Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN

Modul XIII
PERANCANGAN CAMPUIRAN ASPAL
(HOT MIX)
1. Tujuan
Untuk menentukan gabungan prorprsi agregat kasar dan agregat halus agar
mendapatkan gabungan proporsi agregat yang ekonomis untuk menentukan
prporsinya ada dari tiga metode yaitu analitis,tial and error,dan metode grafis
lalu di ambil hasil yang plaing baik.
2. Dasar teori
Rancangan campuran aspal panas (hot mix) adalah nama lain dari aspal
beton (aspal concrete) yaitu seuatu campuran yang terdiri dari komponenkomponen agregat yang merupakan komponen terbesar dalam campuran ini
dan bahan pengikatnya adalah aspal dimana cara pencampuran melalui proses
pemanasan.
Gradasi dan penggabungan agregat
Agregat sebagai bahan utama dalam pembuatan campuran, harus diketahui
mutu dan gradasinya dahulu.mutunya harus memenuhu persyaratan dengan
standar yang dipakai.
Gradasi
Gradasi agregat adalah susunan besar butir dari yang terhalus
sampai terkasar yang didapat dari analisa saringan. Susunan gradasinya
harus sesuai dengan standard dan rancangan campuran yang direncanakan.
Untuk campuran aspal panas dikenal 2 macam gradasi sebagai berikut:
a. Aspal panas dengan 4 fraksi
b. Aspal panas dengan multi fraksi
Dalam kasus ini kita hanya akan membahas campuran aspal panas dengan
4 fraksi sebagai berikut :
a. Kasar
b. Sedang
c. Halus
d. Filter
Titik kontrol gradasi

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN

Titik kontrol gradasi adalah batas-batas titik minimum dan


maksimum untuk masing-masing gradasi yang digunakan. Gradasi agregat
harus berada diantara titik kontrol tersebut.

Kurva fuller
Kurva fuller, yaitu kurva gradasi di mana kondisi campuran
memiliki kepadatan maksimum dengan rongga diantara mineral agregat
(VMA) yang minimum serta dianjurkan menghindari daerah larangan
seperti yang diberikan pada Tabel II.3. Adapun tujuan adanya daerah
larangan (restricted zone) sebagai berikut :
a) Membatasi penggunaan pasir alam yang menyebabkan kurva gradasi
bongkok pada ayakan no. 30 (0,6 mm) b
b) Menghindari kemungkinan gradasi yang berada pada garis kepadatan
(density) maksimum sehingga campuran seringkali tidak mempunyai
rongga yang cukup diantara mineral agregat (VMA) (SHRP, 1994)
Penggabungan agregat
Yang dimaksud denga gabunga agregat adalah pencampuran dari

agregat halus dan kasar, sehingga menjadi suatu campuran yang sejenis
dan mempunyai susunan butir yang kita harapkan atau sesuai standar.
Zona terbatas

Zona terbatas adalah suatu zona yang terletak pada garis kepadatan
maksimum (kurva fuller) antara ukuran menengah 2,36 mm (No. 8) atau
4,75 mm ( No. 4) dan ukuran 300 mikron (No. 50). Gradasi agregat
diharapkan menghindari daerah ini.

Hot mix
Hotmix adalah campuran agregat kasar, agregat halus, dan bahan
pengisi ( Filler ) dengan bahan pengikat aspal dalam kondisi suhu tinggi
(panas) dengan komposisi yang diteliti dan diatur oleh spesifikasi teknis.

Campuran aspal
Campuran aspal panas adalah suatu campuran perkerasan jalan
lentur yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus, filler, dan bahan

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN

pengikat

aspal

dengan

perbandingan-perbandingan

tertentu

dan

dicampurkan dalam kondisi panas.


3. Benda Uji
Hasil praktikum dari modul 8 Analisa Saringan Agregat Halus Dan
Agregat Kasar.

UKURAN
SARINGAN
mm
Inchi

25.4
19.1
12.7
9.5
4.61
2.38
0.19
0.39
0.279
0.149
0.079
lolos

1
No. 3/4
No.
No. 3/8
No. 4
No. 8
No. 16
No. 30
No. 50
No. 100
No. 200

JUMLAH PERSEN
LEWAT(%)
AGREGA AGREGA
T
T KASAR
HALUS

87,866
72,124
50,042
30,042
18,292
12,282
8,375
0

80,91
28,63
12,02
2,834
1,274
1,055
0,937
0,819
0,686
0,568
0

4. Prosedur praktikum
Untuk melakukakn perancangan campuran aspal panas ( hot mix ) langkah
langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut
1. Data yang akan dipakai yaitu dari modul 8
2. Dalam perhitungannya digunakan 3 metode, yaitu :
a. Metode analitis
b. Metode trial and error
c. Metode grafis
3. Buatlah tabel perhitungan dari tiap tiap metode
4. Metode analitis
Rumus dasar :
Kombinasi agregat dari bebrapa fraksi dapat digabungkan dengan rumus
sebgai berikut :

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN

P= Aa+Bb
a+b=1>a=1b

Dengan :
P

= Persen lolos agregat campuran ukuran tertentu;

A ; B = persen bahan (agregat kasar yang lolos saringan masingmasing ukuran)


a;b

= proporsi agregat kasar digunakan, jika dijumlahkan a + b

adalah 100%
Gunakan rumus di bawah untuk dapat menghitung :
PA
b=
100
BA

a=

PA
100
BA

5. Cara trial and error


Prinsipnya sama dengan metode analitis tapi komposisi agregat kasar
dan agregat halusnya di coba coba.
Memahami batasan gradasi yang disyaratkan
Memasukan data sfesifikasi gradasi pada kolom sfesifikasi limit
lapisan
6. Cara grafis
Perhitungan dengan cara grafis dilakukan dengan tahapan tahapan
sebagai berikut :
Buat kotak grafik dengan panjang sisi dan skala yang sama.
Tandai kedua grafis vertical dengan interval 10 . Dan mulai dari
bawah ke atas. Bagian kiri untuk persen lolos saringan agregat B

dan bagian kanan agregat A.


Tandai kedua garis mendatar dengan interval 10. Dan mulai dari
kanan. Selanjutnya digunakan untuk mendapatkan persentase

agregat B.
Tarik garis berupa grid dan plotkan masing-masing ukuran
agregat A. berupa titik pada garis vertical bagian kita.

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN

Hubungkan titik-titik yang mempunyai ukuran yang sama


dengan membuat bagian lurus diantara kedua titik tersebut,

kemudian beri tanda sesuai dengan saringan diatas garis tersebut.


Tentukan spesifikasi yang berlaku / di tentukan.
Proporsi agregat A dan agregat B dapat diwakili oleh kedua garis
vertikal yang menghubungkan garis tebal untuk seluruh ukuran

agregat.
Gambarkan gradasi campuran dengan mencantumkan pula zona

terbatasdan titik control gradasi


7. Setelah semua metode didapat hasil proporsi agregat untuk campuran maka
hasil tersebut dikalikan dengan jumlah persentase lewat dari masingmasing saringan. Dan jumlahkan hasil perkalian dari agregat kasar dan
halus berdasarkan ukuran yang sama.
8. Plot hasil penjumlahan agregat kasar dan halus pada grafik gambar titik
control gradasi laston aus -1 dengan sumbu y adalah persentase agregat dan
sumbu x-nya berupa ukuran saringan.

5. Pelaporan

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN

Tabel 1 Data Hasil Praktikum

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN

Tabel 2 Gradasi Agregat Campuran dan Titik Kontrol Gradasi


(Laston)
6. Perhitungan
a. Hasil Analisa Saringan Agregat Kasar dan Agregat Kasar

b. analisa perhitungan
a. Metode Analisa
Analisa Perhitungan
A = 13,043 %
B = 88,811%
P=

19+ 45
=32
2

Maka
B=

PA
x 100
BA

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN

3213,043
x 100
88,81113,043

= 0,25 = 25 %
A=

PB
x 100
AB
3288.811
x 100
13.04388.811

= 0.75 =75%
Agregat kasar = A x 75%
Agregat halus = B x 25%

Komentar :
Garis analisis yang di plot pada kurva dengan perbandingan
agregat kasar 75% dan agregat halus 25% memotong zona terbatas berarti
kombinasi yang digunakan kurang baik, maka maka harus dilakukan
dengan pengujian trial and error.
b. Metode Trial and Error
a. Agregat Kasar : A x 35%
b. Agregat Halus : B x 65%

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN

Komentar:
Garis analisis yang di plot pada kurva dengan perbandingan agregat
kasar 35% dan agregat halus 65%. Memeotong zona terbatasa berarti
kombinasi campuran agregat kasar dan agregat halus kurang baik.
Kesimpulan Metode Trial and Error
Dari hasil perhitungan dengan metode Trial and Error menunjukan
gradasi gabungan antara agregat kasar 35% dan agregat halus 65%. Dari
hasil pengeplotan pada grafik, garis kurva yang didapat memotong zona
nyaman berarti kombinasi gabungan agregat kurang baik.
c. Metode grafis
Dari hasil grafis yang didapat persentase agrgat dala campuran :
Batas persentase agregat kasar (A) = 57%-93%
Batas persentase agregat halus (B) = 7% - 43%
Agregat Kasar = A x 80%
Agregat Halus = B x 20%

kesimpulan Kesimpulan cara grafis :


Dari perhitungan dengan cara grafis didapat nilai batas masing-masing
agregat yang di gunakan jumlahnya masing-masing 100 % agregat kasar :
Batas persentase agregat kasar (A) = 57%-93%
Batas persentase agregat halus (B) = 7% - 43%

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN

Setelah di plotkan ke grafik dengan perbandingan gradasi agregat


kasar 80% dan agregat halus 20 % garis kurva berada diatas garis fuller
tetapi tidak memotong zona terbatas. Maka campuran tersebut lebih halus
dan lebih mudah untuk dipadatkan tetapi ketahanan terhadap deformasi
relatif lebih rendah dibandingkan dengan perbandingan agregat yang lebih
besar.
7. Catatan
1. Agregat yang digunakan focus pada saringan no 8
2. Kurva fuller, yaitu kurva gradasi yang dimana kondisi campuran memiliki
kepadatan maksimum dengan rongga diantara mineral agragat (VMA)
yang minimun serta dianjurkan menghindari daerah larangan.
3. Zona terbatas adalah suatu zona yang terletak pada garis kepadatan
maksimun ( kurva fuller ) antara ukuran menengah 2.36 mm ( No .8 ) 4.75
mm ( No.4 )dan ukuran 300 mikron ( No. 50 ). Gradasi agrgat diharapkan
menghindari daerah ini.
8. Kesimpulan
Pada grafik percobaan metode analisis didapat hasil untuk komposisi
agregat kasar sebesar 75% dan agregat halus 25%. Sedangkan untuk grafik
percobaan metode trial and error didapat komposisi agregat kasar sebesar 35%
dan agregat halus 65%. Dan untuk grafik percobaan metode grafis didapat
komposisi untuk masing-masing agregat sama seperti metode trial and error,
yakni agregat kasar sebesar 80% dan agregat halus 20% yang sudah sesuai
dengan syarat yang ditentukan. Maka untuk komposisi agregat yang dipakai
untuk perencanaan mix desain (Hot Mix) adalah metode grafis, karena dari
hasil ploting grafik didapat titik kontrol gradasi laston lapisan pondasi, dengan
berat agregat kasar sebesar 80% dan agregat halus 20%.
a. Penentuan berat agregat untuk campuran dengan metode grafis. Total
berat agregat adalah 1500 kg.
b. Proporsi agregat yang diperoleh dari analisis secara grafis:
1) Agregat kasar sebesar 80%
2) Agregat halus sebesar 20%
Maka berat agregat untuk campuran adalah:
1) Agregat kasar sebesar 1200 gram

10

PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN

2) Agregat halus sebesar 300 gram


Jadi proporsi untuk campuran aspal (Hot Mix) yang sesuai dengan
metode grafis adalah agregat kasar sebesar 80% dan Agregat halus sebesar
20%, dengan berat agregat kasar sebesar 1200 gram, agregat halus sebesar 300
gram.

Anggota Praktikan
Ahmad Fajri
Ahmad Zaki V
Ridho Pratama Putra
Rieska Dwi R
Resti Aprianti
Ridho Faturahman
Luki Haryanto
Sony Faturochman

11

Asisten Penanggung Jawab

Derina Eka

Anda mungkin juga menyukai