PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Rumah sakit sebagai sarana upaya perbaikan kesehatan yang
melaksanakan pelayanan kesehatan sekaligus sebagai lembaga pendidikan
tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki dampak positif dan
negatif terhadap lingkungan sekitarnya.
Hal ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah rumah
sakit sebagai bagian dari kegiatan penyehatan lingkungan rumah sakit yang
bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan
yang bersumber dari limbah rumah sakit. (Niken, 2007)
Peningkatan
mutu
pelayanan
dapat
dilaksanakan
melalui
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rumah Sakit
2.1.1. Defenisi Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan suatu institusi yang fungsi utamanya
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit
merupakan salah satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan
upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan,
bertujuan
untuk
kepemiliknnya,
rumah
sakit
berdasarkan
jenis
rangka
peningkatan
kemampuan
dalam
pemberian
pelayanan kesehatn.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang
kesehatan.
dan
tikus,
sterilisasi/desinfeksi,
perlindungan
radiasi,
RI
No.
472/Menkes/Peraturan/V/1996
tentang
Lantai dalam ruangan ini tidak dibuat dari bahan yang licin dan
diperhatikan
kemiringannya.
Jika
rumah
sakit
sudah
Prasarana listrik
Sebagian besar peralatan pencucian menggunakan daya listrik. Kabel
yang diperlukan untuk instalasi listrik sebagai penyalur daya digunakan
10
kabel dengan jenis NYY untuk instalasi dalam gedung, dan jenis
NYFGBY untuk instalasi luar gedung pada kabel feeder antara panel
induk utama sampai panel gedung instalasi pencucian. Pada persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) untuk pendistribiusian daya
listrik yang besar, kabel feeder harus disambung langsung dengan panel
utama (Main panel) rumah sakit. Jika rumah sakit berlangganan
tegangan menengah (TM) 20 KV dan sudah menggunakan system ring
TM 20 KV. Adapun tenaga listrik yang digunakan di instalansi
pencucian terbagi 2:
-instalasi penerangan
-instalasi tenaga
2. Prasarana air
Prasarana air untuk instalasi pencucian memerlukan sedikitnya 40%
dari kebutuhan air di rumah sakit atau diperkirakan 200 liter per tempat
tidur perhari. Kebutuhan air untuk proses pencucian dengan kualitas air
bersih sesuai standar air. Reservoir dan pompa perlu disiapkan untuk
menjaga tekanan air 2 kg/cm2.
Standar air:
Air yang digunakan untuk mencuci mempunyai standard air bersih
berdasarkan Permenkes No.416 tahun 1992 dan standar khusus bahan
kimia dengan penekanan tidak adanya:
-Hardness-Garam (Calcium, Carbonate dan Chloride)
Standar Baku mutu: 0-9 ppm
-Tingginya konsentrasi garam dalam air menghambat kerja bahan kimia
pencuci sehingga proses pencucian tidak berjalan sebagaimana
harusnya.
-Efek pada linen dan mesin
Garam akan mengubah warna linen putih menjadi keabu-abuan dan
linen warna akan cepat pudar. Mesin cuci akan berkerak sehingga dapat
menyumbat saluran-saluran air dan mesin.
-Iron-Fe (Besi)
Standar Baku mutu: 0-0,1 ppm
11
yang
dicuci/linen,
mesin
pencuci,
kulit
petugas
yang
12
13
14
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian mengenaI Unit Laundry RSUD Solok ini dilakukan dengan
metode kualitatif yaitu dengan menggunakan metode wawancara.
3.2. Waktu dan Tempat
Penelitian yang penulis lakukan berlangsung pada tanggal 14 januari
2015, dimulai pada pukul 11.00 WIB di RSUD Solok terutam a di bagian Unit
Laundry.
3.3. Informan
Informasi tentang Unit Laundry RSUD Solok didapatkan dari informan
yaitu Kepala Unilt Laundry RSUD Solok.
3.4. Persiapan
Pada
tahap
persiapan
ini
meliputi
kegiatan-kegiatan
survey
16
melalui observasi
17
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. RSUD Solok
Rumah Sakit Umum Daerah Solok adalah rumah sakit unit pelaksana
teknis dari dinas kesehatan provinsi Sumatera Barat dan milik pemerintahan
daerah provinsi Sumatera barat. Berdasarkan SK gubernur provinsi Sumatera
nomor 36 tahun 1986 dan SK MenKes RI No 303/MenKes/SK/IV 1987,
rumah sakit umum solok ditetapkan sebagai rumah sakit umum kelas B, yang
terletak
laundry.
4.1.1. Lokasi
Rumah Sakit Umum Daerah Solok kini beralamat di Jalan Simpang
Rumbio Kota Solok, Sumatera Barat.
4.1.2. Sejarah singkat RSUD Solok
1.
18
2. Ditetapkan
sebagai
Rumah
Sakit
Kelas
C.
Sesuai
SK
4.1.3. Visi
Rumah sakit umum daerah solok sebagai rumah sakit terunggul dalam
pelayanandan terdepan dalam pendidikan serta penelitian di bidang
kesehatan di propinsi sumatera barat tahun 2020.
4.1.4. Misi
-Memberikan Pelayanan Kesehatan yang prima pada setiap jenis
pelayanan
-Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM sesuai standar ketenagaan
rumah sakit
-Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai dengan standar pelayanan
rumah sakit
-Meningkatkan kuantitas dan kualitas peralatan medis dan non medis
sesuai standar perkembangan IPTEK Kedokteran
-Mengembangkan Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit
-Meningkatkan kualitas manajemen rumah sakit
-Menciptakan lingkungan rumah sakit hijau dan asri
-Menjadikan rumah sakit bebas polusi dan ramah lingkungan
4.1.5. Motto RSUD Solok
Santun dalam melayani, cepat dan tepat dalam bertindak.
4.2. Unit Laundry RSUD Solok
19
2.
3.
4.
4.4.
20
21
4. Bangunan / Fisik
a. Bangunan laundry di RSUD Solok sedang dalam tahap renovasi
untuk diperluas. Karena adanya renovasi ini pekerjaan petugas seharihari cukup terganggu.
b. Instalasi listrik untuk bangunan ini terpisah karena pada bagian
laundry dibutuhkan tegangan listrik yang tinggi.
c. Untuk sumber air adalah dari PDAM dan sumur bor.
d.
4.7.
22
23
paling banyak terinfeksi maka direbus dengan suhu 95o dan pencuciannya
mekakai densol (anti bakterial). untuk lap biasanya menggunakan suhu
60o dan untuk baju perawat biasanya dengan suhu 20o. Mesin ini akan
mengeringkan pakaian hingga 80 % kering, setelah itu pakaian baru dapat
dimasukkan dalam mesin pengering untuk pengeringan 100 %.
2. Linen berdarah
Yang pertama kali dilakukan adalah pre wash (dicuci dengan air dan
dibuang airnya) dan dapat disikat terlebih dahulu. Kemudian proses selanjutnya
sama dengan proses mencuci pakaian biasa.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
1. RSUD Solok telah memiliki sarana laundry yang memadai, dengan
alur yang telah sesuai dengan jadwal masing-masing tetapi gedung
laundry masih dalam tahap pembangunan.
2. Bangunan laundry masih menggunakan satu pintu dimana seharusnya
ada dua pintu
24
Saran
1. Sebaiknya pembangunan gedung laundry segera diselesaikan agar alur
pembersihan laundry bisa berjalan sesuai SOP.
2. Seharusnya bangunan laundry menggunakan dua pintu agar dapat
dipisah pintu masuk dan pintu keluar.
3. Kebersihan lantai dan ruangan harus didisiplinkan, agar pakaian bisa
dijamin kebersihan dan kesterilannya.
4. Menambahkan sumber daya manusia atau tenaga kerja kedalam unit
laundry.
5. Menambah tegangan listrik agar pada saat listrik padam, proses
pencucian tidak perlu menggunakan cara manual lagi.
6. Sebaiknya memakai detergen ramah lingkungan khusus dipakai untuk
laundry di rumah sakit agar tidak terjadi pencemaran.
DAFTAR PUSTAKA
25
Kesehatan
R.I.No. 1087/Menkes/SK/VIII/2010,
LAMPIRAN
Lampiran 1. Staf Laundry RSUD Solok, mesin cuci dan mesin pengering
26
27
28
29