36
Diabetes Mellitus
Vinod Malhotra
Klaus Kjaer
pada
populasi
umum?
Apa faktor-faktor pada etiologi penyakit tersebut?
Bagaimana mengklasifikasikan diabetes melitus?
Apa komplikasi dari diabetes melitus?
Bagaimana melakukan tatalaksana bentuk lain
penyakit ini?
6. Bagaimana memonitor
secara
adekuat
kontrol
dari
dari
penyakit ini?
7. Apa saja faktor-faktor yang mengubah kebutuhan insulin?
8. Apa prinsip dari tatalaksana ketoasidosis diabetik?
9. Apa yang dimaksud dengan koma hiperosmolar
nonketotik?
B. Evaluasi dan Persiapan Preoperatif
1. Bagaimana evaluasi preoperatif pada pasien ini?
2. Bagaimana
sindrom
kaku
sendi
mempengaruhi
ini?
Kenapa?
C. Tatalaksana Intraoperatif
1. Apa efek dari anestesi dan operasi pada metabolisme
insulin dan glukosa?
2. Teknik anestesi apa yang akan digunakan?
3. Bagaimana memonitor pasien ini?
4. Bagaimana
melakukan
tatalaksana
hiperglikemi
intraoperatif?
5. Bagaimana mengenali dan melakukan tatalaksana syok
hipoglikemi intraoperatif?
D. Tatalaksana Postoperatif
1. Bagaimana mengontrol diabetes pasien ini postoperatif?
2. Apa komplikasi postoperatif yang diperkirakan biasa
terjadi pada diabetes?
3. Apakah diabetes meningkatkan
resiko
perioperatif?
Tabel 34.1. Kriteria Diagnostik untuk Diabetes Melitus oleh American Diabetes
Association
handal
pemeriksaan
dan
mudah.
toleransi
Skrining
glukosa
rutin
dengan
oral
tidak
juta
orang
di
United
State
memenuhi
kriteria
dari
toleransi
glukosa
terganggu
secara
A.2.
kerentanan
Prosesnya
genetik
hampir
dan
pasti
dipicu
oleh
disebabkan
lingkungan.
oleh
proses
perkembangan
dipersoalkan
menyisakan
lagi,
penyakit
mode
kontroversial.
ini
nyata
Penelitian
tidak
dari
perlu
pewarisan
pada
kembar
dalam
perkembangan
dari
penyakit
ini.
riwayat
keluarga
perbedaan
tanpa
temuan
mengasumsikan
diabetes.
tersebut,
bahwa
Dengan
masuk
suatu
melihat
akal
transmisi
untuk
poligenik
pada
pentingnya
faktor
imun
dalam
titer
human
leukocyte
antigen
(HLA),
virus
sel-
telah
didalilkan
dalam
menyebabkan
peradangan
dari
sel-sel
islet
A.3.
usia
dan
merupakan
hasil
kombinasi
dari
oral.
membutuhkan
Jumlah
insulin
yang
untuk
signifikan
kontrol
nantinya
glukosa
yang
diabetes
sekunder,
yang
dapat
timbul
akibat
A.4.
patologi
organ
akhir
akibat
hiperglikemia
kronis.
darah
ketat,
terutama
denganinhibitor
7
angiotensin-converting
enzyme
(ACE),
diabetes
usia
lanjut.
The
American
Heart
merokok,
hipertensi,
dan
hiperlipidemia.
intrauterine,
sefalopelvik,
respirasi
cedera
lahir
hipoglikemia
neonatal,
traumatis,
neonatal,
dan
disproporsi
sindrom
hipoglikemia
distres
maternal
postpartum.
Dalam kasus pasien diabetes tipe 1 seperti yang
satu ini, komplikasi mengancam nyawa yang biasa
terjaditerutama disebabkan oleh kontrol yang buruk dan
mencakup
hipoglikemia,
hiperglikemia,
ketoasidosis
A.5.
penyakit ini?
pada
pasien
diabetes
dengan
injeksi
subkutan
10
Pengobatan
untuk
pasien
dengan
DM
tipe
sekresiinsulinmelalui
:sepertimetformin,
yangmengurangiproduksi
11
glukosahepatikdanmeningkatkan
pemanfaatanglukosaperifer;
c. -glucosidase
inhibitor
:sepertimiglitol,
yangmengurangihiperglikemiapostprandialdengan
menundapenyerapan glukosa;dan
d. Thiazolidinediones
:sepertipioglitazone,
yangmengurangiresistensi
insulindengan
12
oleh
karena
itu,
banyakpasien
diabetes
tipe
darigolongan
yang
berbedadapat
13
digunakan
untukmeningkatkan
tingkat
keberhasilanterapiobatnon-insulin.
Metformintelah
berhasildigunakandengansulfonilureabaru
sepertiglyburide.
Namun,
metforminseharusnya
menyebabkanasidosislaktat.
barumemilikidurasi
panjangdanjarangberhubungan
Sulfonilureayang
kerja
yang
denganhipoglikemia;
oralditunjukkan
Risikorejimenmedis
untukmenjaga
yang
kadar
pada
Tabel36.3.
digunakan
secaraintensif
glukosa
darahdalam
rentang
mencegahglikasijaringanberlebihan
Transplantasipankreas
Transplantasi sel islet
14
A.6.
penyakit ini?
Pasien dengan
diabetes
yang
diabetes
terkontrol
ringan
dengan
dan
penderita
baik
biasanya
komplikasi
organ
akhir
dari
diabetes
15
glukosa
darah
mereka
dapat
melakukan
(sebelumnya
disebut
sebagai
glikosilasi
selama
minggu
sebelumnya
dan
dapat
A.7.
insulin?
16
Faktor-faktoryang
biasadikenal
untuk
meningkatkankebutuhaninsulinmencakupdiet
karbohidrat,
infeksi,
sepsis,
tinggi
stresdanobat-obatan
tertentusering
digunakan,
yaitu,
preparattiroid,
kontrasepsi
oraldandiuretikthiazide.
Latihanfisik
dan
penurunan
kortikosteroid,
alkoholbiasanyamenghasilkan
kebutuhan.
Obat-obatan
tertentusepertiCoumadinjuga
dapat
mengakibatkanpenurunan
kebutuhandengan
A.8.
daruratmedis
akutditandai
mutlakatau
relatif,
dengandefisiensiinsulin
yang
mengakibatkan
glikosuria,
asidosisdanketidakseimbangan
dehidrasiintraseluler,
elektrolit.
Secara
konvensional,
ketoasidosisberatmenyiratkantingkatasamketondalam
darahumumnya
lebih
dari7mmol/L,
penurunanserumbikarbonatkurang
ataupenurunantingkatpHhingga
dari10mEq/L,
kurang
dari7.25.
17
Pemeriksaanfisik
analisis
awalharus
darah
didukungdenganurinalisis,
venauntukglukosa,
penentuangapanion,
elektrolitdan
estimasiketonserum,tingkat
ureanitrogendanjumlah
seldarah
lengkap.
Stripreagenmungkindigunakan
untuksecara
elektronikmenentukanglukosa
darahdanketon
arteriharus
dianalisisuntuk
menentukanketidakseimbanganasambasa.
pengobatantermasukcairan,
Modalitas
insulin,
bikarbonatdankalium.
Cairan:
Kebanyakan
pasienmengalami
optimal.
ketika
kadar
kurang
Dekstrosalimapersenharus
glukosaserumjatuhmenjadi
dari300mg/dLuntuk
mencegahhipoglikemiasekunderterhadap
insulin.
Pengukuran
tekananvena
terapi
sentraldan
cairan.
Insulin:
Semuapasien
18
sampai
padakadar
2unitper
glukosa
darah.
glukosakedosis
awal.
Kadar
karena
penurunanyang
lebih
cepatdapat menyebabkanedemaserebral.
Bikarbonat: Natrium bikarbonatharus digunakanuntuk
memperbaikiasidosismetabolik
tingkat
pH<7.20)
yang
sebagaimana
berat(dengan
diketahui
melalui
badan.
Tingkatkaliumserum,
awalnyanormal,biasanya
meskipun
menurunsebagai
akibat
darihemodilusi,
dankarenakoreksihiperglikemiadanasidosismengakibat
kan
perpindahankalium
keruangintraseluler.
ditambahkan
Oleh
dariruangekstraselular
karena
keinfusintravena3
itu,
kaliumharus
sampai
4jam
19
setelahmemulaiterapi,
asalkan
fungsiginjaladekuat.
Datalaboratoriumrutin
dantemuan
klinisharusmenentukandosisdan
frekuensirejimenpengobatan.Terapi
suportifuntukmasalah yang terkaitharus dilanjutkan,
dankoreksi berlebihanharus dihindari.
Angelini G, Ketzler JT, Coursin DB. Perioperative care of the
diabetic patient. ASArefresher courses in anesthesiology. Park
Ridge: American Society of Anesthesiologists, 2001: 110.
Kasper D, Braunwald E, Fauci A, et al. eds. Harrison's
principles of internal medicine, 16th ed. New York: McGrawHill, 2005:21522180.
Kitabchi AE. Low dose insulin therapy in diabetic ketoacidosis:
fact or fiction?DiabetesMetab Rev 1989;5:337363.
A.9.
nonketotik?
Koma
hiperosmolarnonketotikadalah
suatu
tipe
minumdengan
2ketika
cukupuntuk
cairanmelalui
urinasi
terdapat
ketoasidosis.
mengimbangi
perubahanstatus
dapat
kehilangan
sekunderuntukglikosuria.
denganhiperglikemiaekstrim,
volumedan
merekatidak
Tidak
Pasien
datang
hiperosmolalitas,
deplesi
mental.
Kadar
glukosa
terlihat
padaketoasidosis
diabetik.
Angka
20
dalam
jumlah
denganketoasidosis
diabetik,
cepatcairan
besar,
tetapi
insulin,
karena
dekstrosadan
kaliumdiperlukanjuga.
yang
tepat
terkait
asupan
terakhir
dan
keseimbangan
elektrolit
secara
ditunjukkan
ketika
pasien
tidak
mampu
and
surgery.
Anesthesiology
B.2.
Bagaimana
sindrom
kaku
sendi
dilaporkanseringterjadi,
satudariempatpasien
sendi,
mempengaruhi
diabetes
manifestasikhas
dewasa.
termasukbertubuh
kolagen,
proses
menghasilkanpeningkatanHbA1C,
untukmemantaukecukupan
sendiatlantooccipital,
sering
kontrol
inimelibatkansendi
yang
samayang
digunakan
diabetes.
Jika
temporomandibular,
atauvertebra
keterbatasanmobilitaskepala
dan
servikal,
akibat
leherdapat
membuatintubasiendotrakealsulit.
22
B.3.
pasien diabetik?
Neuropati otonomterjadi
10pasien
diabetes.
terutama
mereka
pada
Dalampopulasi
yanghidup
sekitar1darisetiap
yang
lebih
tua,
denganhipertensi,
otonommeliputi
kurangnyaberkeringat,lebih
cepat
kenyang,
hipotensi
dalam.
Impotensidangejalaurinasi
dan
mortalitas.
Hipotensi
ortostatikpada
periodeperioperatifadalah
umumdanbisa
rasa
sakit
denganrisikohenti
kardiorespirasi.Gastroparesismempredisposisikanpasieni
ni terhadap mual, muntah, regurgitasidanaspirasi.
Angelini G, Ketzler JT, Coursin DB. Perioperative care of the
diabetic patient. ASArefresher courses in anesthesiology. Park
Ridge: American Society of Anesthesiologist, 2001: 110.
23
B.4.
dan operasi?
Operasi?
Evaluasipra
operasiakan
menentukanpersiapanpasien
ini,
bersamaan
dengan
ada)dandiuresisosmotikakibatdari
menyebabkandehidrasisangat
ini.
Setiapdehidrasiyang
prinsip-prinsipdi
malaisedannyeri
muntah(jika
glikosuriaakan
mungkinpada
hadir,
oleh
pasien
karena
24
untuk
memantau
terapi
ini
secara
B.5.
Untuk
operasi
elektif,
bagaimana
melakukan
pagi agen
25
terhadaphiperglikemia,
menjadi
glukosa.
Atas
karena
dasar
laktat
penentuan
pasien
oral
tidak
diharapkan
selama
beberapa
untuk
hari,
melanjutkan
glukosa
harus
kebutuhan
efek
metabolik,
hemat
protein.
sehingga
Insulin
reguler
tersebut.
Untukpasien
diabetesyang
darahrutin
adalah
untukmenyesuaikanterapiinsulinuntuk
menggunakan
insulin.
Disarankan
kunci
pasienyang
untuk
mengukur
untuk
operasidi
sebelumanestesi.
kemudian
Glukosa
hari,
darahharus
26
kurang
dari250mg/dLsebelum
diberikandengan
koreksiberdasarkan"rule
menggunakanfaktor
of
1500":
Membagi
dalam
mg/dL,
dimana1
untukmembawaglukosa
150.(misalnyapada
unitinsulin
seseorangyang
harian,
darahkenilai
menggunakan
50
unitinsulindiharapkan
dapatmengurangiglukosa darah1.500/50=30mg/dL).
Untuk proseduryang membutuhkan durasi lebih
dari2jam,
pasienyang
menggunakan
insulindapat
mengambil
manfaat
dannormal
saline0,5pada
2mL/kg/jamuntuk11-20kgberikutnya,
unit/5gdekstrosapada
anak-
diberikansebagai
infusyang
27
menyediakan5-10g/jam,
daninsulindimulai
unit/am.
B.6.
Kenapa?
Kami akanmelakukan premedikasi pasien dengan 10
mg metoclopramide diberikan secara oral sekitar 1 jam
sebelum operasi. Metoclopramide telah terbukti sangat
efektif dalam meningkatkan pengosongan lambung pada
pasien
diabetes
dengan
gastroparesis.
Ini
harus
C. Tatalaksana Intraoperatif
C.1. Apa efek dari anestesi dan operasi pada metabolisme
insulin dan glukosa?
28
Sevofluranedanisofluranemengganggutoleransi
glukosapada
tingkat
yang
independendaristimulasibedah.
Tidak
sama,
adastudi
yang
adenosin
Akibatnya,
kadar
monofosfat
glukosa
siklik
dan
darahharus
glukagon.
ditingkatkan
29
30
31
kortisolsegera
setelah
status
puasapra
operasitidak
lamasebelum
operasidengancairan
karbohidratoraltelahterbukti
mengurangiresistensi
insulinpasca
operasi.
Manfaatasupantersebut
harusditimbangterhadappeningkatan risikoaspirasi.
Angelini G, Ketzler JT, Coursin DB. Perioperative care of the
diabetic patient. ASArefresher courses in anesthesiology. Park
Ridge: American Society of Anesthesiologist, 2001: 110.
Ljungqvist O, Nygren J, Soop M, et al. Metabolic perioperative:
novel concepts. Curr Opin Crit Care 2005;11(4):295299.
Tanaka T, Nabatame H, Tanifuj i Y. Insulin secretion and
glucose utilization are impaired under general anesthesia with
sevoflurane
as
well
as
isoflurane
in
a
concentrationindependent manner. J Anesth 2005;19(4):277
281.
C.2.
akan
untuk
mencegah
aspirasi
untuk
operasi
32
diperlukan
untuk
memberikan
stabilitas
C.3.
daripulse
Kadar
diperkirakandengan
glukosa
darahdapat
mudahdiruang
operasidengan
tidur,atauiSTAT,
yang
kemudianakan
33
C.4.
Bagaimana
melakukan
tatalaksana
hiperglikemi
intraoperatif?
Hiperglikemia intraoperatif (kadar glukosa darah>
250
mg/dL)
harus
ditangani
dengan
insulin
untuk
waktu
menentukan
paruh
kelanjutan
insulin
intravena
terapi.
pendek,
Dasar
untuk
manajemen
diabetes
34
C.5.
dari
bentukbentuk
syok
intraoperatif
bersamaan.
Pengobatan
terletak
D. Tatalaksana Postoperatif
D.1. Bagaimana
mengontrol
diabetes
pasien
ini
postoperatif?
35
Infusdextrose-insulin-kalium10%,
sebagaimana
harus
dilanjutkan.
Sebagai
alternatif,
insulinNPHmungkindigantikan
regulerdalamdosis
olehinsulin
terbagi.
Tambahan
20%
dietterkontrolnya,
D.2.
biasa
terjadi,
masalah
pasiendiabetesmencakup
kontroldiabetesyang
burukdan
infeksi.Hiperglikemiaberhubungan
terhambatnyapenyembuhan
fungsileukosit,
dengan
luka,
dankemungkinan
lebih
penurunan
besarterjadi
denganneuropati
otonom,
juga
dapat
36
D.3.
tidakpenting
jenis
kelamin,
memilikitingkat
berat,
dandiagnosayang
komplikasiyang
dicatatsebelumnya,
diabetesmempunyai
operasi,
sama.
rumit
Sebagaimana
bagaimanapun,pasien
komplikasi
diagnosislebihsering
Oleh
karena
itu,pasien
diabetesrata-
ratamempunyairisikoperioperatifyang
tinggidaripada
rata-ratapasiennondiabetes.
lebih
Sepsis
dankomplikasiaterosklerosisadalah
penyebabutamakematianpada pasien ini. Perubahan lain,
sepertinefropatidanotonomneuropati(misalnya,
retensi
terhadap
37
peningkatanmorbiditas.Episodehiperglikemia,
hipoglikemia,
danketoasidosis
diabetik,
suatu
insulin,merupakan
faktorpenting
lalutentang
seberapa
ketat
kadar
glukosa
ketattermasuk
terhambatnyaonsetdanpembatasankomplikasi
Hal
inijugadiketahui
memperburukhasil
serebralintraoperatif.
diabetes.
bahwahiperglikemiadapat
neurologissetelahiskemia
Penelitianjuga
bahwahiperglikemiadengankadar
glukosa
menunjukkan
darahlebih
dari250mg/dLmenghambataktivitas selpolimorfonuklear.
Meningkakan
kejadianinfeksi,penurunanpenyembuhan
pasien
dengankontrol
diabetes.
glikemikyang
38
39