Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia penggunaan energi sebagian besar bergantung
pada minyak bumi. Namun cadangan energi di Indonesia
maupun

dunia

sangatlah

terbatas,

sedangkan

kebutuhan

manusia akan energi semakin lama semakin meningkat. Dari sisi


lain pemerintah mengeksporkan minyak mentah keluar negeri.
Hal ini akan mempercepat terjadinya kelangkaan BBM. Namun
demikian untuk mengatasi kelangkaan BBM di Indonesia perlu
dilakukan alternatif lain untuk mencari sumber energi.
Telah kita ketahui Negara Indonesia merupakan Negara
Agraris, sekitar 70% penduduknya bermata pencaharian sebagai
petani. Dengan keadaan yang telah kita miliki ini, banyak
penelitian dilakukan untuk membuat bahan bakar minyak yang
bersumber dari minyak nabati atau yang dikenal dengan
Biodiesel.
Biodiesel adalah energi yang terbarukan, yang tidak pernah
habis selagi masih tersedia bahan bakunya dan merupakan
energi yang ramah lingkungan, karena tidak memngandung SO2
dan PbO2 sehingga mampu mengeliminasi emisi gas buang.
Biodisel sudah banyak dikenal di Negara asing khususnya
negara-negara bukan pengimpor minyak. Pada negara tersebut
biodiesel sudah diproduksi dan digunakan dalam skala komersial.
Namun di Indonesia belum terdorong untuk memanfaatkan
biodiesel untuk skala komersial.
Salah satu pemanfaatan bahan

dari

minyak

nabati

di

Indonesia sebagai bahan dasar pembuatan biosiesel adalah


tanam jarak Pagar. Jarak pagar merupakan tanam yang dapat
tumbuh di lahan kritis dan tidak perlu menggunakan perawatan.
Dalam waktu lima bulan, tumbuhan yang tahan kekeringan ini

mulai berbuah, hal ini dimulai pada saat berumur 5 tahun, dan
usia pembuahannya mencapai

50 tahun. Selain itu tanaman

jarak memiliki kadar minyak (trigliserida) dalam inti biji


ekuivalen sebesar 55% atau 33% dari total biji.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu biodiesel ?
2. Mengetahui apa yang terkandung dalam biodiesel ?
3. Untuk mengetahui proses pembuatan biodiesel
1.3 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah :
1 Untuk memberikan informasi mengenai cara perolehan biodiesel dengan
2

penambahan katalis sodium metoksida.


Sebagai sumber pemikiran dalam pengembangan pembuatan biodiesel

kedepannya nanti sebagai bahan bakar ramah lingkungan.


Untuk menambah wawasan mengenai cara pembuatan biodiesel secara

skala laboratorium.
Untuk mengetahui

teknik

proses

menggunakan tanaman jarak pagar.

pembuatan

biodiesel

dengan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biodisel
Biodiesel disebut juga sebagai bahan bakar alternatif yang
dihasilkan dari bahan baku yang terbarukan, selain dari bahan
baku minyak bumi. Adapun beberapa keuntungan menggunakan
biodiesel, antara lain adalah: (1) Tidak memerlukan modifikasi
mesin disel yang telah ada, (2) Menghasilkan emisi CO2, SO2, CO
dan hidrokarbon yang lebih rendah dibandingkan dengan emisi
petroleum disel, (3) tidak memperparah efek rumah kaca, (4)
Kandungan energi hampir sama dengan kandungan energi
petroleum disel, (5) Bilangan setana lebih tinggi dari pada
petroleum

disel,

bilangan

penyalaan

sebuah

bahan

setana

adalah

ukuran

bakar

diesel

dalam

kualitas
keadaan

terkompersi. (6) kekentalannya rendah, (7) termasuk bahan


bakar yang terbarukan, (8) biodegradable (jauh lebih mudah
terurai oleh mikroorganisasi dibandingkan minyak mineral) dan
tidak beracun.
Tujuan pembuatan biodiesel adalah untuk menurunkan
kekentalan minyak melalui suatu reaksi yang mempertukarkan
gugus ester pada minyak dengan gugus alkil pada alkohol
( methanol / ethanol ), sehingga terbentuk molekul alkil ester
( biodiesel ) dan gliserin. Biodiesel mempunyai titik beku yang
lebih

rendah

ketimbang

minyak

nabati,

sehingga

dapat

digunakan di daerah daerah yang bersuhu rendah. Lebih jauh,


biodiesel ini mempunyai sifat fisis yang mirip dengan minyak

diesel mineral sehingga dapat langsung digunakan sebagai


bahan bakar pengganti minyak diesel.
2.2 Sintesa biodisel dari minyak jarak
Minyak jarak yang berasal dari tanaman jarak pagar atau
bahasa latinnya Jatropa Curcas Linneaus dihasilkan dengan
mengestraksi secara kimia dan secara mekanik. Minyak jarak
tidak bisa digunakan secara langsung sebagai bahan bakar cair,
karena memliki kekentalan yang tinggi dan angka setana yang
rendah. Oleh karena itu, harus diubah menjadi senyawa lain
terlebih dahulu, agar kekentalan rendah dan angka setannya
tinggi.
Adapun salah satu cara untuk mengubah minyak jarak
menjadi senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
minyak (biodisel) adalah dengan reaksi transesterifikasi. Alkil
Ester yang terdapat

dalam minyak jarak, direaksikan dengan

metanol, dengan mengggunakan katalis larutan NaOH, akan


menghasilkan ester (biodisel) dan gliserol. Reaksi yang terjadi
mengikuti persamaan reaksi sebagai berikut.

Hasil yang keluar dari reaktor, berupa biodisel kotor, yang


merupakan

campuran

Campuran

ini

dari

dimurnikan

biodisel,
dalam
4

gliserol

dan

sentrifuse,

NaOH

untuk

menghilangkan gliserol dari campuran. Untuk mendapatkan


biodisel dengan kemurnian tinggi, bahan yang keluar dari
sentrifuse, dimasukkan ke dalam menara distilasi. industri
biodisel dengan bahan dasar minyak jarak mempunyai prospek
yang cukup cerah.
2.3 Proses Pembuatan biodiesel
2.3.1 Bahan-bahan yang dibutuhkan
Selain dari minyak jarak, bahan lain yang diperlukan dalam
pembuatan Biodiesel adalah alkohol dan katalis basa. Alkohol
yang digunakan bisa methanol atau etanol. Tetapi methanol yang
biasa dipakai, karena lebih mudah penggunaannya. Methanol
juga merupakan alkohol yang memiliki berat molekul yang paling
ringan sehingga diperlukan lebih sedikit yaitu sekitar 15-20% dari
berat minyak dibandingkan dengan etanol dibutuhkan 30 % dari
minyak lemak.
Untuk katalis basa seperti Sodium hidroksida (NaOH) atau
potassium hidroksida (KOH), dalam proses pembuatan biodiesel
ini walaupun KOH lebih mudah digunakan dan waktu ysng
diperlukan 1.4 lebih cepat dibandingkan penggunaan NaOH.
Namun yang digunakan adalah NaOH karna lebih mudah
didapatkan dan harganya murah.
2.3.2 Alat-alat yang digunakan

Wadah pencampuran methoksida


Pengaduk double jacket
Timbangan analitis, akurasi 0.1 gram
Penakar methanol dan minyak
Wadah dengan sumbat dan sekrup pada bagian atas
2 corong untuk memasukkan bahan ke wadah HDPE
Botol untuk pengendapan

Pencuci

(wadah

dilengkapi

pompa

aquarium

atau

dengan pengaduk kecil)


TBA
Termometer

NaOH

Minyak Jarak

Metanol

Pencampuran Penimbangan bahan


2.3.3 Pembuatan Biodiesel
Untuk proses
berikut :

pembuatan biodiesel mengikuti alur sebagai


Transesterifikasi

Pengendapan

Pemisahan

Gliserin

Methylester

Air aAAAAAIrSrCO(marcek Pencucian


Air+NaOH(larutan))nnnnn) SrCO3 (marcek

Biodiesel

Pengeringan
6
Biodiesel Murni

Air
(marcek

Diagram Alir Pembuatan Biodiesel

Adapun langkah-langkah pembuatan berdasarkan diagram alir


diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pencampuran Methoksida
Pencampuran ini dilakukan pada wadah yang tertutup,
dengan memasukkan methanol sebesar 20% dari massa
minyak jarak dan ditambahkan dengan katalis yaitu NaOH.
Pada awal pencampuran tersebut suhu meningkat.
Proses Transesterifikasi
Merupakan proses pertukaran grup alxooxy dari ester
dengan alkohol lain. Reaksi ini selalu

melibatkan katalis

dengan menambahkan asam dan basa.


Pengendapan
Hasil dari proses Transesterifikasi dipindahkan kedalam botol dan
terjadi pengendapan mrnghasilkan glyserin dan cairan yang
diatasnya adalah methyl ester.

Pencucian
Pencucian ini bertujuan untuk memisahkan ester dari katalisator
basa. Oleh karena basa larut dalam air maka proses pencucian
adalah melarutkan katalis menggunakan media utama berupa
air.

Serta

mengikat

sabun

transesterifikasi.
Pengeringan
Proses
pengeringan

sebagai

biasanya
48oC

memanaskan

secara

pendinginan.

Biodiesel

dan

yang

produk

samaping

dilakukan

dengan

dilanjutkan

dengan

sudah

dikeringkan

lebih

bening warnanya dari pada Biodiesel sebelum dikeringkan.


Pengujian Mutu Biodiesel
Adapun untuk menguji mutu biodiesel sesuai standa,r
dilakukan

di

laboratorium

dengan

mengecek

tingkat

kebersihan biodiesel dari air dan katalis. Biodiesel yang


bagus adalah yang bewarna bening dan dapat ditembusi
cahaya. Selain itu untuk pengecekan sera visual dapat
dilakukan

melalui

sifat

keasamannya,

yaitu

dengan

menggunakan kertas lakmus. Untuk biodiesel yang sudah


siap digunakan, memiliki pH netral ( pH 7 ) dan tidak ada
perubahan warna kertas lakmus apabila dicelupkan dalam
biodiesel. Namun jika bewarna Biru maka proses pencucian
perlu diulangi lagi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Review
Berdasarkan

pengamatan

tentang

kajian

pembuatan

biodiesel dari taman jarak ini, merupakan salah salah satu


alternatif yang sangat baik dan dapat diteruskan dengan
produksi yang lebih besar. Hal ini dapat menangani bangsa
Indonesia dari krisis BBM yang sering kalinnya terjadi. Dapat kita

lihat bahwa bahan baku dari pembuatan biodiesel ini adalah biji
dari tanaman jarak pagar. Tanaman jarak pagar ini adalah
tanaman sangat mudah berkembang biak, dapat beradaptasi
berbagai cuaca, tidak dimakan oleh ternak dan diserang oleh
hama, ramah lingkungan dan juga tidak ada emisi

Sox. Jika

dibandingkan dengan bahan bakar minyak yang selama ini kita


gunakan hanya membawa dampak negatif yang luar biasa bagi
lingkungan dan kesehatan. Minyak juga dapat mencemari tanah,
air, udara, dan serta gas buang yang dihasilkan berbahaya bagi
kesehatan.
Namun yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah dalam
proses

pembuatan

Biodiesel.

Adapun

bahan

kimia

yang

digunakan adalah methanol, katalis seperti sodium hiroksida


(NaOH) dan pottasium hidroksida (KOH) merupakan zat yang
sangat

berbahaya.

Perlu

dilakukan

pengamanan

untuk

keselamatan, jangan sampai uapnya terhirup, dan terkena kulit


atau mata. Pada saat proses pencampuran methanol dengan
katalis basa, sebaiknya gunakanlah pakaian yang tertutup,
sarung tangan (anti dari bahan kimia), masker, dan pelindung
mata agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diingini.
Dalam segi ekonomi, tentu sudah jelas bahwa biodiesel dari
jarak pagar ini sangatlah ekonomis. Selain bahan bakunya
mudah

didapatkan,

dan

prosesnya

pembuatannya

tidak

menggunakan peralatan yang mahal. Hal ini dapat membantu


meningkatkan nilai produk pertanian Indonesia, menciptakan
lapangan kerja, dan memungkin diproduksi dalam skala kecil
dalam pedesaan.
Biodiesel

sangat

aman

penyimpanan

dan

juga

transportasinya, karena tidak mengandung racun. Selain itu

biodiesel memiliki kelebihan yaitu tidak memiliki titik bakar yang


tinggi, sehingga tidak mudah terbakar.
Jadi dengan diproduksinya biodiesel dalam skala komersial ini
merupakan salah satu upaya tuntuk mensejahterakan rakyat dan
menanggulangi bangsa kita dari krisis BBM..

10

DAFTAR PUSTAKA
Susilo,B. 2006. Biodiesel. Trubus Agrisarana: Surabaya
Krisno.2011.Rekayasa Pembuatan E-Coli Untuk Pemuatan Diesel.
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/03/rekayasae-coli-untuk-pembuatan-biodiesel/
No name. 2012. http://golanzaja.blogspot.com/
Rahayu,M .2012.Teknologi Proses Produksi Biodiesel.

11

Anda mungkin juga menyukai