Anda di halaman 1dari 2

PERAN GENETIK, KULTUR, DAN GENDER

Menurut Laura A. King dalam The Science of Psychology, menciptakan


budaya organisasi yang positif merupakan aspek yang paling penting dari
kepemimpinan yang baik. Budaya organisasi (organiational culture) adalah nilainilai, kepercayaan dan norma serta kebiasaan yang ada di organisasi.
Meskipun terkadang implisit, aspek-aspek dari budaya organisasi dapat
memengaruhi perilaku sehari-hari dari individu dalam organisasi (Hill & Jones,
2001). Ini adalah sisi disfungsional dari budaya organisasi yang terjadi ketika
individu dalam organisasi menghindari perselisihan dan menempatkan konsensus
di atas segalanya. Iklim yang lebih terbuka mungkin akan meningatkan konflik
tetapi konflik mengenai hal penting adalah sesuatu yang baik.
Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting didalam
masyarakat. Keluarga merupakan sebuah grup yang terbentuk dari perhubungan
laki-laki dan wanita. Perhubungan yang sedikit banyak berlangsung lama untuk
menciptakan dan mmbesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni
merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak yang
belum dewasa. Satuan ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja
dalam satuan masyarakat manusia.
Hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan dapat dilihat dalam
berbagai bidang kehidupan antara lain dalam bidang politik, sosial, ekonomi,
budaya dan hukum ( baik hukum tertulis maupun tidak tertulis yakni hukum
hukum adat ). Hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai
bidang kehidupan tersebut pada umumnya menunujukan hubungan yang subordinasi yang artinya bahwa kedudukan perempuan lebih rendah bila
dibandingkan dengan kedudukan laki-laki.
Hubungan yang sub-ordinasi tersebut dialami oleh kaum perempuan di
seluruh dunia karena hubungan yang sub-ordinasi tidak saja dialami oleh
masyarakat yang sedang berkembang seperti masyarakat Indonesia, namun juga
dialami oleh masyarakat negara-negara yang sudah maju seperti Amerika Serikat

dan lain-lainnya. Keadaan yang demikian tersebut dikarenakan adanya pengaruh


dari idiologi patriarki yakni idiologi yang menempatkan kekuasaan pada tangan
laki-laki dan ini terdapat di seluruh dunia. Keadaan seperti ini sudah mulai
mendapat perlawanan dari kaum feminis, karena kaum feminis selama ini selalu
berada pada situasi dan keadaan yang tertindas. Oleh karenanya kaum femins
berjuang untuk menuntut kedudukan yang sama dengan kaum laki-laki dalam
berbagai bidang kehidupan agar terhindar dari keadaan yang sub-ordinasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai