( ASKEB 1)
PENGATURAN FUNGSI NEUROHORMONAL PADA SYSTEM REPRODUKSI
HORMON PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA
(015.03.0011)
(015.03.0009)
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................
1. Latar Belakang.....................................................................................................
2. Rumusan Masalah................................................................................................
3. Tujuan..................................................................................................................
Tujuan Umum............................................................................................
Tujuan Kusus.............................................................................................
4. Manfaat................................................................................................................
1. Definisi Hormon..................................................................................................
Genitalia Eksterna....................................................................................... 4
Genitalia Interna.......................................................................................... 4
Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita...................................................................
BAB 3 PEMBAHASAN...........................................................................................
6
10
10
15
Siklus Ovarium........................................................................................... 15
Siklus Uterus............................................................................................... 15
Siklus Vagina.............................................................................................. 16
Siklus Mammae.......................................................................................... 16
Siklus Menstruasi........................................................................................ 16
3. Gangguan pada Hormon Sistem Reproduksi Wanita..........................................
17
BAB 4 PENUTUP.....................................................................................................
20
1. Kesimpulan..........................................................................................................
20
2. Saran....................................................................................................................
20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
21
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari berbagai sistem yang mengatur kelangsungan metabolisme
dari tubuh itu sendiri. Dari beberapa sistem tubuh yang ada terdapat sistem reproduksi yang
berfungsi untuk manusia dapat memperoleh keturunan atau anak. Oleh sebab fungsinya
tersebut sistem reproduksi menjadi sangat penting bagi seorang individu.
Seperti halnya sistem tubuh lainnya, sistem reproduksi juga menghasilkan hormon yang
dapat membantu dalam melakukan fungsinya. Namun hormon-hormon yang dihasilkan
antara reproduksi wanita dan pria ada yang sama dan ada yang berbeda.
Perbedaan hormon yang dihasilkan ini membuat seorang wanita dan pria memiliki ciriciri primer dan sekunder yang berbeda saat pubertas. Menurut Baylis & Starling, Hormon
adalah substansi kimia yang dihasilkan oleh sel khusus dalam jumlah tertentu, dilepaskan ke
sistem sirkulasi untuk ditransport ke target organ di mana substansi kimia tersebut
menimbulkan efek fisiologis spesifik.
Adanya perbedaan hormon yang dihasilkan reproduksi wanita dan pria tersebut membuat
perlu adanya pembahasan terpisah antara hormon reproduksi wanita dan pria. Dan didalam
makalah ini penyusun akan membahas mengenai Hormon pada Sistem Reproduksi
Wanita.
2. Rumusan Masalah
1.
Berapa hormon yang berperan dalam organ reproduksi wanita?
2.
Bagaimana fisiologi dari hormon yang berperan dalam sistem reproduksi wanita?
3. Apa saja gangguan yang dapat terjadi karena kelainan hormon yang berperan dalam
sistem reproduksi wanita?
3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami mengenai
hormon-hormon pada organ reproduksi wanita.
2. Tujuan Kusus
Secara kusus tujuan dari penyusunan makalah ini, yakni:
1. Mengetahui ada berapa hormon yang berperan dalam organ reproduksi wanita.
2. Mengetahui dan memahami fisiologi dari hormon yang berperan dalam sistem reproduksi
wanita.
3. Mengetahui gangguan yang dapat terjadi karena kelainan dari hormon yang berperan dalam
Bagi pembaca
Adanya penyusunan makalah ini, supaya dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi
pembaca.Selain itu, dapat dimanfaatkan sebagai sumber bacaan untuk menambah atau
memahami tentang hormon pada organ reproduksi wanita, khususnya mekanisme kerjanya.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
1. Definisi Hormon
Hormon adalah senyawa yang merangsang. Hormon adalah molekul yang dihasilkan oleh
jaringan tertentu, yang dikeluarkan langsung ke darah sebagai pembawa dan secara khas
mengubah kegiatan suatu jaringan tertentu yang menerimanya. Hormon adalah zat kimia
yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang dialirkan ke dalam peredaran darah dan
memengaruhi organ tertentu.
Menurut Baylis & Starling, Hormon adalah substansi kimia yang dihasilkan oleh sel
khusus dalam jumlah tertentu, dilepaskan ke sistem sirkulasi untuk ditransport ke target organ
di mana substansi kimia tersebut menimbulkan efek fisiologis spesifik.
Hormon yang berhubungan dengan gametogenesis dan fungsi reproduksi, antara lain:
1. Hormon pada hipofisis
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
b) Genitalia Interna
Anatomi dari genitalia interna adalah, sebagai berikut:
1. Vagina
Vagina merupakan penghubung antara genitalia eksterna dengan genetalis interna. Vagina
berukuran didepan 6,5 cm dan di belakang 9,5 cm. Sumbunya berjalan kira-kira sejajar
dengan arah tepi bawah simfisis ke promontorium. Arah ini penting diketahui jika pemasukan
jari kedalam vagian pada pemeriksaan ginekologik. Pada puncak vagina terdapat bagian yang
menonjol dari leher rahim, disebut porsio.
Epitel vagina merupakan epitel skuamosa dalam beberapa lapisan. Lapisannya tidak
mengandung kelenjar akan tetapi mengadakan transudasi. Pada anak kecil epitel ini amat tipis
sehingga mudah terkena infeksi. Mukosa vagina berlipat-lipat secara horizontal, lipatan ini
dinamakan rugae. Dibawah epitel vagina terdapat jaringan ikat dan otot yang sususnannya
seperti usus. Dinding belakang vagina lebih panjang dan membentuk forniks posterior,
forniks lateraris sinistra, dan forniks lateraris dekstra.
2.
Uterus
Uterus pada orang dewasa merupakan organ tebal seperti buah alpokat atau buah pir yang
sedikit gepeng, terletak dalam rongga pelvis di antara rektum dan kandung kemih. Panjang
uterus 7-7,5 cm, lebar 5 cm, dan tebal 2,5 cm. Uterus pada wanita dewasa umumnya terletak
di sumbu di tulang panggul dalam posisi anteversiofleksi, membentuk sudut dengan vagina.
Korpus uteri ke arah depan membentuk sudut 120-130 derajat dengan serviks uteri.
Uterus terdiri dari fundus uteri (dasar rahim), korpus uteri, dan serviks uteri (porsio
supravaginalis dan porsio vaginalis). Sedangkan uteri interna terdiri dari endometrium,
miometrium, perimetrium (lapisan luar).
3. Tuba Falopii
Tuba falopii adalah saluran telur yang mengangkut ovum dari ovarium ke kavum uteri.
Panjangnya rata-rata 11-14 cm. Tuba falopii ada 2 bagian, mulai dari sisi pelvis ke sudut
superior lateral uterus. Masing tergantung pada plika peritonial mesenterium yang meliputi
margo superior dan berdekatan dengan ligamentum latum. Tuba falopii terdiri dari 4 bagian
yaitu pars interstisialis, pars ismika/istmus, pars ampularis/ampula, dan infudibulum.
4.
Ovarium
Kelenjar yang terletak di kanan dan kiri uterus terikat oleh ligamentum uterus. Ovarium
berhubungan dengan uterus melalui ligamentum ovarii propium, terletak pada lapisan
belakang ligamentum latum. Sebagian besar ovarium terletak pada intraperitonial dan tidak
dilapisi oleh peritonium.
5.
Ligamentum
Parametrium membentu suatu sistem penunjang uterus sehingga uterus terfiksasi relatif
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
wanita memasuki masa limakterium, merupakan masa peralihan antara masa reprodusi dan
masa senium (kemunduran). Pada klimakterium haid berangsur-angsur berhenti selama 1-2
bulan dan kemudian berhenti sama sekali yang disebut manopause. Selanjutnya akan terjadi
kemunduran alat-alat reproduksi, organ tubuh, dan kemampuan fisik.
1.
Menstruasi
Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan scara teratur mengluarkan dara dari alat
kandungannya yang disebut menstruasi (haid). Siklus menstruasi terjadi karena selaput lendir
rahim dari hari ke hari mengalami perubahan yang berulang ulang, dalm satu bulan
a.
b.
c.
d.
2.
3.
Pembuahan
Pembuahan adalah penyatuan antara sperma dan sel telur yang telah dewasa/matang sehingga
terbentik zigot. Dengan menyatukan sperma kedalam ovum terjadi pembuahan yang
terjadinya ndividu baru. Peristiwa ini menjadikan pasangan kedua kromosom gamet, pihak
jantan dan pihak betina yang semula haplon, sehingga zigot terjadi dalam susunan diplon.
Setelah terjadi pembuahan zigot mengalami pertumbuhan (embriologi).
4.
Laktasi
Laktasi dipengaruhi oleh kerja hormon:
a. Produksi air susu (prolaktin). Dalam fisiologi laktasi prolaktin merupakan suatu hormon
yang disekresi oleh glandula pituitaria anterior, yang penting untuk memproduksi air susu ibu
(ASI). Kadar hormon ini dindalam sirkulasi materna meningkat selama kehamilan. Kerja
hormon ini di hambat oleh plasenta. Dengan lepasnya plasenta pada proses persalinan maka
kadar estrogen dan progesteron berangsur angsur turun sampai pada tingkat terendah.
Diaktifknnya prolaktin akan menaikan pasokan darah yang beredar lewat payudara. Ini dapt
mensekresi bahan penting untuk air susu, globulin, lamak, dan molekul molekul protein
yang akan membengkakkan acini dan mendorong menuju kubuli laktiferus. Kenaikan kadar
protein akan menghambat ovulsi, sehingga mempunyai fungsi kontrasepsi dan kadar
b.
Tekanan dri belakang. Tekanan globuli yang baru terbentuk di dalam sel akan mendorong
globuli tersebut ke dalam tubuli lktiferus dan isapan bayi akan memacu sekresi air susu lebih
banyak.
Reflek neurohormonal. Gerakan mengisap bayi akan menghasilkan rangsangan saraf yang
terdapat di dalam glandula pituitaria posterior. Akibat langsung dari reflek ini adalah
dikeluarkannya oksitosin dari hipofisis posterior. Di sekitar alveoli akan berkontraksi
mendorong air susu menglir ke dalam ampula. Reflek ini dapat di hambat dengan adanya rasa
sakit, misalnya jahitan pad perineum. Sekresi oksitosin juga akan menyebabkan otot uterus
berkintraksi dan membantu involusi uterus selama puerperium (nifas).
5. Pubertas dan Menarke
Pubertas yaitu dimulainya kehidupan seksual dewasa, sedangkan menarke dimulai
menstruasi. Periode pubertas terjadi karena kenaikn sekresi hormon gonodotropin oleh
hipofise yang perlahan dimulai pada tahun ke-8 kehidupan mencapai puncak pada saat terjadi
menstruasi pada usia 11 16 tahun.
6.
7.
Menopause
Manopause terjadi pada usia 45 50 tahun. Siklus sekual memjadi tidak teratur, ovulasi tidak
terjadi selama beberapa siklus selama beberapa bulan, atau beberapa tahun, dan terhenti sama
sekali. Siklus berhenti dan hormon kelamin wanita henghilang dengan cepat sampai hormon
tidak ada, yang disebut sebagai manopause.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Hormon dalam Sistem Reproduksi Wanita
Hormon-hormon yang dihasilkan oleh sistem reproduksi wanita antara lain, sebagai
1.
berikut:
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen, tetapi yang paling penting
untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, letak tubuh, rambut
kemaluan, dan lain-lain.
Estrogen juga berguna untuk siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan serviks dan vagina sehingga sesuai untuk
penetrasi sperma, selain fungsinya yang turut membantu untuk mengatur temperatur suhu
(sistem saraf pusat/otak).
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara
primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi
hormon androgen.
Pada uterus, estrogen menyebabkan proliferasi endometrium; pada serviks, menyebabkan
pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks; pada vagina, menyebabkan proliferasi
epitel vagina dan pada payudara, menstimulasi pertumbuhan payudara. Selain itu, estrogen
juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga
menstimulasi
osteoblas
sehingga
memicu
(FSH/LH).
Follicle Stimulating Hormon (FSH)
Hormon ini diproduksi oleh sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH
yang berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pasca ovulasi dalam menghsilkan
progesteron.
Pelepasannya juga periodik/pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus,
waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat. (Pada pria;
LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).
6.
7.
kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dan sebagainya).
Laktotrophic Hormone (LTH)/Prolactin
Diroduksi di hipofisis anterior, memiliki aktivitas memicu/meningkatan produksi dan sekresi
air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel
telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi
oleh plasenta (Human Placenta Lactogen/HPL).
Fungsi
laktogenik/laktotropik
prolaktin
tampak
terutama
pada
masa
b.
Folikel yang telah terlepas ovum selama ovulasi disebut korpus rubrum menjadi korpus
2.
luteum.
Hormon pada Ovarium
Dua jenis ovarium adalah estrogen dan progesteron. Estrogen terutama meningkatkan
proliferasi dan pertumbuhan sel-sel spesifik pada tubuh dan bertanggung jawab pada
perkembangan sifat seksual sekunder wanita. Sebaliknya, progesteron hampir seluruhnya
a.
berkaitan dengan persiapan akhir uterus untuk kehamilan dan kelenjar mammae untuk laktasi.
Estrogen. Hormon ini dihasilkan oleh teka interna folikel.
Pada fase pubertas memengaruhi berkembangnya tuba, uterus, vagina, dan kelenjar
b.
3.
berimplantasi.
Pembuluh-pembuluh darah lebih panjang dan lebar.
Hormon Plasenta
Selama kehamilan, plasenta pada mamalia berfungsi sebagai organ endokrin. Plasenta tidak
lagi bergantung pada hormon-hormon ibu tetapi sudah berdikari. Setelah satu bulan kedua
kehamilan fungsi ovarium diambil alih plasenta. Estriol adalah estrogen plasenta yang
menumbuhkan uterus dan merangsang kontraksi otot polos. Pregnadiol adalah progesteron
dari plasenta, berkembangnya sel-sel otot uterus menghambat kontraksi. Kedua hormon ini
bertambah terus selama kehamilan terjadi dan mencapai maksimumnya beberapa hari
sebelum melahirkan.
Linda J. Heffiner dan Danny J. Schust menyebutkan dalam buku At a Glace: Sistem
Reprouduksi Edisi Kedua: 2008. Hormon hipofisis posterior, oksitosin dan vasopresinADH, merupakan nona-peptida siklik yang disekresi oleh neuron-neuron di nukleus
supraoptik dan paraventrikular. Identifikasi dan sintesis hormon-hormon ini pada awal tahun
1950-an menunjukkan bukti nyata yang pertama kali bahwa hipotalamus memiliki fungsi
endokrin. Oksitosin memiliki efek pada otot polos uterus dan sel-sel mioepitel khusus pada
payudara, yang menimbulkan kontraksi otot dan kemudian pengeluaran susu.
Tabel 1. Fungsi Hormon Plasenta
Hormon
Hormon
gonadotropin
Esrogen
juga
Fungsi
kronik Mempertahankan korpus luteum kehamilan
Merangsang sekresi testosteron oleh testis yang
sedang berkemban di mudigah XY
disekresi Merangsang
pertumbuhann
miometrium,
oleh
korpus
kehamilan
laktasi
Progesteron juga disekresi Menekan kontraksi uterus agar lingkungan janin
oleh
korpus
kehamilan
luteum tenang
Memdorong pembentukan sumbat mucus di serviks
untuk mencegah kontaminasi uterus
Membantu mempersiakan kelenjar mamaria
untuk
laktasi
kronik Diperkirakan menurunkan penggunaan glukosa oleh
Hormon
somatomamotropin
daapat ditingkatkan
Relaksasi juga disekresi Melunakkan serviks sebagai persiapan untuk dilatasi
oleh
korpus
kehamilan
korpus luteum akan tetap dipertahankan karena adanya pengaruh hCG untuk sementara
waktu, yang kemudian diambil alih oleh plasenta.
Pada hewan primata, siklus uterus ini diikuti oleh perdarahan pervagina yang disebut
menstruasi. Pada siklus anovulasi, endometrium berkembang hanya sampai stadium
proliferasi, lapisan endometriumnya tidak terlalu tebal sehingga perdarahan juga tidak terlalu
banyak. Pada siklus ovulasi, endometrium berkembang akibat pengaruh estrogen (stadium
proliferasi) yang dilanjutkan menjadi stadium sekresi akibat pengaruh progesteron. Setelah
korpus luteum mengecil, progesteron juga berkurang dan endometrium yang cukup tebal ini
terlepas dengan diikuti perdarahan yang banyak.
3.2.3 Siklus Vagina
Pertumbuhan epitel vagina sangat dipengaruhi oleh estrogen. Meningginya estrogen
menyebabkan terjadi proliferasi epitel. Estrogen menurun diikuti deskuamasi dan infiltrasi
leukosit.
3.2.4 Siklus Mammae
Sebelum pubertas, kelenjar mamae rudimenter, saluran kelenjarnya pendek dan sedikit
cabang. Pada pubertas, estrogen meningkat di dalam darah, menstimulasi puting susu menjadi
besar, saluran kelenjar membesar dan bercabang-cabang. Pada kehamilan pertumbuhan
kelenjar mammae sedemikian rupa, ujung saluran membesar dan menghasilkan sekresinya
berupa air susu ibu (ASI) akibat pengaruh hormon prolaktin yaitu hormon yang dihasilkan
hipofisis anterior.
3.2.5 Siklus Menstruasi
Pada siklus ini terjadi perubahan pada lapisan endometrium. Siklus menstruasi dapat dibagi
dalam beberapa fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
a.
Fase ini lamanya 3-5 hari
b.
Hari pertama dari fase menstruasi ini adalah permulaan dari siklus menstruasi, yaitu
terlepasnya lapisan fungsional dari endometrium bersama eritrosit, leukosit, kelenjar, kuman,
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
dan/atau tanpa sel telur yang keluar per vagina secara spontan.
Fase proliferasi/folikuler
Fase ini lamanya kurang lebih 9 hari (dari hari kelima sampai dengan hari keempat belas)
Endometrium mulai terjadi regenerasi epitel
Kelenjar-kelenjar endometrium memanjang
Jumlah sel-sel jaringan ikat bertambah.
Fase sekresi/luteum
Fase ini berlangsung pada hari ke-14 sampai 27
Progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum menginduksi kelenjar-kelenjar
endometrium menjadi lebih lebar, berkelok-kelok dan membuat sekret di samping jaringan
ikat endometriumnya sendiri membengkak (edema).
4.
a.
b.
Fase iskemik
Fase ini berlangsung dari hari ke-27 sampai 28
Bila sel telur tidak dibuahi, korpus luteum akan mengalami degenerasi, produksi
progesteron menurun, akibatnya terjadi vasoonstriksi pada pembuluh darah endometrium,
c.
d.
e.
f.
hipogonadotropik).
Amenorea
Amenore primer adalah tidak terdapatnya menstruasi pada pasien berusia 16 tahun dengan
ciri-ciri seksual sekunder yang normal atau tidak terdapatnya menstruasi pada usia 14 tahum
tanpa tanda-tanda pematangan seksual. Amenorea sekunder adalah tidak terdapatnya tiga
siklus menstruasi atau tidak adanya perdarahan menstruasi selama 6 bulan.
Penyebab amenore sangat luas dan melibatkan semua tingkat aksis hipotalamushipofisis-gonad-organ target. Seperti halnya pada pasien yang mengalami anovulasi kronik, ia
mengalami kegagalan ovarium untuk menghasilkan estrogen dan progesteron siklis
menimbulkan sangat tidak teraturnya atau tidak adanya peluruhan endometirum yang
distimulasi tidak seperti biasanya.
4.
Hiperprolaktiemia
Hiperprolaktinemia merupakan masalah klinis yang sering ditemui. Kasus yang disebabkan
sekresi prolaktin yang tidak sesuai oleh kelenjar hipofisis merupakan penyebab ketiga
tersering pada anovulasi kronik dan amenorea sekunder.
Terdapat berbagai etiologi untuk kondisi ini; beberapa disebabkan oleh kelainan serius
dan sisanya oleh kelainan fungsional yang reversibel. Inhibitor utama terhadap sekresi
prolaktin adalah dopamin dan dua stimulus utama adalah estrogen dan hormon pelepas
tirotropin (Thryrotropin releasing hormone, TRH). Berbagai regulator neurohormonal lainnya
5.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang dialirkan ke dalam
peredaran darah dan memengaruhi organ tertentu. Didalam sistem reproduksi juga
menghasilkan hormon-hormon yang diperlukan oleh tubuh. Hormon-hormon tersebut adalah
estrogen, progesteron, gonadotrophin releasing hormone (GNrH), follicle stimulating hormon
(FSH), luteinizing hormone (LH)/intertitial cell stimulating hormone (ICSH), human
chorionic gonadotrophin (HCG), laktotrophic hormone (LtH)/prolactin.
Berdasarkan tempat yang menyekresinya hormon sistem reproduksi dibedakan menjadi
hormon pada hipofisis, hormon pada ovarium, dan hormon plasenta. Hormon reproduksi
berfungsi atau bekerja pada siklus ovarium, uterus, siklus vagina, siklus mammae, dan siklus
menstruasi.
4.2 Saran
Sistem reproduksi manusia merupakan salah satu sistem yang penting bagi seorang
individu. Karena fungsinya yang sangat penting yaitu proses memperoleh keturunan, hal ini
membuat keseimbangan sekresi hormon reproduksi juga menjadi penting untuk diperhatikan.
Jika terjadi kelainan atau keabnormalan hormon reproduksi maka juga akan mempengaruhi
sistem kerja reproduksi manusia itu sendiri. Sehingga perlu untuk menjaga keseimbangan
sekresi hormon reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA
Heffiner, Linda J. dan Danny J. Schust. 2008. At a Glace Sistem Reproduksi Ed. 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Mira W, Dwi. 2009. Buku Ajar Biologi Reproduksi. Jakarta: EGC.
Syaifuddin. 2014. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Keperawatan dan
Kebidanan Ed. 4. Jakarta: EGC.
Wulanda, Ayu Febri. 2011. Biologi Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.
Diposkan 23rd June 2015 oleh widya saraswati nurida
Label: semester 4
0
Tambahkan komentar
WIDYA SARAS
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Sep
19
LEAFLET PHBS
LEAFLET ASMA
KEPERAWATAN
PADA
KELOMPOK
KHUSUS
ANAK
PUNK
DI
Untuk
DESA
Pemenuhan
CAMPUREJO
Tugas
Kelompok
Mata
Kuliah
BOJONEGORO
Keperawatan
Komunitas
Dosen
III
Pengampu:
Ns.
Errik
Ns.
Kristian
Moh.
Roni
J.,
S.Kep
Al-Faqih,
S.Kep
Disusun
Oleh:
Kelompok
Semester
VI-A
1.
ANALISA JURNAL-MANAJEMEN
ANALISA
JURNAL
MANAJEMEN
KEPERAWATAN
RUMAH
(Oleh:
Rofii*,
Dosen
Muhamad
SAKIT
Rr.
Tutik
Sri
DI
Hariyati**,
SEMARANG
Hening
Pujasari***)
Pengampu:
Ns.
Bayu
Akbar
Khayudin,
Disusun
S.Kep
Oleh:
Kelompok
Semester
VI-A
1.
KANKER OVARIUM
MAKALAH
KEPERAWATAN
KEGANASAN
SISTEM
REPRODUKSI
REPRODUKSI:
KANKER
Dosen
Rining
Sulistya
Rahayu,
Disusun
S.Kep
Oleh:
Kelompok
2.
OVARIUM
Pengampu:
Ns.
1.
8
Dina
Hendrik
Semester
Fika
Chamidana
Setyo
VI-A
(01314018)
Nugroho
(01314030)
3.
TEORI OMAHA
MAKALAH
TEORI
MENURUT
KEPERAWATAN
MODEL
KONSEPTUAL
KOMUNITAS
KEPERAWATAN
III
KOMUNITAS
OMAHA
Dosen
Pengampu:
Ns.
Errix
Kristian
Julianto,
Disusun
S.Kep
Oleh:
Kelompok
1.
6
Fitri
Nur
Kelas
VI-A
Azizah
(01314024)
2.
FENOMENA BAYI TABUNG DAN ETIK LEGALNYA
FENOMENA
Untuk
BAYI
Pemenuhan
Tugas
TABUNG
Kelompok
DAN
Mata
Kuliah
ETIK
Keperawatan
Dosen
Ns.
LEGALNYA
Reproduksi
Pengampu:
Ikkha
Ardhianti,
S.Kep,
Disusun
CHt
Oleh:
KELOMPOK
1.
Agus
2.
Deddy
3.
SAP MIOMA UTERI
SEMESTER
Purwantoro
Endra
VI-A
(01314005)
Setiyawan
(01314014)
SATUAN
ACARA
PENYULUHAN
SAP
MIOMA
UTERI
Dosen
Pengampu:
Ns.
Rining
Sulistya
Rahayu,
Disusun
S.Kep
Oleh:
1.
Deddy
2.
Dina
3.
Hendrik
Endra
Fika
Setyawan
Chamidana
Setyo
Nugroho
(01314014)
(01314018)
(01314030)
4.
EPIDEMIOLOGI HIV/AIDS DI PURBALINGGA
TUGAS
MATA
EPIDEMIOLOGI
INDIVIDU
KULIAH
HIV/AIDS
HIV/AIDS
DI
PURBALINGGA
(JAWA
TENGAH)
Dosen
Pengampu:
Ns.
EPIDEMIOLOGI HIV/AIDS DI REMBANG
TUGAS
INDIVIDU
MATA
KULIAH
EPIDEMIOLOGI
HIV/AIDS
HIV/AIDS
DI
REMBANG
(JAWA
TENGAH)
Dosen
Pengampu:
Ns.
KELUARGA BINAAN-ASKEP KOMUNITAS
ASUHAN
KEPERAWATAN
KOMUNITAS
TUBAN
Dosen
Ns.
Pengampu:
Errix
Kristian
Julianto,
Disusun
Oleh:
KELOMPOK
1.
S.Kep
1
Acmad
SEMESTER
Sholikul
Amali
VI-A
(01314001)
2.
KELUARGA BINAAN-ASKEP ANAK
STUDI
KASUS
Pengampu:
Ahmad
Zainal
Abidin,
S.
Disusun
Oleh:
KELOMPOK
1.
Kep
1
Achmad
SEMESTER
Sholikul
Amali
VI-A
(01314001)
2.
MENGASAH INTUISI ALA DETEKTIF: MULAI DARI KEJADIAN DISEKITAR
KITA!
MENGASAH INTUISI ALA DETEKTIF: MULAI DARI KEJADIAN DISEKITAR KITA!
IDENTITAS
BUKU:
Judul Buku : 99 Cara Mengasah Intuisi Ala Sherlock Holmes (Panduan Mengasah
Kemampuan
Memahami
Sesuatu
Penulis
Volume
Ala
:
Monica
Detektif)
Anggen
MENGENAL
LEBIH
DINI
GANGGUAN
TULANG
IDENTITAS
BUKU:
Judul
Waspada
Penulis
Pembaca Ahli
12
Penyakit
yang
Redaksi
Merusak
Tulang
Cerdas
Anda
Sehat
: dr.
Sep
19
JAM
PIKET
ORGAN
TUBUH,
MILIKI
IDENTITAS
Judul
POLA
HIDUP
SEHAT
BUKU
: Jam Piket Organ Tubuh: Pola Hidup Sehat Berdasarkan Jadwal Kerja
Organ
Tubuh
Penulis
: Adi D.
Mawar
Putih
Bunga-bunga itu memang cantik dan indah. Kata orang setiap jenis bungan memiliki arti
sendiri-sendiri. Mulai dari yang melambangkan hal-hal mistis sampai melambangkan rasa
cinta. Bagi laki-laki bunga di gunakan untuk meluluhkan hati dari wanita yang menjadi
pujaan hatinya.
KEPERAWATAN
PROSES
Dosen
KOMUNITAS
PENUAAN:
Pengampu:
Ns.
II
(GERONTIK)
TEORI
Moh.
Roni
BIOLOGIS
Al
Faqih,
S.Kep
Disusun
Oleh:
1.
Aimatus
2.
Anton
3.
Sholikhah
(01314008)
Masyudi
Dina
Fika
(01314009)
Camidana
(01314018)
4.
SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI II-ASKEP PADA PX. DENGAN GBS
MAKALAH
KEPERAWATAN
SISTEM
IMUN
DAN
HEMATOLOGI
ASUHAN
PADA
II
KEPERAWATAN
PASIEN
DENGAN
GUILLAIN
BARRE
SYNDROME
DosenPengampu:
Ns.
Disusun
1.
2.
Angger
oleh:
Ach.
Ahmad
Anugerah
H.S.,
Kelompok
Sholikhul
Amali
Nawawi
S.Kep
Kelas
A
(01314001)
(01314006)
3.
1
SISTEM ENDOKRIN I-DIABETES INSIPIDUS
MAKALAH
KEPERAWATAN
SISTEM
ENDOKRIN
DIABETES
Dosen
INSIPIDUS
Pengampu:
Ns.
Maslichah,
S.Kep
Disusun
oleh:
1.
Deddy
Endra
Setiyawan
(01314014)
2.
Puji
Eka
Halimah
(01314049)
3.
IDK II-IRAMA SIRKADIAN
MAKALAH
ILMU
DASAR
KEPERAWATAN
IRAMA
Dosen
II
SIRKADIAN
pengampu:
drg.
Ratih
Disusun
Damayanti,
C.Ht
Oleh:
1.
Ach.
Sholikul
2.
Ayu
Handayani
Amali
(01314001)
(01314011)
3.
IDK II-hormon pada sistem reproduksi wanita
MAKALAH
ILMU
HORMON
Dosen
DASAR
PADA
Pengampu:
SISTEM
Ns.
KEPERAWATAN
REPRODUKSI
Ahmad
Zainal
1.
WANITA
Abidin,
Disusun
II
S.Kep
Oleh:
Ach.
Sholikhul
2.
Aimatus
3.
Anton
Amali
Sholikhah
(01314001)
(01314008)
Masyudi
(01314009)
4.
SAP LEUKOSITOSIS - IMUN DAN HEMATOLOGI 2
SATUAN
ACARA
PENYULUHAN
SAP
LEUKOSITOSIS
Dosen
Pengampu:
Ns.
Disusun
1.
Maslichah,
S.Kep
oleh:
Ahmad
Nawawi
(01314006)
2.
Hendrik
Setyo
3.
Heni
4.
Kholipah
(01314030)
Romadheni
(01314031)
Putri
(01314034)
5.
analisa jurnal - imun dan hematologi 2
TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN SISTEM IMUN DAN HEMATOLOGI II
MENELAAH
JURNAL
KESEHATAN
PROFIL HERPES ZOSTER DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR.
R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI-DESEMBER 2012 - Sahriani HR,
Marlyn
G.
Kapantow,
dan
Herry
E.
Dosen
J.
Pandaleke
Pengampu:
Ns.
GENDING
GENDING
Oleh:
Widya
Saraswati
Nurida
Pagi ini langit melukis sisik ikan dengan gumpalan-gumpalan awan putih. Matahari terbitpun
tak terlihat penuh dalam ukurannya, tertutup awan. Gemericik air kran kamar mandi yang
sudah menyala dari tadi malam membuatnya terjaga semalaman.
SUNDANG PENJAGA TANAH TUHAN
~SUNDANG
PENJAGA
oleh:
TANAH
Widya
TUHAN~
Saraswati
Nurida
Malam berselimut bintang membantu ku memejamkan mata ini. Satu persatu lampu setiap
rumah padam. Malam memang semakin larut dan semua makhluk sampai pada saat untuk
beristirahat.
ISTRI SETIA DI DUNIA, AIDS
ISTRI
SETIA
(By:
DI
Widya
Senja
AIDS
Saraswati
Nurida)
semakin
Dan
mengejar
nafas
Dengan
ditemani
Di
Di
DUNIA,
lorong
lorong
Bibir
tinggal
istriku,
ini
ini
berkutat
AIDS
akan
akan
dengan
sepenggal
ku
menjadi
tasbih
kepada
yang
setia
jemput
takdir
pandangan
terakhir
Sang
Pencipta
Teringat aka
nutrisi dalam sel - IDK 1
MAKALAH
ILMU
DASAR
NUTRISI
Dosen
KEPERAWATAN
DALAM
pengampu:
drg.
Ratih
I
SEL
Damayanti,
C.Ht
Disusun
Oleh:
1.
Agung
Susanto
(01314003)
2.
Ahmad
Nawawi
(01314006)
3.
Anton
Masyudi
(01314009)
4.
Cicik
Dwi
Yuliati
(01314013)
5.
kardiovaskuler : vsd
MAKALAH
KEPERAWATAN
SISTEM
KARDIOVASKULER
ASUHAN
PADA
II
KEPERAWATAN
PASIEN
Dosen
DENGAN
pengampu:
Ns.
VENTRIKULAR
Bayu
SEPTAL
Akbar
DEFECT
Khayudin,
(VSD)
S.Kep
Disusun
1.
2.
oleh:
Dedi
Dina
Endra
Fika
(01314014)
C
(01314018)
3.
imun dan hematologi : rheumatoid arthritis
MAKALAH
KEPERAWATAN
SISTEM
IMUN
DAN
HEMATOLOGI
RHEUMATOID
Dosen
ARTHRITIS
pengampu:
dr.
Diah
Ngesti
Kumalasari
Disusun
oleh:
1.
Agung
2.
Aimatus
3.
Heni
Susanto
(01314003)
Sholikhah
(01314008)
Rhomadeni
(01314031)
4.
Dec
4
KEPERAWATAN
IMUNISASI
Dosen
SISTEM
PADA
pengampu:
IMUN
USIA
dr.
Fitri
Disusun
HEMATOLOGI
0-24
Munira
BULAN
Pitaloka
oleh:
1.
Agus
2.
Ayu
3.
DAN
Purwantoro
Handayani
(01314005)
(01314011)
SISTEM
DIAGNOSA
DAN
PADA
DENGAN
PASIEN
Dosen
Pengampu:
PENCERNAAN
INTERVENSI
PASCA
Ns.
KEPERAWATAN
OPERASI
Ahmad
II
CA
Zainal
COLON
Abidin,
S.Kep
Disusun
oleh:
1.
Agung
2.
Ayu
Susanto
(01314003)
Handayani
(01314011)
3.
IDK - SEL
askep infark miokard akut
MAKALAH
KEPERAWATAN
SISTEM
KARDIOVASKULER
ASUHAN
PADA
Dosen
II
KEPERAWATAN
PASIEN
DENGAN
pengampu:
Ns.
INFARK
MIOKARDIUM
Bayu
Akbar
Disusun
AKUT
Khayudin,
(IMA)
S.Kep
oleh:
1.
Agus
2.
Tiskadilla
Purwantoro
Widiati
(01314005)
Sobagyo
(01314058)
3.
1
cerpen PASUKAN PANCING GLETHUK
Pasukan
Pancing
Gletuk
Deting waktu melangkah dengan pasti, membawa ku pergi diatas dua kakiku dengan delman
bersahaja, tidak dengan kusirnya. Selalu demikian rasa ini menerpa, seperti rutinitas pagi
yang tidak wajar. Dengan menggenggam singkong rebus, pengganti roti untuk sarapan ku.
KTI widya IKD I PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN
KARYA
TULIS
ILMIAH
BAGI
ANAK
AUTISME
Ujung
dibegitu
jelas
terlukis
dengan
diwajah
raga,
tulang
menempuh
senyum
goresan
maupun
berbungkus
perjalanan
dan
kuat
senyumnya
kulit
waktu
peluh
Dia
Kursi
duduk
yang
Dalam
dalam
bersandar
kursi
pada
89nya
gerbong
KA
terakhir
Kehidupan
Pergaulan Pergaulan
merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh
individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan Aristoteles bahwa manusia sebagai
makhluk sosial (zoon politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas
dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan memilki pengaruh besar dalam
pembentukan pribadi individu. Pergaulannya mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan
yang positif maupun negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu
atau kelompok guna melakukan hal-hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu,
lebih mengarah pada pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja
yang masih mencari jati diri. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah
terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang
mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak. B.
Bahasa Indonesia (KBBI), pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap
mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Berpacaran adalah bercintaan, (atau)
berkasih-kasihan (dengan sang pacar). Memacari adalah mengencani atau menjadikan dia
sebagai pacar. Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua manusia yang biasanya
berada dalam rangkaian pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal
dengan pernikahan. Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari
tujuan yang sebenarnya. Manusia yang cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi
persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya
tidak mereka lakukan. Tradisi pacaran memiliki variasi dalam pelaksanaannya dan sangat
dipengaruhi oleh tradisi individu-individu dalam masyarakat yang terlibat. Dimulai dari
proses pendekatan, pengenalan pribadi, hingga akhirnya menjalani hubungan afeksi yang
ekslusif. Perbedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan
yang dianut oleh seseorang. Menurut persepsi yang salah, sebuah hubungan dikatakan
pacaran jika telah menjalin hubungan cinta-kasih yang ditandai dengan adanya aktivitasaktivitas seksual atau percumbuan. Tradisi seperti ini dipraktikan oleh orang-orang yang tidak
memahami makna kehormatan diri perempuan, tradisi seperti ini dipengaruhi oleh media
masa yang menyebarkan kebiasaan yang tidak memuliakan kaum perempuan. Sampai
sekarang, tradisi berpacaran yang telah nyata melanggar norma agama, norma hukum,
maupun norma sosial di Indonesia masih terjadi dan dilakukan secara turun-temurun dari
generasi ke generasi yang tidak memiliki pengetahuan menjaga kehormatan dan harga diri
yang semestinya mereka jaga dan pelihara.
C.
Pergaulan
Orang Pacaran Zaman Sekarang. Perilaku orang jaman sekarang berbeda jauh dengan orang
tempo dulu yang suka malu-malu dan takut dengan norma-norma dan aturan agama.
Pergaulan bebas di jaman sekarang sudah bukan hal yang dianggap tabu lagi bagi kalangan
orang Indonesia. Sungguh merupakan hal yang tidak bisa dipersalahkan lagi, karena orangorang sekarang tidak mau dianggap ketinggalan jaman dan lebih menyukai trend mode dan
mengikuti alur jaman yang semakin maju. Indikasi orang-orang pada keterlibatan mereka
dalam perilaku seks bebas semakin terlihat. Setidaknya pada orang yang sedang dimabuk
kasmaran, minimalnya mereka melakukan tindakan yang mengarah pada proses awal
sebelum terjadi penetrasi yang tidak layak mereka lakukan. Pergaulan orang pacaran zaman
sekarang sangat menyimpang dari norma-norma yang ada di Indonesia. Dapat dikatakan
pergaulan orang pacaran zaman sekarang tergolong dalam pergaulan negatif. Jangankan di
usia remaja, anak yang baru menginjak Sekolah Dasar saja sudah mengerti apa itu
berpacaran, bahkan banyak dari anak SD tersebut yang sudah belajar untuk mamadu kasih, ya
biarpun dalam istilahnya cinta monyet, tapi nantinya juga akan menjurus pada yang tidak
diharapkan sungguh tragis. Adegan berciuman merupakan bumbu dari berpacaran, kata
mereka Berpacaran tanpa berciuman/cipokan akan terasa hambar dan tidak mempunyai
makna tersendiri. Berawal dari adegan berciuman, pada umumnya para remaja tidak bisa
mengontrol diri karena mereka pada merasakan rangsangan yang sangat kuat dari berciuman,
saling raba-meraba dan akhirnya terjadi penetrasi. Siapa yang rugi? Pasti kerugian akan
diderita oleh sang wanita. Sungguh mengkhawatirkan pergaulan remaja di Indonesia saat ini.
Indikasi keterlibatan mereka dalam perilaku seks bebas semakin terlihat. Minimal mereka
melakukan tindakan yang mengarah pada proses awal sebelum terjadi penetrasi yang sangat
tidak diharapkan. Dikutip oleh Tempo dari Maria Ulfah Anshor, ketua Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI), mulainya berbagai adegan yang mengarah pada urusan seksual ini
tidak lepas dari aktivitas pacaran dini. Banyak remaja Indonesia sudah melakukan pacaran
kala usia 12 tahun. Usia ini adalah usia rata-rata remaja saat ini dalam melakukan pacaran.
Menurut survey kesehatan reproduksi yang dilakuakn BKKBN, usia tersebut jauh berbeda
dengan penelitian yang 10 tahun lalu. Anak kelas enam SD saat ini, sudah tidak segan lagi
memadu kasih. Gawatnya lagi, perilaku tidak senonoh dilakukan para remaja yang
berpacaran ini kala mereka bertemu. Sekitar 92 % remaja yang berpacaran, saling
berpegangan tangan. Ada 82 % yang saling berciuman. Dan 63 % remaja yang berpacaran,
tidak malu untuk saling meraba bagian tubuh kekasih mereka yang seharusnya tabu untuk
dilakukan. Ada perbedaan gaya berpacaran orang sekarang dengan dulu. Orang-orang saat ini
lebih permisif untuk melakukan apapun demi cinta. Semua aktivitas itu yang akhirnya
memengaruhi niat untuk melakukan seks lebih jauh. Menurut Maria, seks bebas ini membuat
angka penderita HIV/AIDS di kalangan remaja menigkat tajam. Ada peningkatan 700 % dari
jumlah antara tahun 2004 hingga 2010, dari awalnya 154 kasus menjadi 1.119 kasus.
Diperkirakan, penyebab utama remaja mengenal pornografi adalah dari TV, internetan, dan
kebebasan berbelihan yang diberikan pada anak di lingkungan keluarga.
Dec
14
SEBAGAI
A.
SISTEM
Pengertian
ETIKA
etika
Sebagai suatu usaha ilmiah, fisafat dibagi menjadi beberapa cabang menurut lingkaran
bahasanya masing-masing. Cabang-cabang itu dibagi menjadi dua kelompok bahasa pokok
yaitu filsafat teoritis dan filsafat praktis.
MANUSIA DAN PERADABAN
MAKALAH
MANUSIA
ISBD
DAN
PERADABAN
Dosen
Pengampu:
Kelas
Errix
Maulana
HK,
Semester
S.Pd.
1
Kelompok
3:
1.
Diah
2.
Hendrik
3.
Novita
Liana
Sari
Setyo
Riskiva
(01314017)
N
Z.
(01314030)
T
(01314046)
4.
isbd tugas
December 14th, 2013
TUKUL ISBD (Tugas Kuliah ISBD)
MAKALAH
ISBD
KEBUDAYAAN
Dosen
Kelas
ZAMAN
Pengampu:
Errix
SEKARANG
Maulana
HK,
Semester
Kelompok
S.Pd.
1
3:
1.
Diah
2.
Hendrik
Liana
Setyo
Sari
N
(01314017)
(01314030)
3.
Novita
Riskiva
Z.
(01314046)
4.
tugas isbd
MAKALAH
ISBD
KEBUDAYAAN
Dosen
ZAMAN
Pengampu:
Kelas
Errix
SEKARANG
Maulana
HK,
Semester
Kelompok
1
3:
1.
Diah
2.
Hendrik
3.
S.Pd.
Novita
Liana
Sari
Setyo
Riskiva
(01314017)
N
Z.
4.
Memuat
Template Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
(01314030)
T
(01314046)