Anda di halaman 1dari 53

PEMROGRAMAN KOMPUTER

Dengan Matlab

IGA Widagda
Fisika FMIPA UNUD
2012

I Pendahuluan

Bab
I

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Pendahuluan

1.1 Konsep Pemrograman


Sebuah komputer tidak dapat mengerjakan apapun tanpa adanya perintah dari
manusia. Perintah perintah yang terstruktur dan sistematis untuk membuat agar
komputer dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan disebut program. Komputer
dapat diprogram untuk berbagai hal misalnya untuk melakukan perhitungan matematika,
memainkan lagu, mengurutkan data, memainkan games, menggambar dan lain-lain.
Program-program semacam itu dibuat oleh manusia, syarat utama dalam membuat
program komputer adalah perintah-perintah yang diberikan dalam program tersebut harus
dimengerti oleh komputer. Agar komputer dapat berkomunikasi dengan manusia sebagai
pembuat program maka diperlukan bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer.
Komputer hanya dapat mengerti sebuah bahasa yang disebut bahasa mesin.
Bahasa yang sangat berbeda dengan bahasa manusia dan terlebih lagi akan amat
menyulitkan untuk membuat sebuah program dalam bahasa mesin ini. Manusia
menginginkan sebuah bahasa komputer yang sederhana yang dapat dimengerti dan mudah
dipelajari oleh manusia sekaligus dapat dimengerti oleh komputer. Bahasa komputer
tersebut disebut bahasa pemrograman (programming language). Yang perlu diingat,
konsep bahasa pemrograman adalah mengubah atau menerjemahkan perintah-perintah
(program) yang diberikan oleh manusia ke dalam bahasa mesin yang dapat dimengerti
oleh komputer. Jadi bahasa pemrograman merupakan sarana interaksi antara manusia dan
komputer. Penerjemah bahasa pemrograman dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1.Asembler adalah program yang digunakan untuk menerjemahkan kode sumber (source
code) dalam bahasa rakitan (assembly) ke dalam bahasa mesin
2.Kompiler adalah program penerjemah yang mengonversi kode sumber selain dalam
bahasa rakitan menjadi kode objek (object code). Hasil berupa kode objek inilah yang
bisa dijalankan oleh komputer. Proses untuk melakukan penerjemahan ini disebut
kompilasi. Bahasa yang menggunakan proses kompilasi adalah : bahasa COBOL,
Pascal, C, C++, BASIC, Java, MatLab, dan lain-lain.
3.Intepreter adalah program yang menerjemahkan satu persatu instruksi dalam kode
sumber dan kemudian segera menjalankan instruksi yang telah diterjemahkan tersebut.
Bahasa seperti BASIC pada awalnya menggunakan konsep intepreter ini.

I Pendahuluan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Bahasa pemrograman digunakan untuk mempermudah manusia dalam berinteraksi


dengan komputer. Syarat utama untuk membuat program komputer adalah dengan
menggunakannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa pemrograman
tersebut. Masing masing bahasa pemrograman mempunyai ciri khas atau kaidah
tersendiri. Oleh karena itu sebelum membuat sebuah program maka kita harus mengerti
tentang aturan penulisan (sintax) dalam bahasa pemrograman tersebut.
1.2 Bahasa Pemrograman MATLAB
MATLAB adalah bahasa pemrograman yang dirancang untuk perhitungan
matematika dan teknik. MATLAB adalah singkatan dari Matrix Laboratory, hal ini
disebabkan Matlab memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk menyelesaikan masalah
perhitungan dalam bentuk matrik. Disamping kemampuan dalam perhitungan numerik
maka Matlab juga memiliki kemampuan untuk menampilkan grafik yang sangat bagus.
Matlab juga menyediakan fungsi atau sub-rutin (built-in function) matematika maupun
grafik untuk mempercepat penyelesaian masalah. Pemrograman dalam Matlab dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu : pemrograman dengan command window dan
pemrograman dengan script M-File
1.3 Pemograman dengan Command Window
Dalam command window maka baris perintah atau program diketikkan langsung
dalam editor command window. Adapun tampilan command window adalah seperti
gambar 1.1 .

Editor
Command Window

Gambar 1. 1 Tampilan Command Window

I Pendahuluan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Dalam pemrograman command window maka baris perintah diketikkan dalam editor
command window setelah lambang >> , dan diikuti menekan enter.
>> instruksi

Contoh 1 :
>> data = 5

[enter]

Hasilnya adalah :
data =
5

Contoh 2 :
>> a=10
a=
10
>> b=20
b=
20
>> c=a+b
c=
30

Contoh 3 :
>> cos(60)
ans =
-0.9524

Contoh 4 :
>> 2^3
ans =
8

Contoh 5 :
>>x=0:pi/100:2*pi;
>> y=cos(x);
>> plot(x,y)

Gambar 1. 2 Tampilan grafik dari program contoh 5


1.4 Pemograman dengan script M-File
3

I Pendahuluan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Dalam pemrograman dengan script M-File ini maka baris perintah atau program
diketikkan dalam editor M-File. Setelah itu program akan disimpan dengan eksetensi .m
Untuk menampilkan editor tersebut adalah dari menu utama Matlab. Pada menu utama
Matlab pilih menu File-new-M-File maka akan tampil editor seperti diperlihatkan dalam
gambar 1.3.

Gambar 1. 3 Tampilan editor M-File


Sebagai contoh cobalah ketikkan program atau script di bawah ini.
Contoh 1 :
disp('Hello Matlab');
disp('Welcome!');

simpan file tersebut dengan nama,misal : latih1.m. Untuk melihat hasil dari program
tersebut maka eksekusi program tersebut di dalam editor command window, yaitu dengan
jalan mengetikkan nama filenya, latih1, diikuti enter :
>>latih1

[enter]

Hasilnya adalah :
Hello Matlab
Welcome!

Contoh 2 :
x=-100:0.1:100;
y=x.^2;
plot(x,y);
xlabel('x');
ylabel('y=x^2');

I Pendahuluan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

selanjutnya simpan (save) file tersebut dengan nama, misalnya : latih2.m. Untuk melihat
hasil eksekusi program tersebut maka kembalilah ke editor command window dan
ketikkan :
>>latih2 [enter]
Hasilnya adalah :

Gambar 1. 4 Hasil Eksekusi latih2.m

II Tipe Data dan Variabel

Bab
II

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Tipe Data dan Variabel

2.1 T i p e D a t a
Tipe data menentukan jenis nilai yang dapat disimpan pada suatu variabel dan
jenis operator yang dapat dikenakan pada variabel tersebut. Misalnya tipe data real hanya
dapat menyimpan bilangan real dan operator yang dapat dikenakan padanya antara lain
operator penjumlahan, pengurangan, perkalian, dll.
Tipe data dasar (primitive) dalam pemrograman komputer (misal : Matlab) seperti
tercantum dalam tabel 2.1 berikut ini :

Tipe
int
short
long
byte
float
double
char
boolean

Ukuran
4 byte
2 byte
8 byte
1 byte
4 byte
8 byte
2 byte
true or false

Tabel 2.1 Tipe data dasar


Matlab mempunyai beberapa tipe data yang dinyatakan dengan class. Adapun tipe data
tersebut seperti diperlihatkan dalam tabel 2.2.

Tipe
int8
int16
int32
int64
single
double
char
boolean

Ukuran
1 byte
2 byte
4 byte
8 byte
4 byte
8 byte
2 byte
true or false

Tabel 2.2 Tipe data dalam Matlab


Tipe data yang menyatakan bilangan bulat (integer) adalah : int8, int16, int32, dan int64.
Tipe data yang menyatakan bilangan pecahan adalah : single dan double. Tipe data char

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

II Tipe Data dan Variabel

Pemrograman Komputer dengan Matlab

dipakai untuk menyimpan karakter tunggal atau sekumpulan karakter (string). Tipe data
boolean dipakai untuk menyimpan nilai true atau false.

2.2 Variabel
Variabel merupakan komponen penting dalam pemrograman. Variabel digunakan
dalam pemrograman untuk menyimpan suatu nilai, dan nilai yang ada padanya dapat
diubah selama eksekusi program berlangsung. Adapun ketentuan atau aturan dalam
penulisan nama variabel adalah :
1. Nama variabel bisa terdiri dari huruf, angka, atau under score ( _ )
2. Nama variabel harus diawali oleh huruf (bukan angka)
contoh nama variabel yang benar :
nama_siswa
Latihan1
nilai1

contoh nama variabel yang salah :


nama siswa (mengandung spasi)
nama-siswa (mengandung -)
1Latihan

(diawali oleh angka)

3. Nama Variabel Tidak boleh memakai kata kunci (key word) seperti
diperlihatkan tabel 2.3 :

break

case

catch

continue

else

elseif

for
return

function
switch

global
try

if
while

otherwise

persistant

Tabel 2.3 Kata kunci (key words)


2.3 Mendeklarasikan Variabel
Untuk menyimpan sebuah nilai dalam program maka kita memerlukan sebuah
variabel. Variabel yang akan digunakan dalam program harus dideklarasikan terlebih
dahulu. Format atau sintax pendeklarasian variabel adalah:
nama_variabel = ekspresi/nilai;

contoh :
jumlah = 10+5;
harga_satuan = 1500 ;
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

II Tipe Data dan Variabel

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Pada deklarasi variabel jumlah menyatakan bahwa jumlah adalah variabel yang
menyimpan nilai hasil ekspresi 10+5 yaitu 15. Sementara variabel harga_satuan
menyimpan nilai yaitu 1500.

2.4 Konstanta
konstanta hampir sama fungsinya dengan variabel yaitu untuk menyimpan suatu
nilai. Jika dalam variabel nilai yang disimpan dapat diubah selama eksekusi program
berlangsung maka dalam konstanta nilai yang disimpan bersifat tetap (tidak berubah)
selama eksekusi program. Di dalam Matlab terdapat beberapa konstanta yaitu :

Konstanta

Nilai

pi
i
j
inf
NaN

3,14159
1
1
Tak berhingga ,
Not-a-Number, misal hasil dari :

0
0

Tabel 2.4 Konstanta dalam Matlab


2.5 Masukan dan Keluaran
Pernyataan masukan (input) adalah pernyataan yang dipakai untuk membaca
masukan dari peralatan masukan standar seperti : keyboard. Sedangkan pernyataan
keluaran adalah untuk menampilkan keluaran (output) pada peralatan keluaran standar
yaitu : layar (screen)
2.5.1 Pernyataan Keluaran (Output) :
Pernyataan Keluaran berfungsi untuk menampilkan text ke layar. Format
pernyataan keluaran adalah :
disp(Text anda );
atau
fprintf(Text anda);

Pernyataan yang pertama akan menampilkan Text dalam tanda petik ke layar tanpa
diikuti pindah baris baru sedangkan pernyataan yang kedua akan menampilkan text dalam
format tertentu. Penulisan dengan format didahului oleh : %. Adapun format tersebut
adalah :
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

II Tipe Data dan Variabel

Format
%d
%f
%c
%s

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Keterangan
Bulat (integer)
Pecahan (float)
Karakter tunggal
String (kumpulan karakter)
Tabel 2.5 Format tampilan keluaran

Contoh 1 :
disp(Hello);
disp(Java);
disp(Welcome );

Hasil eksekusi program tersebut adalah :


Hello
Java
Welcome

Contoh 2 :
A=10;
B=5;
hasil = A+B;
fprintf('Hasil penjumlahan adalah : %d\n',hasil);

atau jika kita memakai pernyataan keluaran disp() maka kode programnya akan menjadi :
A=10;
B=5;
hasil = A+B;
disp(strcat('Hasil Penjumlahan adalah : ',num2str(hasil)));

Jika program tersebut dieksekusi maka hasilnya adalah :


Hasil penjumlahan adalah : 15

Program pada contoh 2 merupakan program untuk menghitung hasil penjumlahan dari 2
buah bilangan yang dinyatakan dengan variabel A dan variabel B. Hasil penjumlahan
disimpan dalam variabel hasil dan ditampilkan dengan perintah output fprintf() berformat
bilangan bulat (%d). Penambahan instruksi \n menyatakan pindah baris (new line). Untuk
menampilkan hasil penjumlahan bisa juga dilakukan dengan perintah disp(). Instruksi
strcat()

dan num2str() merupakan fungsi atau perintah khusus yang sudah disediakan oleh

MatLab. Perintah strcat() berfungsi untuk menggabungkan 2 atau lebih data bertipe string
sedangkan num2str() untuk mengubah data bertipe numerik (bulat atau pecahan) menjadi
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

II Tipe Data dan Variabel

Pemrograman Komputer dengan Matlab

data bertipe string. Pembahasan lebih mendalam tentang fungsi akan diuraikan secara
lebih rinci dalam bab selanjutnya.

2.5.2 Pernyataan Masukan (Input) :


Pernyataan masukan berfungsi untuk memasukkan data lewat keyboard. Data yang
dimasukkan akan disimpan dalam sebuah variable. Format untuk memasukkan data yang
bertipe bilangan bulat atau pecahan adalah :
nama_variabel = input (Text anda);

sedangkan format untuk data masukan bertipe String atau karakter adalah :
nama_variabel = input (Text anda,s);

Contoh program :
Contoh 1.
bil = input('Masukkan bilangan : ');
fprintf('Bilangan yang anda masukkan adalah : %d\n',bil);

atau jika kita memakai perintah keluaran disp() maka kode programnya akan menjadi :
bil = input('Masukkan bilangan : ');
disp(strcat('Bilangan yang anda masukkan adalah : ',num2str(bil)));

Jika program tersebut dieksekusi maka hasilnya adalah :


Masukkan bilangan : 10
Bilangan yang anda masukkan adalah :10

Dalam contoh 1, variabel bil akan menyimpan data bilangan yang dimasukkan dengan
instruksi input(). Hasil pemasukan bilangan tersebut kemudian akan ditampilkan (output)
dengan instruksi fprintf() dengan format bilangan bulat (%d).
Contoh 2 (Menghitung penjumlahan 2 bilangan) :
bilangan1 = input('Masukkan bilangan 1 : ');
bilangan2 = input('Masukkan bilangan 2 : ');
hasil=bilangan1+bilangan2;
fprintf('Hasil penjumlahan : %d\n',hasil);

Jika program tersebut dieksekusi maka hasilnya adalah :


Masukkan bilangan 1 : 10
Masukkan bilangan 2 : 30
Hasil penjumlahan : 40

Contoh 3 (Memasukkan tanggal lahir) :


tgl = input('Masukkan tanggal : ');
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

10

II Tipe Data dan Variabel

Pemrograman Komputer dengan Matlab

bulan = input('Masukkan bulan : ','s');


tahun = input('Masukkan tahun : ');
fprintf('Tanggal Lahir anda : %d %s %d\n',tgl,bulan,tahun);

Jika program tersebut dieksekusi maka hasilnya adalah :


Masukkan tanggal : 5
Masukkan bulan : Mei
Masukkan tahun : 2005
Tanggal Lahir anda : 5 Mei 2005

2.6 KOMENTAR (Comment)


Komentar merupakan pernyataan yang tidak akan ikut dieksekusi saat program
dieksekusi. Komentar biasanya dipakai untuk memberikan keterangan atau penjelasan
dari program atau suatu instruksi dalam sebuah program. Dalam Matlab komentar
biasanya ditulis dengan :
% komentar anda

Contoh :
%Program menghitung luas lingkaran
%dengan jari-jari r
r = input('Masukkan jari-jari : '); %masukkan jari-jari lingkaran
luas = pi * (r^2);
fprintf('Lingkaran dengan jari-jari : %.2f,',r); %instruksi %.2f bukan komentar
fprintf('luasnya adalah %.2f\n',luas); %tampilkan luas lingkaran

2.7 Soal Latihan :


1. Buatlah program untuk menghitung kecepatan sebuah benda v. Dimana persamaannya
adalah :
v= s/t
input program adalah s (jarak) dan t (waktu tempuh)
2. Buatlah program untuk menghitung Tekanan P dalam gas ideal. Dimana persamaannya
adalah :
PV = nRT
3. Buatlah program untuk menghitung Gaya F yang dialami oleh sebuah benda. Dimana
rumusnya adalah :
F = m.a
4. Buatlah program untuk menghitung Hambatan total Rs dan Rp dari suatu rangkaian
hambatan yang disusun secara seri dan paralel. Dimana persamaannya adalah :
Rangkaian Seri : Rs = R1+R2+R3

Rangkaian Paralel :

1
1
1
1

R p R1 R 2 R3

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

11

II Tipe Data dan Variabel

Pemrograman Komputer dengan Matlab

5. Buatlah program untuk menghitung Intensitas dari sebuah sinar I ketika melewati
sebuah bahan. Dimana persamaannya adalah :
I = I0 e-x
6. Buatlah program untuk menghitung Energi photon. Dimana persamaannya adalah :
E hc /

7. Buatlah program untuk menghitung Persamaan garis lurus yang melalui 2 titik P1(x1,y1)
dan P2(x2,y2) dapat dinyatakan dengan (interpolasi linear):
y y1
x x1

y2 y1 x2 x1
atau bisa ditulis :
y y1
y 2
( x x1 ) y1
x2 x1
input dari program adalah x,x1,y1,x2,y2
8. Buatlah program untuk menghitung Persamaan garis yang melalui 3 buah titik
P1(x1,y1) , P2(x2,y2) dan P3(x3,y3) dapat dinyatakan dengan (interpolasi kuadratik):

( x x2 )( x x3 )
( x x1 )( x x3 )
( x x1 )( x x2 )
y2
y3
( x1 x2 )( x1 x3 )
( x2 x1 )( x2 x3 )
( x3 x1 )( x3 x2 )
input dari program adalah x,x1,y1,x2,y2, x3,y3
y y1

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

12

III Operator

Bab
III

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Operator

Dalam bahasa pemrograman dikenal

beberapa tipe operator yaitu : Operator

Aritmatika, Operator Logika, dan Operator Relasi.


3.1 Operator Aritmatika
Operator aritmatika atau operator numerik biasanya dipakai untuk mengoperasikan
2 buah bilangan. Adapun yang tergolong dalam operator aritmatika adalah :
Operator

Fungsi

Penjumlahan

Pengurangan

Perkalian

pembagian

pemangkatan

Tabel 3.1. Operator Aritmatika


Contoh :
a=5;
b=10;
c=a+b;
%fprintf('c = %d\n',c);
disp(strcat('c = : ',num2str(c)));

Jika program ini dieksekusi maka hasilnya adalah :


c = 15

Prioritas dalam operator Aritmatika


Adapun prioritas pemakaian operator aritmatika dalam bahasa pemrograman
adalah :
- operator perkalian dan pembagian mempunyai prioritas yang sama
- operator penjumlahan dan pengurangan mempunyai prioritas yang sama
- operator perkalian atau pembagian mempunyai prioritas yang lebih tinggi daripada
operator penjumlahan atau pengurangan
Contoh :
a=20;
b=5;
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

11

III Operator

Pemrograman Komputer dengan Matlab

c=8;
d=4;
f=a*b/c;
fprintf('f = %4.2f\n',f);
g=a+b*c;
fprintf('g= %4.2f\n',g);
h=a*b+d;
fprintf('h = %4.2f\n',h);

Jika program ini dieksekusi maka hasilnya adalah :


f = 12.50
g= 60.00
h = 104.00

3.2 Operator Logika


Operator logika biasanya dipakai untuk membandingkan 2 pernyataan yang
mengandung nilai logika benar (TRUE) atau salah (FALSE). Ada 3 operator logika yang
umumnya dipakai dalam bahasa pemrograman komputer.

Operator

keterangan

&&

AND

||

OR

NOT

Tabel 3.2 Operator logika


A

A && B

0 (FALSE

0 (FALSE)

0 (FALSE)

1 (TRUE)

0 (FALSE)

0 (FALSE)

0 (FALSE

1 (TRUE)

0 (FALSE)

1 (TRUE)

1 (TRUE)

1 (TRUE)

Tabel 3.3 Tabel kebenaran operator AND ( &&)


A

A||B

0 (FALSE)

0 (FALSE)

0 (FALSE)

1 (TRUE)

0 (FALSE)

1 (TRUE)

0 (FALSE

1 (TRUE)

1 (TRUE)

1 (TRUE)

1 (TRUE)

1 (TRUE)

Tabel 3.4 Tabel kebenaran operator OR ( || )

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

12

III Operator

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Contoh :
a = true;
b = false;
c = a || b;
d = a && b;
e = ~a;
fprintf('c = %d\n', c);
fprintf('d = %d\n',d);
fprintf('e = %d\n',e);

Jika program ini dieksekusi maka hasilnya adalah :


c=1
d=0
e=0

3.3 Operator Relasi


Operator relasi biasanya dipakai untuk membandingkan kuantitas dari 2 buah
bilangan. Hasil dari perbandingan ini akan menghasilkan nilai logika : benar (TRUE) atau
salah (FALSE).

Operator

keterangan

==

sama dengan

~=

Tidak sama dengan

<

Lebih kecil

<=

Lebih kecil atau sama dengan

>

Lebih besar

>=

Lebih besar atau sama dengan

Tabel 3.5. Operator Relasi


Misalkan : A = 2, B = 3, C = 4 maka hasil operasi dari operator relasi ditunjukkan pada
tabel 3.6 berikut ini :
Operasi

Hasil operasi

A< B

TRUE

A ~= C/B

TRUE

C >= B

TRUE

B < C-A

FALSE

C >= B*A

FALSE

A == C

FALSE

Tabel 3.6 Contoh operasi dengan operator relasi


iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

13

III Operator

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Contoh 1 :
a = 4;
b = 5;
c = a > b;
d = a ~= b;
e = c && d;
f = c || d;
fprintf('c = %d\n', c);
fprintf('d = %d\n',d);
fprintf('e = %d\n',e);
fprintf('f = %d\n',f);

Jika program ini dieksekusi maka hasilnya adalah :


c=0
d=1
e=0
f=1

Contoh 2 :
nilai = input('Masukkan nilai : ');
hasil = nilai>= 80 && nilai<=100;
fprintf('Hasil = %d\n',hasil);

Jika program ini dieksekusi maka hasilnya adalah :


Masukkan nilai : 60
Hasil = 0

Masukkan nilai : 85
Hasil = 1

3.4 Soal Latihan :


1. Apakah hasil eksekusi dari program berikut ini :
nilai = input('Masukkan nilai : ');
hasil = nilai>= 80 || nilai<=100;
fprintf('Hasil = %d\n',hasil);

2. Apakah hasil eksekusi dari program berikut ini :


absen = input('Masukkan absen (0-100) : ');
nilai = input('Masukkan nilai (0-100) : ');
testing1 = absen>=75;
testing2 = nilai>=50 && nilai<=100;
hasil_final = testing1 && testing2;

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

14

III Operator

Pemrograman Komputer dengan Matlab

disp(strcat('Hasil = ',num2str(hasil_final)));

3. Apakah hasil eksekusi dari program berikut ini :


username='wayan'
password='12345'
name = input('Masukkan user name (5 digit) : ','s'); %input string,harus 5 digit
pass= input('Masukkan password (5 digit) : ','s');

%input string,harus 5 digit

testing_name = all(name==username); %all, membandingkan semua digit string


testing_pass = all(pass==password);
final=testing_name && testing_pass;
disp(strcat('Hasil testing = ',num2str(final)));

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

15

IV Pernyataan Pengambilan Keputusan

Bab
IV

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Pernyataan Pengambilan Keputusan

4.1 Pernyataan if
Pernyataan yang biasanya dipakai untuk mengambil keputusan dari suatu kondisi
adalah statemen if. Adapun format atau sintax dari statemen if adalah sebagai berikut :
if kondisi
aksi
end

Dalam hal ini jika kondisi bernilai TRUE (atau 1) maka aksi akan dikerjakan sedangkan
jika kondisi bernilai FALSE (atau 0) maka aksi tidak akan dikerjakan.
Contoh 1 :
%Program untuk menguji pernyataan if
a=5;
if a==5
disp('aksi dikerjakan');
end

Jika program diatas dieksekusi maka hasilnya adalah :


aksi dikerjakan

Contoh 2 :
%Program untuk menguji pernyataan if
nilai_ujian=input('Masukkan nilai ujian : ');
absen= input('Masukkan prosentase absen : ');
if nilai_ujian>50 && absen>=75
disp('Anda Lulus');
disp('Selamat');
end
disp('Terima Kasih');

Jika program diatas dieksekusi maka hasilnya adalah :


Masukkan nilai ujian : 70
Masukkan prosentase absen : 80
Anda Lulus
Selamat
Terima Kasih
Masukkan nilai ujian : 70
Masukkan prosentase absen : 60
Terima Kasih

4.2 Pernyataan if- else


iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

15

IV Pernyataan Pengambilan Keputusan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Format dari pernyataan pengambilan keputusan i f el s e adalah sebagai berikut :


If kondisi
aksi_1
else
aksi_2
end

Di sini diperlihatkan bahwa jika kondisi terpenuhi atau bernilai TRUE (1) maka aksi_1
yang dikerjakan. Sedangkan jika kondisi bernilai FALSE (0) maka yang akan dikerjakan
adalah aksi_2.
Contoh 1 :
%Program untuk menguji pernyataan if-else
nilai_ujian=input('Masukkan nilai ujian : ');
absen= input('Masukkan prosentasi absen : ');
if nilai_ujian>50 && absen>=75
disp('Anda Lulus');
else
disp('Anda Tidak Lulus');
end

Jika program diatas dieksekusi maka hasilnya adalah :


Masukkan nilai ujian : 70
Masukkan prosentase absen : 70
Anda Tidak Lulus

Contoh 2 :
% Program menghitung luas lingkaran
% program mengecek error jika jari-jari< 0 (negatif)
radius = input('Masukkan jari-jari : ');
if radius <= 0
fprintf('Maaf; %.2f adalah jari-jari tidak valid\n',radius);
else
area = pi* (radius^2);
fprintf('Lingkaran dengan jari-jari %.2f,',radius);
fprintf('luasnya adalah %.2f\n',area);
end

Jika program diatas dieksekusi maka hasilnya adalah :


Masukkan jari-jari : 3
Lingkaran dengan jari-jari 3.00,luasnya adalah 28.27
Masukkan jari-jari : -5
Maaf;-5.00 adalah jari-jari tidak valid

Latihan :
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

16

IV Pernyataan Pengambilan Keputusan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

1. Buatlah program komputer yang dapat memilih nomer channel TV dan menampilkan
stasiun TV yang bersangkutan. Andaikan nomer channel TV tersebut adalah bilangan
integer dari 1 9 seperti berikut ini :
1. RCTI

5. ANTV

2. SCTV

6. TPI

3. Indosiar

7. MetroTV

4. Lativi

8. TVRI

9. Bali TV

Petunjuk :
-

Masukkan nomer chanel TV ( angka 1 9 )

Tampilkan nama stasiun TV (pakai statemen if )

2. Andaikan kita diminta untuk mengubah nilai angka menjadi nilai huruf dari suatu data
nilai ujian mahasiswa dengan ketentuan sebagai berikut :
jika nilai_angka >=80 dan nilai_angka <=100 maka nilai_huruf = A
jika nilai_angka >=60 dan nilai_angka <80 maka nilai_huruf = B
jika nilai_angka >=40 dan nilai_angka <60 maka nilai_huruf = C
jika nilai_angka >=20 dan nilai_angka <40 maka nilai_huruf = D
jika nilai_angka >=0 dan nilai_angka <20 maka nilai_huruf = E
Petunjuk :
- masukkan nilai_angka
- gunakan statemen if dan untuk kondisi gunakan operator logika AND (&&)
4.3 Pernyataan if-else bersarang (nested if-else)
Pernyataan if-else dipakai untuk memilih diantara dua buah pernyataan. Untuk
memilih lebih dari dua pernyataan maka dipakai if-else bersarang. Pernyataan if-else dapat
disarangkan dalam if-else yang lain. Format dari pernyataan i f- el s e b e r sa ran g adalah
sebagai berikut :
If kondisi_1
aksi_1
else
if kondisi_2
aksi_2
else
...
if kondisi_n
aksi_n
else
aksi_m
end
end
end
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

17

IV Pernyataan Pengambilan Keputusan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Contoh kasus dari pemakaian if-else bersarang adalah pada fungsi matematika y = f(x)
yang memenuhi persamaan berikut ini :

y 1, untuk x 1
y x 2 , untuk 1 x 2
y 4, untuk x 2
Program untuk menyelesaikan fungsi tersebut dapat dilihat dalam contoh 1 dan 2 berikut ini :

Contoh 1 (Tanpa nested if-else):


%Program hitung fungsi f(x) tanpa nested if-else
x=input('masukkan nilai x : ');
if x<-1
y = 1;
end
if x>=-1 && x <= 2
y = x^2;
end
if x>2
y = 4;
end
fprintf('y = %.2f\n',y);

Jika program diatas dieksekusi maka hasilnya adalah :


masukkan nilai x : 2
y = 4.00
masukkan nilai x : 1
y = 1.00

Contoh 2 (Dengan nested if-else):


%Program hitung fungsi f(x) dengan nested if-else
x=input('masukkan nilai x : ');
if x<-1
y = 1;
else
if x>=-1 && x <= 2
y = x^2;
else
y = 4;
end
end
fprintf('y = %.2f\n',y);

Jika program diatas dieksekusi maka hasilnya adalah :


masukkan nilai x : 1
y = 1.00
masukkan nilai x : 2
y = 4.00
masukkan nilai x : 0
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

18

IV Pernyataan Pengambilan Keputusan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

y = 0.00
masukkan nilai x : -2
y = 1.00
masukkan nilai x : 4
y = 4.00

4.4 Pernyataan dengan klausa elseif


Pernyataan elseif adalah bentuk lain dari if-else bersarang. Format atau bentuk
umum dari pernyataan el s ei f adalah sebagai berikut :
If kondisi_1
aksi_1
elseif kondisi_2
aksi_2
elseif kondisi_3
aksi_3
....
else
aksi_n
end

Contoh kasus dari pemakaian elseif adalah pada fungsi matematika y = f(x) yang
memenuhi persamaan berikut ini :
y 1, untuk x 1

y x 2 , untuk 1 x 2
y 4, untuk x 2
Program untuk menyelesaikan fungsi tersebut dapat dilihat dalam contoh berikut ini :

Contoh :
%Program hitung fungsi f(x) tanpa nested if-else
x=input('masukkan nilai x : ');
if x<-1
y = 1;
elseif x>=-1 && x <= 2
y = x^2;
else
y = 4;
end
fprintf('y = %.2f\n',y);

Jika program diatas dieksekusi maka hasilnya adalah :


masukkan nilai x : 1
y = 1.00
masukkan nilai x : 2
y = 4.00
masukkan nilai x : 0
y = 0.00
masukkan nilai x : -2
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

19

IV Pernyataan Pengambilan Keputusan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

y = 1.00
masukkan nilai x : 4
y = 4.00

4.5 Pernyataan switch-case


Pernyataan switch biasanya dipakai untuk mengambil keputusan diantara banyak
pilihan (kondisi). Adapun bentuk umum dari pernyataan ini adalah :
switch ekspresi
case value_1
aksi_1
case value_2
aksi_2
.
.
.
case value_n :
aksi_n
otherwise
aksi_m
end

Contoh :
% Example of otherwise for error message
choice = input('Masukkan 1, 3, atau 5 : ');
switch choice
case 1
disp('Ini adalah satu!!')
case 3
disp('Ini adalah tiga!!')
case 5
disp('Ini adalah lima!!')
otherwise
disp('Ikuti petunjuk!!')
end

Jika program diatas dieksekusi maka hasilnya adalah :


Masukkan 1,3, atau 5 : 3
Ini adalah tiga!!
Masukkan 1,3, atau 5 : 7
Ikuti petunjuk!!

Latihan :
1.

Ulangi soal latihan no.1 diatas dengan menggunakan pernyataan switch.

2.

Andaikan kita mempunyai 2 buah bilangan yaitu bil1 dan bil2. Kita akan
mengoperasikan kedua bilangan tersebut dengan pilihan sebagai berikut :
1. Penjumlahan

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

20

IV Pernyataan Pengambilan Keputusan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

2. Pengurangan
3. Pekalian
4. Pembagian
misal jika kita pilih 1 maka program akan menjumlahkan bil1 dan bil2. Dan jika kita
pilih 3 maka program komputer akan melakukan perkalian antara bil1 dan bil2.
Dalam hal ini gunakanlah pernyataan switch.

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

21

V Pernyataan Pengulangan

Bab
V

Pemrograman Komputer dengan Matlab

PERNYATAAN PENGULANGAN (LOOPING)

Pernyataan pengulangan (looping) sering disebut kalang. Dalam pemrograman


computer Matlab ada dua buah kalang yang biasanya dipakai yaitu :
- for
- while
Statemen pengulangan biasanya dipakai untuk mengulang instruksi yang sama. Seperti
contoh sederhana misalnya kita diminta untuk menampilkan kalimat : Hello Matlab
secara berulang ulang sebanyak 5 kali. Jika kita tidak memakai kalang maka kode
programnya adalah :
%program looping tanpa for
disp('Hello Matlab');
disp('Hello Matlab');
disp('Hello Matlab');
disp('Hello Matlab');
disp('Hello Matlab');

Jika kita menggunakan kalang


menjadi :

for maka kode program diatas akan dapat diringkas

%Program looping dengan for


for i=1:1:5
disp('Hello Matlab');
end

5.1 Pengulangan fo r
Seperti diperlihatkan dalam contoh diatas maka format dari kalang for adalah :
for var_loop = nilai_awal:step:nilai_akhir
aksi
end

keterangan :
var_loop

= variabel untuk melakukan pengulangan

nilai_awal = nilai awal dari variabel pengulangan var_loop


nilai_akhir = nilai akhir dari variabel pengulangan var_loop
step

= nilai penambahan var_loop

aksi

= pernyataan yang diulang dalam rentang pengulangan

Jika nilai step = 1 maka nilai step bisa dihilangkan dari format menjadi :
for var_loop = nilai_awal:nilai_akhir
aksi
end
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

22

V Pernyataan Pengulangan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Pernyataan aksi akan terus dikerjakan selama var_loop berada dalam rentang pengulangan
yaitu dari nilai_awal sampai nilai_akhir. Dalam setiap pengulangan maka var_loop akan
dinaikkan nilainya sebesar nilai step. Misalkan kita ingin membuat kode program yang
dapat mencetak 5 buah bilangan dari 1 sampai 5 maka kode programnya adalah sebagai
berikut :
%Program pemakaian for
%mencetak bilangan 1 sampai 5
for data=1:1:5
disp(data);
end

Dari program diatas maka dalam kalang for mengandung pernyataan yaitu :
for data = 1:1:5

yang berarti variabel data mempunyai rentang atau range dari 1 sampai 5. Nilai awal data
adalah 1 (data =1) dan nilai data ini akan ditingkatkan sebesar 1 setiap mengerjakan
pernyataan aksi dalam kalang for.
%Program pemakaian for
%mencetak bilangan 1 sampai 20 dengan interval 2
for i=1:2:20
fprintf('%d\t',i);
end

Jika program ini dieksekusi maka hasilnya adalah :


1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

5.2 Pengulangan fo r b er s a r a ng (n e st ed f or )
Dalam pemrograman ada kalanya kita memerlukan

for bersarang yaitu

pengulangan for yang disarangkan pada for yang lain. Adapun bentuk umum dari for
bersarang adalah :
for var_loop_1 = nilai_awal_1:step_1:nilai_akhir_1
for var_loop_2 = nilai_awal_2:step_2:nilai_akhir_2
....
....
for var_loop_n = nilai_awal_n:step_n:nilai_akhir_n
aksi_n
end
end
end

Contoh 1 :
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

23

V Pernyataan Pengulangan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

%Program looping nested for


for i=1:5
for j=1:5
fprintf('%d\t',j);
end
fprintf('\n');
end

Jika program ini dieksekusi maka hasilnya adalah :


12345
12345
12345
12345
12345
Contoh 2 :
%Program looping nested for
for i=1:5
for j=1:5
fprintf('*\t');
end
fprintf('\n');
end

Jika program ini dieksekusi maka hasilnya adalah :


*****
*****
*****
*****
*****
Latihan :
1. Buatlah kode program yang dapat mencetak bilangan dari 10 sampai 1.
2. Andaikan kita mempunyai kode program seperti dibawah ini. Maka tentukanlah hasil
eksekusi dari kode tersebut.
for i=20:-2:1
disp(i);
end

3. Buatlah kode program yang dapat mencetak bilangan genap yang lebih kecil dari 50
dimulai dari 0.
4. Buatlah program yang dapat menghitung :
n

i
i 1

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

24

V Pernyataan Pengulangan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

atau
1 + 2 + 3 + ...+ n
5. Buatlah program yang dapat menghitung faktorial dari sebuah bilangan n
n! = 1*2* ...*n
6. Buatlah program yang dapat menampilkan pola berikut ini
1
12
123
1234
12345
7. Buatlah program yang dapat menampilkan pola berikut ini
*****
****
***
**
*
5.2 Pengulangan while
Pengulangan while hampir sama dengan kalang for yaitu sama-sama dipakai untuk
mengulangi pernyataan yang sama berkali-kali selama kondisi terpenuhi. Adapun format
atau sintax dari kalang while adalah :
while kondisi
aksi
end

kondisi merupakan operasi relasi yang melibatkan operator-operator relasi . Hasil dari
operasi relasi ini adalah TRUE (1) atau FALSE (0). Pernyataan aksi akan diulangi selama
hasil operasi relasi dalam kondisi bernilai TRUE (1). Program berikut adalah contoh
pemakaian kalang while.

Contoh 1 :
%Program looping while
%mencetak bilangan dari 1-5
i=1;
while i<=5
disp(i);
i=i+1;
end

Hasil eksekusi dari program tersebut di atas adalah :


1
2
3
4
5
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

25

V Pernyataan Pengulangan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Contoh 2 :
%Program looping while
limit = 5;
sum = 0;
i = 1;
while i <= limit
sum = sum+i ;
i=i+1;
end
fprintf('sum = %d\n',sum);

Hasil eksekusi dari program tersebut di atas adalah :


sum = 15

Latihan :
1. Buatlah program komputer yang dapat menampilkan bilangan 1 sampai 10 dengan
urutan terbalik (gunakan kalang while).
2. Implementasikan kode program yang dapat menampilkan bilangan ganjil antara 0 50
dengan memakai kalang while
Petunjuk :
-gunakan kalang while yaitu :
3. Buatlah kode program yang dapat menampilkan dan menghitung hasil penjumlahan
bilangan genap dari 0 sampai 50.
Petunjuk :
-tampilkan bilangan genap dari 0 - 50
-hitung hasil penjumlahan dari bilangan genap tersebut misal :
total_jumlah = 0 + 2 + 4 ++50
-gunakan kalang while

Soal-soal Tambahan :
1. Buatlah program komputer untuk menyelesaikan persamaan di bawah ini :
f ( x) x 0 x1 x 2 x3 ...x n

dimana n = 0,1,2,...
2. Buatlah program komputer untuk menyelesaikan persamaan di bawah ini :
g ( x) x 0 x 2 x 4 ...x 2n2

dimana n = 1,2,3,...
3. Buatlah program komputer untuk menghitung faktorial f dari sebuah bilangan :
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

26

V Pernyataan Pengulangan

Pemrograman Komputer dengan Matlab

f n! 1x2 x...n

Dimana untuk n = 0 maka f = 0! = 1 :


misal :

n4

maka : f 4! 1.2.3.4 24

n6

maka : f 6! 1.2.3.4.5.6 720

n0

maka : f 0! 1

4. Buatlah program komputer untuk menyelesaikan persamaan di bawah ini :

f 0! 1! 2! ...n!
dimana n = 0,1,2,...
5. Buatlah program komputer untuk menyelesaikan persamaan di bawah ini :
f 0! 2! 4! ...2n 2!

dimana n = 1,2,3...
6. Buatlah program komputer dari fungsi exp(x) yang dinyatakan dengan :

exp( x) 1 x

x 2 x3
xn
...
2! 3!
n!

Dimana n menyatakan jumlah suku


7. Buatlah program komputer dari fungsi cos(x) yang dinyatakan dengan :

x2 x4 x6
x 2 n2
cos( x) 1 ...
2! 4! 6!
(2n 2)!
Dimana n menyatakan jumlah suku

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

27

VI Array

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Bab
VI

ARRAY

Di dalam pemrograman Matlab array ekivalen dengan vektor dan matrik. Vektor
merupakan array 1 dimensi sedangkan matrik adalah array 2 dimensi. Vektor biasanya
dapat dinyatakan dengan vektor baris atau vektor kolom. Matrik dapat dinyatakan dengan
dimensi baris dan kolom. Sebuah matrik Amxn menyatakan matrik yang memiliki jumlah
baris m dan jumlah kolom n. Jadi vektor baris adalah matrik yang berdimensi 1xn yaitu
memiliki 1 baris dan n kolom. Sedangkan vektor kolom merupakan matrik berdimensi
nx1, yaitu n baris dan 1 kolom.
6.1 Array 1 Dimensi (vektor)
Adapun sintax atau format penulisan dari Array 1 dimensi (vektor) dalam Matlab
adalah :
NamaVar = [ e1 e2 ... en] ;

untuk vektor baris

Atau
NamaVar = [e1 ; e2 ; ...en]; untuk vektor kolom

Keterangan :
NamaVar = Nama vektor
e1,e2,...en = elemen vektor
Contoh :
A = [1 2 3 4];
B = [1;2;3;4];

A adalah vektor baris berdimensi 1x4 dengan 4 elemen. Sedangkan B adalah vektor
kolom berdimensi 4x1 dengan 4 elemen. Untuk memberikan nilai pada elemen vektor
dilakukan dengan cara :
NamaVar(i) = nilai;

Dimana i menunjukkan indeks dari elemen vektor. Sedangkan nilai adalah nilai yang akan
diberikan (assign) pada elemen vektor.
Contoh :
A(2) = 5;

Ini menunjukkan memberikan nilai 5 kepada elemen ke-2 dari vektor A.


Berikut ini adalah program Matlab yang memperlihatkan tentang pemakaian variabel
array.
Contoh 1 :
%Program array 1 dimensi (vektor)
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

27

VI Array

Pemrograman Komputer dengan Matlab

A=[6 2 3 4 8];
for i = 1:5
disp(A(i));
end

Jika program tersebut dieksekusi maka hasilnya adalah :


6
2
3
4
8

Contoh 2 :
%Program array 1 dimensi (vektor)
%Memasukkan elemen vektor
for i = 1:5
A(i)= input(strcat('A[',num2str(i),']= '));
end
%menampilkan elemen vektor
disp('Elemen vektor adalah : ');
for i = 1:5
disp(strcat('A[',num2str(i),']=',num2str(A(i))));
end

Jika program tersebut dieksekusi maka hasilnya adalah :


A[1]=5
A[2]=2
A[3]=3
A[4]=4
A[5]=6
Elemen vektor adalah :
A[1]=5
A[2]=2
A[3]=3
A[4]=4
A[5]=6

6.2. Array 2 dimensi (Matrik)


Array 2 dimensi adalah array yang memiliki dua dimensi yang dinyatakan dengan
baris dan kolom
Misal :

a12
a
A = 11

a 21 a 22
Matrik A adalah matrik dua dimensi dengan 2 baris dan 2 kolom. Sintax untuk
menyatakan variabel array 2 dimensi dalam Matlab adalah :
NamaVar[e11 e12 ...e1n; e21 e22...e2n ; ...em1 em2...emn] ;

Untuk memberikan nilai pada elemen Matrik dilakukan dengan cara :


iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

28

VI Array

Pemrograman Komputer dengan Matlab

NamaVar(i,j) = nilai;

Dimana i dan j menunjukkan indeks baris dan kolom dari elemen matrik. Sedangkan nilai
adalah nilai yang akan diberikan (assign) pada elemen matrik.
Contoh :
A(1,3) = 5;

Ini menunjukkan memberikan nilai 5 kepada elemen pada baris 1 kolom 3 dari matrik A.
Misalkan kita ingin membuat sebuah matrik 2 dimensi dengan 2 baris dan 2 kolom yang
bernama A dengan elemen seperti berikut :

4 6
A=

3 8
Contoh program yang berisi pembuatan matrik tersebut diperlihatkan dalam contoh 1
program berikut ini :
Contoh 1 :
%Program array 2 dimensi (Matrik)
%Memasukkan elemen matrik
for i = 1:2
for j=1:2
A(i,j)= input(strcat('A[',num2str(i),num2str(j),']= '));
end
end
%menampilkan elemen vektor
disp('Elemen vektor adalah : ');
for i = 1:2
for j=1:2
disp(strcat('A[',num2str(i),num2str(j),']=',num2str(A(i,j))));
end
end

Hasil Eksekusi dari program tersebut adalah :


A[11]=4
A[12]=6
A[21]=3
A[22]=8
Elemen vektor adalah :
A[11]=4
A[12]=6
A[21]=3
A[22]=8

Latihan :
1.Buatlah program yang menghitung nilai rata-rata dari n buah bilangan.
Petunjuk :
-masukkan nilai dari n buah bilangan tersebut (gunakan vektor)
-hitung jumlahnya
-hitung rata-rata
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

29

VI Array

Pemrograman Komputer dengan Matlab

-tampilkan nilai rata-rata

2.Buatlah program yang dapat dipakai untuk memasukkan array 2 dimensi dengan
jumlah baris 3 dan jumlah kolom 3 (matrik 3 X 3). Kemudian tampilkan elemenelemennya
Petunjuk :
- masukkan nilai masing-masing elemen matrik
- tampilkan masing-masing elemennya
3.Tulislah program komputer untuk menghitung hasil penjumlahan 2 buah matrik 2
dimensi 3 baris dan 3 kolom. Misal hasil penjumlahan matrik A dan matrik B disimpan
dalam matrik C seperti persamaan berikut ini :
C=A+B
Petunjuk :
-masukkan nilai elemen-elemen matrik A
-masukkan nilai elemen-elemen matrik B
-jumlahkan nilai elemen-elemen matrik A dengan B yang bersesuaian
-simpan hasil penjumlahan tiap-tiap elemen dalam matrik C

C[1][1] = A[1][1] + B[1][1];


C[1][2] = A[1][2] + B[1][2]; dan seterusnya

-tampilkan matrik C.
4.Rancang program komputer untuk menampilkan transpose dari suatu matrik.
Petunjuk :
-masukkan nilai elemen-elemen matrik A
-tentukan traspose dari A.misal transpose dari A adalah matrik B. Sehingga nilai elemen
elemen dari B :
B[1,1] = A[1,1]
B[1,2] = A[2,1]
B[2,1] = A[1,2]
B[2,2] = A[2,2]
Soal Tambahan :

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

30

VI Array

Pemrograman Komputer dengan Matlab

1. Buatlah program untuk menghitung Hambatan total Rs dan Rp dari suatu rangkaian
hambatan yang disusun secara seri dan paralel. Dimana persamaannya adalah :
Rangkaian Seri : Rs R1 R2 ... Rn

Rangkaian Paralel :

1
1
1
1

...
R p R1 R2
Rn

2. Jika kita memiliki sekumpulan N buah titik data yaitu : ( x1,y1), (x2,y2),...(xN,yN).
Buatlah program untuk memasukkan titik-titik data tersebut dan menghitung
persamaan berikut ini :
N

A xn

a)

n 1
N

B yn

b)

n 1

C N xn2

c)

n 1
N

D N xn y n

d)

n 1

D AB
C A2
3. Buatlah program untuk menghitung persamaan interpolasi Lagrange yaitu :
E

e)

y yi
i 1

j i

(x x j )
( xi x j )

Contoh untuk 3 titik (N=3) maka persamaan tersebut menjadi :


y y1

( x x2 )( x x3 )
( x x1 )( x x3 )
( x x1 )( x x2 )
y2
y3
( x1 x2 )( x1 x3 )
( x2 x1 )( x2 x3 )
( x3 x1 )( x3 x2 )

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

31

VII Fungsi

Bab
VII

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Fungsi (function)

7.1 Fungsi
Fungsi adalah suatu cara untuk membagi program yang besar menjadi sub-sub
program, dimana masing-masing sub program mempunyai tugas atau fungsi tertentu. Di
bab-bab sebelumnya kita sudah mempergunakan fungsi bawaan Matlab (built-in function)
seperti : disp(), fprintf(), input(), dan lain-lain. Fungsi-fungsi tersebut sudah disediakan
langsung oleh Matlab dan dapat dipergunakan langsung tanpa harus didefinisikan terlebih
dahulu. Disamping fungsi built-in, di dalam Matlab kita bisa membuat fungsi buatan
sendiri yang disesuaikan dengan keperluan kita (user-defined function).
7.2 Pendefinisian dan Pemanggilan Fungsi
Fungsi buatan sendiri selanjutnya disingkat dengan fungsi. Bentuk umum fungsi
adalah :
nama_fungsi.m

function output_argumen = nama_fungsi(input_argumen)


% komentar tentang fungsi
Statemen fungsi, termasuk memberi nilai output_argumen

Secara umum fungsi buatan sendiri terdiri dari 3 bagian yaitu :


1. Fungsi header,
- diawali oleh kata function
- nama fungsi harus sama dengan nama M-File, simpanlah fungsi tersebut dengan
nama nama_fungsi.m
- output_argumen = nilai balik fungsi
- input_argumen ditulis di dalam tanda kurung
2. Komentar, untuk menjelaskan tentang fungsi
3. Tubuh fungsi (body), berisi statemen dari fungsi termasuk di bagian akhir yaitu
memberikan nilai balik pada output_argumen
Setelah kita membuat fungsi maka selanjutnya fungsi tersebut dapat dipanggil dari dalam
program atau skrip Matlab. Cara pemanggilan fungsi di dalam Matlab adalah :
nama_variabel = nama_fungsi( argumen);

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

31

VII Fungsi

Pemrograman Komputer dengan Matlab

fungsi nama_fungsi dipanggil dan hasil dari pemanggilan fungsi tersebut akan disimpan
dalam variabel nama_variabel.
Contoh 1 ( Luas Lingkaran) :
calcarea.m
function area = calcarea(rad)
% Fungsi untuk menghitung luas lingkaran
area = pi * rad * rad;

script1.m
% Skrip untuk menghitung luas lingkaran
% Skrip akan meminta user untuk memasukkan jari-jari
radius = input('Masukkan jari-jari :');
% panggil fungsi calcarea()
area = calcarea(radius);
%cetak luas
fprintf('Lingkaran dengan jari-jari %.2f,',radius)
fprintf('Luasnya adalah : %.2f\n',area)

contoh 2 (Volume Kerucut) :


vol_kerucut.m
function vol = vol_kerucut(radius, height)
% Calculates the volume of a cone
vol = (pi/3) * radius * radius * height;

script2.m

% Skrip untuk menghitung volume kerucut


% Skrip akan meminta user untuk memasukkan jari-jari alas
% dan tinggi kerucut
radius = input('Masukkan jari-jari alas : ');
height = input('Masukkan tinggi : ');
% panggil fungsi vol_kerucut()
v = vol_kerucut(radius,height);
%cetak volume kerucut
fprintf('Volume Kerucut adalah : %.2f\n',v)

7.3 Fungsi tanpa Nilai Balik


Pada umumnya fungsi mempunyai nilai balik. Namun ada kalanya fungsi tidak
memiliki nilai balik. Bentuk umum dari fungsi yang tidak memiliki nilai balik adalah :
nama_fungsi.m

function nama_fungsi(input_argumen)
% komentar tentang fungsi
Statemen fungsi
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

32

VII Fungsi

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Fungsi ini tidak memiliki argumen output, karena fungsi ini tidak memiliki nilai balik.
Pemanggilan fungsi ini dalam program adalah :
nama_fungsi (argumen);

Program berikut ini adalah contoh fungsi yang tidak memiliki nilai balik serta cara
pemanggilan fungsi tersebut dalam program.

Contoh 1 :
cetak_hasil.m
function cetak_hasil(v);
% fungsi mencetak volume di layar
fprintf('Volume Kerucut adalah : %.2f\n',v)

script3.m

% Skrip untuk menghitung volume kerucut


% Skrip akan meminta user untuk memasukkan jari-jari, alas
% dan tinggi kerucut
radius = input('Masukkan jari-jari alas : ');
height = input('Masukkan tinggi : ');
% panggil fungsi vol_kerucut()
v = (pi/3) * radius * radius * height;
cetak_hasil(v);

Contoh 2 :
input_data.m
function [radius,height] = input_data()
%fungsi memasukkan radius dan tinggi
radius = input('Masukkan jari-jari alas : ');
height = input('Masukkan tinggi : ');

cetak_volume.m
function cetak_volume(v);
% fungsi mencetak volume di layar
fprintf('Volume Kerucut adalah : %.2f\n',v)

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

33

VII Fungsi

Pemrograman Komputer dengan Matlab

script4.m

% Skrip untuk menghitung volume kerucut


% Skrip akan meminta user untuk memasukkan jari-jari alas
% dan tinggi kerucut
% *******************************************************
[radius height] = input_data();

%panggil fungsi input_data

v = vol_kerucut(radius,height); % panggil fungsi vol_kerucut()


cetak_volume(v);

%panggil fungsi cetak_volume

7.4 Fungsi Rekursif


Fungsi rekursif adalah fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Proses pemanggilan
akan berhenti sampai tercapai titik tertentu yang disebut dengan sentinal point. Contoh
dari fungsi yang bersifat rekursif ditemui dalam perhitungan nilai faktorial dari sebuah
bilangan bulat.
-Faktorial(3) = 3. 2. 1 = 6
-Faktorial(4) = 4 . 3 . 2 . 1 = 24
atau
Faktorial(4) = 4 . Faktorial (3) = 4. 6 = 24
Atau secara umum bisa dinyatakan dengan
Faktorial (n) = n . Faktorial (n-1)
=1

; untuk n > 1
; untuk n <= 1

Contoh :
faktorial.m
function f=faktorial(n)
if n>1
f=n*faktorial(n-1);
else
f=1;
end
hitung_faktorial.m
hasil=faktorial(5);
disp(num2str(hasil));

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

34

VII Grafik

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Bab
Grafik
VIII
MATLAB menyediakan beberapa fungsi built-in untuk menampilkan grafik baik
grafik 2 dimensi maupun grafik 3 dimensi.
8.1 Grafik 2 Dimensi
Fungsi dasar yang dipakai untuk menampilkan grafik 2 dimensi adalah fungsi plot.
Sebagai contoh kita akan membuat grafik dari fungsi :
y

x
; 2 x 2
1 x2

Program dari fungsi tersebut dinyatakan dalam contoh 1.


Contoh 1 :
% Grafik dari fungsi y = x/(1+x^2) he he he---%--------------------------------x = -2:.1:2;
y = x./(1+x.^2);
plot(x,y,'r')
title('Grafik y = x/(1+x^2)')
xlabel('x')
ylabel('y')
grid

Jika program tersebut dieksekusi maka hasilnya adalah seperti gambar 8.1:

Gambar 8.1 Hasil Eksekusi program contoh 1


iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

35

VII Grafik

Pemrograman Komputer dengan Matlab

8.1.1 Label grafik


MATLAB menyediakan beberapa fungsi untuk melengkapi label pada grafik
seperti tampak dalam tabel 8.1.
Fungsi

Keterangan

title (s)

Judul grafik

xlabel(s)

Label sumbu x

ylabel(s)

Label sumbu y

text(x,y,s)

Menampilkan text s pada koordinat x,y

gtext(s)

Menempatkan text s pada tempat tertentu, sambil menunggu


user menekan tombol keyboard atau mouse
Tabel 8.1 Label grafik

8.1.2 Pengaturan Sumbu


Untuk mengatur tampilan sumbu koordinat maka MATLAB menyediakan
beberapa fungsi seperti tabel 8.2 :

Fungsi

Keterangan

axis([xmin xmax ymin ymax])

Mengatur panjang sumbu x dan sumbu y

axis auto

Mengatur sumbu ke skala otomatis

axis tight

Mengatur sumbu menyesuaikan dengan data

axis ij

Sumbu dalam mode matrix, sumbu y dibalik

axis xy

Sumbu dalam keadaan default yaitu Cartesius

axis square

Sumbu persegi

axis normal

Sumbu pas dengan window

axis off

Sumbu dinonaktifkan

axis on

Sumbu diaktifkan

Grid

Menampilkan atau menghilangkan grid grafik

xlim([xmin xmax])

Mengatur panjang sumbu x

ylim([ymin ymax])

Mengatur panjang sumbu y


Tabel 8.2 Fungsi Pengaturan sumbu

8.1.3 Pengaturan bentuk garis, simbol plot, dan warna


Untuk mengatur bentuk garis, simbol plot, dan warna dari kurva pada grafik,
MATLAB menyediakan beberapa fungsi seperti tabel 8.3:
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

36

VII Grafik

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Warna
Lambang Warna

Simbol plot
Lambang

Keterangan

Bentuk Garis
Lambang

Keterangan

blue

point

solid

green

circle

dotted

red

x-mark

-.

dashdot

cyan

plus

--

dashed

magenta

star

yellow

square

black

diamond

white

triangle(down)

triangle(up)

<

triangle(left)

>

triangle(right)

pentagram

hexagram

Tabel 8.3 Fungsi Pengaturan warna, bentuk garis, dan simbol plot

8.1.4 Multi Plot : Multi Figure Window


Untuk menampilkan beberapa kurva dalam figure window yang berbeda-beda
MATLAB menyediakan sebuah fungsi yaitu : figure. Dengan fungsi ini kita bisa
menampilkan banyak grafik dan masing-masing grafik ditampilkan dalam figure window
yang berbeda-beda. Program dalam contoh 2 berikut ini akan menghasilkan 2 figure
window yang berisi grafik masing-masing.
Contoh 2 :
x = 0: pi/100: pi; % x range between 0 to pi, interval pi/100
y = cos(x); %first function to plot
z = sin(x); %second function to plot
figure(1); % create figure window 1
plot(x,y); % plot (x,y) in window 1
figure(2); % create figure window 2
plot(x,z); % plot (x,z) in window 2
figure(1); % swap back to window 1
ylabel('y'); % set the y-axis label on window 1
figure(2); % swap back to window 2
ylabel('z'); % set the y-axis label on window 2

Jika program tersebut dieksekusi maka hasilnya adalah seperti tampak dalam gambar 8. 2.
Tampak bahwa hasilnya adalah berupa 2 figure window yaitu figure 1 dan figure 2.
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

37

VII Grafik

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Gambar 8.2 Hasil eksekusi program contoh 2: multi figure window

8.1.4 Multi Plot : subplot


Untuk menampilkan beberapa kurva akan tetapi masih dalam satu figure window
maka MATLAB menyediakan fungsi yaitu : subplot. Dengan fungsi ini kita bisa
menampilkan banyak grafik dalam figure window yang sama. Adapun bentuk umum dari
fungsi subplot adalah :
subplot(m,n,p)

Dimana, fungsi ini berarti kita membagi figure window menjadi m buah baris dan n buah
kolom. Sementara p menyatakan nomer urut indeks dari grafik yang akan ditampilkan.
Program contoh 3 dan 4 berikut ini akan memperlihatkan tentang pemakaian subplot.
Contoh 3 :
%Program grafik dengan subplot
%-----------------------------------------------%sb x dari -2 sampai 2, dibagi menjadi 10 titik
x = linspace(-2,2,10);
y = x./(1+x.^2);
subplot(2,1,1)
plot(x,y,'red') %warna kurva merah
title('Grafik 1, sumbu x dibagi menjadi 10 titik');
xlabel('x')
ylabel('y')
%sb y dari -2 sampai 2, dibagi menjadi 100 titik
x = linspace(-2,2,100);
y = x./(1+x.^2);
subplot(2,1,2)
plot(x,y,'blue') %warna kurva biru
title('Grafik 2, sumbu x dibagi menjadi 100 titik');
xlabel('x')
ylabel('y')

Jika program tersebut dieksekusi maka hasilnya adalah seperti gambar 8.3:
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

38

VII Grafik

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Gambar 8.3 Hasil Eksekusi program contoh 3 : subplot


Contoh 4 :
k = 0;
for n=1:3:10
n10 = 10*n;
x = linspace(-2,2,n10);
y = x./(1+x.^2);
k = k+1;
subplot(2,2,k)
plot(x,y,'r')
title(sprintf('Graph %g. Plot based upon n = %g points.' ...
, k, n10))
xlabel('x')
ylabel('y')
axis([-2,2,-.8,.8])
grid
pause(5); %jeda 5 detik
end

Jika program tersebut dieksekusi maka hasilnya adalah seperti gambar 8.4:

Gambar 8.4 Hasil Eksekusi program contoh 4 : subplot

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

39

VII Grafik

Pemrograman Komputer dengan Matlab

8.1.4 Multi Plot dalam satu grafik yang sama


Untuk menampilkan beberapa kurva akan tetapi masih dalam satu grafik dan satu
figure window yang sama maka MATLAB menyediakan sebuah perintah (command)
yaitu : hold on. Dengan memberikan perintah ini kita bisa menampilkan banyak kurva
dalam sebuah grafik yang sama. Program contoh 5 berikut ini akan memperlihatkan
tentang pemakaian hold on.
Contoh 5 :
x=0:pi/100:pi;
y = cos(x);
z = sin(x);
figure(1);
% buat figure window 1
hold off
% hapus plot lama dalam figure window 1
plot(x,y, '-');
% buat plot pertama
hold on
% perintah plot tambahan
plot(x,z, '--');
% tambahkan plot ke-dua, dengan bentuk kurva berbeda
legend('cos', 'sin');

Jika program tersebut dieksekusi maka hasilnya adalah seperti gambar 8.5:

Gambar 8.5 Hasil Eksekusi program contoh 5 : hold on


8.2 Grafik 3 Dimensi
Fungsi dasar yang dipakai untuk menampilkan grafik 3 dimensi adalah fungsi
plot3. Bentuk umum dari fungsi plot3 adalah :
plot3(x,y,z)

dimana, x,y,dan z adalah vektor dari koordinat x, y, dan z. Sebagai contoh kita akan
membuat grafik dari fungsi :
x e0.02z sin( z ) ; 0 z 10 pi
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

40

VII Grafik

Pemrograman Komputer dengan Matlab

y e0.02z cos( z ) ; 0 z 10 pi
Program dari fungsi tersebut dinyatakan dalam contoh 6 berikut ini :
z = 0 : pi/50 : 10*pi;
x = exp(-0.02*z) .* sin(z);
y = exp(-0.02*z) .* cos(z);
plot3( x, y, z);
xlabel('x-axis');
ylabel('y-axis');
zlabel('z-axis');

Hasil eksekusi dari program contoh 6 dapat dilihat dalam gambar 8.6.

Gambar 8.6 Hasil Eksekusi program contoh 6 : plot3(x,y,z)


8.2.1 Plot Permukaan Mesh : mesh (x,y,z)
Untuk membuat plot grafik dari fungsi f(x,y) yang menyatakan sebuah bidang atau
permukaan maka MATLAB menyediakan fungsi yaitu : mesh. Adapun bentuk umum dari
fungsi mesh adalah :
mesh(x,y,z)

Andaikan kita ingin membuat plot grafik dari sebuah fungsi :


f ( x, y) 5 y x 2

pada range : 4 x 4 dan 0 y 5 maka program komputer untuk menampilkan plot


grafik dari fungsi tersebut dapat dilihat dalam contoh 7.
Contoh 7 :
step = 1;
x = -3:step:3;
y = 0:step:5;
[X,Y] = meshgrid(x,y);
Z = 5*Y - X .^ 2;
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

41

VII Grafik

Pemrograman Komputer dengan Matlab

mesh(X, Y, Z);
%set(gca,'fontsize', 24);
xlabel('x');
ylabel('y');

Hasil eksekusi dari program contoh 7 dapat dilihat dalam gambar 8.7.

Gambar 8.7 Hasil Eksekusi program contoh 7 : mesh(x,y,z)


Dari gambar 8.7 tampak bahwa didapatkan plot permukaan dari fungsi menyerupai jaringjaring atau rangka kawat.
8.2.2 Plot Permukaan Mesh : surf (x,y,z)
Untuk mem-plot grafik dari fungsi f(x,y) yang menyatakan sebuah bidang atau
permukaan maka MATLAB juga menyediakan fungsi lain yaitu : surf. Adapun bentuk
umum dari fungsi mesh adalah :
surf(x,y,z)

Sebagai contoh andaikan kita ingin membuat plot grafik dari fungsi :
f ( x, y) 5 y x 2

pada range : 4 x 4 dan 0 y 5 maka program komputer untuk menampilkan plot


grafik dari fungsi tersebut dapat dilihat dalam contoh 8.
Contoh 8 :
step = 1;
x = -3:step:3;
y = 0:step:5;
[X,Y] = meshgrid(x,y);
Z = 5*Y - X .^ 2;
surf(X, Y, Z);
%set(gca,'fontsize', 24);
xlabel('x');
ylabel('y');
iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

42

VII Grafik

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Hasil eksekusi dari program contoh 8 dapat dilihat dalam gambar 8.8.

Gambar 8.7 Hasil Eksekusi program contoh 8 : surf(x,y,z)


Dari gambar 8.7 kita bisa melihat bahwa plot permukaan yang dihasilkan sudah tertutup
dengan selimut. Coba bandingkan dengan gambar 8.6 dimana permukaan yang
dihasilkan hanya berupa rangka yang masih bolong-bolong. Sebenarnya kita bisa
memperhalus permukaan (selimut) yang dihasilkan dari fungsi surf() yaitu dengan jalan
menambahkan shading mode yaitu : shading plat atau shading interp. Cobalah tambahkan
mode tersebut pada program contoh 7 dan lihat hasilnya di gambar 8.8 dan 8.9
surf(x,y,z);
shading flat;

atau

surf(x,y,z)
shading interp;

Gambar 8.8 Hasil Eksekusi program : shading flat

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

43

VII Grafik

Pemrograman Komputer dengan Matlab

Gambar 8.9 Hasil Eksekusi program : shading interp

iga widagda , lab. fisika komputasi, unud

44

Lampiran 1

Pemrograman Komputer dengan Java

L
Laam
mppiirraann
1.Fungsi Matematika
Fungsi

Keterangan

abs(x)
sign(x)
sqrt(x)
exp(x)
log(x)
log10(x)
log2(x)
sin(x)

nilai absolut dari x atau |x|


fungsi signum,bernilai +1 jika x positif, -1 jika x negati, 0 jika x nol
akar kuadrat dari x
pangkat natural dari x, yaitu ex
logaritma natural dari x, yaitu ln x
logaritma basis 10 dari x, yaitu log10 x
logaritma basis 2 dari x, yaitu log2 x
sinus dari x (x dalam satuan radian)

cos(x)

cosinus dari x (x dalam satuan radian)

tan(x)

tangent dari x (x dalam satuan radian)

cot(x)

cotangent dari x (x dalam satuan radian)

sec(x)

secant dari x (x dalam satuan radian)

csc(x)

cosecant dari x (x dalam satuan radian)

asin(x)

arcus sinus dari x (x dalam satuan radian)

acos(x)

arcus cosinus dari x (x dalam satuan radian)

atan(x)

arcus tangent dari x (x dalam satuan radian)

acot(x)

arcus cotangent dari x (x dalam satuan radian)

asec(x)

arcus secant dari x (x dalam satuan radian)

acsc(x)

arcus cosecant dari x (x dalam satuan radian)

sinh(x)

sinus hiperbolic dari x (x dalam satuan radian)

cos(hx)

cosinus hiperbolic dari x (x dalam satuan radian)

tanh(x)

tangent hiperbolic dari x (x dalam satuan radian)

coth(x)

cotangent hiperbolic dari x (x dalam satuan radian)

sech(x)

secant hiperbolic dari x (x dalam satuan radian)

csch(x)

cosecant hiperbolic dari x (x dalam satuan radian)

asinh(x)

arcus sinus hiperbolic dari x (x dalam satuan radian)

acos(hx)

arcus cosinus hiperbolic dari x (x dalam satuan radian)

atanh(x)

arcus tangent hiperbolic dari x (x dalam satuan radian)

acoth(x)

arcus cotangent hiperbolic dari x (x dalam satuan radian)

asech(x)

arcus secant hiperbolic dari x (x dalam satuan radian)

acsch(x)

arcus cosecant hiperbolic dari x (x dalam satuan radian)

round(x)
floor(x)

pembulatan x ke bilangan bulat terdekat


pembulatan ke bawah dari x ke bilangan bulat terdekat
46

Lampiran 1

ceil(x)
fix(x)
rem(x,y)
real(z)
imag(z)
abs(z)
angle(z)
conj(z)

Pemrograman Komputer dengan Java

pembulatan ke atas dari x ke bilangan bulat terdekat


pembulatan ke bawah untuk x positif, dan ke atas untuk x negatif
sisa pembagian dari x/y
komponen riil dari bilangan kompleks z
komponen imajiner dari bilangan kompleks z
magnitude dari bilangan kompleks z
argumen dari bilangan kompleks z
konjugasi dari bilangan kompleks z

2.Fungsi Matrix / Vektor


Fungsi

Keterangan

det(A)
diag(A)
diag(x)
diff(x)
eig(A)
eye(N)
find(x)
isempty(x)

Menentukan determinan dari matrik A


Menentukan elemen-elemen diagonal dari matrik A
Buat matrik diagonal dengan x sebagai diagonal utama
Selisih dari x, xi+1-xi
Menentukan nilai eigen dari matrik A
Membuat matrik identitas dengan ukuran NxN
Mencari index dimana elemen dari vektor x bernilai true
Menghasilkan true jika matrik/vektor kosong

length(x)

Menentukan jumlah elemen dari vektor x

max(x)

Menentukan nilai maksimum dari elemen-elemen vektor x

mean(x)

Menentukan nilai mean dari elemen-elemen dalam vektor x

min(x)

Menentukan nilai minimum dari elemen-elemen vektor x

norm(A)

Norm matrix dari A

ones(n,m)

Membuat matrix nxm dimana semua elemennya bernilai 1

prod(x)

Hasil kali dari elemen-elemen vektor x

rand(n,m)

Membuat matrik nxm dimana semua elemennya bilangan acak

repmat(A,n,m) Membuat matrik baru berukuran nxm dari matrik A


size(A)

Menentukan jumlah baris dan kolom dari matrik A

std(x)

Menentukan deviasi standar dari elemen-elemen vektor x

sort(x)

Mengurutkan elemen-elemen dari vektor x dari kecil ke besar

sum(x)

Menjumlahkan elemen-elemen dari vektor x

trace(A)

Merunut matrik A

zeros(n,m)

Membuat matrik berukuran nxm dimana semua elemenya bernilai 0

3.Fungsi String
Fungsi
char(x)

Keterangan
Mengubah bilangan bulat x menjadi string
47

Lampiran 1

Pemrograman Komputer dengan Java

double(s)
findstr(s1,s2)
lower(s)
strcat(s1,s2)
strcmp(s1,s2)
strtrim(s)
sprintf(...)

Mengubah string s menjadi array bilangan bulat


Menentukan string yang lebih pendek diantara s1 dan s2
Mengubah string s menjadi huruf kecil
Menggabungkan string s1 dan s2
Menghasilkan true jika string s1 dan s2 identik atau sama
Menghapus spasi pada string s
Sama dengan fprintf tapi hasilnya berupa string

upper(s)

Mengubah string s menjadi huruf besas

48

Anda mungkin juga menyukai