Tahapan Penyusunan BSC
Tahapan Penyusunan BSC
pertanyaan
kita
ingin
menjadi
apa?.
Misi
strategis.
Sasaran
strategis
didefinisikan
sebagai
strategi
merupakan
suatu
dashboard
(panel
perjalanan
strategi
organisasi.
Peta
strategi
c.
di
sini
adalah
terkait
dengan
financial
menggambarkan
kemampuan
organisasi
untuk
perumusan
KPI
seyogyanya
memenuhi
Proxy
b.
Degree of controllability
Menunjukkan sejauh mana kemampuan suatu organisasi
dalam mengontrol / mengelola pencapaian target IKU :
A
High
Moderate
Low
a.2.
a.3.
Polarisasi data
1.1.1
Pengukuran
Kinerja
Organisasi
Sektor
Publik
dengan
Balanced Scorecard
Organisasi sektor publik sering dinilai sebagai sarana inefisiensi,
pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi.
Selama ini kinerja pelayanan publik tidak pernah terukur dan
dikomunikasikan kepada masyarakat sehingga para pekerja publik merasa
tidak peduli dengan kinerja mereka dan bebas berbuat semaunya, seperti
yang kita lihat sebagai gejala umum di Indonesia selama ini.
Salah satu alasan paling penting bagi suatu sistem pengukuran
kinerja layanan publik adalah sumber motivasi bagi pelaksana/SDM
layanan publik itu sendiri. Para pelaksana tersebut, sebagaimana halnya
karyawan sektor swasta, juga membutuhkan pengakuan atas kinerja
mereka. Bila tidak ada mekanisme yang menunjukkan hasil kerja mereka
selama ini, maka pelaksana tersebut tidak memiliki dasar apapun untuk
diapresiasi atau biasa dikatakan malas-rajin sama saja.
Pertanyaannya bukankah publik dan penyandang dana berhak
mengetahui apakah setiap rupiah yang telah mereka keluarkan digunakan
dengan sebaik-baiknya dalam usaha melayani kebutuhan publik.
Mengapa mengukur kinerja sektor layanan publik sulit dilakukan?
Hal itu dikarenakan mekanisme dan metode pengukuran kinerja
(performance management) yang ada selama ini sangat berorientasi bisnis
sehingga kurang siap diimplementasikan dalam sektor layanan publik yang
berorientasi pada pelayanan, bukan profit.
Juga adanya paradigma bahwa pengukuran kinerja untuk pelayanan
publik tidak banyak gunanya, karena visi, tujuan organisasi dan program
kerja sangat tergantung pada situasi sosial dan politik. Bukankah situasi
Akibatnya
program
dan
aktifitas
yang
dilakukan
berorientasi jangka pendek, dan ini terlihat dari mekanisme kerja yang
lebih berorientasi memuaskan atasan ketimbang melayani masyarakat.
Pengukuran
kinerja
yang
efektif
hendaknya
mampu
dari
perspektif
finansial
saja.
Balanced
Scorecard
dapat
Namun
keuntunganfinansial.
the
tujuan
utama
tetaplah
sama
yaitu
Gambar 2.5
Perbandingan Skema Balanced Scorecard untuk Organisasi Nirlaba dan
Organisasi Sektor Publik
10
Tabel 2.3
Matriks Variabel
No
1.
Variabel
Kinerja
Organisasi
Sub
Variabel
Aspek
Keuangan /
Stakeholder
Ukuran Strategis
Penerimaan negara yang optimal
Aspek
Pelanggan
Aspek Proses
Bisnis Internal
b. Peningkatan pemahaman
pengguna jasa yang efektif
c. Pengawasan yang efektif
Aspek
Pembelajaran
dan
pertumbuhan
a. Pengembangan
Sumber Daya
optimal.
dan pembinan
Manusia yang
b. Pengelolaan
organisasi
yang
selaras dengan proses bisnis.
c. Pemanfaatan sistem teknologi
informasi yang optimal
d. Perencanaan dan penyerapan
anggaran yang efisien dan efektif
10
11
2.
3.
4.
4.8.1
sebesar 120%.
Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut :
1.
Polarisasi Maximize
2.
Polarisasi Minimize
3.
Polarisasi Stabilize
12
dimana :
I
Indeks capaian
In
In+1
Capaian
Cn
Capaian dibawahnya
Cn+1
Capaian diatasnya
=
=
Ca
12
13
Sumber Data : Panduan Pengeloalan Kinerja berbasis Balanced
Scorecard di lingkungan Kementerian Keuangan (2010
4.8.2
Exact (E)
= 0,50
Proxy (P)
= 0,30
Activity (A)
= 0,20
b.
level bobot:
High (H)
= 0,50
Moderate (M)
= 0,30
Low (L)
= 0,20
4.8.3
14
14
15
hal-hal berikut:
tentukan
perspektif
keuangan
berdasarkan
kepentingan
pertumbuhan.
c.Temukan kata kunci sasaran dari visi dan misi unit organisasi.
d.
(SS)
Berdasarkan kata kunci yang terdapat pada visi dan misi, tentukan
kondisi ideal dan realistis yang ingin dicapai yang diterjemahkan
dalam sejumlah sasaran strategis.
e.Susun peta strategi organisasi dengan membuat hubungan sebab
akibat antar SS.
f. Penentuan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Penentuan suatu IKU harus memperhatikan hal-hal berikut :
16
individu
g.
Inisiatif Strategis
16
17
18
2.
Perspektif pelanggan
- Kepuasan layanan yang tinggi
Kepuasan layanan yang tinggi adalah representasi dari
peningkatan pelayanan di bidang kepabeanan dan cukai yang
didukung oleh kinerja yang handal
- Kepatuhan pengguna jasa yang tinggi
Mengoptimalkan tingkat kepatuhan pengguna jasa kepabeanan
dan cukai terhadap peraturan di bidang kepabeanan dan cukai.
3.
18
19
4.
Exact (E)
= 0,50
Proxy (P)
= 0,35
Activity (A)
= 0,20
20
b.
level bobot:
High (H)
= 0,50
Moderate (M)
= 0,35
Low (L)
= 0,20
Maximize
nilai
aktual/realisasi/pencapaian
IKU
Minimize
nilai
aktual/realisasi/pencapaian
IKU
20
21
IKU
Polarisasi
Target
Validity
Bobot
Validity
Controllability
Bobot
Controllability
Max
100%
Exact
0,50
Moderate
0,35
Polarisasi
Target
Validity
Bobot
Validity
Controllability
Bobot
Controllability
Max
75
Exact
0,50
Moderate
0,35
Min
1%
Proxy
0,35
Low
0,20
Max
85%
Proxy
0,35
Low
0,20
Realisasi
penerimaan
bea dan cukai
2. Perspektif Pelanggan
Sasaran
Strategis
Kepuasan
layanan yang
tinggi
Kepatuhan
pengguna jasa
yang tinggi
IKU
Indeks
kepuasan
layanan
Persentase
jumlah
pengguna jasa
yang diblokir
Persentase
jumlah SPTNP
yang dibayar
tepat waktu
Pelayanan
yang optimal
Peningkatan
pemahaman
pengguna jasa
yang efektif
Pengawasan
yang efektif
IKU
Realisasi janji
pelayanan
pemeriksaan
fisik barang
impor
Realisasi janji
pelayanan
penelitian
dokumen impor
Jumlah
sosialisasi yang
diselenggarakan
Indeks
sosialisasi
Persentase
keakuratan
Nota Hasil
Intelijen (NHI)
Persentase
tindak lanjut
penyelesaian
kasus
berdasarkan
Nota
Pemberitahuan
dari internal
Persentase
tindak pidana di
bidang
kepabeanan dan
cukai yang
diserahkan ke
Kejaksaan
Persentase
pemanfaatan
sarana intelijen,
penindakan dan
penyidikan
Polarisasi
Target
Validity
Bobot
Validity
Controllability
Bobot
Controllability
Max
70%
Proxy
0,35
Moderate
0,35
Max
70%
Proxy
0,35
Moderate
0,35
Max
24
Activity
0,20
High
0,50
Max
75
Exact
0,50
Moderate
0,35
Max
50%
Proxy
0,35
Moderate
0,35
Max
90%
Proxy
0,35
Moderate
0,35
Max
100%
Proxy
0,35
Moderate
0,35
Max
90%
Proxy
0,35
High
0,50
22
Pengembangan
dan pembinaan
sumber daya
manusia
Pengelolaan
organisasi yang
selaras dengan
proses bisnis
Pemanfaatan
sistem
teknologi
informasi yang
optimal
Perencanaan
dan penyerapan
anggaran yang
efisien
dan
efektif
IKU
Jumlah
pelaksanaan
Program
Pembinaan
Keterampilan
Pegawai
(PPKP) pada
tahun 2010
Persentase
penjatuhan
sanksi disiplin
Jumlah
rancangan SOP
yang diusulkan
ke tingkat
pusat
Frekuensi rapat
evaluasi
kinerja yang
dilakukan oleh
KPPBC Tipe
Madya Pabean
Tanjung Perak
Persentse
temuan
Inspektorat
Jenderal
(ITJEN)
Kementerian
Keuangan yang
ditindaklanjuti
Persentase
jumlah PC
yang terhubung
dalam jaringan
Jumlah
downtime yang
terjadi pada
tahun 2010
Tingkat
realisasi
penyerapan
anggaran pada
tahun 2010
Polarisasi
Target
Validity
Bobot
Validity
Controllability
Bobot
Controllability
Max
24
Activity
0,20
High
0,50
Min
10%
Proxy
0,35
High
0,50
Max
12
Proxy
0,35
High
0,50
Max
12
Activity
0,35
High
0,50
Max
90%
Proxy
0,35
Moderate
0,35
Max
90%
Proxy
0,35
High
0,50
Min
Activity
0,35
Low
0,20
Max
85 %
Proxy
0,35
Moderate
0,35
22
23
1.
Rp. 1.760.945.700.000
Rp. 1.968.863.837.000
112 %
Sumber Data : Modul Penerimaan Online (MPO) KPPBC TMP Tanjung Perak
2.
Perspektif Pelanggan
a. Kepuasan layanan yang tinggi
24
Nilai
Persepsi
Nilai Interval
Indeks
Kepuasan
Pelayanan
Nilai
Konversi
Indeks
Kepuasan
Pelayanan
Kepuasan
pelayanan
1,00 1,75
25 43,75
1,76 2,50
43,76 62,50
Kurang Puas
2,513,25
62,51 81,25
Puas
3,26 4,00
81,26 100,00
Sangat Puas
Tidak puas
24
Indeks
Kepuasan
Layanan
25
68,03
Puas
Petugas pelayanan
67,13
Puas
Layanan informasi
72,85
Puas
68,74
Puas
69,19
Puas
Sarana dan
pelayanan
fasilitas
pendukung
Total
Tidak
semua
petugas
bea
dan
cukai
Persentase
jumlah
pengguna
jasa
yang
diblokir
26
Jumlah pengguna jasa yang diblokir
2599
0,96%
3.
5.005
5606
89,28 %
18.112 PIB
85%
1 hari kerja.
26
15.327 PIB
27
3 hari kerja.
3 hari kerja.
58.467 PIB
77.641 PIB
75%
b.
c.
35
28
180
Persentase keakuratan NHI
19%
1.678
1.678
100%
100%
29
pemanfaatan
dengan
ketersediaan
sarana
intelijen,
Sarana
intelijen,
penindakan
100%
dan
penyidikan
yang
4.
Jumlah
pelaksanaan
Program
Pembinaan
Tanggal
19 Jan 2010
Materi
Pelaksanaan P-20/BC/2008 dengan menggunakan
Sistem Pertukaran Data Elektronik (PDE)
Pelaksanaan Uji Coba PDE PIB untuk ditimbun di
TPB
25 Jan 2010
3.
11 Feb 2010
4.
23 Feb 2010
5.
10 Mar 2010
20 Apr 2010
7.
22 Apr 2010
8.
12 Mei 2010
9.
24 Mei 2010
10.
18 Juni 2010
11.
30 Juni 2010
12.
07 Juli 2010
13.
27 s.d. 28 Juli
6.
30
2010
14.
29 Juli 2010
15.
22 Sep 2010
16.
29 Sep 2010
17.
30 Sep 2011
18.
07 Okt 2010
09 Nop 2010
19.
20.
09 Nop 2010
21.
09 Des 2010
22.
13 Des 2010
23.
15 Des 2010
24.
20 Des 2010
25.
31 Des 2010
Persentase
penjatuhan
sanksi
disiplin
yaitu
b.
31
330
9,4%
30
31
a.2.
pelayanan
pengembalian
bea
masuk
SOP
pemberian
persetujuan
Pemberitahuan
Pendahuluan (pre-notification)
a.9.SOP tatacara penyegelan
a.10.
SOP
pemblokiran
kegiatan
perusahaan
SOP
pelayanan
pemberian
ijin
impor
SOP
pelayanan
pemberian
ijin
impor
sementara.
a.12.
SOP
pelayanan
penerusan
keberatan
kepabeanan.
a.14.
32
a.16.
a.17.
32
33
a.2
Polarisasi Minimize
Hasil pengukuran indeks capaian IKU dan status per jenis IKU KPPBC
Tipe Madya Pabean Tanjung Perak pada tahun 2010 adalah sebagai
berikut :
1. Perspektif Keuangan / Stakeholder
Sasaran
Strategis
Pendapatan
yang optimal
IKU
Polarisasi
Target
Realisas
i
Indeks
Capaian IKU
Status
Realisasi
penerimaan
bea dan cukai
Max
100%
112%
112%
Hijau
34
Kepatuhan
pengguna jasa
yang tinggi
IKU
Indeks
kepuasan
layanan
Persentase
jumlah
pengguna jasa
yang diblokir
Persentase
jumlah SPTNP
yang dibayar
tepat waktu
Polarisasi
Target
Realisasi
Indeks
Capaian IKU
Status
Max
75
69,19
92%
Kuning
Min
1%
0,96 %
104 %
Hijau
Max
85%
89,28%
105%
Hijau
Pelayanan
yang optimal
Peningkatan
pemahaman
pengguna jasa
yang efektif
Pengawasan
yang efektif
34
IKU
Realisasi janji
pelayanan
pemeriksaan
fisik barang
impor
Realisasi janji
pelayanan
penelitian
dokumen impor
Jumlah
sosialisasi yang
diselenggarakan
Indeks
sosialisasi
Persentase
keakuratan
Polarisasi
Target
Realisas
i
Indeks
Capaian IKU
Status
Max
70 %
85 %
121 %
Hijau
Max
70 %
75 %
107 %
Hijau
Max
24
20
83 %
Kuning
Max
70
NIHIL
Max
50 %
19 %
38 %
Merah
35
Nota Hasil
Intelijen (NHI)
Persentase
tindak lanjut
penyelesaian
kasus
berdasarkan
Nota
Pemberitahuan
dari internal
Persentase
tindak pidana di
bidang
kepabeanan dan
cukai yang
diserahkan ke
Kejaksaan
Persentase
pemanfaatan
sarana intelijen,
penindakan dan
penyidikan
Max
90 %
100 %
111 %
Hijau
Max
100 %
100 %
100 %
Hijau
Max
90 %
100 %
111 %
Hijau
36
Pengembangan
dan pembinaan
sumber daya
manusia
Pengelolaan
organisasi yang
selaras dengan
proses bisnis
Pemanfaatan
sistem
teknologi
informasi yang
optimal
Perencanaan
dan penyerapan
anggaran yang
efisien
dan
efektif
Polarisasi
Target
Realisas
i
Indeks
Capaian IKU
Status
Jumlah
pelaksanaan
Program
Pembinaan
Keterampilan
Pegawai
(PPKP) pada
tahun 2010
Max
24
25
104 %
Hijau
Persentase
penjatuhan
sanksi disiplin
Min
10 %
9,4 %
106 %
Hijau
Max
12
18
150 %
Hijau
Max
12
12
100 %
Hijau
Max
90 %
100 %
111 %
Hijau
Max
90 %
90 %
100 %
Hijau
Min
117 %
Hijau
Max
85 %
74 %
87 %
Kuning
IKU
Jumlah
rancangan SOP
yang diusulkan
ke tingkat
pusat
Frekuensi rapat
evaluasi
kinerja yang
dilakukan oleh
KPPBC Tipe
Madya Pabean
Tanjung Perak
Persentse
temuan
Inspektorat
Jenderal
(ITJEN)
Kementerian
Keuangan
yang
ditindaklanjuti
Persentase
jumlah PC
yang
terhubung
dalam jaringan
Jumlah
downtime yang
terjadi pada
tahun 2010
Tingkat
realisasi
penyerapan
anggaran pada
tahun 2010
37
38
Capaian
IKU
Bobot
Validity
Indeks
1
(1)
(2)
(3)
(4)
Realisasi
penerimaan
bea dan
cukai
112 %
0,50
Skor
1
(5) =
(2)*(4)
Bobot
Cont
Indek
s2
(6)
(7)
112 %
0,35
Skor
2
(8) =
(2)*(7)
Skor
Rata-Rata
(9) =
{(5)+(8)}/2
112 %
112 %
Status
SS
(10)
112 %
Perspektif Pelanggan
SS Kepuasan layanan yang tinggi
IKU
Capaian
IKU
Bobot
Validity
Indeks
1
(1)
(2)
(3)
(4)
92 %
0,50
Indeks
kepuasan
layanan
Skor 1
Bobot
Cont
Indeks
2
(5) =
(2)*(4)
(6)
(7)
92 %
0,35
Skor
2
(8) =
(2)*(7)
Skor
Rata-Rata
(9) =
{(5)+(8)}/2
92 %
92 %
Status
SS
(10)
92 %
38
Capaian
IKU
(2)
Bobot
Validity
(3)
Indeks
1
(4)
Skor 1
(5) =
Bobot
Cont
(6)
Indeks
2
(7)
Skor
2
(8) =
Skor
Rata-Rata
(9) =
Status
SS
(10)
39
(2)*(4)
Persentase
jumlah
pengguna
jasa yang
diblokir
Persentase
jumlah
SPTNP
yang
dibayar
(2)*(7)
{(5)+(8)}/
2
104 %
0,35
0,5
52 %
0,20
0,5
52 %
52 %
105 %
0,35
0,5
52,5 %
0,20
0,5
52,5 %
52,5 %
0,70
104,5 %
0,40
104,5 %
104,5 %
Capaian
IKU
Bobot
Validity
Indeks
1
(1)
(2)
(3)
(4)
121 %
0,35
107 %
Realisasi
janji
pelayanan
pemeriksaa
n fisik
barang
impor
Realisasi
janji
pelayanan
penelitian
dokumen
impor
Skor 1
Bobot
Cont
Indeks
2
Skor
2
(5) =
(2)*(4)
(6)
(7)
(8) =
(2)*(7)
0,5
60,5 %
0,35
0,5
60,5 %
60,5 %
0,35
0,5
53,5 %
0,35
0,5
53,5 %
53,5 %
0,70
114 %
0,70
114 %
Skor
Rata-Rata
(9) =
{(5)+(8)}/
2
Status
SS
(10)
114 %
Capaian
IKU
(2)
Bobot
Validity
(3)
Indeks
1
(4)
Skor 1
(5) =
Bobot
Cont
(6)
Indeks
2
(7)
Skor
2
(8) =
Skor
Rata-Rata
(9) =
Status
SS
(10)
40
(2)*(4)
Jumlah
sosialisasi yang
diselenggaraka
n
Indeks
sosialisasi
(2)*(7)
{(5)+(8)}/
2
83 %
0,20
0,29
23,71 %
0,50
0,59
48,82
%
36,27 %
-----
0,50
0,71
-----
0,35
0,41
-----
-----
0,70
23,71 %
0,85
48,82
%
36,27 %
Capaian
IKU
Bobot
Validity
Indeks
1
(1)
(2)
(3)
(4)
38 %
0,35
111 %
Persentase
keakuratan
Nota Hasil
Intelijen
(NHI)
Persentase
tindak lanjut
penyelesaian
kasus
berdasarkan
Nota
Pemberitahuan
dari internal
Persentase
tindak pidana
yang
diserahkan ke
Kejaksaan
Persentase
pemanfaatan
sarana
intelijen,
penindakan
dan
penyidikan
Skor 1
Bobot
Cont
Indeks
2
Skor
2
(8) =
(2)*(7)
Skor
Rata-Rata
(9) =
{(5)+(8)}/2
(5) =
(2)*(4)
(6)
(7)
0,25
9,50 %
0,35
0,23
8,58 %
9,04 %
0,35
0,25
27,75 %
0,35
0,23
25,06
%
26,41 %
100 %
0,35
0,25
25 %
0,35
0,23
22,58
%
23,79 %
111 %
0,35
0,25
27,75 %
0,50
0,32
35,81
%
31,78 %
1,40
90 %
1,55
92,03
%
91,02 %
Status
SS
(10)
41
yang dilakukan oleh KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak juga
masih kurang, terutama di kalangan dunia pendidikan sekolah dan
perguruan tinggi.
SS pengawasan yang efektif mempunyai NSS 91,5 % (status
NSS kuning) dikarenakan rendahnya tingkat akurasi Nota Hasil
Intelijen (NHI) yang diterbitkan oleh KPPBC Tipe Madya Pabean
Tanjung Perak. Hal tersebut dikarenakan masih difungsikannya NHI
sebagai instrument uji kepatuhan pengguna jasa.
Sedangkan SS pelayanan yang optimal telah berhasil dicapai
dengan NSS sebesar 114 % (status NSS hijau).
4.
Capaian
IKU
Bobot
Validity
Indeks
1
(1)
(2)
(3)
(4)
104 %
0,20
106 %
Jumlah
pelaksanaan
Program
PPKP
Persentase
penjatuhan
sanksi
disiplin
Skor 1
Bobot
Cont
Indeks
2
Skor
2
(8) =
(2)*(7)
Skor
Rata-Rata
(9) =
{(5)+(8)}/2
(5) =
(2)*(4)
(6)
(7)
0,36
37,82 %
0,50
0,5
52 %
44,91 %
0,35
0,64
67,45 %
0,50
0,5
53 %
60,23 %
0,55
105,27
%
105 %
Status
SS
(10)
105,14 %
Capaian
IKU
Bobot
Validity
Indeks
1
(1)
(2)
(3)
(4)
150 %
0,35
100 %
0,35
Jumlah
rancangan
SOP yang
diusulkan ke
tingkat pusat
Frekuensi
rapat evaluasi
kinerja yang
Skor 1
Bobot
Cont
Indeks
2
Skor
2
Skor
Rata-Rata
(9) =
{(5)+(8)}/
2
(5) =
(2)*(4)
(6)
(7)
(8) =
(2)*(7)
0,33
50 %
0,50
0,37
55,56 %
52,78 %
0,33
33,3 %
0,50
0,37
37,04 %
35,19 %
Status
SS
(10)
42
dilakukan
Persentse
temuan
Inspektorat
Jenderal
(ITJEN)
Kementerian
Keuangan
yang
ditindaklanjuti
111 %
0,35
0,33
37 %
0,35
0,26
28,78 %
1,05
120,3 %
1,35
121,37
%
32,89 %
120,85 %
Capaian
IKU
Bobot
Validity
Indeks
1
(1)
(2)
(3)
(4)
100 %
0,35
117 %
Persentase
jumlah PC
yang
terhubung
dalam
jaringan
Jumlah
downtime
yang terjadi
pada tahun
2010
Skor 1
Bobot
Cont
Indeks
2
Skor
2
(8) =
(2)*(7)
Skor
Rata-Rata
(9) =
{(5)+(8)}/2
(5) =
(2)*(4)
(6)
(7)
0,5
50 %
0,50
0,71
71,43 %
60,71 %
0,35
0,5
58,5 %
0,20
0,29
33,43 %
45,96 %
0,7
108,5 %
0,7
104,86
%
Status
SS
(10)
106,68 %
Capaian
IKU
Bobot
Validity
Indeks
1
Skor
1
Bobot
Cont
Indeks
2
Skor
2
(1)
(2)
(3)
(4)
(5) =
(2)*(4)
(6)
(7)
(8) =
(2)*(7)
Perencanaa
n dan
penyerapan
anggaran
yang efisien
dan efektif
87 %
0,35
87 %
0,35
87 %
Skor
Rata-Rata
(9) =
{(5)+(8)}/
2
87 %
87 %
Status
SS
(10)
43
44
kurangnya
peranan
perspektif
ini
dalam
44
Nilai SS
Jumlah
SS
112 %
112 %
NKP
(bobot 30 %)
Status
NKP
33,6 %
Hijau
45
2. Perspektif Pelanggan
Sasaran Strategis (SS)
Kepuasan layanan yang
tinggi
Kepatuhan pengguna jasa
yang tinggi
Nilai SS
Jumlah
SS
92 %
104,5 %
196,5 %
NKP
(bobot 25 %)
Status
NKP
24,56 %
Kuning
NKP
(bobot 15 %)
Status
NKP
12,06 %
Kuning
114 %
Jumlah
SS
1
36,27 %
91,02 %
301 %
1
3
Nilai SS
Nilai SS
Jumlah
SS
105,14 %
120,85 %
106,68 %
87 %
419,9 %
NKP
(bobot 30 %)
Status
NKP
31,48 %
Hijau
46
Perspektif pelanggan
Kinerja KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak dilihat
dari perspektif pelanggan masih perlu ditingkatkan lagi.
Nilai Kinerja Perspektif (NKP) pelanggan sebesar 24,56 %
(bobot perspektif pelanggan sebesar 25 %) menunjukkan
perlunya upaya-upaya perbaikan yang harus dilakukan oleh
KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak dalam
memberikan pelayanan responsif, transparan, akuntabel dan
equal kepada pengguna jasa sehingga dapat memenuhi
ekspektasi mereka. Apalagi dalam perspektif ini, tingkat
kepatuhan pengguna jasa terhadap peraturan di bidang
kepabeanan dan cukai sudah cukup baik, sehingga sudah
seharusnya pelanggan yang patuh harus dilayani dengan
baik dan profesional. Peran DJBC sebagai trade fasilitator
dan industrial assistance harus dapat diwujudkan melalui
perbaikan-perbaikan pada perspektif pelanggan.
3.
46
47
dapat
mendeteksi
secara
dini
adanya
48
5.2.4
NKP
33,6 %
24,56 %
12,06 %
Status NKU
31,48 %
101,70 %
Hijau
48