Anda di halaman 1dari 19

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1.

Teori Umum

2.1.1 Pengertian Suspensi


Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak
larut yang terdispersi dalam fase cair atau sediaan cair mengandung
partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan
pengaroma yang sesuai, dan ditunjukan untuk penggunaan oral (FI IV, hal
18).
Menurut

FI Edisi

III,

suspensi

merupakan

sediaan

yang

mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut,
terdispersi dalam cairan pembawa.
Menurut Formularium nasional Edisi II, suspensi adalah sediaan
cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan terdispersikan
sempurna dalam cairan pembawa atau sediaan padat terdiri dari obat dalam
bentuk serbuk halus, dengan atau tanpa zat tambahan yang akan
terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa yang ditetapkan.
Menurut Leon Lachman, suspensi merupakan sistem heterogen
yang terdiri dari dua fase. Fase kontinue atau fase luar umumnya
merupakan cairan atau semi padat, dan fase terdispersi atau fase dalam
terbuat dari partikel-partikel kecil yang pada dasarnya tidak larut, tetapi
seluruhnya dalam fase kontinue. Zat yang tidak larut bisa dimasukkan
untuk absorpsi fisiologi atau untuk fungsi pelapisan dalam dan luar.
Suspensi kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan
air pada saat digunakan. Agar campuran setelah ditambahkan air
membentuk dispersi yang homogen maka dalam formulanya digunakan
bahan pensuspensi (Elvianti, 2008).
Suspensi topikal, adalah sediaan cair mengandung partikel-partikel
padat yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk
penggunaan kulit (FI IV, 1995, hal 18).
2.1.2 Keuntungan Suspensi
Keuntungan (RPS ed 18,vol 3,1538-1539):
3

Baik digunakan untuk pasien yang sukar menerima tablet/kapsul,

terutama anak-anak
Homogenitas tinggi
Lebih mudah diabsorsi dari pada tablet/kapsul (karena luas permukaan

kontak antara zat aktif dan saluran cerna meningkat)


Dapat menutupi rasa tidak enak / pahit obat (dari larut dan tidaknya)
Mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air.

2.1.3 Kerugian Suspensi


Kerugian Suspensi (RPS ed 18,vol 3,1538-1539):
- Kestabilan rendah (pertumbuhan kristal jika jenuh,degradasi,dll)
- Jika membentuk cacking akan sulit terdispersi kembali sehingga
-

homogenitasnya turun
Alirannya menyebabkan sukar dituang
Ketepatan dosis lebih rendah dari pada bentuk sediaan larutan
Pada saat penyimpanan, kemungkinan terjadi perubahan sistem dispersi
(cacking, floukulasi, defloukulasi) terutama jika terjadi fruktuasi atau

perubahan temperatur.
Sediaan suspensi harus dikocok terlebih dahulu untuk memperoleh
dosis yang diinginkan.

2.2

Uraian Bahan

2.2.1

Suspensi Topikal
1. Kalium Permanganat (Dirjen POM, 1995; Sweetman, 2009)
Nama Resmi
: Kalii Permanganas
Nama Lain
: Kalium Permanganat
RM/BM
: KMnO4 / 158,03
Rumus struktur
:
O
O

Pemerian

Mn

O-

: Ungu gelap atau


K+hampir kristal hitam atau ungu
O

atau berwarna hitam kecoklatan, bubuk granula


Kelarutan

gelap.
: Larut dalam air dingin dan sangat mudah larut

Inkompatibilitas

dalam air mendidih.


: Kalium permanganate tidak kompatibel dengan

Stabilitas
Penyimpanan
Kegunaan

iodide zat pereduksi, dan zat organik lainnya.


: Stabil diudara.
: Disimpan dalam wadah tertutup baik.
: Sebagai zat aktif

Konsentrasi
:1%
2. Natrium benzoat (Dirjen POM, 1995; Rowe, 2009))
Nama Resmi
: Natrii Benzoat
Nama Lain
: Natrium Benzoat
RM/BM
: C7H5NaO2 / 144,11
Rumus struktur
:

Pemerian

: Granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau,

Kelarutan

atau praktis tidak berbau, stabil di udara.


: Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam

Inkompatibilitas

etanol, lebih mudah larut dalam etanol 90%.


: Natrium benzoat tidak kompatibel dengan
komponen kuartener gelatin, garam kalsium,
garam besi, garam logam berat termasuk timah,

Stabilitas

perak dan merkuri.


: Larutan air tergantung pada bakteri atau

enzimatik.
Penyimpanan
: Disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan
: Sebagai pengawet
Konsentrasi
: 0,1% - 0,5%
3. Natrium Metabisulfit (HOPE 6th, 654)
Nama Resmi
: Natrium Metabisulfit
Nama Lain
: Natrium metabisulfis
RM/BM
: Na2S2O5 / 190,1
Rumus Struktur
:Pemerian
: Tidak berwarna, kristal berwarna, atau putih
hampir putih-kekuningan, serbuk kristal seperti
bau sulfur dioksida dan keasam-asaman, rasa
Kelarutan

asin.
: Mudah larut dalam air dan gliserin, sukar larut

Inkompatibilitas

dalam etanol.
: Natrium metabisulfit

inkompatibel

dengan

kloramfenikol disebabkan oleh reaksi kompleks,


fenilmerkuri

asetat,

bereaksi

terhadap

simpatomimetik dan obat lainnya seperti ortho

atau derivate para-hydroxy benzyl alkohol


menjadi asam sulfat derivatnya menguasai
Stabilitas

sedikit atau tidak ada aktivitas farmakologi.


: Pada tempat yang terbuka dan lembab, natrium
metabisulfit

perlahan

teroksidasi

menjadi

natrium sulfat dengan perubahan kristal. Asam


kuat bertambah menjadi zat bebabs sulfur
Penyimpanan

dioksida.
: Disimpan dalam wadah tertutup rapat dan

terhindar dari cahaya.


Kegunaan
: Sebagai antioksidan
Konsentrasi
: 0,01% - 1 %
4. Bentonit (Farmakope Indonesia III, 110; HOPE 6th, 53)
Nama Resmi

: Bentonitum

Nama Lain

: Bentonit

RM/BM

: Al2O3.4SiO2.H2O / 359,16

Rumus Struktur

Pemerian

: Serbuk sangat halus, cokelat kuning muda atau


putih kuning gading, tidak berbau, rasa mirip
tanah.

Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air tetapi mengembang


menjadi massa homogen. Praktis tidak larut
dalam pelarut organik.

Inkompatibilitas

: Bentonit

dalam

suspense

mempertahankan

kekentalannya pada pH 6, tetapi dipercepat oleh


asam.
Stabilitas

: Bentonit bersifat higroskopik, dan menyerap


lembab dari udara.

Penyimpanan

: Disimpan dalam wadah tertutup rapat, sejuk dan


kering.

Kegunaan

: Sebagai suspending agent

Konsentrasi

: 0,5% - 5%

5. Aquadest (Farmakope Indonesia III, 96)

2.2.2

Nama Resmi
Nama Lain
RM/BM
Rumus struktur
Pemerian

:
:
:
:
: H

Aqua Destilata
Air Suling
H2O / 18,02

Penyimpanan

mempunyai rasa.
: Dalam wadah tertutup baik.

Cairan
jernih, tidak berwarna,
H
tidak
berbau,
tidak

Suspensi Basah
1. Pirantel Pamoat
Nama Resmi
Nama Lain
RM/BM
Rumus struktur

Pemerian
Kelarutan

: Pyrantel Pamoate
: Pirantel Pamoat
: C11H14N2S-C23H16O6 / 594,68
:

: Padatan kuning hingga coklat


: Praktis tidak larut dalam air dan methanol, larut
dalam dimetil sulfoksida, sukar larut dalam

Inkompatibilitas

dimetil formamida
: Pirantel pamoat inkompatibel dengan zat oksida

Stabilitas

kuat dan alkalis


: Tersedia secara umum, suspensimoral pirantel
pamoat harus disimpan dalam wadah tertutup

Penyimpanan

rapat dan taha cahaya pada suhu <30C


: Disimpan dalam wadah tertutup rapat, tidak

tembus cahaya
Kegunaan
: Sebagai zat aktif
Kekuatan sediaan : 125 mg/5 mL
2. Natrium benzoat (Dirjen POM, 1995; Rowe, 2009))
Nama Resmi
: Natrii Benzoat
Nama Lain
: Natrium Benzoat
RM/BM
: C7H5NaO2 / 144,11
Rumus struktur
:

Pemerian

: Granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau,

Kelarutan

atau praktis tidak berbau, stabil di udara.


: Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam

Inkompatibilitas

etanol, lebih mudah larut dalam etanol 90%.


: Natrium benzoat tidak kompatibel dengan
komponen kuartener gelatin, garam kalsium,
garam besi, garam logam berat termasuk timah,

Stabilitas

perak dan merkuri.


: Larutan air tergantung pada bakteri atau

Penyimpanan

enzimatik.
Disimpan

Kegunaan
:
Konsentrasi
:
3. Propilenglikol (FI IV,
Nama Resmi
: Propylen Glikol
Nama Lain
: Propilenglikol
RM/BM
: C3H8O2 / 76,09
Rumus Struktur
:
Pemerian

dalam

wadah tertutup rapat.


Sebagai pengawet
0,1% - 0,5%
712; HOPE, 592)

: Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas,


praktis tidak berbau, menyerap air pada udara

Kelarutan

lembab
: Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan
dengan kloroform, larut dalam eter, dan
beberapa minyak essencial, tetapi tidak dapat

Inkompatibilitas

bercampur dengan minyak lemak


: Inkompatibel dengan agen pengoksidasi seperti

Stabilitas

kalium permanganat
: Stabil pada temperature sejuk atau dingin dan

Penyimpanan

pada wadah terttutp baik


: Disimpan dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan
Konsentrasi

: Sebagai pembasah
: 0,1% - 0,3%

4. Sukrosa (Farmakope Indonesia VI, 762; HOPE 6th, 703)


Nama Resmi

: Sukrosum

Nama Lain

Sukrosa

RM/BM

C12H22O4 / 342,30

Rumus Struktur

Pemerian

: Hablur putih, tidak berwarna, massa hablur,


serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa manis,
stabil diudara

Kelarutan

: Sangat mudah larut dalam air mendidih, dalam


air, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam
kloroform dan eter

Inkompatibilitas

: Sukrosa inkompatibilitas dengan asam askorbat,


terkontaminasi

dengan

sulfit

dari

proses

penyulingan, dan logam berat


Stabilitas

: Stabil pada suhu ruangan, dan pada kelembaban


relatif

Penyimpanan

: Disimpan dalam wadah tertutup baik

Kegunaan

: Sebagai pemanis

Konsentrasi

: 12,5%

5. Sorbitol (FI IV, 756; HOPE, 679)


Nama Resmi
: Sorbitolum
Nama Lain
: Sorbitol
RM/BM
:
182,17
Rumus Struktur

C6H14O6

10

Pemerian

Serbuk, granul
atau

lempengan,

higroskopis, warna
Kelarutan

putih, rasa manis


: Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam

Inkompatibilitas

etanol, dalam methanol dan dalam asam asetat


: Sorbitol akan membentuk kelat yang ;arut air
drngan banyak divalent dan trivalent ion logam
dalam asam kuat dan keadaan alkali. Akan
bereaksi dengan besi oksida menjadi warna

Stabilitas

hitam
: Stabil diudara tanpa adanya katalis dingin,
encer, asam dan basa, tidak terurai pada suhu

yang tinggi
Penyimpanan
: Disimpan dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan
: Sebagai anticaplocking
Konsentrasi
: 15% - 30%
6. Na-CMC (HOPE, 134)
Nama Resmi
: Natrium Carboxymetylselullosa
Nama Lain
: Na-CMC
Pemerian
: Putih atau tidak putih, tidak berbau, serbuk
tawar

mengandung

22%

natrium

Kelarutan

karboksimetilselulosa
: Praktis tidak larut dalam asam dan pelarut

Inkompatibilitas
Stabilitas
Penyimpanan

organik, sebagian larut dalam alkali dan air


: Inkompatibel dengan zat oksida kuat
: Higrokopis dan tidak boleh terkena kelembaban
: Disimpan di tempat yang sejuk dan kering,

hindari dari paparan cahaya


Kegunaan
: Sebagai suspending agent
Konsentrasi
: 0,75%
7. Asam Sitrat (FI IV, 48; HOPE, 181)
Nama Resmi
: Acidum Citricum
Nama Lain
: Asam Sitrat
RM/BM
: C6H8O7.H2O / 210,14
Rumus Struktur
:

11

Pemerian

: Hablur kuning, tidak berwarna atau serbuk


hablur granul sampai halus, putih, tidak berbau

Kelarutan

atau praktis tidak berbau, rasa sangat asam


: Sangat mudah larut dalam air, mudah larut

Inkompatibilitas

dalam etanol, agak sukar larut dalam eter


: Tidak kompatibel dengan kalium tartrat, alkali,
dan karbonat alkali tanah dan bikarbonat, asetat
dan

sulfide.

Kompatibel

dengan

zat

Stabilitas

pengoksidasi basa dan nitrat


: Sedikit meleleh dalam lembab. Ditambahkan

Penyimpanan

air, larutan encer fermentasi akan bertahan.


: Disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap

udara
Kegunaan
: Sebagai larutan dapar
Konsentrasi
: 0,1% - 2%
8. Natrium Sitrat (FI IV, 588; HOPE, 640)
Nama Resmi
: Natrii Citras
Nama Lain
: Natrium Sitrat
RM/BM
: C6H5Na3O7.2H2O / 294,10
Rumus Struktur
:

Pemerian
Kelarutan

: Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur, putih.


: Mudah larut dalam air, sangat mudah larut
dalam air mendidih, tidak larut dalam etanol

Inkompatibilitas

95%
: Larutan air yang sedikit basa akan bereaksi
dengan asam, garam
alkohol,
diendapkan,
dan

stratium

dapat
kalsium
garam

akan menyebabkan pengendapan. Kompatibel


Stabilitas

dengan basa, zat pereduksi dan oksidator.


: Natrium sitrat adalah bahan stabil. Larutan
encer harus disterilisasi oleh autoklaf.

12

Penyimpanan
: Disimpan dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan
: Sebagai buffering agent
Konsentrasi
: 0,3% - 2,0%
9. Aquadest (FI III, 96)
Nama Resmi
: Aqua Destilata
Nama Lain
: Air Suling
RM/BM
: H2O / 18,02
Rumus struktur
:
Pemerian
: Cairan
jernih,
H
O tidak
H berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik.
2.2.3

Suspensi Kering
1. Rifampisin
Rumus struktur

RM / BM
Kandungan

(FI III, 1979 ; Rowe, 2009)


:

: C43H58N4O12 / 822,95
: Rifampisin mengandung tidak kurang dari 95,0
% dan tidak lebih dari 103,0 % C43H58N4O12 per

pH / pKa
Suhu lebur
Pemerian
Kelarutan

mg dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan


: 4,5 6,5
: 169 sampai 172C
: Serbuk hablur, coklat merah
:

Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam


kloroform, larut dalam etil asetat dan dalam
Stabilitas

metanol
: Pada suhu 40 akan lebih mudah terdegradasi,
lebih mudah terurai, dengan adanya udara dan

13

cahaya dari luar, pH jauh dari rentan pH


optimum akan menyebabkan zat terdegradasi
Inkompatibilitas
Penyimpanan

karena hidrolisis.
: Inkompatibel dengan bentonit
: Dalam wadah tertutup rapat, dan terlindung dari

cahaya.
2. Natrium benzoat (Dirjen POM, 1995; Rowe, 2009))
Nama Resmi
: Natrii Benzoat
Nama Lain
: Natrium Benzoat
RM/BM
: C7H5NaO2 / 144,11
Rumus struktur
:

Pemerian

: Granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau,

Kelarutan

atau praktis tidak berbau, stabil di udara.


: Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam

Inkompatibilitas

etanol, lebih mudah larut dalam etanol 90%.


: Natrium benzoat tidak kompatibel dengan
komponen kuartener gelatin, garam kalsium,
garam besi, garam logam berat termasuk timah,

Stabilitas

perak dan merkuri.


: Larutan air tergantung pada bakteri atau

enzimatik.
Penyimpanan
: Disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan
: Sebagai pengawet
Konsentrasi
: 0,1% - 0,5%
3. Sorbitol (FI IV, 756; HOPE, 679)
Nama Resmi
: Sorbitolum
Nama Lain
: Sorbitol
RM/BM
: C6H14O6 / 182,17

14

Rumus Struktur

Pemerian

: Serbuk, granul atau lempengan, higroskopis,

Kelarutan

warna putih, rasa manis


: Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam

Inkompatibilitas

etanol, dalam methanol dan dalam asam asetat


: Sorbitol akan membentuk kelat yang larut air
drngan banyak divalent dan trivalent ion logam
dalam asam kuat dan keadaan alkali. Akan
bereaksi dengan besi oksida menjadi warna

Stabilitas

hitam
Stabil diudara

tanpa adanya katalis


dingin, encer, asam dan basa, tidak terurai pada
suhu yang tinggi
Penyimpanan
: Disimpan dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan
: Sebagai anticaplocking
Konsentrasi
:
15% - 30%
4. Na-CMC
(HOPE,
134)
Nama Resmi
:
Natrium
Carboxymetylselullosa
Nama Lain
Pemerian

: Na-CMC
: Putih atau tidak putih, tidak berbau, serbuk
atawar

mengandung

22%

natrium

Kelarutan

karboksimetilselulosa
: Praktis tidak larut dalam asam dan pelarut

Inkompatibilitas
Stabilitas
Penyimpanan

organik, sebagian larut dalam alkali dan air


: Inkompatibel dengan zat oksida kuat
: Higrokopis dan tidak boleh terkena kelembaban
: Disimpan di tempat yang sejuk dan kering,

hindari dari paparan cahaya


Kegunaan
: Sebagai suspending agent
Konsentrasi
: 0,75%
5. Propilenglikol (FI IV, 712; HOPE, 592)
Nama Resmi
: Propylenglikol
Nama Lain
: Propilenglikol
RM/BM
: C3H8O2 / 76,09
Rumus Struktur
:

15

Pemerian

: Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas,


praktis tidak berbau, menyerap air pada udara

Kelarutan

lembab
: Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan
dengan kloroform, larut dalam eter, dan
beberapa minyak essenscial, tetapi tidak dapat

Inkompatibilitas

bercampur dengan minyak lemak


: Inkompatibel dengan agen pengoksidasi seperti

Stabilitas

kalium permanganat
: Stabil pada temperatur sejuk atau dingin dan

pada wadah terttutp baik


Penyimpanan
: Disimpan dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan
: Sebagai pembasah
Konsentrasi
: 0,1% - 0,3%
6. Aquadest (FI III, 96)
Nama Resmi
:
Aqua Destilata
Nama Lain
:
Air Suling
RM/BM
:
H2O / 18,02
Rumus struktur
:
Pemerian
: H
Cairan jernih,
O
H
tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai
rasa.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik.
7. Asam Sitrat (FI IV, 48; HOPE, 181)
Nama Resmi
: Acidum Citricum
Nama Lain
: Asam Sitrat
RM/BM
: C6H8O7.H2O / 210,14
Rumus Struktur
:

Pemerian

: Hablur kuning, tidak berwarna atau serbuk


hablur granul sampai halus, putih, tidak berbau

Kelarutan

atau praktis tidak berbau, rasa sangat asam


: Sangat mudah larut dalam air, mudah larut

Inkompatibilitas

dalam etanol, agak sukar larut dalam eter


: Tidak kompatibel dengan kalium tartrat, alkali,
dan karbonat alkali tanah dan bikarbonat, asetat

16

dan

sulfide.

Kompatibel

dengan

zat

Stabilitas

pengoksidasi basa dan nitrat


: Sedikit meleleh dalam lembab. Ditambahkan

Penyimpanan

air, larutan encer fermentasi akan bertahan.


: Disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap

Kegunaan

udara
Sebagai

larutan dapar
8. Natrium Sitrat (FI IV,
588; HOPE, 640)
Nama Resmi
: Natrii Citric
Nama Lain
: Natrium Sitrat
RM/BM
: C6H5Na3O7.2H2O / 294,10
Rumus Struktur
:

Pemerian
Kelarutan

: Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur, putih.


: Mudah larut dalam air, sangat mudah larut
dalam air mendidih, tidak larut dalam etanol

Inkompatibilitas

95%
: Larutan air yang sedikit basa akan bereaksi
dengan asam, garam alcohol, dapat diendapkan,
kalsium dan stratium garam akan menyebabkan
pengendapan. Kompatibel dengan basa, zat

Stabilitas
Penyimpanan
Kegunaan
9. PVP (Rowe, 2009)
Nama Resmi
RM/BM
Pemerian
Kelarutan

pereduksi dan oksidator.


: Natrium sitrat adalah bahan stabil. Larutan
encer harus disterilisasi oleh autoklaf.
: Disimpan dalam wadah tertutup rapat
: Sebagai buffering agent
: Polivinil Pirolidon
: (C6H9NO)n / 10.000- 700.000
: Serbuk putih atau putih kekuningan, berbau
lemah, atau tidak berbau, higroskopis
: Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) dan
dalam kloroform, kelarutan bergantung dari

17

bobot molekul rata-rata, praktis tidak larut


Stabilitas

dalam eter.
: Menjadi gelap pada tingkat pemanasan 160C
dengan penurunan kelarutan air. Hal ini stabil
untuk siklus pendek panas disekitar 110C-

Inkompatibilitas

130C.
: Kompatibel dengan larutan organuik garam,
resin alami dan sintesis, dan bahan kimia
lainnya, membentuk moleku-molekul dalam
larutan sulfathiazole, asam salisilat, natrium

Penyimpanan
2.3

salisilat, fenobarbital.
: Disimpan dalam wadah tertutup rapat.

Permasalahan Zat Aktif

2.3.1 Suspensi Topikal


1. Kalium permanganat merupakan golongan antioksidan dalam larutan
encer. Pelepasan O2 terjadi bila zat ini bereaksi dengan zat organik.
Untuk itu, perlu ditambahkan antioksidan yang sesuai.
2. Kalium permanganat mudah terurai dengan zat organik lain, sehingga
kalium permanganat harus disimpan dalam botol berwarna coklat dan
disimpan ditempat sejuk.
3. Dosis kalium permanganat adalah 1 g. Apabila penggunaan lebih dari
dosis yang ditetapkan, akan menyebabkan efek keracunan.
4. Kalium permanganat dibuat dalam bentuk suspensi topikal, maka perlu
ditambahkan pengawet agar terhindar dari aktivitas pertumbuhan
mikroorganisme.
2.3.2 Suspensi Basah
1. Pirantel pamoat praktis tidak larut dalam air sehingga pirantel pamoat
cocok untuk dibuat dalam sediaan suspensi.
2. Pirantel pamoat tidak boleh terkena cahaya sehingga disimpan dalam
wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya.
3. Pirantel pamoat mempunyai range pH 4,5-6. Oleh karena itu,
diperlukan penambahan
dalam larutan

dapar agar mempertahankan pH zat aktif

18

4. Pirantel pamoat mempunyai dosis 125 mg/5 mL, dosis obat ini
diperuntukkan

pada

anak-anak.

Oleh

karena

itu,

diperlukan

perasa/pemanis agar dapat membuat anak-anak tertarik untuk


mengkonsumsinya
5. Pemerian dari pirantel pamoat, adalah padatan kuning. Oleh karena itu
diperlukan pengaroma yang menyerupai aroma jeruk, contohnya
orange essencial.
2.3.3 Suspensi Kering
1. Dilihat dari kelarutan rifampisin yang sangat sukar larut dalam air
sehingga cocok dibuat dalam bentuk suspensi kering
2. Karena zat aktif ini merupakan antibiotik jadi dibuat dalam bentuk
suspensi kering, karena sebagian besar golongan antibiotik tidak stabil
dalam air
3. Ditinjau dari penyimpanannya disimpan dalam wadah tertutup rapat
dan terlindung dari cahaya, sehingga pada saat penanganan dan
penggunaan disimpan ditempat yang tertutup dan menggunakan botol
yang berwarna gelap
4. Ditambahkan pemanis untuk menutupi rasa obat yang tidak enak
5. Pada suspensi kering ini hanya akan ditambahkan air ketika
penggunaan agar campuran setelah ditambahkan air membentuk
dispersi yang homogen, maka dalam formula ini perlu ditambahkan
bahan pengsuspensi
6. Seringkali sulit untuk mendispersikan serbuk yang mengandung udara
yang teradsorpsi sehingga tidak dapat dibasahi dengan segera,
sehingga perlu ditambahkan pembasah untuk mengurangi tegangan
permukaan zat padat dengan zat cair.
2.4

Alasan Penambahan Bahan

2.4.1 Suspensi Topikal


1. Natrium benzoat
a. Natrium benzoat sebagai pengawet antimikroba yang dapat
mencegah pertumbuhan bakteri (Rowe, 2009).
b. Natrium benzoat digunakan sebagai pengawet karena memiliki
sifat anti bakteri dan anti jamur (Martindale, 2009).
c. Natrium benzoat stabil diudara (Rowe, 2006).

19

d. Natrium benzoat tidak inkompatibel dengan eksipien lain (Rowe,


2009).
e. Konsentrasi natrium benzoat yaitu 0,1% 0,5% (Rowe,2009).
2. Bentonit
a. Bentonit secara alami terdapat aliminium silikat hidrat dalam
formula suspensi (Rowe,2009).
b. Bentonit dapat digunakan sebagai suspending agent (Rowe, 2006).
c. Bentonit tidak inkompatibel dengan zat aktif (Rowe, 2009).
3. Natrium metabisulfit
a. Natrium metabisulfit digunakan sebagai antioksidan dalam formula
suspense (Rowe, 2009).
b. Natrium metabisulfit mudah larut dalam air sehingga cocok
digunakan dalam formula suspense (Rowe, 2009).
c. Natrium metabisulfit tidak inkompatibel dengan zat aktif (Rowe,
2009).
d. Natrium metabisulfit tidak inkompatibel dengan eksipien lain
(Rowe, 2009).
2.4.2 Suspensi Basah
1. Larutan Dapar
a. Pemakaian larutan dapar yang tepat tergantung pada pH dan
kapasitas larutan penyangga yang diperlukan. Dapar dalam larutan
suspense beguna untuk menjaga pH larutan agar terjadi
keseimbangan pH secara fisiologis dengan pH kelarutan dan
stabilitas maksimum.
b. Dapar yang dipakai dalam formula ini adalah dapar sitrat, dimana
asam sitrat dan natrium sitrat mepunyai kegunaan yang sama yaitu
menjaga atau mengatur pH dalam larutan.
2. Natrium Benzoat
Natrium benzoat memiliki sifat antibakteri dan anti jamur. Natrium
benzoate berfungsi sebagai pengawet anti mikroba yang dapat
mencegah

perutmbuhan

bakteri

dan

jamur. Natrium

benzoat

mempunyai konsentrasi pada obat oral yaitu 0,02% - 0,5%.


3. Na-CMC
Na-CMC secara umum telah digunakan sebagai suspending agent
dalam sediaan oral. Na-CMC berfungsi untuk meningkatkan viskositas
dari sediaan suspensi yang dihasilkan. Konsentrasi Na-CMC yang

20

digunakan adalah 0,75% karena merupakan suspending agent yang


baik.
4. Sukrosa dan Sorbitol
Sukrosa sukar larut dalam air, sukrosa tersedia dalam bentuk sangat
murah dan harga memadai, dan stabil secra fisika dan kimia pada
kisaran 4,0-8,0. Sukrosa seringkali digunakan bersama sorbitol yang
dikatakaan

mengurangi

kristalisasi.

Satu

dari

kecenderungan
manifestasi

sukrosa

kristalisasi

untuk

terjadi

sukrosa

adalah

caplocking, yang terjadi bila prosuk mengkristal pada benag-benang


tutp botol dan mengganggu tutup botol bila dibuka. Fenomena ini telah
dikaji, dan pembawa yang mengandung sukrosa dan sorbitol dapat
diterima dalam hal karakteristik produk dan daya tahan terhadap
caplocking.
5. Propilenglikol
Propilenglikol secara umum merupakan pelarut yang lebih baik
dari gliserin dan melarutkan berbagai macam za atau bahan seperti
fenol, barbiturat, vitamin A, vitamin D, alkaloid. Propilenglikol
merupakan pelarut yang telah banyak digunakan dalam obat parenteral
atau non parenteral.

2.4.3 Suspensi Kering


1. Larutan Dapar
- Pemakaian larutan dapar yang tepat tergantung pada pH dan kapasitas
larutan penyangga yang diperlukan. Dapar dalam larutan suspensi berguna
untuk menjaga pH larutan agar terjadi keseimbangan pH secara fisiologis
dengan pH kelarutan dan stabilitas maksimum.
- Dapar yang dipakai dalam formula ini adalah dapar sitrat, dimana asam
sitrat dan natrium sitrat mepunyai kegunaan yang sama yaitu menjaga atau
mengatur pH dalam larutan.
2. Natrium Benzoat
Natrium benzoat memiliki sifat antibakteri dan anti jamur. Natrium
benzoate berfungsi sebagai pengawet anti mikroba yang dapat

21

mencegah perutmbuhan bakteri dan jamur. Natrium benzoate


mempunyai konsentrasi pada obat oral yaitu 0,02% - 0,5%.
3. Na-CMC
Na-CMC secara umum telah digunakan sebagai suspending agent
dalam sediaan oral. Na-CMC berfungsi untuk meningkatkan viskositas
dari sediaan suspense yang dihasilkan. Konsentrasi Na-CMC yang
digunakan adalah 0,75% karena merupakan suspending agent yang
baik.
4. Sorbitol
Sorbitol termasuk dalam golongan GRAS, sehingga aman
dikonsumsi manusia tidak menyebabkan karies gigi, dan sangat
bermanfaat sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes rendah
kalori.
5. Propilen Glikol
Propilen glikol secara umu merupakan pelarut yang lebih baik dari
gliserin dan melarutkan berbagai macam za atau bahan seperti fnol,
barbiturate, vitamin A, vitamin D, alkaloid. Propilen glikol merupakan
pelarut yang telah banyak digunakan dalam obat parenteral atau non
parenteral.

Anda mungkin juga menyukai