NIM: 011300352
Prodi: Teknokimia Nuklir 2013
1. Self Plagiarism
A. Pengertian Self Plagiarism
Self Plagiarism adalah penulis mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu
redaksi publikasi. Dan mendaur ulang karya tulis/ karya ilmiah. Yang penting dalam self
plagiarism adalah bahwa ketika mengambil karya sendiri, maka ciptaan karya baru yang
dihasilkan harus memiliki perubahan yang berarti. Artinya karya lama merupakan bagian
kecil dari karya baru yang dihasilkan. Sehingga pembaca akan memperoleh hal baru, yang
benar-benar penulis tuangkan pada karya tulis yang menggunakan karya lama. Atau dengan
kata lain mencontek artikel lama yang pernah ditulisnya sendiri dan dipublikasi ulang
sebagai artikel baru.
B. Contoh Kasus Self Plagiarism
Jonah Lehrer adalah nama yang selama lima tahun terakhir ini menjadi jaminan bagi
artikel dan tulisan sains terbaik Amerika. The New York Times menjulukinya sebagai
popular science prodigy, LA Times menamainya an important new thinker dan The
Observer menyebutnya the interpreter between two worlds: the sciences and the
humanities. Namun, sejak lima bulan lalu, dunia berbalik 180 derajat. Nama tersebut
menjadi lekat dengan dua dosa besar seorang penulis: plagiarisme dan fabrikasi.
Jonah Lehrer merupakan editor, blogger dan kontributor di berbagai media sains dan
teknologi berpengaruh Amerika: SEED, Frontal Cortex-WIRED, The New Yorker, Scientific
American Mind, NPR Radiolab, Grantland, Nature, termasuk The Washington Post, The Wall
Street Journal dan The Boston Globe.
Selain artikel, nama penulis muda yang kini baru berusia 31 tahun itu juga ada dibalik
tiga buku best-seller Proust Was a Neuroscientist, How We Decide dan Imagine: How
Creativity Works.
Jejak mengagumkan karir Jonah Lehrer tak mengherankan jika menengok jejak
akademiknya: alumnus Columbia University, mempelajari neurosains di bawah bimbingan
Eric Kandel penerima Nobel Kedokteran tahun 2000- dan mendapatkan Rhodes
Scholarship, beasiswa paling prestisius di jagad pendidikan global untuk studi master di
Oxford University, yang juga pernah diterima oleh Edwin Hubble, J. William Fullbright dan
Bill Clinton.
Tetapi, bulan Juli 2012, bintang terang Jonah Lehrer meredup, bahkan hancur.
Penyebabnya: plagiarisme dan fabrikasi. Dia mencontek artikel lama yang pernah
ditulisnya sendiri dan dipublikasi ulang sebagai artikel baru di The New Yorker. Dunia
kepenulisan menamai perilaku ini sebagai self-plagiarism. Dalam buku ke-tiganya,
Imagine, dia mengarang kutipan yang diklaimnya sebagai ucapan musisi legendaris
Amerika, Bob Dylan. Efeknya, dia dicerca banyak pihak, resign dari The New Yorker dan
terakhir, Imagine ditarik dari peredaran.
2. Salami Slicing
A. Pengertian Salami Slicing
Salami Slicing adalah bentuk lain dari publikasi yang biasanya ditandai dengan
kesamaan hipotesis, metodologi atau hasil bukan kemiripan berdasarkan teks. Aspek-aspek
publikasi tidak dapat terdeteksi oleh aplikasi software dan karena itu merupakan ancaman
serius terhadap etika publikasi. Tidak seperti menduplikasi suatu publikasi, yang melaporkan
data yang sama persis dalam dua atau lebih naskah publikasi, Salami Slicing dilakukan
dengan memutus atau segmentasi sebuah studi besar menjadi dua atau lebih naskah publikasi.
Lebih jelasnya Salami Slicing adalah membagi hasil penelitian yang utuh kepada sebanyak
mungkin manuskrip yang sebenarnya dilarang dalam dunia akademik.
B. Contoh Kasus Salami Slicing
Saya mempunyai seorang mahasiswa PhD dari Iran. Saya adalah ko-promotor (cosupervisor), sedangkan promotor utama mahasiswa saya ini adalah seorang profesor dari
Faculty of Civil Engineering. Mahasiswa ini datang berkonsultasi dengan saya dan meminta
saran saya mengenai hasil-hasil penelitiannya. Saya menyarankan supaya dia memulai