Anda di halaman 1dari 3

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1
URAIAN UMUM
Lingkup Pekerjaan ini meliputi
:
Pekerjaan Pendahuluan
Quality Control
Pekerjaan Utama
Pasal 2
PEKERJAAN PENDAHULUAN
Dalam pekerjaan Pendahuluan dijelaskan sebagai berikut :
a. Kontraktor harus menyediakan / menyewa Bangsal / Los Kerja dengan Perlengkapan seperlunya.
b. Bangsal / Los Kerja harus aman dan dapat dikunci
c. Kontraktor harus membuat dan memasang papan nama kegiatan dengan ukuran 80 cm x 120 cm
dan bahannya dapat dibuat dari tripleks dengan tebal 4 mm sedangkan untuk tiang dari balok kayu
klas II ukuran 5/7.
d. Kontraktor harus mengadakan pembersihan lokasi sebelum pekerjaan dimulai sehingga lokasi
tersebut bersih dan aman dari segala kotoran dan tumbuh-tumbuhan yang akan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
e. Setelah Lokasi bersih selanjutnya diadakan Pengukuran, Penentuan Peil dan diadakan Pematokan
bersama dengan Pihak Direksi Pelaksanaan.
f. Semua Biaya yang timbul bersangkutan dengan ayat ini menjadi tanggungan pihak Kontraktor.
Pasal 3
PERSIAPAN TANAH DASAR
1. LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pengerjaan persiapan permukaan tanah untuk lapis
pondasi atas dan lapen seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2. STANDAR/RUJUKAN.
2.1.
2.2.

American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO).


Semua standar lokal yang berlaku, yang terkuat yang berlaku.

3. PROSEDUR UMUM.
3.1.
3.2.

Perlindungan terhadap pekerjaan yang telah selesai.


Permukaan tanah yang telah disiapkan harus dilindungi terhadap pengeringan dan
retak.
Setiap kerusakan yang ditimbulkan karena keteledoran Kontraktor, harus diperbaiki atas
biaya Kontraktor sepenuhnya.

4. BAHAN-BAHAN.

Pasir

5. PELAKSANAAN PEKERJAAN.
1. Umum.
Daerah yang akan disiapkan permukaannya harus dibersihkan dari bahan-bahan yang
tidak diinginkan.
Permukaan tanah harus dibuat sesuai dengan elevasi dan kemiringan serta dipadatkan
sampai 90% - 95% kepadatan kering maksimal, sehingga lapisan Talud jalan ketika
dipadatkan, akan memberikan formasi yang sama pada semua elevasi.
Semua bahan sampai kedalaman 150mm di bawah tanah permukaan pada galian dan
sampai kedalaman 300mm pada timbunan harus benar-benar dipadatkan sampai minimal
90% - 95% persyaratan kepadatan kering AASHTO T99 dengan nilai CBR sesuai ketentuan
dalam Gambar Kerja.
5.2.

Perlindungan Pekerjaan.
Setiap bagian permukaan yang telah selesai dan disetujui Pengawas Lapangan harus

dilindungi dari kekeringan/retak dan air.


Setiap kerusakan yang diakibatkan karena kelalaian Kontraktor, harus diperbaiki sesuai
petunjuk Pengawas Lapangan tanpa biaya tambahan.
Pasal 4
PEKERJAAN TALUD
A. U M U M
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik.
b. Pekerjaan Talud ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam
gambar.
2. Standard
a. PUBI : Peraturan Umum Bahan Bangunan lndonesia l982 (NI-3)
b. Peraturan Portland Cement Indonesia 1973 (NI-8).
c.

PBN - Peraturan Bangunan Nasional 1978

d. ASTM : C 150 - Portland Cement.


e. PBI 1971 UNI-2
3. Contoh bahan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh contoh
material : batu gunung, pasir untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
atau Direksi.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi akan dipakai
sebagai standar/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh
Kontraktor ke site.
c.

Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh yang telah


disetujui di Bangsal Konsultan Pengawas dan Direksi.
4. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
a. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan
bersih.
b. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan dan
dilindungi sesuai dengan jenisnya.
c.

Kontraktor bertanggung
penyimpanan.

jawab

terhadap

kerusakan

selama

pengiriman

dan

5. Syarat Pengamanan Pekerjaan


a. Untuk keperluan proses pengerasan pasangan, maka selama minimum 3 hari setelah
pelaksanaan pekerjaan, Talud harus dilindungi dari benturan keras dan tidak dibebani.
b. Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari kerusakan yang diakibatkan
oleh pekerjaan-pekerjaan lainnya.
c.

Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak


mengurangi mutu pekerjaan. Segala biaya perbaikan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

B. BAHAN / PRODUK
1. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merek dagang atau
atas persetujuan Konsultan Pengawas dan Direksi. Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.
2. P a s i r
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-bahan organis,

lumpur, tanah lempung dan sebagainya.


3. Batu Gunung
Batu gunung yang digunakan adalah batu pecah, tidak berpori serta mempunyai
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI '71. Ukuran batu gunung max. 25 cm.
4. A i r
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali dan bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan. Apabila dipandang
perlu, Konsultan Pengawas dan Direksi dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang
dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Kontraktor.
C. PELAKSANAAN
1. Batu gunung yang digunakan untuk Talud harus batu yang sudut runcing, keras, tidak porous.
2. Sebelum Talud dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil Talud dari kayu pada setiap pojok
galian, yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan penampang Talud.
3. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimum 5 cm, disiram
dan diratakan, pemadatan tanah dasar harus sedikitnya mencapai 80 % conpacted.
4. Pasangan Talud menggunakan adukan dengan campuran 1 PC : 4 Pasir pasang. Untuk
kepala Talud digunakan adukan kedap air campuran 1 PC : 2 Pasir setinggi 20 cm, dihitung
dari permukaan atas Talud ke bawah. Adukan harus mengisi rongga diantara batu gunung
sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari Talud yang berongga/tidak padat.
Pasal 5
PEKERJAAN AKHIR
Pekerjaan Akhir dijelaskan sebagai berikut :
1. Pembersihan Lokasi dilakukan setelah pekerjaan konstruksi selesai dikerjakan dan diterima oleh
direksi Lapangan, yaitu Pembersihan, Pengumpulan, dan pengangkutan sisa-sisa bahan material
tersebut harus dibawa keluar lokasi pekerjaan sehingga bersih dan tidak mengganggu lingkungan
sekitar.
2. Kontraktor harus membuat gambar As-Bulit Drawing (gambar Pelaksanaan yang Sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya di lapangan.
Pasal 6
PEMELIHARAAN ATAU PERBAIKAN
Hal-hal lainnya yang belum tercantum dan harus disempurnakan, misalnya karena konstruksi jalan ada
yang rusak / pecah, kanstein retak dan plasteran runtuh, harus segera diperbaiki sesuai dengan keadaan
semula yang baik dan rapih, dengan aturan cara pelaksanaan seperti yang telah disebutkan diatas.

Pasal 7
PEKERJAAN PEMBUATAN DOKUMENTASI DAN PELAPORAN
Pembuatan Dokumentasi dan Pelaporan pelaksanaan Pekerjaan sejak dari kegiatan Persiapan hingga
pada akhir pelaksanaan pekerjaan proyek.
Dokumentasi dan pelaporannya dibuat untuk semua jenis kegiatan pekerjaan. Dokumentasi dan
pelaporan tersebut harus sudah diserahkan kepada pihak Direksi paling lambat sebelum pemerikasaan
penerimaan Proyek.
Dokumentasi dan Pelaporan yang harus diserahkan berupa :
a.
b.
c.
d.
e.

Foto-foto Pelaksanaan Pekerjaan


Laporan-laporan Kegiatan
Berita Acara sehubungan dengan Pelaksanaan Pekerjaan ini.
Gambar-gambar Kerja atas Petunjuk Direksi.
Gambar As-Built Drawing sudah harus diserahkan paling lambat sebelum pemeriksaan PHO /
FHO.

Anda mungkin juga menyukai