Anda di halaman 1dari 5

Tata nama senyawa

Pertama kita mulai dengan tata nama senyawa biner. Senyawa biner adalah
senyawa yang terdiri dari 2 unsur.. bisa antara Logam+Non-Logam atau antara
Non-Logam dengan Non-Logam. Keduanya punya cara yang berbeda..
1. Logam+Non-Logam (dengan biloks logam hanya satu)
Logam + Non-Logam(-ida)
misalnya :
2. Logam + Non-Logam (dengan biloks logam ada lebih dari satu)
Logam(Muatan ditulis dengan angka romawi) + Non-Logam(-ida)
misalnya :
yang gue merah-merahin itu menunjukkan muatan logamnya. Nah sekarang, apa
sih bedanya sama tata nama yang sebelumnya? Bedanya adalah, pada tata nama
yang pertama (Logam+Non-logam dengan biloks logam hanya 1) si unsur logam
hanya mempunyai 1 biloks (bilangan oksidasi) misalnya, Natrium (Na) mutlak
hanya memiliki 1 bilangan oksidasi yakni +1. Sedangkan pada penamaan yang ini,
bisa kita lihat dan cocokkan di SPU bahwa Ferrum (Fe) biloksnya tidak hanya +3
tapi bisa juga +2, nah itulah bedanya teman
3. Non-Logam+Non-Logam
Non-Logam+Non-Logam(-ida)
misalnya :
sebenernya nama-nama senyawa di atas nanti lebih lazim disebut dengan awalan
asam. misalnya hidrogen klorida jadi asam klorida, hidrogen bromida jadi asam
bromida begitu
terus ada juga :
nah, kalo yang ini sesuaikan sama indeksnya. Biar bisa memahami dengan mudah,
coba lo hapalin dulu ini;
1 = Mono
2 = Di
3 = Tri
4 = Tetra
5 = Penta
6 = Heksa
7 = Hepta
8 = Okta
9 = Nona

10 = Deka
Lalu, mari kita bahas satu persatu contoh tadi. CO2, cara membacanya karbon
dioksida, dilihat dari angka indeks dari unsur O nya. Kan angka indeksnya 2 jadi
ditambah di sebelum nama asli unsur tersebut. Lho? lalu kenapa bukan
Monokarbon dioksida? kan angka indeks C nya 1? Memang benar, tapi
monokarbon dioksida itu tidak lazim, soalnya kalo mono ada diawal, itu nggak
ditulis juga ngga apa kok, sama seperti angka indeks 1, nggak ditulis juga ngga apa
kan? Kemudian N2O, dibacanya Dinitrogen Monoksida. Nah baru deh kalo ada
mono di unsur kedua harus ditulis.. begitu teman.
4. Tata Nama Senyawa Poliatomik (Anion+Kation)
Wabil khusus buat yang ini, kamu huarus menghapal anion dan kation, bentuk,
muatan beserta namanya.. biasanya di buku kimia kamu ada kok. Banyak-banyak
ngerjain soal aja, nanti kamu juga lama-lama inget.
misalnya:
Nah untuk penamaan poliatomik anion kation, yang perlu diperhatikan tata cara
penyusunannya adalah anion selalu ditulis pertama kali, kemudian baru kationnya.
5. Tata Nama Asam
cara menyirikan yang mana yang senyawa asam dan yang mana yang bukan adalah
jika suatu senyawa diawali dengan ion H+ maka senyawa itu disebut senyawa
asam.
contoh:
6. Tata Nama Senyawa Basa
Kalau buat penamaan basa, cara menyirikannya adalah dilihat dari adanya ion OHsetelah senyawa logam seperti contoh :
makalah tata nama senyawa, tata nama unsur senyawa kimia, tata nama senyawa
logam & non logam, cara penamaan senyawa kimia, tata nama senyawa dalam
kimia, nama nama senyawa kimia, mengapa biloks Cu = 1 dan 2, cara menghapal
pelajaran, sistem tata nama senyawa kimia, tata cara nama kimia, tata cara nama
senyawa, tata cara penamaan senyawa, tata cara penamaan unsur dan senyawa
kimia, tata nama senyawa, cara membuat senyawa baru dari anion dan kation, tata
nama senyawa kimia, cara memberikan tata nama senyawa, tata nama senyawa
untuk gol 1 2 3, senyawa kimia dalam al-quran, penamaan kimia, nama-nama
senyawa, cara mudah menghafal kation anion, cara ngerjain soal biloks, cara
menghafal unsur kimia, cara penamaan unsur Tags: anion, asam, basa, kation,
kimia, logam, materi kimia, pelajaran kimia, sistem periodik unsur, tata nama
senyawa kimia | By admin | March 24, 2011
http://arsanasv.co.cc/cara-menghapal-tata-nama-senyawa-pada-pelajaran-kimia

Tata Nama senyawa Kimia


Pendahuluan
Setiap senyawa perlu mempunyai nama spesifik. Seperti halnya penamaa unsur,
pada mulanya penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal, seperti nama
tempat, nama orang, atau sifat tertentu dari senyawa yang bersangkutan.
Dewasa ini, jutaan senyawa telah dikenal dan tiap tahun ditemukan ribuan senyawa
baru, sehingga diperlukan cara untuk pemberian nama. Oleh karena itu mustahil
bagi kita untuk menghapalkan jutaan nama dan setiap nama berdiri sendiri, tanpa
kaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam sistem penamaan yang
digunakan sekarang, nama senyawa didasarkan pada rumus kimianya. Kita akan
membahas cara penamaan senyawa yang terdiri dari dua dan tiga jenis unsur.
Tata nama Senyawa Anorganik
Tata Nama Senyawa Anorganik yang dipelajari pada pokok bahasan ini adalah:
1. Tata nama senyawa Biner
2. Tata nama senyawa Ion
3. Tata nama senyawa Terner
Senyawa Biner
TATA NAMA SENYAWA BINER
a. Logam + Non Logam
1. Penaman senyawa biner mengikuti urutan berikut :
Bi Si As C P N H S I Br Cl O F
2. Tuliskan nama unsur logam tanpa modifikasi apa pun, kemudian diikuti nama
unsur non logam dengan akhiran "ida".
Contoh : NaCl = Natrium klorida
3. Unsur - unsur logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis, maka
bilangan oksidasinya ditulis dengan angka romawi.
Contoh : CrO = Kromium (II) oksida
b. Non Logam + Non Logam
1. Satu Jenis Senyawa
Cara penulisan rumus dan senyawanya yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu
unsur dengan bilangan oksidasi positif baru kemudian diikuti unsur dengan
bilangan oksidasi negatif + ida.
Contoh : HCl = Hidrogen klorida
H2S = Hidrogen sulfida
2. Lebih dari Satu Jenis Senyawa

Cara penulisan rumus dan senyawanya yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu
unsur dengan bilangan oksidasi positif diikuti unsur dengan awalan mono / di /
tri...../ deka dan akhiran "ida".
Contoh : CO2 = Karbon dioksida
NO2 = Nitrogen dioksida
TATA NAMA SENYAWA ION
Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion. Kation umumnya adalah ion
logam sedangkan anion dapat berupa anion non logam. Berikut ini beberapa
contoh senyawa ion.
Kation Anion Rumus Senyawa Ion
Na+ Cl- NaCl
K+ OH- KOH
Na+ SO42- Na2SO4
Beberapa Jenis Kation
No Rumus Nama ion
1. Na+ Natrium
2. K+ Kalium
3. Mg2+ Magnesium
4. Ca2+ Kalsium
5. Ba2+ Barium
Beberapa Jenis Anion
No Rumus Nama ion
1 OH- Hidroksida
2 O2- Oksida
3 F- Fluorida
4 Cl- Klorida
5 PO43- Fosfat
TATA NAMA SENYAWA TERNER
Senyawa terner sederhana meliputi asam, basa, dan garam. Asam, basa, dan garam
adalah tiga kelompok senyawa yang paling terkait satu dengan yang lain. Reaksi
asam dengan basa menghasilkan garam.
a. Tata Nama Asam
Rumus asam terdiri atas atom hidrogen dan suatu anion yang di sebut sisa asam.
Akan tetapi perlu diingat bahwa asam adalah senyawa molekul, bukan senyawa
ion.
Contoh : H3PO4
Nama asam : asam fosfat
Rumus sisa asam : PO43b. Tata Nama Basa
Basa adalah zat yang didalam air dapat menghasilkan ion OH-. Pada umumnya

basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH-. Nama basa
sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida.
Contoh : NaOH (Natrium Hidroksida)
Ca(OH)2 (Kalsium Hidroksida)
c. Tata Nama Garam
Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam.
Rumus dan penamaannya sama dengan senyawa ion.
Kation Anion Rumus Garam Nama Garam
Na+ NO3- NaNo3 Natrium Nitrat
Ca2+ NO3- Ca(NO3)2 Kalsium Nitrat
Al3+ SO4- Al2(SO4)3 Aluminium Sulfat
Cu2+ S2- CuS Tembaga (II) sulfida

Anda mungkin juga menyukai