Judul Praktikum
Gol./Kel
: C-2
Nama
: Liya Sanjaya
142210101018
Mochamad Rafli T.
142210101020
142210101022
142210101026
Ulfatul Munawaroh
142210101030
Nadiya Rosada
142210101038
Lelly Agil S.
142210101042
Materi Percobaan
Dosen Jaga
LABORATORIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2016
I TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu membuat serta memformulasikan sediaan liquid dan semisolid
berupa dry sirup amoksisilin
IIDASAR TEORI
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sakarosa, kecuali dinyatakan lain, kadar
sakarosa, tidak kurang dari 64,0% dan tidak lebih dari 66,0% (Depkes RI, 1979). Sirup kering
adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saat akan digunakan, sediaan
tersebut dibuat pada umumnya untuk bahan obat yang tidak stabil dan tidak larut dalam
pembawa air, seperti ampisilin dan amoksisilin (Ofner et al , 1989). Sirup kering adalah suatu
campuran padat yang ditambahkan air pada saat akan digunakan, sediaan tersebut dibuat
padat umumnya untuk bahan obat yang tidak stabil dan tidak larut dalam pembawa air, seperti
ampisilin, amoksisilin, dan lain-lainnya. Agar campuran setelah ditambah air membentuk
dispersi yang homogen, maka dalam formulanya digunakan bahan pensuspensi. Komposisi
suspensi sirup kering biasanya terdiri dari bahan pensuspensi, pembasah, pemanis, pengawet,
penambah rasa/aroma, buffer, dan zat warna (Depkes RI,1995).
Suspensi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus
dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus larut, tidak
boleh cepat mengendap, dan bila digojog perlahan-lahan, endapan harus segera terdispersi
kembali. Dapat ditambahkan zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi tetapi
kekentalan suspensi harus menjamin sediaan mudah digojog dan dituang. Suspensi sering
disebut mixture gojog (mixturae agitandae). Bila obat dalam suhu kamar tidak larut dalam
pelarut yang tersedia maka harus dibuat mikstur gojog atau disuspensi (Anief, 1997).
Suspensi dapat dibagi menjadi 4 yaitu suspensi oral, suspensi topical, suspensi tetes
telinga dan suspensi optalmik. Suspensi harus dikocok baik sebelum digunakan untuk
menjamin distribusi bahan padat yang merata dalam pembawa, hingga menjamin
keseragaman dan dosis yang tepat. Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat
(Depkes RI, 1995).
Sejumlah bahan-bahan obat terutama antibiotika tertentu tidak memiliki stabilitas yang
cukup dalam larutan berair. Suspensi amoksisilin digunakan pada anak-anak dan harus
didinginkan (2-8C) untuk mempertahankan efektifitas pada saat dilarutkan. Formulasi cair
pada umumnya cenderung memiliki stabilitas yang buruk dari pada formulasi padat dan jika
kemasan sudah dibuka harus digunakan dalam waktu 2 minggu untuk menghindari mikroba
kontaminasi atau penurunan aktivitas. Biasanya ini merupakan periode yang cukup bagi
pasien untuk menghabiskan semua volume obat yang biasa ditulis dalam resep. Campuran
bubuk kering mengandung semua komponen formulasi termasuk obat, penambah rasa,
pewarna, dapar dan lain-lain kecuali pelarut. Keuntungan obat dalam sediaan sirup yaitu
merupakan campuran yang homogen, dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan, obat lebih
mudah diabsorbsi, mempunyai rasa manis, mudah diberi bau-bauan dan warna sehingga
menimbulkan daya tarik untuk anak-anak, membantu pasien yang mendapat kesulitan dalam
menelan obat. Kerugian obat dalam sediaan sirup yaitu ada obat yang tidak stabil dalam
larutan, volume bentuk larutan lebih besar, ada yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam
sirup (Ansel, 2008).
Adapun alasan dipihnya bentuk sediaan sirup kering , antara lain :
1
Bahan aktif amoksisilin didalam air diperkirakan efek antibiotiknya akan terdegradasi
dikarenakan cincin beta laktam rusak
Menghindari masalah stabilitas fisika yang tidak dapat dihindari dalam suspensi
konvensional
Sediaan suspensi lebih mudah diabsorbsi dalam tubuh dibandingkan sediaan padat
Mengurangi biaya distribusi (ekonomis) karena tidak ada pelarut cair dalam botol
konsentrasi kecil dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme lain secara selektif.
Antibiotika berbeda dengan antimikroba, antibiotika dapat digunakan sebagai antimikroba,
sedangkan antimikroba tidak dapat digunakan sebagai antibiotika.
Amoksisilin (amoxicillin) adalah antibiotik yang paling banyak digunakan. Hal ini
karena amoksisilin cepat diserap di usus dan efektif untuk berbagai jenis infeksi. Amoxicillin
lebih aktif secara in vitro bila dibandingkan dengan ampisilin untuk melawan Enterococcus
faecalis, Helicobacter pylori, dan Salmonella sp. tetapi kurang aktif dalam melawan Shigella
sp.. Amoxicillin tahan terhadap inaktivasi oleh asam lambung dan amoxicillin lebih cepat
diabsorbsi ketika diberikan secara oral daripada ampisilin. Puncak konsentrasi amoxicillin
dalam plasma sekitar 5 mikrogram/mililiter setelah 1 sampai 2 jam sesudah pemberian dosis
250 mg. Waktu paruh amoxicillin adalah 1 sampai 1,5 jam dan dapat diperpanjang pada janin,
orang tua dan pasien dengan gangguan ginjal berat. Amoxicillin dimetabolisme secara
terbatas sebagai asam penikiloit yang nantinya akan dieksresikan bersama urin. (Anonim,
2009).
Pemerian amoxicillin adalah bentuk serbuk hablur, putih dan praktis tidak berbau.
amoxicillin memiliki BM sebesar 419,45 dan kelarutan amoxicillin adalah sukar larut dalam
air dan metanol, tidak larut dalam benzena, dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform.
Amoxicillin untuk suspensi oral mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari
120,0 % C6H19N3O5S dari jumlah yang tertera pada etiket. pH sediaan adalah 5,0 - 7,5 dalam
suspensi yang disiapkan seperti pada etiket. (FI IV, 1995).
III
Nama produk
: Amoksisilin
Nama pabrik
: Eritha Pharma
Kandungan
Indikasi
anafilaksis
terutama
pada
penderita
yang
Kemasan
Nama produk
Nama pabrik
Kandungan
: Amoxicillin
: Indofarma
: 250mg-500mg, 125mg/5ml.
Indikasi
Dosis
Kemasan
Nama produk
Nama pabrik
Kandungan
: Bufamoxy
: Bufa Aneka
: Amoxicilllin trihidrat setara dengan amoxicillin 500 mg/kapsul.
Amoxicilllin trihidrat setara dengan amoxicillin 125 mg/5ml
Indikasi
suspensi.
: infeksi disebabkan strain bakteri yang peka, infeksi kulit dan
jaringan lunak, infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran
genitourinari.
Kontra indikasi : hipersensitivitas
Efek samping
: alergi, mual, muntah, dan diare
Dosis
: anak-anak BB< 20kg 20-40mg/ kg BB/ hari dalam dosis terbagi
dalam tiap 8 jam. Dewasa dan anak BB> 20kg : 250-500mg tiap 8
Kemasan
4
Nama produk
Nama pabrik
Kandungan
Indikasi
jam.
: Botol serbuk untuk 60ml sirup.
: amoxicillin
: hexpharm
: amoxicillin 500 mg, 125mg/5ml
: infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran nafas atas ,
bronkipneumonia, otitis media, infeksi saluran genital, isk, gonore
tidak terkomplikasi.
Kontra indikasi : hipersensitivitas terhadap beta lactam
Dosis
: dewasa dan anak BB< 20kg : 20-40mg/kg BB/ hari dalam dosis
Kemasan
terbagi tiap 8 jam, dewasa dan anak BB > 20kg sehari 3x1 kapl.
: dus kapl 100 500mg , botol 60 ml sirup kering.
Nama produk
Nama pabrik
Kandungan
: Ancla
: meprofarm
: amoxicillin anhidrat 500mg (250mg) asam klavulanat 125 mg
Indikasi
Kemasan
Nama produk
Nama pabrik
: aclam
: Lapi
Kandungan
Indikasi
5ml sirup.
: infeksi saluran nafas atas dan bawah , saluran kemih, jaringan
Dosis
Kemasan
Nama produk
Nama pabrik
Kandungan
Indikasi
: lansiclav
: Pertiwi Agung
:amoxicilin 500 mg, asam klavulanat 125 mg
: infeksi saluran nafas atas dan bawah, saluran kemih, kulit, tulang,
Kontra indikasi
Efek samping
Dosis
Kemasan
jaringan lunak.
: hipersensitif
: iritasi saluran cerna, reaksi hipersensitif
: dewasa dan anak >12 tahun sehari 3x1 kapl
: dus 5 x 6 kapl salut, botol 60 ml sirup kering
Nama produk
Nama pabrik
Kandungan
Indikasi
: moxigra
: Gratia Farma
: amoxixilin trihidrat 500mg , 125mg / 5ml
:infeksi bakteri gram positif dan gram negatif yang peka infeksi
saluran nafas bagian bawah, THT disebabkan bakteri streptocacci,
streptococcus pnemonia, stepilocaccus non penisinilae, dan
haemophillus influenza.
Konra indikasi : hipersensitif penisilin dan sefalosporin
Dosis
: dewasa dan anak BB<20kg : 20mg / kg BB dalam 3 dosis, dewasa
Kemasan
Nama produk
Nama pabrik
Kandungan
Indikasi
Konta indikasi
Dosis
Kemasan
: ramoxyl
: Rama Emerald MS
: amoxicilin trihidrat 250mg, 125mg / 5ml
: infeksi saluran nafas atas dan bawah, saluran kemih
: hipersensitif terhadap penisilin
: dewasa 3 x 1 kapl sehari 250mg atau 500mg
: dus 10 x 10 kapl 250mg, 500mg, botol 60ml sirup kering
10 Nama produk
Nama pabrik
Kandungan
Indikasi
: rindomox
: Yarindo Farmatama
: amoxicilin trihidrat 500mg
: infeksi saluran pernafasan bawah, aotitis media, broclitis akut dan
kronis pnemonia, cytitis, urethritis pyelonephritis, gonorhea, tanpa
komplikasi, infeksi kulit dan jaringan halus.
Dosis
: anak anak dan dewasa > 20kg sehari 750 1500mg setiap 8 jam
dalam dosis terbagi, anak anak < 20kg sehari 20 40mg / kgBB
setiap 8 jam dalam dosis terbagi, anak anak > 2 tahun 50mg /
kgBB + 25mg/kgBB probenesid diberikan bersama sebagai dosis
Kemasan
tunggal
: dus 10 x 10 kapl, botol 60ml sirup kering
IV
No
Bahan Aktif
Efek samping
Amoxicilin
-Kombinasi
clavunamic
acid dapat
menyebabkan
hepatitid dan
edestatic
jaundice
-Erythema,
Multifame
Steven
Johnson
yndrome,
Toxic
epidermal
neurosis dan
exfoliative
dermatitis juga
dapat
disebabkan
oleh
pemakaian
bersama
clamaric acid
(Martindale,
36th edition)
-Diare, mual,
muntah, kulit
kemerahan
-Mual, muntah Antibiotik
dan diare
Amoxicilin
Natrium
Efek
utama
Antibiotik
(derivative
penisilin)
Karakteristik
fisika
Kelarutan
sukar larut
dalam air dan
methanol,
tidak larut
dalam
benzene,
dalam karbon
tetraklorida
dan dalam
kloroform (FI
IV.1995:95)
Karakteristik
kimia
Stabil pada
pH 3,5-5,5
(Martindale,
36th Ed:202)
-serbuk
hablur putih
-sangat
higroskopis
Stabil pada
pH 8,0-10,0
Kelarutan
sangat mudah
larut dalam
air, agak
sukar larut
dalam etanol,
sangat sukar
larut dalam
aseton, prakti
tidak larut
dalam
kloroform
dan dalam
pKa 3,23
suasana asam
7,43 suasana
basa
Titik leleh
194oC
Sifat lain
Hipersensitivitas
pada ginjal
Ampicilin
Trihidrat
-Pada
beberapa
pemberian
oral dapat
disertai diare
ringan yang
sifatnya
sementara
karena
ketidakstabila
nnya
eter (FI
IV.1995:97)
-Ampicilin
trihidrat
memiliki
kelarutan
dalam air
sekitar 6
mg/ml. pada
suhu 200oC
dan 10 mg/ml
pada suhu
400oC
-Natrium
ampicilin per
ml memiliki
pH 8-10
-Ampicilin
trihidrat
memiliki pH
5-7,5
melalui ginjal, dalam air kemih terdapat dalam bentuk aktif. Amoksisilin sangat aktif pada
bakteri gram positif dan gram negative.
Amoksisilin tersedia dalam beberapa bentuk yaitu amoksisilin trihidrat dan amoksisilin
natrium. Kami memilih menggunakan amoksisilin. Karena amoksisilin natrium sangat
higroskopis dan amoksisilin trihidrat sulit larut dalam air dan secara kimia tidak stabil dalam
air. Untuk menghindari masalah stabilitas amoksisilin. Sehingga dipilih sediaan dry syrup.
Selain itu sediaan dry syrup juga memilih kelebihan yakni mengurangi bobot dari masing
masing botol, karena didalam sediaan tidak menggunakan air sehingga akan mengurangi
biaya distribusi dan sediaan daam bentuk kering akan lebih tahan terhadap bakteri penisilinase
karena sediaan tidak kontak langsung dengan air.
Dosis dan Perhitungan
Pada praktikum kali ini, akan dibuat sediaan Dry Sirup
ditujukan untuk konsumen pada usia 1- 15 tahun dengan dosis : (ISO :661)
Usia
Bobot (Kg)
(kg)
tahun
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Bulan
0
0
0
0
0
0
0
6
6
6
6
6
6
6
6
6
Pria
4,2
8,1
9,6
11,4
13,0
14.4
15,8
17,5
20,0
21,9
24,7
28,4
32,6
37,0
40,8
42,5
Wanita
3,8
7,6
2,3
11,0
12,6
14,2
16,2
17,5
20,0
21,9
24,7
28,4
32,6
33,0
40,8
42,5
4
7,85
9,45
11,2
12,8
14,3
16
17,20
20,45
20,95
24,3
27,65
30,85
35
40,4
42,4
= 0,3 gram
: 5 mg / kgBB
Umur
1 tahun
1 tahu 5 tahun
BB (kg)
4 7,85
7,85 14,3
5 mg/kg BB
20 mg 39,25 mg
39,25 mg 71,5 mg
5 tahun 18 tahun
14,3
71,5 -5 mg
Kandungan Na Benzoat:
1
1 tahun :
Sehari :
x 0,012 g = 0,0015 g
1 tahun - 5 tahun
Sehari :
5 tahun 18 tahun
Sehari :
= 0,003 gram
= 0,006 gram
kuning
Fungsi
Klarutan
pada pH 2 5
Berat Jenis: 1,427 1,527 g/cm3 (24 C)
Inkompatibiltas : Inkompatibl dengan gelatin, garam Fe, garam Ca,
Logam berat yang mengandung Ma dan Ag, bahan pengawet direduksi
manis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air ( 1;1,2 )sehingga cocok untuk
VI
Bahan
Fungsi
Amoxicillin Trihidrat
PGA
Sakarin Na
Na Benzoat
Asam Sitrat
NaOH
Perasa Melon
Bahan aktif
Suspending Agent
Pemanis
Pengawet
Dapar
Dapar
Pengawet
Jumlah
500 ml
12,5 g
25 g
2,5 g
0,5 g
0,194 g
0,006 g
0,02 g
60 ml
1,5 g
3,0 g
0,3 g
0,06 g
0,0233 g
0,00072 g
0,166 g
pH sediaan
: 5-7
Warna
: Hijau muda
Bau
: Melon
Rasa
Penimbangan Bahan:
1
Amoxicillin
125 mg/5 ml = 125 ~ 5 ml
Untuk membuat 60 ml dibutuhkan 1,5 g\
125 mg
5 ml
x
x
60 ml
= 1,5 g
PGA ( 5-10% )
Satuan terkecil
= 5 % x 5ml = 250 mg
Dalam 60 ml
= 5 % x 60ml = 3 g
Sakarin Na (0,075-0,6%)
ADI = 2,5 mg/kg
Untuk usia 6-12 tahun = (20 kg 36 kg) x 2,5 mg/kgBB = 50 90 mg
Dewasa (> 12 tahun) = (40 kg 70 kg) x 2,5 mg/kgBB = 100-175 mg
Na Sakarin yang digunakan = 0,5% 0,5% x 5 ml = 25 mg
Maka untuk :
-
2,5 ml
5 ml
5
x 25 mg = 75 mg (tidak melebihi)
Na Benzoat
ADI = 5 mg/kg
Untuk usia 6-12 tahun = (20 kg 36 kg) x 5 mg/kgBB = 100 180 mg
Dewasa (> 12 tahun) = (40 kg 70 kg) x 5 mg/kgBB = 200 350 mg
Na Benzoat yang digunakan = 0,1% 0,1% x 5 ml = 5 mg
Maka untuk :
-
x 5 mg = 15 mg (tidak melebihi)
Dapar sitrat dari asam sitrat dan NaOH pH 5,0 sebanyak 1% dengan kapasitas
dapar 0,01.
-
1
100
x 60 ml = 0,6 ml
5=4,78+log
[G]
[A]
[G ]
[A]
C = [G] + [A]
0,0185 = 1,6596 [A] + [A]
[A] = 6,967 . 10-3 mol /L
[g] = 0,01154 mol/L
Persamaan Reaksi
Na2Hsitrat + H2O
0,01154
0,01154
0,01154
0,01154
0,03004 mol /l
x 40g/mol
1000
0,000720 gram
VII
1
Metode
Alat dan Bahan
Alat
1 Mortir
2 Stamper
3 Beaker glass
4 Batang pengaduk
5 Ayakan
6 Timbangan
7 Gelas ukur
8 Labu ukur
Bahan
1 Amoxicillin trihidrat
2 PGA
3 Sakarin Na
4 Na Benzoat
5 Perasa melon
6 NaOH
7 Acid green
Prosedur Pembuatan
Setarakan timbangan
Siapkan mortir
Pembuatan granul
Tambahkan etanol sedikit demi sedikit pada campuran
serbuk sampai terbentuk massa granul, kemudian diremasremas
Lalu diayak dengan ayakan no 20
Uji Organoleptis
Uji ini dilakukan dengan menambahkan 440 ml pelarut pada sirup kering,
kemudian dilakukan pengamatan yang meliputi :
Warna
Rasa
Bau
Uji pH
Alat : pHmeter
Ambil beberapa ml sediaan suspensi dalam beaker glass
Masukkan elektroda pH yang sudah di kalibrasi dengan dapar
standar
= a + b gram
= a gram
Bobot air
= b gram
= b gram
= air (g/ml)
c gram
V piknometer(ml)
Uji Viskositas
Alat = VT-03E (Viskotester)
Memasukkan sampel ke dalam uap, jika kental gunakan cup kecil,
jika encer gunakan cup besar
Vu
Vo
Keterangan :
F
= Volume sedimentasi
Vu
Vo
6. Derajat flokulasi
Alat = Gelas ukur dan penggaris, terjadi bila pada sistem suspensi
mengandung flokulasi dan deflokulasi.
=
Flokulasi(V sediaan)
Deflokulasi(V sediaan)
Ukur tinggi kerucut (h) dan jari-jari (r) granul dibawah corong
Lalu buat kurva baku dari serapan yang didapat sehingga terbentuk
persamaan kurva baku
VIII
XI
XII
XIII
Alat
Kelembapan
= Moisture analyzer
= 6,40%
t : 2 menit 25 detik
XXVI
Alat
XXVII
XXVIII
XXIX
XXX
XXXII
= Piknometer
Pikno kosong
= 28,95 g
Pikno + air
= 38,30 g
Pikno + sirup
= 39,26 g
mair
XXXI
= 9,85 g
air
mlarutan
XXXV
= 39,26 g 28,95 g
XXXVI
= 10,31 g
XXXVII
larutan
XXXVIII
= mlarutan/vair
= 10,31 g/9,87 g/ml = 1,045 g/ml
Pembahasan
XXXIX
Pada praktikum ini dilakukan pemformulasian suspensi
dipilih
karena
amoxicillin
termasuk
dalam
yang
bekerja
mikroorganisme
digunakan
lebih
dibandingkan
sebagai
drug
of
besar
fase
choice
pada
fasa
istirahat
untuk
perbanyakan
sehingga
pencegahan
sering
dan
dapat
menimbulkan
resistensi
lebih
cepat
daripada
bahan
aktif
dry
sirup.
Dimana
amoxicillin
sodium
lebih
mudah
menempel.
Namun,
dikarenakan
di
ukuran
partikel
fluiditas
serta
dari
ukuran
awalnya
memudahkan
sehingga
pencampuran,
ini
pertama
berguna
sebagai
pembasah.
Setelah
semua
bahan
Namun pada
XLVIII Bau
3,5 6 .
Uji Viskositas
L
Suatu suspensi memerlukan bahan pensuspensi, bahan pensuspensi
LIV
untuk
kosong)
Bobot jenis zat = c gram
LXIV
V pikno (ml)
LXV
Kendala saat membuat dan solusinya
LXVI Pada saat pembuatan dry sirup amoksisilin, perlu diperhatikan saat
mencampur bahan pewarna dengan yang lainnya. Karena jika bahan tersebut susah
tercampur secara homogen, sehingga nantinya akan mempengaruhi acceptabilitas
sediaan yaitu warna sediaan tidak merata dan terkesan masih ada yang tidak larut.
Solusinya yaitu dengan melarutkan sedikit demi sedikit bahan pewarna dan diaduk
perlahan agar homogen sampai campuran tersebut berwarna yang sama.
LXVII
LXVIII Kesimpulan
LXIX
Berdasarkan praktikum yang kami dilakukan, dapat
ditarik
LXXII
LXXIII
Pharmaceutical Press
LXXIV
Anonim. 2012. ISO Indonesia Vol. 47. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan
LXXV
LXXVII