Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenol yang juga dikenal sebagai hydroxybenzene, carbolic atau phenic acid yang
merupakan bahan kimia yang banyak digunakan pada industri polycarbonate dan printing
inks. Tetapi dari semua itu penggunaan fenol yang paling utama adalah dalam industri
fenolic resin adhesives. Permintaan dunia akan fenol semakin lama semakin meningkat.
Pada saat ini penjualan fenol di dunia mencapai 10,7 juta ton/tahun. Sebagai contoh
beberapa negara di asia timur seperti Jepang, Korea Selatan dan Taiwan mengkonsumsi
sekitar 35% dari kebutuhan dunia sementara itu Amerika Serikat dan Kanada
mengkonsumsi sekitar 30% dari kebutuhan dunia. Diperkirakan setiap tahunnya
kebutuhan dunia akan fenol bertambah sekitar 4,5% tiap tahunnya. Di Indonesia sendiri
fenol diprediksi menjadi salah satu dari dua puluh bahan kimia yang paling prospektif
untuk diproduksi.
Kebutuhan Fenol atau asam karbolat dalam negeri diperkirakan akan semakin
meningkat seiring dengan peningkatan industri-industri yang menggunakannya sebagai
bahan baku. Derivatif dari fenol banyak digunakan sebagai bahan baku pada berbagai
industri kimia dan farmasi. Beberapa contoh derivatif dari fenol adalah bisfenol A dan
resin fenol. Selain itu fenol juga dapat digunakan dalam produksi obat-obatan diantaranya
adalah sebagi bahan baku pembuatan aspirin dan antiseptik.
Pendirian pabrik fenol di Indonesia akan banyak berdampak memberikan positif,
terutama karena di Indonesia belum banyak industri kimia yang memproduksi fenol.
Selama ini kebutuhan fenol di Indonesia masih banyak mengandalkan impor dalam
jumlah yang besar dari luar negeri. Pabrik fenol didirikan dengan pertimbanganpertimbangan diantaranya adalah menurunkan ketergantungan fenol dari luar negeri,
meningkatkan jumlah lapangan kerja untuk sektor industri kimia, meningkatkan laju
pertumbuhan industri lokal yang berbahan baku fenol, mengurangi anggaran belanja
negara untuk impor Fenol.

B. Tinjauan Pustaka
Fenol pertama kali diproduksi secara komerisial oleh Bayer dan Monsato pada
tahun 1900 dengan mereaksikan benzenesulfonat dengan NaOH. Namun proses tersebut
sudah lama ditinggalkan karena mahalnya bahan baku dan kecilnya produk fenol yang
dihasilkan. Kini produksi fenol secara komersi
al didominasi dengan proses oksidasi cumene dengan oksigen.
1. Pembentukan Fenol dari bahan baku Cumene
Saat ini proses produksi Fenol menggunakan bahan baku cumene adalah proses
pembuatan fenol yang paling banyak digunakan.Menurut data yang diperoleh pada
tahun 2008 lebih dari 97 % produksi fenol di dunia diproduksi dengan proses ini. Pada
proses ini Cumene di oksidasi menggunakan oksigen yang berasal dari udara menjadi
cumene hidroperoksida. Cumene hidroperoksida yang terbentuk dengan cepat
terdekomposisi menjadi fenol dan acetone, dengan menggunakan katalis asam kuat.
Reaksi dari pembentukan fenol dari cumene adalah sebagai berikut:

Pada proses ini untuk memproduksi 1 ton fenol dibutuhkan cumene sebanyak
2860 lb selain itu juga dibutuhkan udara dan asam sulfat. Pada proses ini reaksi
oksidadi dijalaknkan pada suhu 75-90C dan tekanan 1-3 atm, sedangkan pada
reaksi pemecahan cumene hidroksida menjadi fenol dan acetone pada suhu
optimal 70-80C pada tekanan 1-2 atm.
Kelebihan dari proses ini adalah didapatkan fenol yang lebih banyak
daripada proses lainnya, karena proses berada pada tekanan rendah dan suhu yang
rendah sehingga proses berlangsung lebih aman, proses lebih cepat sehingga
dapat menghasilkan fenol lebih banyak.
Kekurangan dari proses ini adalah karena menggunakan katalis cair maka
katalis susah dipisahkan sehingga dibutuhkan biaya pemisahan yang tinggi,
perlunya unit pengolahan tambahan untuk mengolah air bekas pencucian.
2.

Pembentukan fenol dari oksidasi Toluene


Oksidai Toluene menjadi fenol telah digunakan oleh Dow Chemical
Coorporation, di kalama, Washington, Dow Canada Ltd di hadner, British
Columbia British Columbia dan di Rosenberg, Netherland ( Dutch State Mines ).
Proses ini terdiri atas dua tahap. Pertama, oksidasi toluene dengan udara dan
digunakan katalisator cobalt benzoat yang akan menghaslikan asam benzoat. Pada
tahap ini terjadi pada suhu 130-140C. Selain menghasilkan asam benzoat pada
tahapan ini juga terdapat produk samping lainnya diantaranya adalah
benzylalkohol, benzaldehid, benzylbenzoat, biphenyl dan tolil alcohol (orto, meta
dan para) . Sedangkan proses kedua adalah oksidasi asam benzoatmenggunakan
oksigen yang terdapat didalam udara dengan menggunakan katalisator copper
benzoate dan dengan adanya steam mennghasilkan fenol. Pada reaksi tahap kedua
reaksi terjadi pada suhu 230-240C. Persamaan reaksi oksidasi toluene menjadi
fenol adalah sebagai berikut:
CH3

OH
+ O2

+ H20

3. Pembuatan fenol dengan proses sulfonasi benzen


Pada proses ini terdapat empat tahapan proses, yaitu sulfonasi benzen
dengan asam sulfat, netralisasi asam benzen sulfonat, reaksi garam Na dalam
cairan NaOH dan proses pembentukan fenol. Reaksi secara keseluruhan yang
terjadi adalah sebagai berikut:
C6H6 + H2SO 4
C6H5SO3H + Na2SO3

C6H5SO3H + H20
2 C6H5SO3Na + H20 + SO2

C6H5SO3Na + 2 NaOH

C6H5ONa + Na2SO3 + H20

2 C6H5ONa +SO2 + H20

C6H5OH + Na2SO3

Proses pembuatan fenol menggunakan proses ini menguntungan untuk kapasitas


produksi yang rendah. Namun, proses ini sudah tidak banyak digunakan dalam
industri karena kurang menguntungkan bila digunakan dalam skala besar.

4. Pembuatan Fenol dari khlorobenzen dan NaOH


Pada proses ini khlorobenzen di hidrolisis menggunakan NaOH pada
reaksi pembentukan fenol melalui proses ini menggunakan suhu tinggi sekitar
140-160C dan tekanan sekitar 25 atmosfer. Reaksi pembentukan fenol melalui
proses ini adalah sebagai berikut:
C6H5Cl + NaOH C6H5ONa +H2O +NaCl
C6H5ONa + HCl C6H5OH + NaCl
Pada proses ini untuk memproduksi 1 ton fenol dibutuhkan khlorobenzen
sebanyak 2500 lb dan membetuhkan soda api sebanyak 2740 lb.
Kelebihan dari proses ini adalah tidak diperlukan katalis sehingga lebih hemat,
metode ini sangat cocok untuk sintesis fenol
Kerugian dari proses ini adalah hasil fenol yang dihasilkan kurang banyak.
Selain itu, karena menggunakan suhu tinggi dan tekanan tinggi proses ini kurang
aman digunkan
Proses yang dipilih dalam perancangan pabrik fenol adalah proses
pembentukan fenol dengan menggunakan bahan baku NaOH dan Khlorobenzen
karena bahan yang diperoleh lebih murah dan pertimbangan safety.
4

Anda mungkin juga menyukai