Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

AZAS DAN TEKNIK IRIGASI


(TPT 3019)
ACARA 1
PENENTUAN KEBUTUHAN AIR TANAMAN

Disusun Oleh :
Nama

: Iwan Nugroho

NIM

: 13/348787/TP/10775

Golongan

: Senin A

Co.Ass

: Agnes Hoki Briliana Suhono

LABORATORIUM TEKNIK SUMBERDAYA LAHAN DAN AIR


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan air tanaman meliputi jumlah air yang digunakan untuk
pemakaian konsumtif dan air yang hilang akibat perkolasi. Hubungannya dengan
tanaman, kebutuhan air konsumtif ini adalah sama dengan evapotranspirasi.
Evapotranspirasi (ET) didefinisikan sebagai evaporasi/penguapan total dari lahan
dan air yang diperlukan oleh tanaman. Dalam bidang Irigasi mengetahui
kebutuhan air tanaman melalui evpotranspirasi merupakan kegiatan paling awal
yang harus dilakukan. Hal ini nantinya berpengaruh terhadap penggunaan sistem
dan peralatan irigasi, pengaturan pola tanam dan manajemen air untuk irigasi.
Sehingga pada praktikum ini dilakukan penentuan kebutuhan air tanaman
menggunakan dua cara yaitu perhitungan manual (metode Penman Monteith) dan
perhitungan dengan software CROPWAT.
1.2 Tujuan
1. Menentukan besarnya nilai kebutuhan air tanaman (crop water
requirement).
2. Membuat neraca air (water balance).
3. Mengenal perangkat lunak (software) untuk menghitung kebutuhan air
tanaman dan kebutuhan air irigasi.

BAB II
DASAR TEORI
Penguapan adalah proses berubahnya bentuk zat cair (air) menjadi gas
(uap air) dan masuk ke atmosfer. Dalam hidrologi, penguapan dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu evaporasi dan transpirasi. Evaporasi (diberi notasi E0)
adalah penguapan yang terjadi dari permukaan air (seperti laut, sungai, danau),
permukaan tanah (genangan di atas tanah dan penguapan dari permukaan air tanah
yang dekat dengan permukaan tanah), dan permukaan tanaman (intersepsi).
Apabila permukaan air tanah cukup dalam, evaporasi dari air tanah adalah kecil
dan dapat diabaikan. Intersepsi adalah penguapan yang berasal dari air hujan yang
berada pada permukaan daun, ranting dan batang tanaman. Sebagian air hujan
yang jatuh akan tertahan oleh tanaman dan menempel pada daun dan cabang, yang
kemudian akan menguap. Transpirasi (Et) adalah penguapan melalui tanaman, di
mana air tanah diserap oleh akar tanaman yang kemudian dialirkan melalui batang
sampai ke permukaan daun dan menguap menuju atmosfer. Di lapangan, sulit
membedakan antara penguapan dari badan air, tanah dan tanaman. Oleh karena
itu, biasanya evaporasi dan transpirasi dicakup menjadi satu yang disebut
evapotranspirasi; yaitu penguapan yang terjadi di permukaan lahan, yang meliputi
permukaan tanah dan tanaman yang tumbuh di permukaan tersebut. Laju
evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi dinyatakan dengan volume air yang
hilang oleh proses tersebut tiap satuan luas dalam satu satuan waktu; yang
biasanya diberikan dalam mm/hari atau mm/bulan (Triatmodjo,2009).
Transpirasi dan evaporasi dari permukaan tanah bersama-sama disebut
evapotranspirasi atau kebutuhan air (consumptive-use). Jika air yang tersedia
dalam tanah cukup banyak maka evapotranspirasi itu disebut evapotranspirasipotensial. Mengingat faktor-faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi itu lebih
banyak dan lebih sulit daripada faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi, maka
banyaknya evapotranspirasi tidak dapat diperkirakan dengan teliti. Akan tetapi
evapotranspirasi adalah faktor dasar untuk menentukan kebutuhan air dalam
rencana irigasi dan merupakan proses yang penting dalam siklus hidrologi. Oleh
sebab itu maka telah banyak jenis cara penentuan yang telah diadakan antara lain

dengan mempergunakan rumus-rumus perhitungan, cara pengukuran dengan


menggunakan lysimeter, cara perkiraan dengan banyaknya evaporasi dari panci
evaporasi dan lain-lain (Takeda, 1978).
Tekanan uap dari air adalah tekanan parsial yang dikeluarkan oleh
molekul air dalam fase gasnya. Sebagai contoh, jika air dimasukkan ke dalam
sebuah wadah tertutup, air akan menguap dari permukaan sampai terjadi
kesetimbangan antara molekul air yang menguap dan molekul air yang masuk
kembali ke air. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan uap air tersebut.
Tekanan uap jenuh dapat dihubungkan dengan suhu dan dapat ditentukan dengan
persamaan berikut (ASCE, 2005)
17.27 T
e s (T )=0.6108 exp
T +237.3

di mana es adalah tekanan uap jenuh dalam kPa dan T adalah suhu udara dalam
C.
Perkembangan selanjutnya, ASCE (American Society of Civil Engineers)
dan Consortium of European Research Institutes mengevaluasi berbagai metode
penentuan kebutuhan air tanaman di beberapa lokasi. Hasil evaluasi menunjukkan
bahwa metode Penman-Monteith relatif lebih akurat dibandingkan metode lain
baik di daerah kering maupun lembab. Karena adanya variasi hasil perkiraan
kebutuhan air tanaman, maka FAO memutuskan metode Penman-Monteith
sebagai metode standar. Persamaan metode Penman-Monteith sebagai berikut:
900
0,408 ( R nG ) +
u ( e e )
T +273 2 s a
ET 0=
+ (1+0,34 u 2)
Nilai
evapotranspirasi

ET0

yang

potensial.

diperoleh

dari

Sedangkan

metode
untuk

tersebut

mendapatkan

merupakan
besarnya

evapotranspirasi tanaman (ETcrop) dibutuhkan koefisien tanaman (kc) dengan


menggunakan persamaan berikut:
ET crop =ET 0 + k c
Nilai kc diketahui melalui percobaan atau dapat diperoleh di pustaka.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


1. Data klimatologi berupa data suhu, kelembaban, lama penyinaran
2.
3.
4.
5.

matahari, kecepatan angin dll.


Seperangkat komputer
Program aplikasi CROPWAT 8.0 untuk WINDOWS
Alat tulis
Kalkulator

3.2 Cara Kerja


1. Nilai evapotranspirasi potensial (ET0) dihitung dengan menggunakan
metode Penman-Monteith berdasarkan data klimatologi yang tersedia.
2. Nilai evaporasi potensial juga dihitung menggunakan program CROPWAT
8.0.
3. Hasil yang diperoleh dari perhitungan metode Penman-Monteith
dibandingkan dengan hasil yang perhitungan menggunakan CROPWAT.
3.3 Analisa Data
1. Menentukan nilai temperatur rata-rata, Tmean (C)
T +T
T mean= max min
2
2. Menentukan kecepatan angin, u (m/s)
1000 m
u=u mean
86400 s
3. Menghitung nilai tekanan uap jenuh, ea (kPa)
17,27 T max
e a ( T max )=0,611 exp
T max +237,3

T m + 237,3
T
17,27 m

e a ( T min )=0,611 exp


e a=

e a ( T max ) +e a (T min )
2

4. Menghitung nilai tekanan uap harian, ed (kPa)


RH
e d=
50
50
+
ea ( T max ) ea ( T min )

5. Menghitung nilai slop kurva tekanan uap, (kPa/C)


4098 ed
=
(T mean+ 237,3)2
6. Menghitung nilai tekanan atmosfer, P (kPa)
2930,0065 z
P=101,3
293

7. Menghitung nilai panas laten penguapan, (MJ/kg)


3
=2,501(2,361 10 T mean )
8. Menghitung nilai konstanta psychometric, (kPa/C)
P
=0,00163

9. Menghitung nilai kanopi resistance, rc (s/m)


200
s
rc=
70
2,88
m
10. Menghitung nilai aerodynamic resistance, ra (s/m)
208
r a=
u
11. Menghitung nilai modifikasi konstanta psychometric, * (kPa/C)
70
= 1+
ra

12. Menghitung nilai ET aerodynamic, ETaero (mm/day)


900
ET aero =
u( ea e d )
+ ( 1+0,34 u ) (T mean+273)
13. Menghitung nilai nomor hari, J
14. Menghitung nilai deklinasi matahari, (rad)
=0,409 sin ( 0,0172 J 1,39 )
15. Menghitung nilai sudut matahari, s (rad)

tan tan

1
s=cos
16. Menghitung nilai jarak relatif matahari, dr
dr=1+0,033cos (0,0172 J )
17. Menghitung nilai radiasi permukaan atmosfer, Ra (MJ/m2d)

Ra=37,6 dr (s sin sin +cos cos sin s )


18. Menghitung nilai panjang hari, N (jam)
24 s
N=

19. Menghitung nilai angka angstrom, Rs (MJ/m2d)


n
Rs = as +b s
R
N a

n 0,19( T max T min 0,025)


=
N
0,5

Dengan nilai n/N :

; dan nilai as = 0,25;

bs = 0,5
20. Menghitung nilai radiasi gelombang pendek, Rns
Rns=( 1 ) Rs 0,77 R s
21. Menghitung nilai faktor per-awanan, f
n
f = 0,9 + 0,1
N

22. Menghitung nilai emisivitas,


=0,340,14 e d
23. Menghitung nilai radiasi termal bersih, Rnl (MJ/m2d)
Rnl =2,45 109 f (T kx4 +T kn4 )
24. Menghitung nilai radiasi yang diterima atmosfer, Rn (MJ/m2d)
Rn=R nsRnl
25. Menghitung soil heat flux, G (MJ/m2d)
G=0,14 (T bulan T bulan )
n

n1

26. Menghitung nilai energi yang ditinggal di atmosfer, E (MJ/m2d)


E=R nG

27. Menghitung ET yang terjadi karena radiasi, ETrad (mm/day)

R
+ n
ET rad =

28. Menghitung nilai ET0


ET 0=ET aero + ET rad
3.4 Contoh Perhitungan
Data yang digunakan yaitu bulan Mei, tahun 2010.
1. Menentukan nilai temperatur rata-rata, Tmean (C)
30,7+ 22,2
T mean=
=26,4
2
2. Menentukan kecepatan angin, u (m/s)
1000 m
m
u=65,7
=0,760
86400 s
s
3. Menghitung nilai tekanan uap jenuh, ea (kPa)
17,27 30,7
e a ( T max )=0,611exp
=4,418 kPa
30,7+237,3

e a ( T min )=0,611 exp


e a=

22,2
=2,677 kPa
( 17,27
22,2+237,3 )

4,418 kPa+2,677 kPa


=3,548 kPa
2

4. Menghitung nilai tekanan uap harian, ed (kPa)


88 , 5
e d=
=2,951kPa
50
50
+
4,418 2,677

5. Menghitung nilai slop kurva tekanan uap, (kPa/C)


4098 2,951
kPa
=
=0,174
2

(26,4+ 237,3)
6. Menghitung nilai tekanan atmosfer, P (kPa)
2930,0065 ( 15 )
P=101,3
=101,266 kPa
293

7. Menghitung nilai panas laten penguapan, (MJ/kg)


=2,501( 2,361 103 26,4 )=2,4 39
8. Menghitung nilai konstanta psychometric, (kPa/C)

=0,00163

101,266
kPa
=0,068
2,439

9. Menghitung nilai kanopi resistance, rc (s/m)


200
s
rc=
70
2,88
m
10. Menghitung nilai aerodynamic resistance, ra (s/m)
208
s
r a=
=273,534
0, 760
m
11. Menghitung nilai modifikasi konstanta psychometric, * (kPa/C)
70
kPa
=0,0678 1+
=0,0850
273,534

12. Menghitung nilai ET aerodynamic, ETaero (mm/day)


0,0678 900
mm
ET aero =
0,76 ( 3,5482,951 )=0,356
day
0,174+0,0678 ( 1+0,34 ( 0,760 ) ) (26,4+ 273)
13. Menghitung nilai nomor hari (J)
Nilai J untuk bulan Mei = 136
14. Menghitung nilai deklinasi matahari, (rad)
=0,409 sin ( 0,0172(136)1,39 ) =0,332 rad
15. Menghitung nilai sudut matahari, s (rad)
(0,332)
tan(0,135) tan

s=cos1
16. Menghitung nilai jarak relatif matahari, dr
dr=1+ 0,033cos (0,0172(136))=0,977
17. Menghitung nilai radiasi permukaan atmosfer, Ra (MJ/m2d)

Ra=37,6 0,977 ( 1,524 sin (0,135 ) sin ( 0,33 2 )+ cos (0,135 ) cos ( 0,332 ) sin (1,524 ) )=
18. Menghitung nilai panjang hari, N (jam)
24 1, 524
N=
=11,648 jam

19. Menghitung nilai angka angstrom, Rs (M J/m2d)


MJ
Rs =( 0,25+0,5 0,406 ) 36,622=16,596 2
m d
20. Menghitung nilai radiasi gelombang pendek, Rns

Rns=( 1 ) Rs 0,77 16,596=12,779


21. Menghitung nilai faktor per-awanan, f
f =( 0,9( 0,406)+0,1 )=0,466
22. Menghitung nilai emisivitas,
=0,340,14 2, 951=0,10 0
23. Menghitung nilai radiasi termal bersih, Rnl (MJ/m2d)
Rnl =2,45 109 0,466 0,100 ( 323,7 4 +295,24 ) =0,966

MJ
m2 d

24. Menghitung nilai radiasi yang diterima atmosfer, Rn (MJ/m2d)


MJ
Rn=12,7790,966=11,813 2
m d
25. Menghitung soil heat flux, G (MJ/m2d)
MJ
G=0,14 (26,426,2 ) =0,0 28 2
m d
26. Menghitung nilai energi yang ditinggal di atmosfer, E (MJ/m2d)
MJ
E=11,8130,028=11,785 2
m d
27. Menghitung ET yang terjadi karena radiasi, ETrad (mm/day)
0,174
11,813
0,1 74+ 0,085
mm
ET rad =
=3,254
2,439
day

28. Menghitung nilai ET0


ET 0=0,356+3,254=3,610

mm
day

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kebutuhan air tanaman meliputi jumlah air yang digunakan untuk


pemakaian konsumtif dan air yang hilang akibat perkolasi. Hubungannya dengan
tanaman, kebutuhan air konsumtif ini adalah sama dengan evapotranspirasi.
Evapotranspirasi (ET) didefinisikan sebagai evaporasi/penguapan total dari lahan
dan air yang diperlukan oleh tanaman. Proses penguapan tersebut dipengaruhi
oleh kondisi klimatologi yang meliputi radiasi matahari, suhu udara, kelembaban
udara (RH), dan kecepatan angin. Untuk memperkirakan besarnya penguapan
dilakukan perhitungan berdasarkan data data tersebut, dimana perhitungan
evaporasi dan transpirasi dilakukan secara bersama-sama.
Untuk memperkirakan jumlah evapotranspirasi yang terjadi (evaporasi
potensial), dapat dilakukan dengan dengan perhitungan manual maupun otomatis
(menggunakan software). Dalam perhitungan evapotranspirasi secara manual,
metode yang digunakan pada praktikum kali ini adalah metode Penman-Monteith.
Menurut ASCE (American Society of Civil Engineers) dan Consortium of
European Research Institutes, metode Penman-Monteith dianggap sebagai metode
yang relatif lebih akurat jika dibandingkan dengan metode lain, baik di daerah
kering maupun lembab. Pada praktikum ini perhitungan evapotranspirasi
didasarkan pada data klimat yang diperoleh dari stasiun cuaca Kradenan,
Purworejo pada tahun 2010. Hasil perhitungan nilai ET 0 menggunakan metode
Penman-Monteith disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan ET0 Menggunakan Metode Penman-Monteith

T
max

T
min

RH
(%)

Tmean
(C)

Umean
(m/s)

Januari

29.2

21.5

88.6

25.4

Februari

29.5

21.6

89.4

Maret

30.2

21.8

89.5

April

30.2

22.2

Mei

30.7

Juni

Ea

ed
(kPa)

(kPa/
C)

P (kPa)

(MJ
/kg)

(kPa/
C)

rc
(s/m)

ra ( s/m)

*
(kPa/
C)

ETaero
(mm/day
)

nomor
hari (J)

0.725

ea
(Tmax)
4.054

ea
(Tmin)
2.565

ea
rerata
3.309

2.784

0.165

101.266

2.441

0.068

70.00

287.08

0.0841

0.311

15

25.5

0.604

4.124

2.581

3.353

2.838

0.168

101.266

2.441

0.068

70.00

344.276

0.0814

0.253

45

26

0.591

4.293

2.613

3.453

2.907

0.172

101.266

2.440

0.068

70.00

351.687

0.0811

0.260

75

87.4

26.2

0.625

4.293

2.677

3.485

2.882

0.170

101.266

2.439

0.068

70.00

332.8

0.0819

0.304

106

22.2

88.5

26.4

0.760

4.418

2.677

3.548

2.951

0.174

101.266

2.439

0.068

70.00

273.534

0.0850

0.356

136

29.8

21.7

86.5

25.7

0.737

4.196

2.597

3.396

2.775

0.164

101.266

2.440

0.068

70.00

282.122

0.0844

0.375

167

Juli

29.4

20.6

85.9

25

0.594

4.101

2.427

3.264

2.620

0.156

101.266

2.442

0.068

70.00

350.316

0.0811

0.329

197

Agustus

29.9

20.4

85.9

25.2

0.750

4.220

2.398

3.309

2.627

0.156

101.266

2.442

0.068

70.00

277.333

0.0847

0.433

228

September

30.5

20.4

89.6

25.5

0.808

4.368

2.398

3.383

2.774

0.165

101.266

2.441

0.068

70.00

257.467

0.0860

0.400

259

Oktober

29.5

20.2

86.9

24.9

0.858

4.124

2.368

3.246

2.615

0.156

101.266

2.442

0.068

70.00

242.526

0.0871

0.455

289

November

30.4

19.9

84.6

25.1

0.727

4.343

2.325

3.334

2.562

0.152

101.266

2.442

0.068

70.00

286.166

0.0841

0.484

320

Desember

29.8

19.4

83.5

24.6

0.699

4.196

2.254

3.225

2.448

0.146

101.266

2.443

0.068

70.00

297.536

0.0835

0.482

350

Januari

-0.370

1.623

jarak
relatif
(dr)
1.032

38.855

12.409

0.369

16.874

Rns
(ML/md
)
12.993

0.432

0.106

0.939

12.055

G
(ML/md
)
-0.07

12.125

3.273

3.584

Februari

-0.236

1.603

1.024

38.535

12.256

0.377

16.899

13.012

0.439

0.104

0.939

12.074

0.014

12.060

3.335

3.589

Maret

-0.041

1.576

1.009

37.959

12.048

0.398

17.037

13.118

0.458

0.101

0.960

12.158

0.07

12.088

3.386

3.645

April

0.172

1.547

0.992

37.244

11.826

0.388

16.538

12.734

0.449

0.102

0.952

11.782

0.028

11.754

3.261

3.565

Mei

0.332

1.524

0.977

36.622

11.648

0.406

16.596

12.779

0.466

0.100

0.966

11.813

0.028

11.785

3.254

3.610

Juni

0.407

1.512

0.968

36.248

11.559

0.386

16.050

12.358

0.447

0.107

0.983

11.375

-0.098

11.473

3.080

3.455

Juli

0.372

1.518

0.968

36.261

11.601

0.397

16.255

12.516

0.457

0.113

1.062

11.455

-0.098

11.553

3.086

3.416

Agustus

0.234

1.538

0.977

36.648

11.759

0.418

16.822

12.953

0.476

0.113

1.111

11.842

0.028

11.814

3.145

3.578

September

0.031

1.567

0.992

37.282

11.974

0.438

17.492

13.469

0.495

0.107

1.098

12.371

0.042

12.329

3.329

3.729

Oktober

-0.174

1.595

1.008

37.957

12.188

0.409

17.243

13.277

0.468

0.114

1.090

12.187

-0.084

12.271

3.201

3.656

November

-0.338

1.618

1.023

38.537

12.370

0.445

18.206

14.019

0.500

0.116

1.204

12.814

0.028

12.786

3.382

3.865

Desember

-0.408

1.629

1.032

38.853

12.454

0.435

18.156

13.980

0.491

0.121

1.223

12.757

-0.07

12.827

3.325

3.807

(rad)

s
(rad)

Ra
(MJ/md)

n/N

Rs

Rnl
(ML/md)

Rn

E
(ML/md)

ETrad
(mm/day)

ETo
(mm/day)

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil ET0 yang didapatkan berkisar
antara 3 5 mm/hari. Hal ini sesuai dengan teori yang bahwa untuk kondisi iklim
Indonesia, nilai ET0 nya berkisar antara 3 5 mm/hari. Evapotranspirasi terbesar
terjadi pada bulan November yaitu 3,865 mm/hari, sedangkan evapotranspirasi
minimunya terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 3,416 mm/hari.
Selain dengan perhitungan manual, evapotranspirasi juga dapat dihitung
secara otomatis menggunakan software program aplikasi. Program aplikasi yang
digunakan untuk perhitungan evapotranspirasi adalah CROPWAT. CROPWAT
adalah program komputer yang menggunakan model FAO Penman-Monteith
dalam perhitungan ET0, dan dapat menghitung kebutuhan air tanaman (ETm) serta
neraca lengas tanah. Hasil perhitungan nilai ET0 dengan CROPWAT dapat dilihat
dalam gambar berikut,

Gambar 4.1 Screenshot Hasil Perhitungan ET0 Menggunakan Software CROPWAT

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa nilai ET0 yang diperoleh berkisar
antara 3 5 mm/hari, sehingga sesuai dengan teori. Evapotranspirasi maksimum
terjadi pada bulan Agustus sebesar 3,59 mm/hari, sedangkan evapotranspirasi
minimum terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 2,94 mm/hari. Hasil perhitungan

CROPWAT tersebut selanjutnya dibandingkan dengan hasil perhitungan metode


Penman-Monteith secara manual yang disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Perhitungan Penman-Monteith Secara Manual dan dengan
Software CROPWAT

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rerata

Eto Penman-Monteith
Manual
CROPWAT
3.584
3.33
3.589
3.72
3.645
3.74
3.565
3.45
3.610
3.13
3.455
2.94
3.416
3.03
3.578
3.59
3.729
3.37
3.656
3.51
3.865
3.29
3.807
3.02
3.625
3.343

Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa hasil perhitungan secara manual
hampir mendekati perhitungan menggunakan software CROPWAT. Meskipun
hasilnya mendekati, namun masih terdapat perbedaan yang mencolok pada hasil
perhitungan bulan bulan tertentu. Perbedaan hasil perhitungan bisa disebabkan
oleh ketidakcermatan dalam melakukan perhitungan manual atau karena
kurangnya tingkat ketelitian masukan data pada program CROPWAT sehingga
dengan data yang sama dapat menghasilkan nilai ET yang berbeda. Berikut
perbandingan hasil perhitungan jika diplotkan dalam grafik,

4.500
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000

ET0 manual

1.500

ET0 Cropwat

1.000
0.500
0.000

Gambar 4.2. Grafik Perbandingan Hasil Perhitungan ET 0 Penman-Monteith Secara


Manual dan dengan CROPWAT

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Hasil perhitungan evapotranspirasi baik dengan metode Penman
Monteith maupun dengan program CROPWAT adalah sesuai teori yaitu
berkisar antara 3 5 mm/hari. Perbedaan hasil perhitungan disebabkan
ketidaktelitian perhitungan manual maupun masukan data program
aplikasi.
2. Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

evapotranspirasi

yaitu

radiasi

matahari, temperatur udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin.


3. Hasil perhitungan secara manual dan dengan software CROPWAT tersaji
dalam tabel berikut,
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rerata

Eto Penman-Monteith
Manual
CROPWAT
3.584
3.33
3.589
3.72
3.645
3.74
3.565
3.45
3.610
3.13
3.455
2.94
3.416
3.03
3.578
3.59
3.729
3.37
3.656
3.51
3.865
3.29
3.807
3.02
3.625
3.343

DAFTAR PUSTAKA
.
ASCE Standardization of Reference Evapotranspiration Task Committee (ASCE).
2005. The ASCE Standardized Reference Evapotranspiration Equation.
Report of Task Committee.
Takeda, K. 1978. Hidrologi Untuk Pengairan. P.T. Pradnya Pramita. Jakarta.
Triatmojo, B. 2009. Hidrologi Terapan. Beta Offset Yogyakarta. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai