Armita Febrianasari
Kelas :XIII-9
SMK SMAK Bogor
Abstrak
Spektofotometer infra merah adalah alat yang digunakan untuk menentukan suatu gugus fungsi dalam suatu
senyawa . Pada penetapan ini hasil yang diperoleh dalam bentuk pita panjang gelombang. Analisis Kuantitatif suatu
sampel dilakukan dengan membandingkan area standar dengan area sampel. Dengan membandingkan pita panjang
gelombang sampel dengan tabel panjang gelombang didapatkan hasil bahwa senyawa tersebut adalah Etil asetat
dengan kadar sebesar 8,9 % yang area sampelnya dibandingan dengan area standar yg konsentrasinya 10%
Kata Kunci : Spektrofotometer infra merah, senyawa organik, spektrum infra merah. Analisis kuantitatif
Abstract
Infrared spectrophotometer is a tool used to determine a functional group in a compound. This assignment on the
results obtained in the form of wavelength band. Quantitative analysis is done by comparing a sample of a standard
area to the area of the sample. By comparing the samples with a wavelength band wavelength table showed that the
compound is ethyl acetate in which 8.9% of the sample area compared with standard areas that concentration of
10%
Key word : Infrared spectrophotometer, organic compound, spectrum infrared, quantitative analysis
PENDAHULUAN
A.
2.
Latar Belakang
Spektrofotometer
Infra
merah
dapat
digunakan untuk mengidentifikasi suatu
senyawa. Yang menjadi parameter kualitatif
pada spektrofotometer IR adalah bilangan
gelombang dimana muncul akibat adanya
serapan oleh gugus fungsi yang khas dari suatu
senyawa.
Analisis kualitatif senyawa organik secara
spektofotometer infra merah diperlukan oleh
berbagai bidang terutama di industri farmasi.
Untuk mengetahui kemurnian bahan baku dalam
pembuatan obat. Oleh karena itu siswa-siswi
dilatih agar dapat mengoperasikan dan mengolah
data dengan spektrofotometer infra merah.
B.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
senyawa
organik
kromatogram.
cara menentukan
dengan
melihat
3.
4.
C.
Struktur Laporan
Struktur laporan pada jurnal ini terdiri dari
judul jurnal, penulis jurnal, abstrak, pendahuluan
berisikan latar belakang dan tujuan, tinjauan
pustaka, metode analisis, hasil dan pembahasan,
kesimpulan, daftar pustaka.
TINJAUAN PUSTAKA
Spektrofotometer
adalah
alat
untuk
mengukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan
pengukuran menggunakan spektrofotometer ini,
C-H
Jenis Senyawa
alkana
Daerah
Serapan
(cm-1 )
2850-2960,
1350-1470
Gugus
Jenis Senyawa
Daerah
Serapan
(cm-1 )
C-H
alkena
3020-3080,
675-870
C-H
aromatik
3000-3100,
675-870
C-H
alkuna
3300
C=C
Alkena
1640-1680
C=C
aromatik (cincin)
1500-1600
C-O
C=O
aldehida, keton,
asam karboksilat,
ester
1690-1760
2.
3.
O-H
alkohol, fenol(mon
3610-3640
omer)
O-H
alkohol, fenol
(ikatan H)
2000-3600
(lebar)
O-H
asam karboksilat
3000-3600
(lebar)
N-H
amina
3310-3500
C-N
Amina
1180-1360
-NO2
Nitro
1515-1560,
1345-1385
4.
Dimasukkan
Ethil
Asetat
99,5%
sebanyak 0,5ml, 0,75ml, 1ml, 1,25ml,
1,50ml kedalam labu ukur 10 ml.
Diencerkan dengan etanol
Dibaca vibrasi molekulnya dengan
spektrofotometri FTIR
Dibandingkan hasil area standard dan
area sampel
METODE ANALISIS
Spektroskopi FTIR (Fourier Transform
Infrared) merupakan spektroskopi inframerah yang
dilengkapi dengan transformasi Fourier untuk deteksi
dan analisis hasil spektrumnya. Inti dari spektroskopi
FTIR adalah interferometer Michelson yaitu alat untuk
menganalisis frekuensi dalam sinyal gabungan.
KESIMPULAN
Hasil analisis kualitatif dan kuantitatif pada
sampel dengan metode spektroskopi fourier
transform infra red (FTIR), diketahui bahwa
sampel adalah ethil asetat dan setelah
dibandingkan area sampel dan area standar
didapatkan kadar ethil asetat sebesar 8,9%
dengan konsentrasi standar sebesar 10%.
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 2. Hasil Analisis Kualitatif dan Kuantitatif
Senyawa Organik
Interpolasi.
Tanpa
Tahun.
Carbonil (C-O)
3000-3600
(lebar)
Alkohol (OH)
1350-1470
Alkana(C-H)
Etil Asetat