Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tanaman kayu putih (Melaleuca cajuputi sub sp. cajuputi) di Indonesia tersebar secara
alami, terutama di Pulau Jawa dan Maluku. Minyak kayu putih yang berasal dari Kepulauan
Maluku, mempunyai kadar 1,8 cineol kurang lebih sebesar 50% - 60% dan rendemennya
tinggi. Ini menunjukkan bahwa kualitas minyak kayu putih di Kepulauan Maluku adalah
bagus. Cineol sendiri merupakan komponen utama dalam minyak kayu putih. Cineol
merupakan eter siklik dengan rumus empiris C10H18O dan nama sistematik 1,3,3-trimethyl2-oxabicyclo[2.2.2]octane yang termasuk ke dalam kelompok komponen oksigenasi
monoterpen.
Penentuan mutu minyak kayu putih dilakukan oleh Badan Standarisasi Nasional
(BSN) yang ditetapkan dengan SNI 06-5009.11-2001 yang diperbaharui dengan SNI 063954-2006. Sedangkan untuk standar internasional menggunakan standar EOA (essential oil
association)
Syarat mutu minyak kayu putih
No
Jenis Uji
Keadaan
Warna
Bau
2.
Bobot jenis 200C/200C
3.
Indeks bias (nD20)
4.
Kelarutan dalam etanol 70 %
5.
Putaran optik
6.
Kandungan cineol
Standart mutu minyak kayu putih
Satuan
Persyaratan
1.
1.1
1.2
No
1.
2.
Jenis Uji
Warna dan penampilan
Kadar sineol
Kualitas Utama
Cairan kuning, hijau atau kuning
50-65 %
3.
4.
5.
6.
Hasil karakterisasi simplisia kayu putih berupa kadar abu total, kadar abu yang tidak
larut dalam asam, kadar sari yang larut dalam air, kadar sari yang larut dalam etanol dan
kadar air. Kadar minyak atsiri dari simplisia daun kayu putih menggunakan alat Stahl.
Analisis minyak atsiri (cineol) menggunakan instrumen GCMS. Karena cineol merupakan
salah satu golongan minyak atsiri dan minyak atsiri bersifat volatil (mudah menguap)
sehingga untuk memperolehnya diperlukan instrumen yang cocok yaitu instrumen GCMS.