Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENYULUHAN

TANDA-TANDA BAHAYA PERSALINAN

Disusun Oleh:
DEWI ANGGRAINI

( P3.73.24.2.15.093 )

DINDA CHAERUNISYA

( P3.73.24.2.15.095 )

DYAH AYU LARASWATI

( P3.73.24.2.15.096 )

RISKA SUSENDA

( P3.73.24.2.15.113 )

ROFA SOLIHATUNNISA

( P3.73.24.2.15.115)

Tingkat 2 Reguler C

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2015/2016

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENYULUHAN TANDA-TANDA BAHAYA PERSALINAN


Puskesmas Kecamatan Palmerah

Disusun oleh :
DEWI ANGGRAINI

( P3.73.24.2.15.093 )

DINDA CHAERUNISYA

( P3.73.24.2.15.095 )

DYAH AYU LARASWATI

( P3.73.24.2.15.096 )

RISKA SUSENDA

( P3.73.24.2.15.113 )

ROFA SOLIHATUNNISA

( P3.73.24.2.15.115 )

DISAHKAN PADA :
Tanggal
: 18 Desember 2016
Tempat
: Puskesmas Kecamatan Palmerah

Mengetahui,
Pembimbing Lahan Praktik

Pembimbing Institusi

( _________________________ )

( _________________________ )

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Judul

: Tanda-tanda Bahaya Persalinan

Tema

: Kenali Tanda Bahaya pada Persalinan

Sasaran dan Target Kegiatan


1. Sasaran Kegiatan :
Ibu Hamil Trimester III yang hadir pada kelas senam hamil di Puskesmas Kecamatan
Palmerah.
2. Target Peserta :
Target peserta dalam kegiatan ini berjumlah total 20 orang peserta.

Hari/tanggal : Selasa , 20 Desember 2016


Jam

: 09.00-09.10

Waktu

: 10 menit

Tempat

: Aula Lantai IV Puskesmas Kecamatan Palmerah


Jl. Palmerah Barat No 120 kec. Palmerah Jakarta barat

Metode

: 1. Penyuluhan
2. Diskusi

Pemateri

:
-

Dewi Anggraini (Mahasiswa Kebidanan )


Dinda Chaerunisya ( Mahasiswa Kebidanan )
Dyah Ayu Laraswati (Mahasiswa Kebidanan )
Riska Susenda (Mahasiswa Kebidanan )
Rofa Sholihatunnisa (Mahasiswa Kebidanan )

I. Tujuan
A. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang pentingnya mengetahui


tanda-tanda

persalinan,

diharapkan

peserta

penyuluhan

dapat

lebih

memahami pentingnya melakukan tes kesehatan untuk meminimalisir gangguan yang


berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin.
B. Tujuan Intuksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu menjelaskan
kembali:
1.Menjelaskan pengertian persalinan
2. Mempersiapkan ibu mengenali tanda-tanda bahaya persalinan

II. Kegiatan Penyuluhan

No.
1

3.

4.

Tahap / Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan 3 Salam perkenalan
Menjelaskan tujuan pertemuan
Menit
Menyamakan persepsi terhadap
sasaran
Pelaksanaan10 Menjelaskan:
menit
1. Pengertian Persalinan
2. Tanda-tanda bahaya persalinan

Evaluasi
5 Menit

Mengajukan pertanyaan kembali


kepada para sasaran/memberikan
evaluasi
Terminasi Mengucapkan terima kasih atas
2 menit
peran serta peserta
Mengucapkan salam penutup

III. MEDIA
1. Leaflet
2. Power Point

Kegiatan Sasaran
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan

Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab
pertanyaan
Mendengarkan
Menjawab salam

Media
Presentasi
Manual

PPT dan
leflet

PPT dan
leflet
Presentasi
Manual

3. LCD

IV. METODE PELAKSANAAN


Pendidikan kesehatan dilakukan dengan ceramah, tanya jawab (diskusi)

V. EVALUASI
1. Standar persiapan
Kesiapan media, alat untuk pendidikan kesehatan, pengaturan tempat sudah
disesuaikan dan materi sudah dipersiapkan.
2. Standar proses
a. Ibu hamil mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan dengan baik sampai selesai
b. Ibu hamil memberikan respon dengan bertanya dan menjawab pertanyaan yang
diberikan penyaji
Pertanyaan untuk ibu
-

Apa yang dimaksud dengan persalinan ?


Apa saja tanda-tanda bahaya persalinan ?

3. Standar hasil
a. Ibu hamil dapat Menjelaskan pengertian persalinan
b. Ibu hamil dapat Menyebutkan tanda bahaya persalinan
VI. DAFTAR PUSTAKA
Hamilton P. (1995). Dasar Dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.
Jakarta : EGC
Farrer, Helen. (1999). Perawatan Maternitas. Ed 2. Jakarta : EGC.
- http://dokterindonesiaonline.com/2013/08/25/10-bahaya-saat-persalinan/
- http://www.hamilbayi.com/2015/11/kenali-10-tanda-bahaya-persalinan-melahirkan.html
- Buku KIA

Lampiran Materi

TANDA-TANDA BAHAYA PERSALINAN

A. PENGERTIAN PERSALINAN

Peristiwa lahirnya bayi dari dalam rahim ibu. Lahirnya anak tidak akan datang begitu
saja tetapi memerlukan usaha. Persalinan atau melahirkan anak adalah peristiwa yang sangat
besar artinya, sebab sangat mendalam kesannya. Betapa tidak, karena melahirkan berarti
mengadakan yang sebelumnya belum ada. Begitu pula dengan persalinan berarti melahiran
anak yang telah lama di tunggu kedatangannya.
Dengan uraian diatas maka diperlukan bimbingan atau bantuan terhadap ibu untuk
mencapai penerimaan diri dalam menghadapi persalinan.
B. TANDA-TANDA BAHAYA IBU BERSALIN
1. Keluar darah segar dari jalan lahir sebelum melahirkan
Perdarahan yang terjadi saat hamil muda disebabkan oleh beberapa hal, antara lain
keguguran (abortus), kehamilan di luar kandungan (Kehamilan Ektopik Terganggu), ataupun
hamil anggur. Meskipun tanda dan gejala yang sama dari ketiga penyakit itu adalah
perdarahan, ada gejala lain yang mesti kita ketahui tentang masing-masing kasus tersebut
2. Tali pusat atau tangan atau kaki bayi menumbung (terlihat pada jalan lahir)
Tali pusat, tangan atau kaki menumbung adalah bila teraba tali pusat keluar dan
biasanya ketuban sudah pecah. Sebagian besar dari tali pusat menumbung terjadi pada
presentasi kepala namun bisa juga karena letak lintang dan letak sungsang atau presentasi
bokong, terutama bokong kaki. Seringnya kedudukan abnormal pada persalinan premature,
yang salah satunya disebabkan karena bayi yang kecil tidak tahan terhadap trauma dan
anoksia. Tali pusat menumbung tidak membahayakan si ibu dan tidak menyulitkan dalam
persalinan, namun mengancam bagi janin. Harapan untuk bayi tergantung pada derajat dan
lamanya kompresi tali pusat dan interval antara diagnosis dan kelahiran bayi. Usaha-usaha
untuk mengurangi kompresi tali pusat dan memperbaiki keadaan janin adalah penolong
memasukkan satu tangan ke dalam vagina dan mendorong bagian terendah ke atas menjauhi
tali pusat. Pada waktu yang bersamaan dilakukan persiapan untuk menolong persalinan.
Pasien diletakkan dalam sikap lutut-dada (knee chost) atau trendelenburg dengan pinggul
diatas dan kepala di bawah. Diberikan oksigen dengan masker kepada ibu. Denyut jantung
janin sering diperiksa dengan teliti. Dilakukan pemeriksaan vaginal untuk menentukan
presentasi, pembukaan serviks, turunnya bagian terendah dan keadaan tali pusat.

3. Ibu mengalami kejang


Jika Ibu tidak sadar atau kejang, mintalah pertolongan. Segera mobilisasi seluruh
tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat darurat. Segera lakukan penilaian
terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil
mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
4. Ibu tidak kuat mengejan
Mengejan akan sangat membantu otot rahim mendorong bayi menuju jalan lahir.
Kemampuan seorang ibu untuk mengejan dengan benar, akan menentukan keadaan bayi yang
dilahirkan. Bila seluruh keadaan bayi dan kondisi jalan lahir ibu memenuhi syarat untuk
dilangsungkan proses persalinan normal tetapi ibu tak mampu mengejan dengan baik, maka
bayi akan terlalu lama berada di jalan lahir (dasar panggul). Keadaan ini membuat bayi dalam
kandungan tidak aman. Saat lahir kondisi bayi lemah atau bahkan mengalami gangguan
pernafasan, tidak bisa menangis, bayi tampak tidak bugar. Penyebab kurangnya kemampuan
ibu untuk mengejan, antara lain usia yang sudah lebih dari 35 tahun, keadaan kesehatan ibu
yang kurang optimal, misalnya kurang gisi selama hamil, ibu hamil yang sering melahirkan
dengan jarak yang terlalu dekat, rasa ketakutan dan trauma mental pada saat proses peralinan
yang lalu, sehingga pada saat mengejan tiba-tiba ibu panik, ibu yang kelelahan selama
melalui tahap demi tahap proses persalinan dan sebagainya.
5. Air Ketuban Berkeruh dan Berbau
Pada persalinan normal, air ketuban yang berwarna jernih akan pecah menjelang
persalinan. Jika air ketuban berwarna coklat atau hijau dan berbau tidak sedap bisa berarti
bahwa janin telah terinfeksi dengan virus atau bakteri dan itu sangat berbahaya. Ini yang
biasa disebut dengan minum ketuban atau keracunan ketuban. Jika masih pada tahap
awal persalinan, atau jika belum mulai mengejan untuk mendorong bayi keluar, jalan
terbaik adalah segera ke bidan untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Pada situasi ini, yang paling baik untuk keselamatan calon bayi adalah persalinan
dibantu oleh dokter dirumah sakit. Namun jika ibu hamil berada jauh dari rumah sakit dan
bayi akan segera lahir, minta ibu mendorong sekeras yang dia bisa dan segera keluarkan
bayi dengan cepat. Segera setelah kepala bayi keluar dan sebelum mengambil napas yang
pertama kalinya, minta ibu untuk berhenti mendorong. Lap mulut dan hidung bayi dengan
jari yang dibungkus kain bersih atau menggunakan alat penghisap untuk menghisap

lender. Setelah hidung dan mulut telah dibersihkan, ibu dapat melanjutkan mengejan
untuk mendorong seluruh tubuh bayi keluar. Selepas itu, segera bawa bayi dan ibu
kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
6. Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
Bila ibu sangat gelisah atau kesakitanm hebat harus diwaspadai. Perawatan
pendukung selama persalinan mempunyai efek positif baik secara emosional maupun
fisiologis terhadap ibu dan janin, sehingga ibu dan janin memerlukan sedikit medikasi dan
intervensi bahkan persalinan dapat berlangsung dengan sedikit.
7. Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
Persalinan lama merupakan masalah besar di Indonesia karena pertolongan didaerah
pedesaan masih dilakukan oleh dukun. Persalinan lama adalah persalinan yang berjalan lebih
dari 24 jam untuk primigravida dan atau 18 jam bagi multigravida. Persalinan kasep (partus
kasep) adalah persalinan lama yang disertai komplikasi ibu maupun janin. Penyebab
persalinan lama atau kasep diantaranya adalah kelainan letak janin, kelainan panggul,
kelainan kekuatan his dan mengejan, terjadi ketidakseimbangan sefalopelvik, pimpinan
persalinan yang salah, dan primi tua primer dan sekunder.
8. Sesak atau asma
Sesak atau asma saat persalinan, secara prinsip proses melahirkan bisa dilakukan
secara normal ataupun alami. Bila tak ada indikasi medis yang mengharuskan si ibu
menjalani operasi sesar. Bila asmanya sedang tidak kambuh pun harus diusahakan proses
persalinan berlangsung sesingkat mungkin. Kalau mengalami kemacetan, proses vakum
atau forsep biasanya jadi pilihan agar proses mengejan tidak terlalu makan waktu. Kalaupun
ternyata secara tak terduga menjelang detik-detik akhir persalinan asmanya kambuh, jalan
satu-satunya adalah operasi sesar. Pemberian obat asma sesaat hendak melahirkan akan
menghilangkan mulas-mulas kontraksi. Akibatnya bayi jadi sulit lahir. Untuk menghindari hal
tersebut, ibu hamil yang menderita asma diminta untuk senantiasa menjaga diri agar
penyakitnya tidak mengalami kekambuhan, terutama menjelang persalinan. Air ketuban
keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas.
9. Ari-ari tidak keluar setelah bayi lahir

Retensio plasenta atau ari-ari tidak keluar setelah bayi lahir adalah terlambatnya
kelahiran plasenta selama setengah jam setelah persalinan. Pada beberapa kasus dapat terjadi
retensio plasenta berulang (habitual retensio plasenta). Plasenta harus dikeluarkan karena
dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi karena sebagai benda mati, dapat terjadi
plasenta inkarserata, dapat terjadi polip plasenta, dan terjadi degenerasi ganas korio
karsinoma. Dalam melakukan pengeluaran plasenta secara manual perlu diperhatikan
tekniknya sehingga tidak menimbulkan komplikasi seperti perforasi dinding uterus, bahaya
infeksi, dan dapat terjadi inversio uteri.
10. Keluar darah banyak paska bayi lahir
Perdarahan pasca persalinan adalah kondisi dimana ibu mengalami pendarahan dalam
24 jam setelah ia melahirkan bayinya. Ibu yang mengalami pendarahan ini biasanya
kehilangan volume darah melebihi angka 500 mililiter. Pendarahan pasca persalinan ini agak
susah untuk dideterminasi jumlah darah yang telah hilang sebab biasanya bercampur dengan
air ketuban, telah menyerap pasa pakaian juga alas kain tidur ibu. Gejala pendarahan ini bisa
didteksi dari keluhan ibu yang merasa limbung, pucat, keringat dingin dan berlebihan,
menggigil, dan lain-lain. Pendarahan pasca persalinan ini patut diperhatikan secara serius
sebab merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu setelah melahirkan.

DOKUMENTASI

DAFTAR HADIR PESERTA


PENYULUHAN

TANDA BAHAYA DALAM PERSALINAN


Puskesmas Kecamatan Palmerah
Tanggal : 20 Desember 2016
Waktu : 09.00 09.10
Tempat : Aula Lantai IV Puskesmas Kecamatan Palmerah
Jl. Palmerah Barat No 120 kec. Palmerah Jakarta barat

No

NAMA

UMU
R

ALAMAT

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

DAFTAR HADIR PEMBERI PENYULUHAN

TANDA
TANGAN

TANDA BAHAYA DALAM PERSALINAN


Puskesmas Kecamatan Palmerah

Tanggal : 20 Desember 2016


Waktu : 09.00 09.10
Tempat : Aula Lantai IV Puskesmas Kecamatan Palmerah
Jl. Palmerah Barat No 120 kec. Palmerah Jakarta barat

No

1
2
3
4
5

NAMA
Dewi Anggraini
Dinda Chairunisya
Dyah Ayu Laraswati
Riska Susenda
Rofa Sholihatunnisa

NIM

TANDA
TANGAN

P3.73.24.2.15.093
P3.73.24.2.15.095
P3.73.24.2.15.096
P3.73.24.2.15.113
P3.73.24.2.15.115

Mengetahui,
Pembimbing Lahan Praktik

Pembimbing Institusi

( _________________________ )

( _________________________ )

Anda mungkin juga menyukai