Gis LI4
Gis LI4
cairan dan obat inotropik, dan/atau memodifikasi tonus pembuluh darah dengan
agen vasopresor. Penggunaan glukokortikoid untuk menangani syok masih
kontroversial. Namun apabila digunakan, glukokortikoid harus digunakan pada
penanganan awal dan tidak diulang penggunaannya. Prednisolon
direkomendasikan pada dosis 22-24 mg/kg secara IV. Glukokortikoid kerja cepat
(rapid-acting glucocorticoid) yang lain yang tersedia dalam bentuk parenteral
adalah deksametason sodium fosfat, direkomendasikan pada dosis 2-4 mg/kg
secara IV.
Syok septik sering kali berkaitan dengan bakteri gram negatif, dan antibiotik
yang cocok untuk itu misalnya sepalosporin atau aminoglikosida dan penisilin.
Apabila menggunakan aminoglikosida, hewan harus dalam kondisi hidrasi yang
baik, karena aminoglikosida dapat mengakibatkan nefrotoksik. Hewan yang
sedang mendapatkan penanganan syok harus terus dimonitor. Dua faktor yang
sangat penting untuk dimonitor adalah tekanan dan volume darah. Sebagai
petunjuk dalam pemberian terapi dapat digunakan parameter kardiovaskuler
(kecepatan denyut jantung, warna membrana 7 Syok dan Terapi Cairan mukosa,
kualitas pulsus, CRT, tekanan vena sentral), kecepatan pernapasan, temperatur,
hematokrit, dan pengeluaran urin. Untuk mengevaluasi terapi cairan pada syok
karena perdarahan sangat penting dilakukan pengukuran PCV (packed cell
volume) dan TS (total solid). Tekanan gas dalam darah sangat penting dalam
penentuan dan memonitor keseimbangan asam-basa.
hipotonik. Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+RingerLactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.
Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya:
Kristaloid: bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan
(volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat, dan
berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat
dan garam fisiologis.
Koloid: ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan
keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka
sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah.
Contohnya adalah albumin dan steroid.