Topik
Hari/tgl
: Farikhah Mahdalena
Waktu
: 15 menit
I.
Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini diharapkan keluarga
atau klien mampu memahami tentang Diet pada penderita Diabetes
Melitus.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini diharapkan keluarga
atau klien mampu:
1. Menjelaskan pengertian dan prinsip diet pada penderita
diabetes mellitus
2. Menjelaskan tujuan dan syarat diet diabetes mellitus
3. Menjelaskan pengaturan diet pada penderita diabetes secara
II.
umum
Sasaran
Klien atau keluarga yang berada di IGD RSU Karsa Husada
III.
Materi
a. Pengertian dan prinsip diet pada penderita DM
b. Tujuan dan syarat diet diabetes Mellitus
c. Pengaturan diet secara umum
IV.
Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V.
Media: -
MATERI PENYULUHAN
Definisi
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan
insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002)
Seseorang dikatakan diabetes sesuai kriteria berdasarkan
Standards of Medical Care in Diabetes 2010 sbb: - A1c > 6,5 %, Gula Darah Puasa FPG > 126 mg/dL (7 mmol/L), puasa
didefinisikan tidak adanya ambilan kalori sedikitnya selama 8
jam, - 2 jam glukosa plasma > 200 mg/dL (11,1 mmol/L) selama
OGTT dengan asupan glukosa sebanding dengan 75 glukosa
anhydrous yang dilarutkan, - Pasien dengan keluhan klasik
hiperglikemia atau krisis hiperglikemia dengan glukosa darah
sewaktu > 200 mg/dL (11,1 mmol/L).
Pilar utama pengelolaan Diabetes Mellitus meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
mengurangi
dan
mengatur
konsumsi
karbohidrat
pengelolaan
kendala
yang
Diabetes
sangat
Mellitus,
besar
akan
yaitu
tetapi
kepatuhan
keseimbangan
asupan
makanan dengan
insulin
mencapai
atau
energi
diberikan
sesuai
dengan
kebutuhan
Makanan/minuman
yang
mengandung
gula
penurunan
asupan
energi
yang
moderat
dan
hendaknya
lebih
pada
jumlah
total
karbohidrat
yang
pada
diabetesi,
aman
diare
Manitol < 20 gr/hr
Aspartam 0 mg/ kg BB?hr
Sakarin 1 gr/hr
Acesulfame K 15 mg/kg BB/hr
Siklamat 11 mg/kg BB/hr
Bukti
ilmiah
menunjukkan
bahwa
penggunaan
sukrosa
pada
perencanaan
makan.
Dalam
melakukan subtitusi ini kandungan zat gizi dari makananmakanan manis yang pekat dan kandugan zat gizi lain dari
makanan yang mengandung sukrosa harus dipertimbangkan,
seperti lemak yang sering ada bersama sukrosa dalam
makanan.
Fruktosa menaikkan glukosa plasma lebih kecil daripada
sukrosa dan kebanyakan karbohidrat jenis tepung-tepungan.
Dalam hal ini fruktosa dapat memberikan keuntungan sebagai
bahan pemanis pada diet diabetes. Namun pengaruhnya
dalam
jumlah
besar
(20%
energi)
potensial
merugikan
konsumsi
sejumlah
sedang
makanan
yang
rendah
Penggunaan
daripada
pemanis
sukrosa
tersebut
dan
secara
karbohidrat
berlebihan
lain.
dapat
dengan
untuk
orang
yang
tidak
diabetes
yaitu
kira-kira
25
gr/1000
kalori/
hari
dengan
Kebutuhan kalori
Kebutuhan
kalori
sesuai
untuk
mencapai
dan
faktor
yaitu
jenis
kelamin,
umur,
aktivitas,
aktifitas
kebutuhan basal
sedang:
ditambahkan
30%
dari
2-3
porsi
makanan
ringan
(10
-15
).
Untuk
lain
gemetar,
berkeringat,
lelah,
lapar,
gampang
mengurangi
resiko
terjadinya
kardiovaskuler,
penderita
DM
tipe
II,
pengaturan
makanan
Penderita
DM
tipe
II
yang
kurus
tidak
memerlukan
DAFTAR PUSTAKA
Arjatmo Tjokronegoro. 2002. Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Guthrie, Diana W. Guthrie ,Richard A. 2002. Management of
Diabetes Mellitus, A guide to the pattern approach. 6th ed.
New York : Springer Publishing
Lanywati, Endang. 2007. Diabetes Melitus Penyakit Kencing
Manis. Yokyakarta: kanisius.
Putro, Prayugo, J.S. 2012. Pola Diit Tepat Jumlah, Jadwal, dan
Jenis terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus
Tipe II. Kediri: Jurnal STIKES Volume 5, No. 1
Sujono & Sukarmin. 2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien
dengan Gangguan Eksokrin & Endokrin pada Pankreas.
Yogyakarta: Graha Ilmu