, untuk mencapai kesuksesan di era pasar bebas
ASEAN. Oleh karena itu, untuk memajukan pascasarjana di Indonesia tidak hanya
dengan perubahan sistem akademik yang berkelanjutan tetapi juga di dukung
dengan tenaga pendidik yang memiliki profesionalisme tinggi dan mampu
bersaing dengan asing. Selain itu Peningkatan peran Pemerintah dalam
menyelesaikan masalah pendidikan yang dapat dilakukan dengan mngalokasikan
anggaran pendidikan yang memadai disertai dengan pengawasan pelaksanaan

anggaran harus benar-benar dimanfaatkan untuk memperbaiki pendidikan di


Indonesia.
Tidak hanya pemerintah saja tetapi peran masyarakat Indonesia sendiri
juga sangat membantu mewujudkan tujuan pendidikan Indonesia yang mampu
bersaing secara global. Dengan demikian Indonesia dapat diyakini mampu dan
siap menghadapi segala sesuatu yang timbul dalam menyongsong Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA).

Anda mungkin juga menyukai