Anda di halaman 1dari 4

Portofolio

Kejang Demam Sederhana


Nama Peserta
dr. Heni Handayani
Nama Wahana
RS Pertamina Jaya
Topik
Kejang Demam Sederhana
Tanggal (kasus)
14 Juli 2016
Nama Pasien
An. C
No. RM
006277
Tanggal Presentasi
6 Agustus 2015
Pendamping dr. Elsye Souvryanti Sp. A
Tempat Presentasi
Komite Medik RS Pertamina Jaya
Objektif Presentasi
Mengetahui Diagnosis dan Tatalaksana Kejang Demam
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi Pasien datang ke IGD dengan keluhan utama kejang sejak 5 menit SMRS.
Tujuan
Mengetahui Diagnosis dan Tatalaksana Kejang Demam
Bahan
Tinjauan Pustaka
Riset
Kasus
Audit
Bahasan
Cara
Membahas
Diskusi
Presentasi dan Diskusi
E-mail
Pos
Data Pasien
Nama : An. C
No. Registrasi : 006672
Telp : 4211-911
Nama RS : RS Pertamina Jaya
Terdaftar sejak : 1979
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis : Kejang Demam
Keluhan utama : Pasien datang ke IGD dengan keluhan utama kejang disertai demam sejak 5
menit SMRS.
Keluhan tambahan : Demam.
Riwayat penyakit sekarang :
- Pasien mengalami kejang sejak 5 menit SMRS.
- Kejang dengan tangan dan kaki tegang dan matanya terbuka melihat ke atas.
- Kejang terjadi 1 kali, saat kejang pasien tidak mengeluarkan busa dari mulutnya.
- Kejang terjadi secara tiba-tiba saat pasien diatas angkutan umum bersama ibunya, kemudian
langsung dibawa ke ugd RSPJ.
- Saat sampai UGD pasien masih dalam keadaan kejang, kejang sudah terjadi selama 3 menit.
Setelah kejang pasien langsung menangis.
- Menurut ibu pasien, pasien baru mengalami demam saat di RS. Hari hari sebelumnya tidak
ada demam.
2. Riwayat Pengobatan : tidak ada
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : tidak pernah mengalami kejang sebelumnya
4. Riwayat Keluarga : Tidak berkaitan dengan penyakit pasien.
5. Riwayat Pekerjaan : Pasien baru pertama kali datang ke Rumah Sakit Pertamina Jaya.
6. Lain-lain : Daftar Pustaka :
1

1. Hendarto S. K. Kejang Demam. Subbagian Saraf Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak,Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, RSCM, Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran No. 27.1982 : 6
8.
2. Mansjoer Arif, Suprohaita, Wardhani Wahyu Ika, et al. Neurologi Anak, dalam Kapita
SelektaKedokteran, Edisi Ketiga Jilid Kedua. Media Aesculapius FK Universitas Indonesia,
Jakarta.2000 : 48, 434 437.
3. Konsensus PenatalaksanaanKejang Demam. Unit Kerja Koordinasi Neurologi Ikatan Dokter
Anak Indonesia, Jakarta. 2006 :1 14
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Kejang Demam
2. Tatalaksana Kejang Demam
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subjektif :
Pasien mengalami kejang sejak 5 menit SMRS.
Kejang dengan tangan dan kaki tegang dan matanya terbuka melihat ke atas.
Pasien tidak mengeluarkan busa dari mulutnya.
Pasien langsung menangis setelah kejang .
Pasien baru mengalami demam saat di RS.
1. Objektif :
a. Vital sign
KU
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Kompos mentis
Frekuensi nadi : 110 x/menit, reguler
Frekuensi nafas : 26 x /menit
Suhu
: 38,6 0C
Sianosis(-), pucat(-), ikterik(-)
DATA ANTROPOMETRI
Berat badan : 30 kg
Tinggi badan : 110 cm
Lingkar kepala
: 47 cm
Lingkar lengan atas: 18 cm
b. Pemeriksaan sistemik
Kepala : Normocephali, deformitas Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, diameter 2

mm, refleks cahaya +/+.


Telinga : Membran timpani intak +/+, sekret -/ Hidung : Deviasi septum (-), sekret -/ Mulut : Mukosa mulut lembab, hiperemis -, T1/T1
Leher : Tidak ada pembesaran KGB (-)
2

Thoraks
Paru
I : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada bagian yang tertinggal,
tidak terlihat adanya retraksi.
P : Fremitus taktil sama kuat di kedua lapang paru.
P : Sonor diseluruh lapang paru.
Batas paru kanan hepar : Linea midclavikularis dextra setinggi ICS VI.
Batas paru kiri gaster : Linea aksilaris anterior sinistra setinggi ICS IV.
A : Suara nafas vesikuler -/-,ronkhi -/-, wheezing -/-, tidak terdapat suara nafas
tambahan.
Jantung
I : Iktus cordis tidak tampak
P : Iktus cordis teraba pada linea midclavikularis sinistra setinggi ICS V.
P : Batas kanan jantung : Linea parasternalis dextra setinggi ICS III, IV, V.
Batas kiri jantung : Linea midclavikularis sinistra setinggi ICS V.
Batas atas jantung : Linea parasternalis sinistra setinggi ICS III.
A : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur(-), gallop(-).
Abdomen
I
: agak cembung, simetris, tidak tampak efloresensi yang bermakna.
A
: Bising usus (+) Normal.
P
: Timpani diseluruh kuadran abdomen.
P
: Supel, nyeri tekan epigastrium(-), hepatomegali(-), splenomegali(-).
Punggung
I : gerakan nafas terlihat simetris, aligment verbetra baik,
P : gerakan nafas teraba simetris
P : sonor pada seluruh lapang paru, nyeri ketok CVA -/A : vesikular +/+, ronki -/-, wheezing -/ Ekstremitas
: Akral hangat pada keempat ekstremitas, CRT < 2s
Kulit
: Turgor kulit tidak melambat, hiperpigmentasi +,
likenifikasi minimal pada regio abdomen, cruris bilateral
c. Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap:
Tidak dilakukan

2. Assesment (penalaran klinis) :


Pasien anak laki-laki 3 tahun, mengalami kejang disertai demam sejak 5 menit
SMRS. Kejang dengan tangan dan kaki tegang tidak kelojotan, mata terbuka melihat
keatas. Pasien langsung menangis setelah kejang berhenti.
Pada pemeriksaan fisik tidak ada kelainan, semua dalam batas normal. Pada
pemeriksaan penunjang pengambilan darah tidak dilakukan karena keluarga pasien
menolak.
3. Plan :
Diagnosis klinis : Kejang Demam Sederhana
Tatalaksana :
Medikamentosa
:
Paracetamol syrup 12,5 cc
Diazepam 10 mg per rektal
Non-medikamentosa :
Monitoring :
o O2 4 L/menit
o Keadaan umum
o Tanda-tanda vital
Pendidikan :
1. Bila pasien mengalami demam dengan suhu 38,5 Oc segera beri obat penurun
panas melalui oral dan diazepam 10mg melalui anus
Konsultasi :
Dilakukan konsul kepada dr. Spesialis Anak tatalaksana Kejang Demam

Anda mungkin juga menyukai