Potret Belanja Online Di Indonesia - 2 PDF
Potret Belanja Online Di Indonesia - 2 PDF
Belanja Online
di Indonesia
(Kasus Jabodetabek, Bandung dan Jogya)
Pendahuluan
Desain survei
Profil Responden
Penggunaan internet
Perilaku Belanja Online
Permasalahan Belanja Online
Kesimpulan
Editor:
1. Dr. Yan Rianto, M.Eng
2. Rudi Lumanto
3. Siti Meiningsih
Penerbit:
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................. 1
1.1 Latar belakang ............................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................ 5
1.3 Manfaat ...................................................................... 5
1.4 Landasan teoritis .......................................................... 5
1.5 Outline Laporan ........................................................... 7
BAB 2 DESAIN SURVEI ............................................................. 9
2.1 Metode Survei ............................................................. 9
2.2 Rancangan dan Ukuran Sampel ....................................... 9
2.3 Proses Pengendalian Mutu Survei .................................. 10
2.4 Metode Analisis data ................................................... 12
BAB 3 PROFIL RESPONDEN ...................................................... 13
3.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ................................... 13
3.2 Responden Berdasarkan Kota ....................................... 14
3.3 Responden Menurut Jenis Kelamin ................................ 15
3.4 Responden Menurut Usia ............................................. 16
3.5 Responden Menurut Tingkat Pendidikan ......................... 16
3.6 Responden Menurut Jenis Pekerjaan .............................. 17
3.7 Responden Menurut Tingkat Pendapatan ....................... 18
BAB 4 PENGGUNAAN INTERNET UNTUK BELANJA ONLINE ............... 19
4.1 Tingkat Penggunaan Internet untuk Belanja Online ........... 19
4.2 Penggunaan Internet untuk Belanja Online Menurut
Jenis Kelamin ............................................................. 21
4.3 Penggunaan Iinternet untuk Belanja Online Menurut
Jenis Pekerjaan .......................................................... 22
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Berbagai inovasi dalam kegiatan jual beli barang dan jasa telah
banyak dilakukan di era modern ini. Saat ini belanja dapat dilakukan
melalui berbagai saluran (multichannel), misalnya melalui Online, jaringan
TV, katalog, aplikasi mobile, dan lain sebagainya. Inovasi ini didasari oleh
ide para penjual untuk menyelaraskan model operasi bisnis mereka agar
sesuai dengan harapan para pembeli. Untuk menutup kesenjangan ini
dibutuhkan peningkatan yang signifikan dalam kecepatan dan fleksibilitas
dalam menawarkan dan melakukan transaksi barang atau jasa. Hal ini
membutuhkan perubahan dalam melacak dan mengukur perilaku
konsumen, memasarkan produk, mengoperasikan toko dan mengelola
rantai pasokan. Hasil survei yang dilaporkan oleh McPartlin and Lisa (2012)
menunjukkan 86% responden global dan 65% responden yang berbasis di
AS berbelanja setidaknya menggunakan dua saluran. Sementara itu, 25%
responden global dan 21% dari responden AS menggunakan empat atau
lima saluran untuk berbelanja.
Salah satu model saluran belanja yang saat ini sedang menjadi
trend dunia adalah menggantikan sistem belanja konvensional yang
mengharuskan pembeli datang ke tempat perbelanjaan dengan sistem
belanja secara Online. Dengan belanja Online ini konsumen dipermudah
dengan tidak harus mendatangi toko atau tempat perbelanjaan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diinginkannya. Selama terkoneksi
dengan internet, konsumen dapat belanja kapan saja dan dimana saja.
Sultan and MD Nasir (2011) dalam tulisannya menyatakan sejauh ini secara
global lebih dari 627 juta orang di dunia telah melakukan belanja Online,
termasuk pembeli Online terbesar dunia, yaitu Jerman dan Inggris.
1.2
Tujuan
Tujuan umum dari studi ini adalah untuk mendapatkan gambaran
Manfaat
Temuan dari studi ini diharapkan akan bermanfaat bagi pihak-pihak
Landasan teoritis
Belanja Online menurut Sultan and MD Nasir (2012) pada dasarnya
adalah proses penjualan dan pembelian barang dan jasa pada World Wide
Web. Selanjutnya, Zhou et. al (2007) merangkum faktor-faktor individu dan
dampaknya terhadap konsumen belanja Online pada Tabel 1.1.
Jenis Faktor
Demografis
Faktor Individual
Jenis Kelamin
Umur
Pendapatan
Pendidikan
Budaya
2.
Pengalaman Internet
3.
Keyakinan normatif
Keyakinan normatif
4.
Orientasi belanja
Orientasi belanja
5.
Motivasi belanja
Motivasi belanja
6.
7.
Sifat pribadi
Pengalaman Online
Innovativeness
Emosi
Flow
8.
Persepsi sikologis
Persepsi manfaat
Persepsi resiko
Kekhawatiran untuk membeli
9.
Pengalaman
Online
belanja
transaksi
Online
ONLINE
Online.
Keempat
faktor
tersebut
adalah:
kenyamanan,
Outline Laporan
Laporan ini dibagi dalam tujuh bab. Bab pertama berisi
analisis data. Selanjutnya, bab ketiga berisi profil responden yang terpilih
dalam survei.
Bagian selanjutnya memuat analisis data dan diskusi secara kritis
dengan menggunakan alat grafik dan diagram. Bagian analisis data ini
dirinci kedalam 3 bab. Bab keempat memuat tentang tingkat penggunaan
internet untuk belanja Online dalam berbagai kondisi. Bab 5 menguraikan
tentang perilaku belanja Online yang digambarkan dari beberapa hal yang
meliputi alasan melakukan dan tidak melakukan belanja Online, jenis
barang yang dibeli, alat yang dipakai untuk belanja Online, tempat
mengakses internet saat belanja Online, pasar Online (e-marketplace) yang
digunakan untuk belanja Online, frekuensi belanja Online, metode
pembayaran, hal-hal yang dilakukan sebelum belanja Online, serta persepsi
mengenai pernyataan-pernyataan tentang belanja Online. Selanjutnya, Bab
6 menguraikan tentang permasalahan yang dihadapi saat belanja Online
yang meliputi masalah kekhawatiran dalam melakukan belanja Online,
perbandingan tingkat keamanan antara belanja Online dengan belanja
langsung di toko, dan masalah-masalah yang sering terjadi ketika
melakukan belanja Online. Kemudian, dalam studi ini akan ditutup dengan
Bab 7 yang berisi kesimpulan.
BAB 2
DESAIN SURVEI
2.1
Metode Survei
Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi
Populasi (Orang)
Target Sampel
Jabodetabek
16.409.081
330
Bandung
2.394.873
78
388.627
42
19.192.581
450
Yogyakarta
Total
2.3
10
pada seluruh tahapan kegiatan survei yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu
proses pengendalian mutu saat survei sedang berjalan di lapangan, proses
pengendalian data sebelum pengolahan data (pre-processing) serta proses
pengendalian mutu setelah data di entry.
Pada saat survei lapangan sedang berlangsung, proses QC yang
dilakukan meliputi witness, back check dan checking (Gambar 2.2). Witness
ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja surveyor ketika mencari
dan melakukan wawancara terhadap responden. Oleh karenanya witness
dilakukan dengan mendampingi surveyor mencari dan melakukan
wawancara. Witness dilakukan di setiap kota terhadap 10% responden dari
total target sampel dari masing-masing kota. Back check ditujukan untuk
melakukan pengecekan terhadap responden yang telah mengisi kuesioner.
Pengecekan yang dilakukan dengan menghubungi responden melalui
telepon ini mencakup apakah responden yang dimaksud benar pernah
disurvei, dan mengisi kuesioner dengan jawaban yang tertera pada
kuesioner. Backcheck dilakukan terhadap 20% responden dari total target
sampel pada setiap kota. Sedangkan checking ditujukan untuk melakukan
pengecekan terhadap kuesioner yang telah diisi. Pengecekan meliputi
kelengkapan dan konsistensi jawaban. Checking dilakukan bersamaan
ketika melakukan witness.
Setelah kegiatan pengumpulan data di lapangan selesai dilakukan,
tahapan kegiatan beralih ke pre-processing data. Pada tahap ini dilakukan
pre-coding dan coding untuk masing-masing pertanyaan pada kuesioner.
Setelah itu, dilakukan proses entri data yang disimpan dalam database
tertentu. Setelah data semua dientri, dilakukan proses pengendalian mutu
data di database melalui pengecekan yaitu proses pembersihan data dan
uji konsistensi data. Setelah data dinyatakan bersih terhadap error
tersebut, kemudian dilakukan tahap pengolahan data.
11
12
BAB 3
PROFIL RESPONDEN
3.1
Jumlah
Kembali
466
Tidak Valid
60
Valid
406
Selanjutnya, Gambar 3.1 menunjukkan bahwa distribusi 406 sampel
13
20.000.000
15.000.000
400
16.409.
081
200
10.000.000
5.000.000
307
300
2.394.8
73
100
388.627
55
44
Populasi
Sampel
survei ini berasal dari wilayah Kota Jabodetabek seperti ditunjukkan pada
Gambar 3.2 di bawah ini. Sedangkan responden dari Kota Bandung sebesar
13% dan dari Kota Yogyakarta sebesar 11%. Distribusi responden seperti
ini tidak terlepas dari metode survei yang digunakan sebagaimana telah
dijelaskan pada Bab 2 sebelumnya, yaitu metode cluster random sampling
berdasarkan jumlah penduduk di atas usia 14 tahun di masing-masing kota.
Dimana kota Jabodetabek berpenduduk paling besar (16.409.081 orang),
diikuti Kota Bandung (2.394.873 orang) dan Kota Yogyakarta (388.627
orang).
14
Yogyakarta
11%
Bandung
13%
Jabodetabek
76%
dalam survei ini berkelamin perempuan dengan porsi mencapai 56% dari
total responden (Gambar 3.3). Angka ini mengindikasikan pengguna
internet di Kota Jabodetabek, Bandung dan Yogyakarta lebih banyak
berkelamin perempuan.
Laki-Laki;
44%
Perempua
n; 56%
15
3.4
>54
1%
35 44
18%
15 -24
47%
25 34
30%
survei ini dikelompokkan menjadi lima, yaitu: (i) di bawah SMA; (ii) SMA;
(iii) Diploma; (iv) S1; dan (v) S2 ke atas. Pada Gambar 3.5 menunjukkan
sebagian besar responden berpendidikan SMA dengan porsi mencapai
60%, kemudian diikuti responden yang berpendidikan di bawah SMA
16
(18%).
S2
2%
Diploma
10%
S1
10%
<SMA
18%
SMA
60%
Gambar 3.5 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan
3.6
dikelompokkan menjadi lima, yaitu: (i) tidak bekerja; (ii) sekolah/kuliah; (iii)
bekerja sebagai PNS; (iv) bekerja di swasta; dan (v) bekerja sebagai
wirausaha. Pada Gambar 3.6 ditunjukkan responden terbanyak dalam
survei ini berasal dari kelompok responden yang masih sekolah/kuliah
(31%), diikuti responden yang bekerja di swasta (29%) dan responden yang
saat ini tidak bekerja (27%). Selanjutnya untuk kelompok responden yang
tidak bekerja dapat dirinci menjadi ibu rumah tangga, pensiunan dan
lainnya. Dalam gambar tersebut terlihat untuk kelompok responden yang
tidak bekerja tersebut sebagian besar merupakan ibu rumah tangga (69%).
17
Wirausaha
11%
Tidak
bekerja
27%
Lainnya;
28%
Swasta
29%
PNS
2%
Pensiunan; 3%
Sekolah/
Kuliah
31%
Ibu Rumah
Tangga;
69%
3.7
survei ini dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu: (i) di bawah 3 juta
rupiah; (ii) 3,1 5 juta rupiah; (iii) 5,1 10 juta rupiah; dan (iv) di atas 10
juta rupiah. Berdasarkan pengelompokan tersebut terlihat sebagian besar
responden berpendapatan kurang dari 3 juta rupiah dengan porsi
mencapai 60% dari total responden (Gambar 3.7). Kemudian jumlah
responden semakin kecil dengan semakin besarnya jumlah pendapatan.
5,1 - 10 juta
10%
>10 juta
1%
3 - 5 juta
29%
<3 juta
60%
18
BAB 4
PENGGUNAAN INTERNET UNTUK BELANJA ONLINE
Tingkat penggunaan internet untuk keperluan belanja Online
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang paling sering
dipelajari adalah faktor demografi yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Pada bab ini akan
diuraikan keterkaitan faktor-faktor tersebut dengan tingkat penggunaan
internet untuk belanja Online yang diperoleh dari hasil survei.
4.1
Belanja
Online
47%
Tidak
Belanja
Online
53%
19
49%
65%
70%
35%
30%
Bandung
Yogyakarta
51%
Jabodetabek
Ya
Tidak
20
4.2
tingkat
penggunaan
cenderung
lebih
antara
banyak
laki-laki
dan
melakukan
perempuan.
belanja
Online
56%
51%
44%
49%
60%
40%
20%
0%
Laki
Perempuan
Ya
Tidak
21
22
100%
80%
50%
55%
50%
45%
70%
60%
51%
56%
49%
44%
40%
20%
30%
0%
Ya
Tidak
100%
80%
47%
67%
58%
33%
42%
Pensiunan
Lainnya
60%
40%
20%
53%
0%
Ibu Rumah Tangga
Ya
Tidak
23
4.4
100%
80%
54%
48%
59%
53%
41%
47%
35 44
45 54
75%
60%
40%
20%
46%
52%
25%
0%
15 -24
25 34
Ya
>54
Tidak
pendidikan
mempunyai
pengaruh
positif
terhadap
24
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
29%
42%
52%
49%
69%
71%
56%
51%
Diploma
S1
48%
31%
<SMA
SMA
Ya
S2
Tidak
dari separuhnya (51%), bahkan pada tingkat pendapatan lebih dari 10 juta
rupiah semua pengguna internet menyatakan pernah melakukan belanja
Online.
100%
0%
90%
37%
80%
70%
59%
49%
60%
50%
100%
40%
63%
30%
20%
41%
51%
10%
0%
<3 juta
3 - 5 juta
Ya
5,1 - 10 juta
> 10 juta
Tidak
26
BAB 5
PERILAKU BELANJA ONLINE
Bab ini akan menguraikan hasil survei perilaku belanja Online di
beberapa kota besar di Indonesia yang digambarkan dari beberapa hal,
yaitu alasan melakukan dan tidak melakukan belanja Online, jenis barang
yang dibeli, alat yang dipakai untuk belanja Online, tempat mengakses
internet saat belanja Online, pasar Online (e-marketplace) yang digunakan
untuk belanja Online, frekuensi belanja Online, metode pembayaran, halhal yang dilakukan sebelum belanja Online, serta persepsi mengenai
pernyataan-pernyataan tentang belanja Online.
5.1
27
42%
36%
34%
32%
27%
27%
15%
15%
15%
9%
9%
8%
7%
28
Tidak tahu
1%
1%
2%
4%
Lainnya ......................
6%
14%
14%
20%
22%
24%
31%
34%
35%
38%
Tidak perlu
Minimal dua
bulan sekali
30%
Hanya
pernah satu
kali
27%
Enam bulan
sekali
14%
Pada waktu
tertentu
29%
30
100,0%
90,0%
80,0%
7,7%
10,5%
15,4%
31,0%
70,0%
60,0%
50,0%
40,0%
30,0%
20,0%
10,0%
52,6%
23,1%
15,8%
53,8%
27,8%
12,7%
28,5%
21,1%
0,0%
Jabodetabek
Bandung
Yogyakarta
31
79%
26%
10%
10%
8%
8%
Otomotif (motor,mobil,dll)
5%
4%
Makanan/minuman
3%
2%
1%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
32
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Jabodetabek
Bandung
Yogyakarta
Otomotif (motor,mobil,dll)
Makanan/minuman
Gambar 5.3.b Jenis Barang yang Dibeli Secara Online Menurut Kota
5.4
mengakses internet tidak hanya melalui tablet PC tetapi juga dapat melalui
laptop ataupun handphone yang tergolong lebih mobile. Oleh karenanya,
saat ini orang juga dapat melakukan belanja Online melalui alat-alat
tersebut. Gambar 5.4 menunjukkan persentase jenis alat yang digunakan
untuk belanja Online. Gambar tersebut menunjukkan bahwa alat yang
paling banyak dipakai dalam melakukan belanja Online adalah handphone
atau smartphone, sedangkan yang paling sedikit adalah tablet PC. Hampir
separuh (46%) pelaku belanja Online menggunakan handphone atau
smartphone untuk melakukan belanja Online. Pelaku belanja Online yang
menggunakan komputer atau laptop juga cukup banyak yaitu sebesar 43%.
Sementara itu, yang menggunakan tablet PC hanya sebanyak 11%.
33
Komputer/
Laptop
43%
Handphone/
Smartphone
46%
Tablet PC
11%
Gambar 5.4 Alat yang Dipakai untuk Belanja Online
5.5
34
Lainnya 1%
Di kantor; Di warnet;
8%
6%
Di rumah;
85%
Gambar 5.5 Tempat Mengakses Internet
5.6
Metode Pembayaran
Pembayaran dalam belanja Online dapat dilakukan dengan
beberapa metode antara lain tunai, transfer bank, paypal, dan kartu kredit.
Hasil survei menunjukkan bahwa metode pembayaran yang paling banyak
dipakai dalam belanja Online adalah transfer bank, sedangkan yang paling
sedikit
adalah
pembayaran
dengan
kartu
kredit.
Gambar
5.6
35
Kartu kredit
0,5%
Paypal
1,6%
Tunai/Cash
34,7%
Transfer
bank
63,2%
5.7
36
Toko Bagus
58%
Lainnya .............
34%
Kaskus
27%
Berniaga
25%
Amazon
5%
Bhinneka
5%
Ebay
1%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
37
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Jabodetabek
Toko Bagus
Kaskus
Bandung
Ebay
Berniaga
Yogyakarta
Bhinneka
Amazon
Lainnya
38
76%
Menghubungi e-mail
53%
35%
13%
81%
14% 5%
67%
49%
22%
61%
75%
Kadang
12%
39%
73%
0%
Selalu
21% 4%
12%
20%
19%
7%
19%
16% 9%
39
27%
30%
66%
5%
58%
12%
28%
61%
7%
30%
63%
6%
37%
0%
20%
Tidak Setuju
58%
40%
Setuju
60%
3%
80%
Sangat Setuju
40
100%
BAB 6
PERMASALAHAN BELANJA ONLINE
Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat saat ini telah
dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk keperluan berbelanja Online.
Hasil survei menunjukkan belanja onlline dilakukan karena selain praktis,
belanja Online juga tidak menghabiskan waktu banyak. Namun demikian,
tidak saling bertemunya dua orang antara penjual dan pembeli membuat
resiko timbulnya masalah dalam belanja Online semakin besar. Terkait
dengan hal tersebut, bab ini akan menguraikan permasalahan dalam
belanja Online yang meliputi masalah kekhawatiran dalam melakukan
belanja Online, perbandingan tingkat keamanan antara belanja Online
dengan belanja langsung di toko, dan masalah-masalah yang sering terjadi
ketika melakukan belanja Online.
6.1
41
Banyak
10%
Tidak ada
26%
Beberapa
16%
Sedikit
47%
Gambar 6.1.a Tingkat Kekhawatiran dalam
Melakukan Belanja Secara Online
Kualitas layanan
1%
Tidak tahu
1%
Masalah keamanan
(rincian keuangan
yang dibocorkan)
5%
Pengiriman produk
(keterlambatan/bara
ng tidak dikirim atau
tidak sampai)
39%
Kualitas produk
46%
42
6.2
yang
Kurang aman
37%
Sama
56%
menjadi alasan kenapa belanja di toko lebih aman adalah dapat memeriksa
barang sebelum membeli (79%) dan dapat memperoleh barang secara
langsung (64%).
Dapat memeriksa barang sebelum
membeli
70%
64%
33%
33%
30%
10%
6%
Lainnya
0%
20%
40%
60%
80%
44
Mengalami
Masalah
29%
Tidak
Mengalami
Masalah
71%
45
46%
46%
32%
Barang rusak/cacat
20%
Stok habis
14%
Lainnya .....................................
11%
7%
Kesulitan/keterlambatan mengembalikan
7%
7%
4%
4%
Masalah pembayaran
4%
4%
2%
0%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Polisi; 2%Lainnya; 2%
Penjual/
pedagang;
96%
Gambar 6.3.c Alamat Komplain Pada Saat Mengalami
Masalah Dalam Belanja Online
46
Tidak, tetap
belum mencoba
4%
Belum, tetapi
masih berusaha
untuk
mengatasinya
16%
Terselesaikan
secara
memuaskan
64%
47
BAB 7
KESIMPULAN
Studi ini ditujukan untuk mengidentifikasi perilaku belanja Online di
beberapa kota besar di Indonesia. Pengumpulan data melalui survei dalam
studi ini dilakukan dengan metode cluster random sampling dengan
menetapkan tiga kota sebagai kluster yaitu Jabodetabek, Bandung, dan
Yogyakarta. Adapun yang diidentifikasi dalam survei ini adalah mengenai
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap belanja Online, perilaku belanja
Online, dan permasalahan dalam belanja Online.
Dalam studi ini diperoleh beberapa kesimpulan penting. Pertama,
tingkat penggunaan internet untuk belanja Online di Kota Jabodetabek,
Bandung dan Yogyakarta cukup tinggi, yaitu mencapai 47% dari total
pengguna internet. Namun tingkat penggunaan tersebut berbeda diantara
ketiga kota. Tingkat penggunaan internet untuk belanja Online paling tinggi
terjadi di Kota Jabodetabek yang mencapai 51% dari total pengguna
internet, sedangkan di Kota Bandung dan Yogyakarta masing-masing hanya
sebesar 35% dan 30%.
Kedua, penggunaan internet untuk belanja Online dipengaruhi oleh
faktor-faktor demografis. Bila dilihat dari aspek gender, hasil survei
menunjukkan bahwa penggunaan internet untuk belanja Online di
kalangan perempuan lebih tinggi dibandingkan pada kalangan laki-laki
meskipun perbedaanya tidak terlalu signifikan. Faktor tingkat pendidikan
dan tingkat pendapatan pengguna internet mempunyai pengaruh yang
positif terhadap penggunaan internet untuk belanja Online. Semakin tinggi
tingkat pendidikan atau tingkat pendapatan semakin banyak pengguna
internet yang melakukan belanja Online. Sedangkan tingkat penggunaan
internet untuk belanja Online pada berbagai kelompok usia menunjukkan
variasi. Persentase penggunaan tertinggi terdapat pada kelompok usia 25
34 tahun. Selain itu, jika ditinjau dari jenis pekerjaannya hasil survei
48
49
50
maupun
surat
pembaca.
Meskipun
demikian,
hasil
survei
51
DAFTAR REFERENSI
Bagchi, K. dan Mahmood, M. A. 2004. a Longitudinal Study of Business
Model of On-Line Shopping Behavior Using a Latent Growth
Curve Approach. Proceedings of the Tenth Americas Conference
on Information Systems, New York, NY, 2004.
Donthu, N. dan Garcia, A. 1999. the Internet Shopper. Journal of
Advertising Research Vol. 39, No. 3.
Korgaonkar, P. K. dan Wolin, L. D. 1999. A Multivariate Analysis of Web
Usage. Journal of Advertising Research Vol. 39, No. 2.
Li, H., Kuo, C. dan Russell, M. G. 1999. The Impact of Perceived Channel
Utilities, Shopping Orientations, and Demographics on the
Consumer's Online Buying Behavior. Journal of ComputerMediated Communication, Vol. 5, No. 2.
McPartlin, L. dan Lisa F.D. 2012. Understanding How AS Online Shoppers
Reshaping the Retail Experience. Pricewaterhouse Coopers
Nielsen. 2010. Global Trends in Online Shopping. A Nielsen Global
Consumer Report, June 2010. The Nielsen Company
Office of Fair Trading. 2009. Finding from Consumers surveys on Internet
Shopping: Comparison on Pre and Post Study Consumer
Research. Crown Publisher.
Sultan, M.U. dan MD Nasir Uddin. 2011. Consumers Attitude toward
Online Shopping: Factors influencing Customerd to Shop Online.
Hogskolan pa Gotland.
Susskind, A. 2004. Electronic Commerce and World Wide Web
Apprehensiveness: An Examination of Consumers' Perceptions
of the World Wide Web. Journal of Computer-Mediated
Communication, Vol. 9, No. 3.
Zhou, L., Liwei, D. dan Dongsong, Z. 2007. Online Shopping Acceptance
Model-A Critical Survey of Consumer Factors in Online Shopping.
Journal of Electronic Commerce Research, VOL 8, NO.1, 2007.
52