Oleh:
I Gede Omy Wira Dharma
1502622010321 (25)
Akuntansi C
2.
3.
4.
5.
6.
membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa usaha kecil (UKM) dalam
pengolahan hasil pertanian, perbaikan teknik usaha tani, hingga pengembangan
sistem pengemasan sesuai dengan kebutuhan pasar di luar komunitas, sedangkan
di sektor industri melalui penyederhanaan mekanisme investasi, penataan sistem
keamanan yang lebih baik.
13.2.5.Multiplier Effects Pariwisata
Menurut Glasson (1990) multiplier effects adalah suatu kegiatan yang dapat
memacu timbulnya kegiatan lain. Berdasarkan teori ini dapat dijelaskan bahwa
industri pariwisata akan menggerakkan industri-industri lain sebagai pendukungnya.
Komponen utama industri pariwisata adalah daya tarik wisata berupa destinasi dan
atraksi wisata, perhotelan, restoran dan transportasi lokal. Sementara komponen
pendukungnya, mencakup industri-industri dalam bidang transportasi, makanan dan
minuman, perbankan, atau bahkan manufaktur. Semuanya dapat dipacu dari industri
pariwisata.
Menurut Harry G. Clement, (Yoeti, 2008: 249) setelah wisatawan datang pada
suatu negara atau destinasi, mereka pasti akan membelanjakan uang untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginannya selama mereka tinggal di negara atau
destinasi tersebut. Uang yang dibelanjakan wisatawan itu, setelah dibelanjakan tidak
pernah berhenti beredar, akan tetapi berpindah dari satu tangan ke tangan orang lain
atau dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Setelah melalui beberapa kali transaksi
dalam periode satu tahun, baru akan berhenti dari peredarannya bila uang itu tidak
lagi memberi pengaruh terhadap perekonomian negara atau destinasi yang
dikunjungi.
Multiplier effects juga bisa digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan
industri pariwisata. Secara sederhana ukuran keberhasilan dihitung dari besar
pengaruh uang yang dibelanjakan wisatawan terhadap perekonomian suatu negara
atau destinasi. Besarnya pengaruh uang tersebut dinotasikan sebagai coefficient of
multiplier effects(K). Semakin besar nilai K menunjukan bahwa perkembangan
industri pariwisata juga semakin bagus. Nilai K juga dipengaruhi oleh kebocoran
multiplier effects, meskipun banyak uang dibelanjakan oleh wisatawan, tapi jika
kebocorannya juga besar maka nilai K akan mengecil. Besarnya nilai K juga bisa
digunakan untuk menghitung besarnya pendapatan nasional dari sektor pariwisata.
Daftar pustaka
http://www.bisnishotel.com/index.php/investasi-pariwisata-di-bali-seret-masalah-lingkungan/
https://www.scribd.com/doc/304853720/Makalah-Tenaga-Kerja-Bispar