Tipus Mekflu 6
Tipus Mekflu 6
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fluida
Fluida merupakan bagian dari perubahan bentuk benda, termasuk benda
cair, gas, plasma, dan padat. Fluida memiliki kemampuan untuk mengalir (atau
umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk yang sesuai dengan wadah
mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari ketidakmampuan
mereka mengadakan tegangan geser (shear stress) atau tidak mampu
mempertahankan/mengembalikan bentuknya. Konsekuensi dari sifat ini adalah
hukum Pascal yang menekankan pentingnya tekanan dalam mengarakterisasi
bentuk fluida. Dapat disimpulkan bahwa fluida adalah zat atau entitas yang
terdeformasi secara berkesinambungan apabila diberi tegangan geser walau
sekecil apapun tegangan geser itu.
2.2 Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli menjelaskan tentang konsep dasar aliran fluida bahwa
peningkatan kecepatan pada suatu aliran zat cair atau gas akan mengakibatkan
penurunan tekanan pada zat cair atau gas tersebut. Artinya, akan terdapat
penurunan energi potensial pada aliran fluida tersebut. Hukum Bernoulli ke II
dapat dituliskan dalam persamaan berikut:
1 v 21
2 v 22
Z 1 + + =Z 2 + + =C
2g
2g
. (1)
Keterangan:
Z : elevasi
: densitas fluida
v : kecepatan aliran fluida
Konsep dasar hukum Bernoulli ini berlaku pada fluida aliran termampatkan
(compressible flow) dan juga pada fluida dengan aliran tak termampatkan
(incompressible flow). Hukum Bernoulli sebenarnya dapat dikatakan sebagai
bentuk khusus dari konsep dari mekanika fluida secara umum, yang dikenal
dengan persamaan Bernoulli. Persamaan Bernoulli menyatakan bahwa pada suatu
aliran fluida yang tertutup, banyaknya energi suatu fluida di suatu titik sama
dengan banyaknya energi di titik lain.
Aliran Tak-termampatkan
p v
p v
z 1+ 1 + 1 =z2 + 2 + 2 =C
2g
2g
Keterangan:
z = Tinggi elevasi (m)
v2
2g
Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan
1
v ++w=konstan
2
. (2)
Keterangan:
Q=
V
t
. (3)
atau
Q= A v
keterangan:
Q = debit air (m3/s atau l/s)
V = volume air (m3 atau liter)
t = waktu (s)
A = luas penampang (m2)
. (4)
Atau
H=KLQ
. (6)
Keterangan:
KL = conveyance of pipe
Friction Losses disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
Friction losses bergantung pada kondisi aliran dan sifat fisik sistem.
Gerakan cairan molekul terhadap satu sama lain.
Gerakan molekul fluida terhadap permukaan dalam pipa atausejenisnya,
losses
sama
seperti
halnya
friction
losses.
Namun,
faktor
Entrance.
Valve.
Bend.
Exit.
Kontraksi.
Ekspansi.
U
H=k
2g
. (7)
Atau
H=k
1
Q2
2
2gA
Pembahasan:
Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran yang bertujuan untuk
mendapatkan data Friction Losses dan Local Losses. Dari data tersebut akan
dihitung selisih ketinggian yang ada, menurut teori yang diberikan.
Dalam praktiknya, tidak semua hasil mengikuti teori yang ada, namun pada
praktikum didapati hasil pembuktian bahwa gesekan, kekasaran, belokan dan
sebagainya mempengaruhi kehilangan energi.
Setelah dilakukan pengukuran, hasil yang ada menunjukkan bahwa kecepatan
aliran fluida berbanding terbalik dengan tekanan, dan berbanding lurus dengan
debit. Debit dipengaruhi oleh volume air, luas penampang, kecepatan aliran, dan
waktu. Aliran fluida dipengaruhi oleh tekanan, kecepatan, dan elevasi
Dari praktikum yang dilakukan, didapati beberapa kendala maupun
kesalahan. Salah satu penyebab kesalahan dalam
kecepatan itu dipengaruhi oleh adanya gelembung udara yang terdapat pada
selang. Karena terdapatnya gelembung udara, bisa mempengaruhi hasil
pengamatan terhadap nilai tekanan dan kecepatan fluida zat cair. Akan adanya
ketidaksesuaian tekanan yang dihasilkan. Tidak hanya tekanan , nilai kecepatan
pun dapat terganggu karena adanya gelembung udara pada selang tersebut.
Kesalahan lain dalam praktikum ini diantaranya adalah alat-alat praktikum yang
sudah tidak berfungsi dengan baik, kesalahan dalam melakukan pengukuran
seperti kesalahan ketika mengukur posisi ketinggian pipa, ketidaktelitian ketika
membaca ketinggian air pada manometer, ketidaktelitian menghitung debit,
maupun kesalahan dan ketidaktelitian ketika melakukan perhitungan. Kendala lain
adalah kurang banyaknya alat yang tersedia, sehingga dalam mengukur harus
bergantian sehingga terkesan terburu-buru dalam mengukur karena waktu.
Kesimpulan:
1. Aliran fluida dipengaruhi oleh tekanan, kecepatan, dan elevasi.
2. Debit aliran adalah jumlah fluida cair yang mengalir dalam suatu luas
penampang. Debit dipengaruhi oleh volume air, luas penampang, kecepatan
aliran, dan waktu.
3. Debit dan kecepatan berbanding lurus. Semakin besar kecepatan maka debit
air juga akan semakin besar.
4. Kecepatan dan tekanan fluida berbanding terbalik. Peningkatan pada
kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut
dan sebaliknya.
Saran:
1. Disarankan bagi para praktikan untuk mempelajari serta mengikuti prosedur
praktikum yang ada.
2. Praktikan diharapkan memeriksa alat serta menjaga alat pengukuran selama
berlangsungnya praktikum agar dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi
dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Petunjuk Praktikum Mekanika Fluida. Jatinangor: Universitas
Padjadjaran.
Anonim.
2015.
Prinsip
Bernoulli.
Terdapat
pada:
http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli (diakses pada hari Sabtu
tgl.30 Mei 2015 pukul 20.13 WIB).
Sistanto, Bambang Aris. 2003. Mekanika Fluida. Jatinangor: Universitas
Padjadjaran
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.