ABSTRACT
This paper will describe how to maintain reliability of stone crusher in asphalt mixing production
system, especially at primary jaw plate and tertionary cone crusher subsystem. In order to
obtain stone crusher high reliability, the reliability centered maintenance (RCM) has proven
effective method for maintenance optimization. The result are primary jaw plate has value of
= 0,5123, = 52,8877, = 16,4200; the highest value of F(t) = 0,095 at t = 34 days; the highest
value of R(t) = 0,57 at t = 34; value of (t) start from 0,017 at t = 34 days; value MTTF = 117
days. Tertionary cone crusher has value = 0,4007, = 77,9891, = 24,5375 ; the highest
value of f(t) = 0,021 at t = 29 days; the highest value of R(t) = 0,72 at t = 29 days; value of (t)
start from 0,028 at t = 29 days; value of MTTF = 115 days.
The conclusion are primary jaw plate maintenance system fit with failure finding and run to
failure, and tertionary cone crusher maintenance system fit with failure finding and time directed.
The maximum maintenance time interval for primary jaw plate and tertionary cone crusher are
34 days and 29 days, respectively.
Keywords: Stone crusher, Maintenance optimization, Reliability Centered Maintenance
PENDAHULUAN
Dengan semakin banyaknya permintaan
akan aspal siap pakai sekarang ini, maka
sangat diperlukan sistem pembuat aspal
yang memiliki reliability yang tinggi. Sistem
pembuat aspal yang memiliki reliability yang
tinggi hanya dapat dicapai apabila
keseluruhan sistem yang bekerja memiliki
kendalan yang tinggi pula. Terutama untuk
sistem-sistem yang kritis yang dapat
menyebabkan kegagalan operasi secara
tiba-tiba apabila terjadi kerusakan pada
komponen sistem tersebut (Yuni, 2001).
Salah satu sistem yang berpengaruh besar
dalam sistem pembuat aspal adalah sistem
pemecah batu (stone crusher).
Stone crusher memegang peranan yang
penting untuk membuat aspal dalam hal ini
memecah batu. Untuk itu diperlukan sistem
pemecah batu yang memiliki reliability yang
baik untuk memastikan keselamatan
operasi dan reliability dari sistem tersebut.
Salah satu cara untuk mempertahankan
reliability sistem pemecah batu ini adalah
dengan melakukan optimasi perawatan
(maintenance). Sehingga sangat diperlukan
program maintenance yang efektif dari segi
reliability sistem (Gross, 1989; Hoyland,
1994)
Dengan menerapkan metode Reliability
Centered
Maintenance
(RCM)
ini,
diharapkan diperoleh kegiatan perawatan
(maintenance
task)
yang
optimum
berdasarkan data perawatan (maintenance
record) dari sistem stone crusher. Data-data
penelitian
ini
diambil
dari
sebuah
perusahaan pencampur aspal di Mojokerto
Jawa Timur.
Untuk mendapatkan reliability sistem
yang lebih efektif berdasarkan penilaian
secara kualitatif dan kuantitatif. (Anderson,
1990; Crowe, 2001; Beasly, 1991), dibuat
suatu perencanaan perawatan dengan
menggunakan metode Reliability Centered
Maintenance (RCM).
Permasalahan yang dibahas dalam
makalah
ini
adalah
bagaimana
mendapatkan kegiatan perawatan yang
optimum pada sistem stone crusher ditinjau
DASAR TEORI
Reliability
Dalam arti luas reliability adalah
berhubungan dengan sistem yang dapat
diandalkan, berjalan dengan baik dan tanpa
mengalami
kerusakan
pada
sistem
(Anderson, 1990). Reliability didefinisikan
sebagai probabilitas dari suatu sistem untuk
dapat melaksanakan operasi atau fungsinya
dengan baik selama selang waktu tertentu.
Waktu
yang
telah
ditetapkan
untuk
pengoperasian bisa secara uniform atau
variabel
Konsep waktu dalam hal ini adalah time
to failure (TTF) dan time to repair (TTR),
dimana TTF didefinisikan sebagai waktu yang
dilalui komponen saat mulai beroperasi
sampai mengalami kegagalan, dan TTR
adalah waktu perbaikan yang diperlukan oleh
komponen agar dapat berfungsi kembali
Model
kegagalan
diperoleh
berdasarkan TTF dan TTR dari komponen
yang dianalisa. TTF dan TTR komponen
secara alamiah bervariasi membentuk
distribusi
kegagalan
seperti
distribusi
eksponensial, poison, weibull, normal dan
sebagainya.
Preventive Maintenance
Preventive
maintenance
adalah
pelaksanaan inspeksi dan aksi, dimana waktu
pelaksanaannya telah direncanakan untuk
mengembalikan fungsi operasi dari suatu
peralatan atau sistem. Preventive dilakukan
untuk
menghindari
suatu
peralatan
Rm (t ) R(T ) n R(t nT ),
nT t (n 1)T
(1)
n 0, 1, 2, ...
0.6
0.5
0.4
0.3
PM , R(t n1)
CumulativePM , Rm (t )
0.2
NoPM , R(t )
0.1
0
4
14
24
34
44
54
64
74
84
94
untuk
mendapatkan
suatu
strategi
perawatan yang optimum. Aspek spesifik
yang mendasari dalam penerapan metode
RCM ini adalah Failure Mode And Effect
Analysis
(FMEA).
Jadi
penerapan
manajemen RCM ini dilakukan dengan
melakukan analisa kualitatif dan analisa
kuantitatif (Anderson, 1990)
Analisa Kualitatif
Analisa kualitatif ini digunakan untuk
mencari jenis kegiatan yang paling efektif
ditinjau dari segi bentuk kegagalan
(Anderson, 1990)
- FDB (Functional Block Diagram)
Functional
block
diagram
mendeskripsikan tentang fungsi dari setiap
komponen dalam suatu sistem produksi.
- System Function and Functional Failure
Fungsi sistem (system function)
bertujuan untuk memberikan informasi yang
dapat
mendefinisikan
fungsi
sistem.
Kegagalan fungsional (functional failure)
menjelaskan bagaimana sistem mengalami
kegagalan dan apa saja usaha yang
dilakukan untuk mencegah dan mengurangi
serta mendeteksi terjadinya kegagalan.
- Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)
Didalam FMEA menyebutkan bentukbentuk kegagalan (failure mode), penyebab
bagaimana
suatu
komponen/peralatan
dapat mengalami kegagalan dan pengaruh
tiap bentuk kegagalan tersebut terhadap
reliability sistem secara keseluruhan.
- Logic Tree Analysis (LTA)
Logic (decision) Tree Analysis
digunakan untuk mancari jenis kegiatan
perawatan (maintenance task) yang layak
dan memiliki kemungkinan untuk dapat
mengatasi masing-masing failure mode.
Logic tree analysis dapat menunjukkan
secara umum kegiatan perawatan yang
mampu mengatasi jenis kegagalan yang
terjadi berupa preventive task. Sehingga
dengan
* Distribusi Weibull
Distribusi Weibull paling banyak
digunakan untuk rekayasa reliability, karena
memiliki
beberapa
bentuk
parameter
(Ebeling, 1997) .
- Probability Density Function (PDF) :
f (t )
t
exp
(2)
(3)
R(t ) exp
t
(t )
(4)
1
MTTF .1
(5)
Start
Pengumpulan data:
- Detail komponen peralatan
- Maintenance record
RCM
Analisa kualitatif:
-Functinal Block Diagram
-Syatem Function and
Functional failure.
-Road Map Task Selection
-Logic Tree Analysis
-Task Selection Road Map
Analisa kuantitatif
-Penentuan distribusi
-Nilai F(t)
-Nilai R(t)
-Nilai (t)
-Nilai MTTF
Selesai
Analisa kualitatif
Analisa kualitatif ini merupakan bagian
utama dari penerapan metode reliability
centered maintenance, yang terdiri dari :
- FDB (Functional Block Diagram)
Identifikasi sistem berupa diagram
blok dari stone crusher, diperoleh seperti
pada Gambar 3..
Hopper
Cop
Tripple
deck
Secondary
&Tertionar
y cone
Stock pile
Pan feeder
1.1.1
1.1.2
1.2
1.2.1
1.2.2
Deskripsi
Menghasilkan tekanan 150 kN/m
mampu memecahkan batu
keseluruhan
tekanan <150 kN/m
Gagal memecahkan batu
keseluruhan
Menghasilkan tekanan 115 kN/m
mampu menyaring batu dari
secondary dan tertionary cone
crusher
Tekanan < 115kN/m
Gagal menyaring batu
R(t ) exp
f (t )
t
exp
R(t)
0.6
0.5
Reliability
Analisa kuantitatif
Analisa kuantitatif primary jaw plate
Data MTBF primary jaw plate seperti pada
Tabel 2.
Tabel 2 data MTBF primary jaw plate
Tanggal
Hari
1 Jan '04 31 Maret '05
459
1 April '05 - 25 Mei '05
47
26 Mei '05 - 9 Juli '05
39
11 Juli ' 05 7 Sept '05
51
8 Sept '05 28 Okt '05
44
29 Okt '05 17 Nov '05
17
18 Nov '05 14 Des '05
23
Dan dari distribusi Weibull diperoleh nilai
parameter sebagai berikut :
- Parameter bentuk () =0.5123
- Parameter skala () = 52.8877
- Parameter lokasi () = 16.4200
Sehingga bisa diperoleh :
a. Probability Density Function (PDF)
0.4
0.3
R(t)
0.2
0.1
0
0
200
400
600
800
Time(day)
t
(t )
l(t)
0.018
f(t)
Laju Keandalan
0.016
0.01
0.009
0.008
0.007
0.006
0.005
f(t)
0.004
0.003
0.002
0.001
0
0.014
0.012
0.01
l(t)
0.008
0.006
0.004
0.002
0
0
200
400
600
800
Time(day)
200
400
600
800
Time(day)
Adapun grafik
Gambar 8.
yang
1
MTTF .1
0.8
t
exp
Reliability
0.7
0.025
0.5
0.4
R(t)
0.3
0.1
0
0
200
400
600
800
Time (day)
t
(t )
0.03
0.025
Laju Keandalan
f(t)
0.6
0.2
0.02
0.015
l(t)
0.01
0.005
0.02
seperti
R(t)
f (t )
didapatkan
0.015
f(t)
200
400
600
800
Time (day)
0.01
0.005
0
0
200
400
600
800
Time (day)
R(t ) exp
1
MTTF .1
Rm (t ) R(T ) n R(t nT )
Analisa
predictive
tertionary cone crusher
maintenanance
Rm (t ) R(T ) n R(t nT )
1.2
Reliab ility
0.8
R(t)
0.6
R(t-nT)
Rmt
0.4
0.2
1.2
0
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Time (day)
Rm (t ) R(T ) n R(t nT )
Dengan menggunakan persamaan
diatas, diperoleh grafik dibawah ini.
Jaw Predictive T120
Reliability
0.8
R(t)
0.6
R(t-nT)
Rmt
0.4
0.2
0
0
200
400
600
800
Time (day)
Rm (t ) R(T ) n R(t nT )
0.6
Dengan
menggunakan
persamaan
diatas, diperoleh grafik dibawah ini.
0.5
Reliability
0.4
R(t)
0.3
R(t-nT)
Rmt
0.2
0.1
0
0
200
400
600
800
Time (day)
0.45
0.4
0.35
Reliability
0.3
R(t)
0.25
R(t-nT)
0.2
Rmt
0.15
0.1
0.05
0
0
100
200
300
400
500
600
700
800
Time (day)
DAFTAR RUJUKAN
Anderson, Ronald, 1990, Reliability Centered
Maintenance :
Management And
Engineering Methods, Elesevier
Science Publishing Co., Inc: New
York.
Beasly, Michael, 1991, Reliability for
Engineering. Mac Millan Education
LTD. : London.
Crowe, Dana & Alec Feinberg, 2001, Design
for Reliability. CRC Press Inc.: New
York.
Ebeling, E. Charless, 1997, Reliability and
Maintenability Engineering. McGrawHill International
Gross, Doris Lioyd, 1989, A Primer of
Reliability Theory. John Wiley &
Sons : Canada.
Hoyland, Arnljot. Marvin Rausand, 1994,
System Reliability Theory. John
Wiley & Sons:Canada.
Moubrey, John, 1992, Reliability-Centered
Maintenance II. Industrial Press.Inc.
: New York.
Putrananta, 1999, Implementasi Reliability
Centered Maintenance pada Sistem
Bahan
Bakar
Motor
Induk
KM.Besakih. Surabaya.
Yuni, Antok, 2001, Menetukan Kebijakan
Perawatan Yang Optimal Dengan
Pendekatan RCM II.Surabaya.
10
Lampiran 1.
Tabel Failure Mode And Effect Analysis
Kegagalan
Komponen
Fungsional
1.1.1
Bentuk
Penyebab
kegagalan
Kegagalan
Pengaruh Kegagalan
Lokal
Kerusakan
feeder
Feeder
Sistem
LTA
Plant
(alat kontrol)
1.1.2
1.2.1
1.2.2
Motor aus
menghantam
menghantam
dengan keras
kerusakan
Crusher
menghantam
pada alat
menghantam
dengan keras
Control
dengan keras
Screening
motor aus
System
tidak mampu
digoyangkan
Lampiran 2.
Tabel Logic (decision) Tree Analysis (LTA)
Kegagalan
Komponen & bentuk
Fungsional
kegagalan
1.1.1
Primary jaw plate, grizzly feeder
1.1.2
1.2.1
1.2.2
11
Lampiran 3.
Tabel Task Selection Road Map
Kegagalan
Komponen & bentuk
fungsional
kegagalan
1.1.1.
Primary jaw plate,
grizzly feeder
Penyebab
kandidat
Informasi
Perawatan
kegagalan
perawatan
Keefektifan
yang dipilih
kerusakan yang
-memonitor tekanan failure finding dilakukan
FF
tersembunyi.
primary jaw plate
untuk mencari
keselamatan sistem -memberi perawatan kerusakan tersembunyi
secara periodik
1.1.2
kerusakan yang
tersembunyi,
Palu tidak mampu menghantam umur peralatan
dengan keras
1.2.1
1.2.2
- melakukan
pengawasan dan
perawatan pada
motor
- memonitor tekanan
- mengoperasikan
sampai rusak
sepenuhnya
kerusakan yang
- memonitor alat
tersembunyi.
kontrol
keselamatan sistem - memberi perawatan
secara periodik
keselamatan sistem - melakukan
pengawasan dan
perawatan pada
saringan
Prediksi
waktu
x
RTF
FF
TD