1. Hendarto S. K. Kejang Demam. Subbagian Saraf Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak,Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, RSCM, Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran No. 27.1982 : 6
8.
2. Mansjoer Arif, Suprohaita, Wardhani Wahyu Ika, et al. Neurologi Anak, dalam Kapita
SelektaKedokteran, Edisi Ketiga Jilid Kedua. Media Aesculapius FK Universitas Indonesia,
Jakarta.2000 : 48, 434 437.
3. Konsensus PenatalaksanaanKejang Demam. Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter
Anak Indonesia, Jakarta. 2006 :1 14
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Kejang Demam
2. Tatalaksana Kejang Demam
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subjektif :
Pasien mengalami kejang sejak 5 menit SMRS.
Kejang dengan tangan dan kaki tegang dan matanya terbuka melihat ke atas.
Pasien tidak mengeluarkan busa dari mulutnya.
Pasien langsung menangis setelah kejang .
Pasien baru mengalami demam saat di RS.
1. Objektif :
a. Vital sign
KU
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Kompos mentis
Frekuensi nadi : 110 x/menit, reguler
Frekuensi nafas : 26 x /menit
Suhu
: 38,6 0C
Sianosis(-), pucat(-), ikterik(-)
DATA ANTROPOMETRI
Berat badan : 30 kg
Tinggi badan : 110 cm
Lingkar kepala
: 47 cm
Lingkar lengan atas: 18 cm
b. Pemeriksaan sistemik
Kepala : Normocephali, deformitas Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, diameter 2
Thoraks
Paru
I : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada bagian yang tertinggal,
tidak terlihat adanya retraksi.
P : Fremitus taktil sama kuat di kedua lapang paru.
P : Sonor diseluruh lapang paru.
Batas paru kanan hepar : Linea midclavikularis dextra setinggi ICS VI.
Batas paru kiri gaster : Linea aksilaris anterior sinistra setinggi ICS IV.
A : Suara nafas vesikuler -/-,ronkhi -/-, wheezing -/-, tidak terdapat suara nafas
tambahan.
Jantung
I : Iktus cordis tidak tampak
P : Iktus cordis teraba pada linea midclavikularis sinistra setinggi ICS V.
P : Batas kanan jantung : Linea parasternalis dextra setinggi ICS III, IV, V.
Batas kiri jantung : Linea midclavikularis sinistra setinggi ICS V.
Batas atas jantung : Linea parasternalis sinistra setinggi ICS III.
A : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur(-), gallop(-).
Abdomen
I
: agak cembung, simetris, tidak tampak efloresensi yang bermakna.
A
: Bising usus (+) Normal.
P
: Timpani diseluruh kuadran abdomen.
P
: Supel, nyeri tekan epigastrium(-), hepatomegali(-), splenomegali(-).
Punggung
I : gerakan nafas terlihat simetris, aligment verbetra baik,
P : gerakan nafas teraba simetris
P : sonor pada seluruh lapang paru, nyeri ketok CVA -/A : vesikular +/+, ronki -/-, wheezing -/ Ekstremitas
: Akral hangat pada keempat ekstremitas, CRT < 2s
Kulit
: Turgor kulit tidak melambat, hiperpigmentasi +,
likenifikasi minimal pada regio abdomen, cruris bilateral
c. Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap:
Tidak dilakukan