Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(BAGIAN -1)
Oleh :
WIJAYA
email : zeamays_hibrida@yahoo.com
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON
2008
I. PELUANG
Daftar :
Misal : 2 produk diambil secara acak kemudian diperiksa apakah cacat (C)
Anggota (Titik Contoh) = Setiap kemungkinan hasil dalam suatu ruang contoh.
Kejadian = Himpunan bagian dari ruang contoh S.
Kaidah Penggandaan Umum :
Bila suatu operasi dapat dilakukan dengan n1 cara, bila setiap cara tersebut
operasi kedua dapat dilakukan dengan n2 cara, dan seterusnya, maka k operasi
dalam urutan tersebut dapat dilakukan dengan n1. n2 nk cara.
Teladan 1.1 :
Seorang ingin memakai sepasang celana, baju dan sepatu. Jika terdapat 4 jenis
celana, 2 baju dan 3 sepatu, maka banyaknya kemungkinan memakai pasangan
celana, baju dan sepatu tersebut adalah : 4 x 2 x 3 = 24 cara.
Teladan 1.2 :
Seorang ingin menanam pohon jambu, belimbing dan mangga. Jika terdapat 5
jenis jambu, 4 belimbing dan 3 mangga, maka banyaknya kemungkinan menanam
tiga buah tanaman tersebut adalah : 5 x 4 x 3 = 60 cara.
Pemutasi = Susunan data atau benda yang tergantung pada letaknya.
(1)
(2)
(3)
(4)
Teladan 1.3 :
Seorang ingin menyusun rangkaian lampu pijar yang terdiri dari 2 lampu merah, 3
hijau dan 4 kuning, maka banyaknya kemuningkanan menyusun 9 lampu tersebut
dengan susunan yang berbeda adalah : 9 ! / 2 ! 3 ! 4 ! = 1.260 cara
Sekatan atau Sel :
Banyaknya cara menyekat n benda ke dalam r sel, dengan n1 unsur dalam sel
ke1, n2 unsur dalam sel ke2, , adalah = n ! / (n1 ! n2 ! nk !), dan n1 + n2 +
nk = n.
Teladan 1.4 :
1.
Banyaknya cara 7 orang menginap dalam 1 kamar triple dan 2 kamar double
adalah = 7 ! / 3 ! 2 ! 2 ! = 210 cara.
2.
Teladan 1.6 :
1.
Dari pengiriman 200 buah lampu terdapat 10 buah yang rusak. Jika seorang
membeli lampu tersebut, berapa peluangnya bahwa yang dibeli itu rusak ?.
Jawab : P (R) = 10/200 = 0,05.
2.
Dalam satu kantung terdapat 20 buah kelereng berwarna kuning dan 30 buah
kelereng berwarna merah. Maka peluang terambilnya kelereng kuning dalam
satu pengambilan adalah P (K) = 20/50 = 0,4.
(1)
Macam Kejadian :
(a)
B=A
Kejadian Bersyarat :
Terjadinya A didahului B, atau A terjadi
jika B diketahui.
Kejadian Insklusif :
A atau B atau keduanya dapat terjadi
Gabungan A dan B
AB
S
A
AB =
P (A dan B) = P (A) . P (B).
Kejadian saling bebas merupakan kejadian dengan pemulihan (jika tanpa
pemulihan merupakan kejadian bersyarat).
Teladan 1.7 :
1
Misal
Bekerja (B)
Menganggur (M)
Jumlah
Lakilaki (L)
460
40
500
Wanita (W)
140
260
400
Jumlah
600
300
900
diambil
secara
acak
seorang
diantara
mereka
untuk
ditugaskan
b.
c.
Jawab :
a.
b.
c.
2.
(2)
A1
A2
Ak
A1 A
A2 A
Ak A
Sebuah toko elektronik men erima kiriman 200 buah TV, yang terdiri dari 100
buah merk Sharp, 60 buah merk Polytron dan 40 buah merk Digitec. Dari
150 buah TV tersebut terdapat yang rusak yaitu 6 buah merk Sharp, 3 buah
merk Polytron dan 2 buah merk Digitec. Seorang megambil satu buah TV
secara acak :
a.
b.
Jawab :
Jumlah seluruh TV = 200 buah
Peluang untuk Sharp P (S) = 100/200 = 0,50
Peluang untuk Polytron P (P) = 60/200 = 0,30
Peluang untuk Digitec P (D) = 40/200 = 0,20
Misal peluang TV yang rusak adalah P (R), maka :
P (RS) = 6/100 = 0,06
a.
2.
a.
Seorang rekanan mendapat kamar dengan pipa air ledeng yang rusak.
b.
Seorang rekanan diketahui mendapat kamar dengan pipa air ledeng yang
rusak, ternyata menginap di hotel Flower Inn.
Jawab :
P (AR) = 0,05 dari P (R) = 0,20
P(R)=0,2
a.
P(S)=0,5
P(F)=0,3
b.
Soalsoal :
1.
bilangan yang lebih kecil dari 4 pada satu lemparan, hitung P (A).
Jawab : P (A) = 1/9 + 2/9 + 1/9 = 4/9
2.
Berapa banyak susunan yang dapat dibuat bila 5 pohon yang berbeda
disusun membentuk sebuah lingkaran ?
Jawab : (n 1) ! = 4 ! = 24 cara
Wijaya : Statistika II-1
3.
4.
Suatu perusahaan 2/3 karyawannya berumur < 25 th, 3/5 bagian lakilaki, 5/8
bagian perempuan atau berumur 25 th.
Peluang ibu rumah tangga ada di rumah ketika salesman Sara Lee datang
adalah 0,6. Bila ibu itu ada di rumah, peluang ibu tersebut membeli adalah
0,4. Hitung peluang ibu itu ada di rumah dan membeli produk Sara Lee.
Jawab : P (R B) = P (BR). P (R) = 0,4 x 0,6 = 0,24
6.
b.
Tidak di keduanya
Jawab : a) P (T B) = P (T) + P (B) P (T B) = 0,3
Jawab : b) 1 P (T B) = 1 0,8 = 0,2
7.
Perempuan (P)
38
45
28
50
22
17
b.
8.
Peluang Tom masih hidup 20 tahun lagi adalah 0,7. Peluang Jerry masih
hidup 20 tahun lagi adalah 0,9. Hitung peluang Tom & Jerry masih hidup 20
tahun lagi.
Jawab : P (T J) = P (T) . P (J) = 0,7 x 0,9 = 0,63
9.
11. Misal banyaknya kelereng berwarna dalam kotak yang sama adalah :
Kotak
1
Merah
Putih
Biru
Sebuah kotak diambil secara acak dan kemudian dari kotak yang terpilih
tersebut diambil secara acak sebuah kelereng :
a.
b.
Bila diketahui kelerengnya merah, berapa peluang bahwa kota yang terambil
adalah kotak 3.
Jawab : (a). P (M) = (0,2)(0,33) + (0,5)(0,33) + (0,3)(0,33) = 0,33
Jawab : (b). P (3M) = P(3).P(MR) / P(M) = (0,33)(0,3) / (0,33) = 0,3
Wijaya : Statistika II-1
11. Perakitan radio Indo Electric mempunyai dua unit produksi. Unit I
memproduksi 80 % sedangkan unit II memproduksi 20 %. Menurut catatan
dari unit pengendalian mutu secara ratarata produksi dari unit I rusak 5 %
dan dari unit II rusak 10 %. Sebuah radio diambil secara acak :
a.
b.
Jika radio yang diambil tersebut ternyata rusak, berapa peluangnya yang
rusak tersebut dari unit I.
Jawab : (a).
Jawab : (b).
10
titik dalam suatu selang, atau peubah acak yang datanya diperoleh dari hasil
mencacah (misal banyaknya produk yang cacat, banyaknya buah cabai per
tanaman dan lainlain).
b.
dalam suatu selang, atau peubah acak yang datanya diperoleh dari hasil
mengukur atau menimbang (misal tinggi, bobot, umur, suhu dan jarak).
2.2 Sebaran Peluang :
(a)
yang mencantumkan semua kemungkinan nilai suatu peubah acak diskrit berikut
peluangnya. Grafiknya berbentuk histogram peluang.
(b). Sebaran Peluang Kontinyu :
Sebaran
Peluang
Kontinyu
Rumus
yang
mencantumkan
semua
11
Teladan 2.1 :
1.
Sebuah uang logam dilempar 3 kali (= 3 mata uang dilempar sekali), maka
fungsi peluang (sebaran peluang) bagi banyaknya sisi gambar yang muncul
adalah :
3
x
f (x) =
8
untuk x = 0, 1, 2, 3. Dan 8 = 23
f (x) = P (X = x)
1/8
3/8
3/8
1/8
F (X) = P (X = x)
1/8
4/8
7/8
8/8
Tentukan sebaran peluang bagi banyaknya kaset Jazz, bila 4 kaset diambil
dari sebuah koleksi yang terdiri dari 5 kaset jazz, 2 kaset klasik dan 3 kaset
pop.
Fungsi peluangnya :
5
x
10 5
4x
f (x) =
10
4
untuk x = 0, 1, 2, 3, 4.
12
72
3x
f (x) =
untuk x = 0, 1, 2.
7
3
Dua isi ballpen dipilih secara acak dari sebuah kotak yang berisi 3 isi ballpen
biru, 2 merah dan 3 hijau. Bila X menyatakan banyaknya isi bolpen biru dan
Y banyaknya isi bolpen merah yang terpilih. Tentukan
a.
b.
Jawab :
a.
Fungsi peluangnya :
3
x
2
y
3
2xy
f (x,y) =
8
2
13
f ( x,y )
3/28
9/28
3/28
6/28
6/28
1/28
Total Kolom
10/28
b.
Total Baris
15/28
12/28
1/28
15/28
3/28
(3)
peluang bersama, yang merupakan total kolom dan total baris. Jika total kolom
sebagai g (x) dan total baris sebagai h (y), maka sebaran peluang marginalnya
adalah :
(4)
g (x)
10/28
15/28
3/28
h (y)
15/28
12/28
g (x) > 0
h (y) > 0
14
Teladan 2.4 :
1.
a.
b.
b.
15
(1)
dan
~
h (y) = f (x,y) dx.
~
Teladan 2.5 :
f (x,y) = x + y , 0 < x < 1, 0 < y < 1
= 0
a.
Hitunglah f (x,y), jika X = (0), (0,5), (1) dan Y = (0), (0,5), (1)
b.
c.
Tentukan F (x,y)
d.
a.
0,5
0,5
1,5
0,5
0,5
1,5
1,5
4,5
Jumlah
1,5
4,5
b.
Jumlah
g (x) = f (x,y) dy = (x + y) dy = xy + y ] = x +
0
h (y) = f (x,y) dx = (x + y) dx = x + x y ] = y +
0
0
x y
c.
0
x y
( x + y ) dx.dy =
0 0
16
d.
F (x,y) =
0,2 0,1
g (x) > 0
h (y) > 0
Tentukan f (xy)
b.
a.
h (y) = x + y dx. = y + = (2 y + 1) / 2
0
b.
P (0,2 < X < 0,4 y = 0,2) = (2x + 0,4) / 1,4 dx. = 1/7
0,2
17
x1
x2
xn
f (x1)
f (x2)
f (xn)
memperoleh keuntungan Rp. 600.000, dengan peluang 0,7 bila cuaca tidak
hujan. Bila cuaca hujan maka ia akan rugi sebesar Rp. 200.000,. Tentukan
nilai harapan keuntungan bagi A dalam menjual buah mangga dan duku
tersebut, serta tentukan apakah A akan memilih menjual buah mangga atau
duku.
Jawab.
Nilai Harapan keuntungan menjual Mangga :
E (X) = (0,8)(800.000) (0,2)(500.000) = 540.000
Nilai Harapan keuntungan menjual Duku :
E (X) = (0,7)(600.000) (0,3)(200.000) = 360.000
Karena nilai harapan keuntungan menjual buah mangga lebih besar maka A
akan memilih menjual buah mangga.
2.
18
Tentukan nilai harapan banyaknya orang lakilaki dalam sebuah panitia yang
terdiri dari 3 orang, yang diambil secara acak dari 4 lakilaki dan 3
perempuan.
Jawab :
4
3
x
3x
f (x) =
7
3
untuk x = 0, 1, 2, 3.
f (x)
1/35
12/35
18/35
4/35
x1
x2
xn
f (x1)
f (x2)
f (xn)
Maka Nilai harapan peubah acak g (X) adalah : E [g(X)] = g(xi). f (xi).
Teladan 2.8 :
Misal banyaknya mobil X yang dicuci di suatu tempat pencucian mobil antara
pukul 16.00 dan 17.00 pada setiap hari jumat mempunyai sebaran peluang : .
x
p (X = x)
1/12
1/12
1/4
1/4
1/6
1/6
19
Bila g (X) = 2X 1 menyatakan banyaknya uang ($) yang dibayarkan oleh manajer
kepada petugas pencuci, tentukan penerimaan harapan petugas pencuci mobil
pada periode tersebut :
Jawab :
E [(g (X)] = E (2X 1) = (2X 1). f (xi)
= 7(1/12) + 9(1/12) + 11(1/4) + 13(1/4) + 15(1/6) + 17(1/6)
= $ 12,67
(3)
f ( x,y )
3/28
9/28
3/28
6/28
6/28
1/28
Total Kolom
10/28
Total Baris
15/28
12/28
1/28
15/28
3/28
Carilah (a) nilai harapan bagi g (x) = XY atau E (XY), (b) E (X) dan E (Y) yang
merupakan sebaran peluang marginalnya.
Jawab :
a.
20
b.
x1
x2
xn
f (x1)
f (x2)
f (xn)
f (x)
1/35
12/35
18/35
4/35
21
(5)
x1
x2
xn
p(X=x)
f (x1)
f (x2)
f (xn)
f (x)
1/4
1/8
1/2
1/8
Jawab :
E [(g (X)] = E (2X+3) = (2X+3). f (xi)
= 3(1/4) + 5(1/8) + 7(1/2) + 9(1/8) = 6
2 = E {[g(X) g(x)]2 } = [(g(xi) (g(x))]2 .f (x) = [(2X+3) 6]2 .f (x)
= (4X2 12X + 9).f (x)
= 9(2/8) + 1(1/8) + 1(4/8) + 9(1/8) = 32/8 = 4 , atau dengan rumus hitung :
2 = E {[g(X) g(x)]2 } = E[(g(xi) ]2 (g(x))2
E[(g(xi) ]2 = E(2X + 3)2 = (4X2 +12X + 9).f(x) =
= 9(2/8) + 25(1/8) + 49(4/8) + 81(1/8) = 320/8 = 40
2 = E {[g(X) g(x)]2 } = E[(g(xi) ]2 (g(x))2 = 40 36 = 4
(6)
22
~
E (X) = x. f (x) dx = X
~
2.
~
E (X X)2 = (x x ). f (x) dx = 2
6.
~
~
E {g(x)} = g(x). f (x) dx
~
~~
E {g(x,y)} = g(x,y). f (x,y) dx.dy.
~ ~
~
E (XY) = x. f (xy) dx (Ratarata Bersyarat)
~
E (XY)2 = E [{X XY}2y] (Ragam Bersyarat)
7.
3.
4.
5.
Teladan 2.12 :
1.
f (x,y) = 2 ,
= 0,
0<x<y<1
untuk x dan y lainnya
a.
b.
Tentukan E (XY)
c.
d.
e.
Tentukan P (0 < X = )
Jawab :
1
a.
g (x) = 2 dy = 2 2x ,
0<x<1
= 0,
untuk x lainnya
h (y) = 2 dx = 2y,
0<y<1
= 0,
untuk y lainnya
Wijaya : Statistika II-1
23
0<x<y 0<h<1
untuk x dan y lainnya
b.
~
~
E (XY) = x. f (xy) dx = x. 1/y dx = 2 / y ,
~
~
c.
0<y<1
= y2/12,
d.
0<y<1
e.
2.
f (x,y) = x + y,
0 < x < 1,
= 0,
0<y<1
a.
Tentukan X, y
b.
Tentukan X2 dan Y2
c.
Tentukan
Jawab :
1 1
a.
1 1
1 1
b.
1 1
24
1 1
c.
Sebuah hotel
Tentukan
acak dari sebuah koleksi yang terdiri dari 5 kaset jazz, 2 klasik dan 3 pop.
3.
4.
0,10
0,15
0,20
0,30
0,10
0,15
a.
b.
E (XY =2)
c.
E (kX) dan E (k + X)
d.
Peragam (Kovarians) YX
e.
X2 dan Y2
Wijaya : Statistika II-1
25
5.
Dari sekeranjang buah yang berisi 3 jeruk, 2 apel dan 3 pisang diambil suatu
acak 4 buah. Bila X menyatakan banyaknya jeruk dan Y banyaknya apel
yang terambil, hitunglah E (X2Y 2 XY)
xCn . px . qnx
Ratarata ( ) = np
dan
x = 0, 1, 2, , n.
Ragam ( 2 ) = npq
Sebuah sampel
berukuran 20 diambil secara acak. Berapa peluang sampel yang diambil itu
rusak :
a. semuanya
b. 3 buah
c. paling sedikit sebuah
d. paling banyak 2 buah
e. ratarata yang rusak
Jawab :
a. p (X = 20) = 20C20. (0,1)20 (0,9)0 = 1020
b. p (X = 3) = 3C20. (0,1)3 (0,9)17 = 0,19
c. p (X = 1) = 1 p(X=0) = 1 0,9 = 0,1
Wijaya : Statistika II-1
26
2.
3.
(2)
Sebuah kotak terdiri dari 2 barang yang dihasilkan oleh mesin A, 5 oleh
mesin B dan 3 oleh mesin C.
dilihat lalu disimpan kembali. Hitung peluang diantara 6 barang yang diambil
terdiri dari 1 dari mesin A, 3 mesin B dan 2 mesin C.
Jawab :
n = 10
p(A) = 2/10
p(B) = 5/10
p (C) = 3/10
Wijaya : Statistika II-1
27
6!
p (1A, 3B, 2C) = (0,2)1 (0,5)3 (0,3)2 = 0,0135
1! 3! 2!
2.
p(R) = 0,3
p(M) = 0,5
p (T) = 0,2
20!
p (6R, 10M, 4T) = (0,3)6 (0,5)10 (0,3)4
6! 10! 4!
3.
= 0,0196
p(M) = 0,5
p(H) = 0,25
p (P) = 0,25
8!
p (5M, 2H, 1P) = (0,5)5 (0,25)2 (0,25)1
5! 2! 1!
(3)
= 0,082
lalu diambil sampel berukuran n, maka peluang dalam sampel terdapat x benda
termasuk kategori tersebut adalah :
k
N k
x
n x
p (x) =
N
n
Ratarata ( ) = nk / N
28
Nn
k
k
Ragam ( ) = . n. ( 1 )
N1
N
N
Nn
atau = npq
N1
Ciri :
1.
2.
3.
Teladan 2.15 :
1.
Seorang ingin menanam 5 pohon mangga yang diambil secara acak dari
kotak yang berisi 5 biji mangga Gedong dan 4 biji mangga Cengkir. Berapa
peluang bahwa yang ditanam itu terdiri 2 Gedong dan 3 Cengkir.
Jawab :
N=9
n=5
k=5
x=2
5
95
2
52
p (x=2) =
9
5
2.
= 0,317
= 0,068
karena p = k/N
q = 1 p = 1 k/N
Wijaya : Statistika II-1
29
Teladan 2.16 :
1.
x=3
p ( x = 3) =
= 0,1342
3
2.
Diduga 4000 diantara 10.000 pemilih tidak setuju pajak penjualan yang baru.
Bila 15 pemilih diambil secara acak, berapa peluang bahwa sebanyak
banyaknya 7 orang menyetujui pajak baru tersebut. Tentukan pula ratarata
banyaknya pemilih yang setuju dan ragamnya.
Jawab :
p (tidak setuju) = 0,4
dan
p (setuju) = 0,6
b* (x; k, p) =
k1
30
Teladan 2.17 :
1.
b* (10; 5, 0,7) =
4
2.
Bila peluang
b* (8; 2, 1/6) =
1
x = 1,2,
dan e = 2,718
atau
31
Teladan 2.18 :
1.
e2 20
b.
2.
p ( 0 ; 2 ) = = 0,1354
0!
Ratarata
15
13
32
a. 2 orang
b. lebih dari 3 orang
c. kurang dari 5
Jawab :
p = 0,002
n = 2000
c. p (x = 4, 4) = p (x; 4) = 0,6288
0
Soalsoal :
1.
Peluang suatu produk rusak yang dihasilkan oleh sebuah mesin adalah 0,4.
Bila diambil sampel berukuran 15, berapa peluangnya bahwa :
a. sekurangkurangnya 10 produk yang rusak (Jawab : 0,0338)
b. ada 3 sampai 8 yang rusak (Jawab : 0,8779)
c. tepat 5 buah yang rusak (Jawab : 0,1859)
2.
3.
4.
33
5.
6.
7.
<x<
dan (biasanya
diketahui).
Karena kurva normal tergantung dari nilai dan , maka luas dibawah kurva yang
dibatasi oleh x = x1 dan x = x2 akan berbedabeda.
Wijaya : Statistika II-1
34
p ( x = c)
z1 = [(c 0,5) ] /
p (z2) p (z1)
z2 = [(c + 0,5) ] /
2.
p (a < x < b)
z1 = (a ) /
p (z2) p (z1)
z2 = (b ) /
3.
p (a x b)
z1 = [(a 0,5) ] /
p (z2) p (z1)
z2 = [(b + 0,5) ] /
Teladan 2.20 :
Nilai ratarata ujian Statistika adalah 74 dengan simpangan bakunya 7. Nilai ujian
menyebar normal, dengan nilai terendah E dan terbesar A.
a.
b.
c.
d.
35
Jawab :
10%
12%
30
74
D6
z = (x ) / atau x = z +
a.
b.
c.
d.
dibawah volume berapa diperoleh 25% botol dengan volume paling sedikit.
b.
c.
berapa peluang botol yang berisi antara 191 dan 209 ml.
d.
e.
jika terdapat 10.000 botol, berapa botol yang berisi lebih dari 224 ml.
f.
berapa botol dari 10.000 botol berikutnya yang akan tumpah bila botolbotol
berukuran 230 ml.
Jawab : (Gunakan gambar supaya lebih jelas)
a.
b.
p (x = 208) = p (207,5 < x < 208,5) = p (0,5 < z < 0,57) = 0,7157 0,6915
= 0,0242
c.
p (191 < x < 209) = p (0,6 < z < 0,6) = 0,7257 0,0274 = 0,4514
Wijaya : Statistika II-1
36
d.
p (187 x 207) = p (186,5 < x < 207,5) = p (0,9 < z < 0,5)
= 0,6915 0,1841 = 0,5074
e.
f.
Teladan 2.22 :
Ratarata umur sepeda motor adalah 10 tahun dengan simpangan baku 2 tahun.
Pabriknya akan mengganti semua motor yang rusak dengan yang baru selama
dalam waktu garansi. Hitunglah :
a.
b.
c.
d.
Bila pabrik itu hanya bersedia mengganti 3% diantara motor yang rusak,
berapa lama garansinya.
Jawab : (Gunakan gambar supaya lebih jelas)
a.
p (x = 15) = p (14,5 < x < 15,5) = p (2,25 < z < 2,75) = 0,9970 0,9878
= 0,0092
b.
c.
d.
37
z1 = [(a + 0,5) ] /
z2 = [(b 0,5) ] /
z1 = [(a 0,5) ] /
z2 = [(b + 0,5) ] /
p (z2) p (z1)
p (z2) p (z1)
Teladan 2.24 :
Bila 20% penduduk di suatu kota lebih menyukai telepon berwarna putih daripada
warna lainnya. Tentukan peluang diantara 1000 telpon yang dipasang berikutnya
di kota itu :
a.
lebih dari 210 tetapi tidak lebih dari 225 berwarna putih
b.
a.
p (210 < x 225) = p (210,5 < x < 225,5) = p (0,83 < z <2,02)
= 0,9783 0,7967 = 0,1816
b.
Teladan 2.25 :
Hasil survai menunjukkan sekitar 60% produk pestisida merupakan produk yang
tidak dapat dihancurkan oleh mikroba tanah. Jika diambil 200 jenis pestisida
tentukan :
a.
sebanyak 110 jenis tidak dapat dihancurkan oleh mikroba tanah (resisten)
b.
c.
paling sedikit 130 tetapi tidak lebih dari 135 jenis bersifat resisten.
Jawab : (Gunakan gambar supaya lebih jelas)
a.
b.
c.
38
III. S A M P L I N G
2.
3.
4.
5.
Rencana
Sampling
langkahlangkah
menentukan
unit
sampling,
banyaknya unit sampling yang akan dipilih dan cara memilih unitunit
tersebut ke dalam sampel.
6.
7.
Estimator = lambang penduga bagi populasi (x, s2). Nilainya disebut Estimate
(misal dari sampel, rataratanya x = 25, maka x = estimator sedangkan nilai
25 estimatenya).
Dengan Pemulihan :
Jika ukuran populasi N diambil sampel berukuran n, maka banyaknya sampel
39
2.
3.
4.
2.
Sampling Sistematik
unit sampling diambil dari populasi pada jarak interval waktu, ruang atau
urutan yang uniform.
pengambilan anggota pertama dilakukan secara acak.
pengambilan unit sampel dapat dilakukan dengan (a) jika N kelipatan dari
n, maka interval pemilihan dengan angka acak adalah N/n, dan (b) jika
N/n merupakan pecahan maka dilakukan pembulatan.
40
3.
pada
setiap
strata
bisa
proporsional
disebut
Sampling
Sampling Kluster
Sampling Acak (Simple Random Sampling), Sistematik dan Strata perlu
kerangka sampling yang lengkap.
diambil beberapa
Nd2 + 1
41
Sampel
Ratarata (Statistik)
Peluang
n1
x1
p (x1)
n2
x2
p (x2)
.
.
.
.
.
.
nk
xk
p (xk)
.
.
Dengan Pemulihan
Misal populasi
p (x)
1/4
= 3/2
2 = 5/4
1/4 1/4
0;0
0;1
0;2
0;3
1;0
1;1
1;2
1;3
No
Contoh
p(x)
x.p(x)
f.x
0
0,5
1,0
1,5
0,5
1,0
1,5
2,0
9
10
11
12
13
14
15
16
2;0
2;1
2;2
2;3
3;0
3;1
3;2
3;3
1,0
1,5
2,0
2,5
1,5
2,0
2,5
3,0
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
1
2
3
4
3
2
1
1/16
2/16
3/16
4/16
3/16
2/16
1/16
0
1/16
3.16
6/16
6/16
5/16
3/16
24/16
0
1
3
6
6
5
3
24
42
Jadi :
diantara 2 nilai berapa terdapat 68% diantara semua nilai ratarata contoh itu
(ambil 68% yang di tengah).
b.
Jawab :
x = 2, 4, 6 maka = x = 4 dan = 1,63
16%
16%
z1
a.
z2
43
b.
B.
Tanpa Pemulihan
Misal populasi 0, 1, 2, 3 (N = 4) diambil sampel n = 2, maka banyaknya
kemungkinan sampel adalah 2C4 = 6.
No.
Sampel
0;1
0;2
0;3
1;2
1;3
2;3
Ratarata (x)
0,5
1,0
1,5
1,5
2,0
2,5
2
Nn
=
n
N1
2/n.
Hal ini dikenal dengan Dalil Limit Pusat yaitu : Bila contoh acak berukuran n ditarik
dari populasi (diskrit atau kontinyu) yang besar atau tak hingga dengan ratarata
dan ragam 2, maka ratarata contoh x akan menyebar mendekati distribusi
normal dengan ratarata x = dan simpangan baku x = / n. Dengan
demikian
x
z =
/ n
44
Dalam perhitungan, biasanya rumus untuk simpangan baku contoh atau galat baku
(x ) yaitu :
1.
2.
diketahui dan peluang dihitung terhadap seluruh unit sampling dalam sampel.
Teladan 4.2 :
Sebuah perusahaan memproduksi bohlam. Bila umur bohlam itu menyebar normal
dengan ratarata 800 jam dan simpangan baku 40 jam, maka hitunglah peluang
bahwa suatu contoh acak 16 bohlam akan berumur ratarata kurang dari 775 jam.
Jawab : Umur bohlam (data kontinyu)
z = (775 800) / (40 / 16) = 25/10 = 2,5
p (x < 775) = p (z < 2,5) = 0,0062
Teladan 4.3 :
Bila galat baku bagi sebaran penarikan contoh berukuran 36 yang ditarik dari
populasi yang besar adalah 2, berapa ukuran contoh itu harus ditingkatkan agar
galat bakunya berkurang menjadi 1,2.
Jawab :
x = 2 dan n = 36 maka = x n = 2 (6) = 12 atau 2 = 144
x = 1,2 jadi x2 = 1,44 maka n = 2 / x2 = 144 / 1,44 = 100
Jadi ukuran sampel harus ditingkatkan menjadi 100.
Teladan 4.4 :
Sebuah mesin minuman ringan diatur agar jumlah minuman yang dikeluarkan
setiap botol ratarata 240 ml dengan simpangan baku 15 ml. Secara periodik
mesin itu diperiksa dengan mengambil 40 botol kemudian dihitung rataratanya.
Jika ratarata 40 botol tersebut berada pada selang x 2 x, maka mesin masih
dianggap baik. Jika petugas mendapatkan ratarata isi ke 40 botol adalah 236 ml
Wijaya : Statistika II-1
45
dan menyimpulkan mesin itu tidak perlu diperbaiki, apakah keputusannya itu
wajar?
Jawab :
= 240
maka
= 15
n = 40 dan
x = 236
x = / n = 15 / 40 = 2,37
(Wajar)
Teladan 4.5 :
Sebuah mesin membuat resistor dengan tahanan ratarata 40 dan simpangan
baku 2 . Berapa peluang suatu contoh acak 36 resistor akan menghasilkan
tahanan gabungan lebih daripada 1458 .
Jawab : (Data kontinyu)
= 40
=2
n = 36 x = / n = 2 / 36 = 0,33
db = v = n 1
s/n
46
Peluang ()
elektronik
akan
mencapai
umur
ratarata
30
jam.
Untuk
mempertahankan nilai ratarata ini, 16 batere diuji tiap bulan. Bila nilai t yang
diperolehnya jatuh antara t0,025 dan t0,025, maka perusahaan itu cukup puas.
Jika dari 16 contoh didapat :
a.
b.
a.
= 30
s =5
untuk db = v = 161 = 15 didapat (t0,025 < t < t0,025) = (2,31 < t < 2,31)
t = (x ) / (s / n) = (27,5 30)/ (1,25) = 2 (Terima)
b.
= 30
s =5
untuk db = v = 161 = 15 didapat P (t0,025 < t < t0,025) = 2,31 < t < 2,31
t = (x ) / (s / n) = (33,75 30)/ (1,25) = 3
47
Teladan 4.8 :
Sebuah perusahaan rokok menyatakan bahwa kandungan nikotin ratarata
rokoknya sebesar 1,83 mg per batang. Hasil pengujian 8 batang rokok kadar
nikotinnya 2,0 ; 1,7 ; 2,1 ; 1,9 ; 2,2 ; 2,1 ; 2,0 dan 1,6 mg. Apakah anda setuju
pernyataan tersebut ?
Jawab : (Data kontinyu)
n=8
x = 1,95
pernyataan tersebut.
4.3 Sebaran Proporsi
Misal populasi berukuran N terdapat peristiwa A sebanyak Y diantara N,
maka didapat parameter proporsi A = Y/N.
Dari populasi
diambil sampel
48
Teladan 4.9 :
Telah dikirim 5000 peti gelas, tiap peti berisi 100 gelas. Dalam pengiriman itu
biasanya terjadi 5% gelas pecah.
b.
berapa tanaman harus diamati agar persentase ganjur dari sampel satu ke
lainnya diharapkan berbeda paling besar 2%.
Jawab :
n = 100
a.
b.
49
Selisih Ratarata :
x1x2 = 1 2
(x1 x2) (1 2)
z =
(x1x2)
(2) Jumlah Ratarata :
x1+x2 = 1 + 2
(x1 + x2) (1 + 2)
z =
(x1+x2)
Teladan 4.11 :
Ratarata umur tabung TV merk A = 6,5 tahun dengan simpangan baku 0,9 tahun,
TV merk B ratarata 6 tahun dengan simpangan baku 0,8 tahun. Berapa peluang
sebuah sampel acak berukuran 36 tabung TV merk A mencapai umur ratarata
sekurangkurangnya 1 tahun lebih lama daripada umur ratarata 49 tabung TV
merk B.
Jawab :
A : n1 = 36
1 = 6,5 1 = 0,9
B : n2 = 49
2 = 6
2 = 0,8
x1x2 = 1 2 = 0,5
x1x2 = (12 / n1) + (22 / n2) = (0,81 / 36) + (0,64 / 49) = 0,189
z = (1,0 0,5) / (0,189) = 2,65
Wijaya : Statistika II-1
50
1 = 80 1 = 5
B : n2 = 36
2 = 75
2 = 3
x1x2 = 1 2 = 5
x1x2 = (12 / n1) + (22 / n2) = (25 / 25) + (9/ 36) = 1,12
P [ 3,4 (x1 x2 ) < 5,9 ] = P [ 3,35 < (x1 x2 ) < 5,90 ]
= P (1,47 < z < 0,80) = 0,7881 0,0708 = 0,7173
Dua
Tentukan peluang
n1 = n2 = 300
51
1.
parameter (, 2, p).
Ruang Keputusan = himpunan semua kemungkinan nilai dugaan yang
dapat diambil oleh penduga (estimator).
Sifat Penduga yang baik adalah : (a) tidak bias, bila 0 = E() = , (b)
paling efisien (ragamnya terkecil) dan (c) konsisten, artinya nilai
mendekati bila n meningkat.
3.
Nilai dugaan dalam bentuk selang lebih tepat digunakan daripada nilai
dugaan dalam bentuk dugaan titik.
4.
52
ada ?
Ya
Ya
Tidak
n 30 ?
Tidak
t
Dugaan Selang :
53
x + z/2 . x
2.
2.
Teladan 5.1 :
Sebuah perusahaan memproduksi bohlam yang umurnya kirakira menyebar
normal dengan simpangan baku 42 jam.
Buat selang kepercayaan 95% bagi ratarata populasi umur bohlam yang
diproduksi perusahaan tersebut.
Wijaya : Statistika II-1
54
b.
Dengan tingkat kepercayaan 99%, tentukan besarnya galat bila kita menduga
ratarata umur bohlam 780 jam.
Jawab :
x = 780
n = 36
= 42
/n = 42 /36 = 7
b.
Galat Dugaan = z/2 /n = (2,58)(7) = 18,06 artinya kita yakin 99% bahwa
perbedaan ratarata umur bohlam dari contoh (x = 780 jam) dengan ratarata
umur bohlam sesungguhnya ( ) tidak lebih besar dari 18,06 jam.
Teladan 5.2 :
Suatu contoh acak 36 mahasiswa tingkat akhir mempunyai ratarata dan
simpangan baku nilai mutu ratarata sebesar 2,6 dan 0,3.
Buat selang
n = 36
s = 0,3
Teladan 5.3 :
Isi 10 kaleng sabun detergen berturutturut 10,2 ; 9,7 ; 10,3 ; 10,1 ; 10,1 ; 9,8 ; 9,9
; 10,4 ; 10,3 dan 9,8 liter. Buat selang kepercayaan 95% bagi ratarata isi sabun
tersebut.
Jawab :
x = 10,06
n = 10
55
s = 0,3
z0,025 = 1,96
dan e = 0,05
2.
n < 30
( Normal dan 12 = 22 ) :
Sg2 =
n1 + n2 2
56
3.
( Normal dan 12 22 ) :
n < 30
(W12 + W22 )2
v = =
[(s12/n1)2 / (n1 1)] + [(s22/n2)2 / (n2 1)]
[W12/ (n1 1) + W22/ (n2 1)]
Cara lain untuk menentukan t/2 (V) adalah :
(w1 t1 + w2 t2 )
t/2
(V)
= t =
( w1 + w2 )
dimana :
w1 = (s12 / n1)
(4)
t2 = t/2 (n21)
n < 30 dan populasi tidak normal, maka diterapkan Statistika Non Parametrik.
Teladan 5.4 :
Sebuah perusahaan memproduksi 2 macam lampu pijar A dan B. Misal umur
lampu pijar tersebut menyebar normal dengan simpangan baku masingmasing 80
dan 90 jam. Contoh acak masingmasing berukuran 50 diuji dan didapat ratarata
umurnya sebesar 1282 jam dan 1208 jam. Buat selang kepercayaan 95%.
Jawab :
n1 = n2 = 50
1 = 80
2 = 90
x1 = 1282
x2 = 1208
z0,025 = 1,96
57
Teladan 5.5 :
Dua jenis tambang ingin dibandingkan kekuatannya, untuk itu 50 potong tambang
dari setiap jenis diuji dalam kondisi yang sama. Jenis A mempunyai kekuatan
ratarata 78,3 kg dengan simpangan baku 5,6 kg, sedangkan B rataratanya 87,2
kg dengan simpangan baku 6,3 kg. susun selang kepercayaan 95% bagi selisih
ratarata populasi..
Jawab :
n1 = n2 = 50 x1 = 78,3
s1 = 5,6 x2 = 87,2
s2 = 6,3
z0,025 = 1,96
Teladan 5.6 :
Pelajaran matematika diberikan kepada 12 siswa kelas A dengan metode
pengajaran biasa, dan 10 siswa kelas B dengan metode pengajaran menggunakan
bahan terprogram. Hasil ujian kelas A rataratanya 85 dengan simpangan baku 4,
kelas B rataratanya 81 dengan simpangan baku 5. Tentukan selang kepercayaan
90% bagi selisih ratarata populasi, bila diasumsikan kedua populasi menyebar
menghampiri normal dengan ragam yang sama.
Jawab :
n1 = 12
x1 = 85
s1 = 4
n2 = 10
x2 = 81
s2 = 5
58
Teladan 5.7 :
Masa putar film yang diproduksi oleh 2 perusahaan film adalah :
Masa Putar (menit)
Perusahaan I
103
94
110
87
98
Perusahaan II
97
82
123
92
175
88
118
Buat selang kepercayaan 99% bagi selisih ratarata masa putar, bila diasumsikan
sebaran masa putar film mendekati normal dengan ragam yang berbeda.
Jawab : n < 30
s12 = 76,3
= 7,19 = 7
59
Sebelum Dilatih
40
78
49
63
55
33
Juta rupiah
Sesudah Dilatih
58
87
57
72
61
40
Juta rupiah
40
78
49
63
55
33
Sesudah Dilatih
58
87
57
72
61
40
Beda (d)
18
n=6
60
(b)
n 100 :
(p1 p2) z/2.(p1q1/n1) + (p2q2/n2 ) < (1 2 )< (p1 p2) + z/2.(p1q1/n1)
Wijaya : Statistika II-1
61
b.
n < 100 :
(p1 p2) t/2.(p1q1/n1) + (p2q2/n2 ) < (1 2 )< (p1 p2) + t/2.(p1q1/n1)
Teladan 5.11 :
Seorang ahli genetika tertarik pada populasi lakilaki dan perempuan dalam
populasi yang mengidap kelainan darah tertentu.
terdapat 24 yang mengidap kelainan darah dan 100 perempuan terdapat 13 yang
mengidap kelainan. Buat selang kepercayaan 99% bagi proporsi sebenarnya.
Jawab :
p1 = 0,24 q1 = 0,76 p2 = 0,13 q2 = 0,87
62
5.6
Pendugaan Ragam
( n 1 ) s2
2 =
2
Derajat Bebas untuk 2 = n 1
Karena sebaran peluang bagi 2 bentuknya tidak simetris, maka :
( 21/2
( n 1 ) s2
< < 2/2 )
2
( n 1 ) s2
2/2
<
( n 1 ) s2
<
21/2
Teladan 5.11
Contoh acak 5 buah batere mobil setelah dipakai ditemukan data masa pakainya
0,9 ; 1,4 ; 2,0 ; 2,5 dan 1,2 tahun. Buat selang kepercayaan 95% bagi ragam
populasi masa pakai batere mobil tersebut.
Wijaya : Statistika II-1
63
Jawab :
n = 0,24
x2 = 14,46
x = 8,0
2/2 (v) = 20,025 (4) = 11,1 dan 21/2 (v) = 20,975 (4)( = 0,484
( n 1 ) s2
( n 1 ) s2
< 2 <
2/2
21/2
s12 / 12
s12 . 22
F = = =
22 / v2
s22 / 22
s22 . 12
F1/2 (v1,v2) = 1 / ( F(v2,v1) )
s12 . 22
F1/2 (v1,v2) < < F/2 (v1,v2)
s22 . 12
s12
s22 F/2(v1,v2)
s12
12
s12
< <
22
s22 F1/2 (v1,v2)
12
s12
22
s22
64
Teladan 5.12 :
F0,95 (6, 10) = 1 / ( F0,05 (10, 6) = 1/ (4,06) = 0,246
Teladan 5.13 :
Tes matematika diberikan kepada 25 siswa lakilaki dan 16 siswa perempuan.
Siswa lakilaki mencapai nilai ratarata 82 dengan simpangan baku 8, sedangkan
perempuan rataratanya 78 dengan simpangan baku 7. Buat selang kepercayaan
98% bagi (12/ 22 ) dan (1 / 2 ).
Jawab : n1 = 25 s1 = 8
n2 = 16
12
s2 = 7 s2 = 0,415 = 0,02
dan F0,01 (15,24) = 2,89
s12
22
s22
( 12 / 22 )
<
Teladan 5.14 :
Bila s12 dan s22 adalah ragam contoh acak bebas berukuran n1 = 8 dan n2 = 12
diambil dari populasi normal dengan ragam yang sama, hitunglah besarnya nilai
peluang P [ ( s12 / s22 ) < 4,89 ].
Jawab :
F = ( s12 22 ) / (s22 12 ) karena 12 = 22 maka F = s12 / s22
P (s12 / s22 < 4,89) = 1 atau p ( f < 4,89 ) = 1
dari tabel : F(7, 14) = 4,89 maka didapat = 0,01
jadi P (s12 / s22 < 4,89) = 1 = 1 0,01 = 0,99
65
DAFTAR PUSTAKA
Anto Dajan. 1995. Pengantar Metode Statistika Jilid II. LP3ES. Jakarta.
Jalaluddin Rakhmat. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
J. Supranto. 1995. Statistik : Teori dan Aplikasi, Jilid II. Erlangga. Jakarta.
Kwanchai A. Gomez dan Arturo A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik Untuk
Penelitian Pertanian. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Robert, G. D. Steel dan James H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Ronald E. Walpole.
Jakarta.
1995.
Pengantar
Statistika.
66