Menurut PPDGJ III, retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan
mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh adanya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat inteligensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial. (Humaris, 2015) Retradasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan fisik lainnya. Namun demikian , penyandang RM bias mengalami semua gangguan jiwa yang ada. Prevalensi dari gangguan jiwa lainya sekurang-kurangnya 3 sampai 4 lipat pada populasi ini di bandingkan dengan populasi umum. Selain itu penyandang Mempunyai resiko lebih besar untuk diekspoitasi dan dilakukan secara fisik atau seksual (physical /sexual abuse). (Humaris, 2015) Retradasi mental (Intellectual disability) adalah kondisi seumur hidup Ditandai dengan penurunan yang signifikan dari perkembangan kognitif dan adaptif karena kelainan struktur atau fungsi otak. ID bukanlah entitas tunggal, melainkan gejala umum dari disfungsi neurologis. (Shea, 2016) Menurut American Assosiation on Mental Retardation (AAMR) 2002 RM adalah suatu keadaan dengan ciri-ciri sebagai berikut : Retardasi mental adalah suatu disabilitas yang di tandai dengan suatu limitas / keterbatasan yang bermakna baik dalam fungsi intellectual maupun perilaku adaptif yang di ekspresikaan dalam keterampilan konseptual , social, dan praktis yangmana kejadian ini sebelum berusia 18 tahun. AAMR menggunakan suatu pendekatan biopsikososial yang mencakup 5 dimensi yaitu a. b. c. d. e.
multi-dimensional
atau
Kemampuan intelektual Perilaku adaptif Partisipasi, interaksi , peran social Kesehatan fisik dan mental Konteks termasuk budaya dan lingkungan
Definisi menurut DSM (diagnostic and stastistical manual IV ) adalah sama
definisinya deengan AAMR tetapi di tambah batas deajat IQ 70 dam RM dibagi 4 kategori yaitu ringan, sedang, berat dan sangat berat dan 10 perilaku adaptif yang harus tertera pada Axis II.