Anda di halaman 1dari 8

PAPER

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

Oleh:
Siska Ulfiana
1413024069

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup

sejatinya

senantiasa

melakukan

pertukaran

dengan

lingkungan, mengambil bahan yang diperlukan dan mengeluarkan zat-zat yang


sudah tidak berguna dalam tubuh. Apa yang terjadi pada tubuh manusia
hampir sama meski tidak sama persis. Manusia mengambil zat-zat yang
dibutuhkan dari lingkungan, serta mengeluarkan zat sisa (sampah) ke
lingkungan. Tubuh manusia terdiri dari banyak sel tidak seperti Amoeba yang
hanya terdiri dari satu sel.
Bagi sel-sel tubuh terdapat dua lingkungan yaitu lingkungan eksternal dan
lingkungan internal. Lingkungan eksternal adalah lingkungan dimana tubuh
manusia hidup atau dapat dikatakan segala sesuatu yang berada di luar tubuh
manusia. Lingkungan internal adalah lingkungan di luar sel namun berada di
dalam tubuh.
Banyak faktor dalam lingkungan internal tubuh yang harus dipertahankan.
Faktor-faktor

tersebut

meliputi

konsentrasi

molekul-molekul

nutrien,

konsentrasi O2 dan CO2, konsentrasi zat sisa, pH, konsentrasi garam, air dan
elektrolit lain, volume dan tekanan serta suhu.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tubuh manusia disusun? Dan bagaimana dapat berfungsi?
2. Bagaimana mekanisme tubuh melakukan homeostatis?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tubuh manusia disusun? Dan bagaimana dapat berfungsi?
2. Bagaimana mekanisme tubuh melakukan homeostatis?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyusun Tubuh Manusia

Tubuh manusia dibentuk berdasarkan tingkat struktural organisasi tubuh dari


tingkat terendah (atom dan molekul) sampai tingkat yang lebih tinggi dan
lebih kompleks untuk membentuk keseluruhan tubuh. Urutan struktur
organisasi tubuh ialah :
a. Tingkat kimia, atom seperti hydrogen, oksigen, karbon, nitrogen, dan
natrium yang bergabung membentuk molekul seperti dan garam serta
makromolekul seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
b. Sel, merupakan unit dasar dari makhluk hidup dan struktur seluler seperti
nucleus, ribosom, mitochondria, dan lisosom, menjalankan fungsi-fungsi
pertahanan hidup sel.
c. Jaringan, yaitu sekelompok sel dengan struktur yang sama dan
melakukan fungsi yang sama. Ada empat jenis jaringan dasar adalah
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
d. Organ, adalah dua jaringan atau lebih yang bergabung membentuk satu
organ seperti perut, ginjal, mata, dan lainnya. Sebuah organ berfungsi
sebagai pusat fisiologi khusus untuk aktifitas tubuh.
e. Sistem organ, merupakan gabungan beberapa organ yang bekerjasama
untuk melakukan fungsi yang saling berkaitan. Sistem organ dalam tubuh
meliputi integument, rangka muskuler, saraf, endokrin, kardivaskuler,
limfatik, pernafasan, pencernaan, perkemihan, dan sistem reproduksi
(Setiadi, 2007 : 2-4).
2.2 Mekanisme Tubuh Bekerja
Bagaimana mekanisme tubuh dalam melakukan fungsinya? Jaringan, organ
dan sistem organ harus bekerjasama satu sama lain. Aktivitas ini
membutuhkan komunikasi. Sinyal-sinyal apa yang digunakan dan bagaimana
sinyal-sinyal tersebut dapat bergerak di dalam tubuh. Ada dua system utama
yang mengontrol dan mengkoordinasi sinyal-sinyal tersebut didalam tubuh
manusia yaitu system syaraf dan system endokrin (Setiadi. 2007: 7).
Sistem saraf bekerja melalui jaringan interkoneksi miliaran neuron. Neuron
ini mengirimkan informasi dalam bentuk impuls saraf, seluruh sistem saraf
dan dengan demikian, mengkoordinasikan berbagai fungsi tubuh. Sistem
saraf manusia adalah sebuah jaringan yang sangat khusus, yang berisi
miliaran neuron, dan bertanggung jawab untuk mengendalikan dan

mengkoordinasikan semua fungsi tubuh. Sistem ini memungkinkan kita untuk


berkomunikasi dengan dunia luar dan terdiri dari dua komponen, sistem saraf
pusat (SSP) dan sistem saraf perifer (PNS) (Setiadi. 2007:8 ).
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan
sistem saraf perifer terdiri dari semua neuron tubuh, kecuali yang ditemukan
di otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf manusia yang
bersangkutan dengan menerima informasi dari dunia luar, pengolahan, dan
kemudian menghasilkan respon yang tepat. Ini adalah jaringan yang
mengontrol

dan mengkoordinasikan semua

kegiatan tubuh, dengan

mengirimkan pesan atau sinyal dari otak ke bagian-bagian berbeda dari tubuh
dan sebaliknya (Setiadi. 2007: 8).
Cara sistem saraf bekerja benar-benar unik dan kompleks. Ia bekerja melalui
jaringan kompleks neuron, yang merupakan fungsi dasar sel-sel dari sistem
saraf. Neuron melakukan sinyal atau impuls antara dua komponen dari sistem
saraf, yaitu pusat dan sistem saraf perifer. Ada terutama tiga jenis neuron,
neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron (Setiadi. 2007: 9).
Kelenjar sistem endokrin mengontrol pelepasan hormon. Setiap kelenjar
bertanggung jawab untuk memproduksi hormon yang membantu mengontrol
fungsi tubuh yang diperlukan. Tanpa kelenjar ini, kontrol keseluruhan proses
vital akan terancam. Kelenjar dari sistem endokrin adalah salah satu struktur
yang paling rumit dalam tubuh manusia. Setiap kelenjar bertanggung jawab
untuk mensekresi hormon jenis tertentu yang digunakan dalam berbagai
kapasitas seluruh tubuh . Hormon ini digunakan untuk segala sesuatu dari
pertumbuhan dan pengembangan sampai mengatur fungsi metabolisme tubuh
(Campbell. 2008).
Cara dasar sistem endokrin bekerja adalah melalui struktur yang rumit dari
kelenjar, masing-masing kelenjar mensekresikan hormon. Kelenjar endokrin
bekerja sama dengan saraf di bahwa mereka bergantung pada berbagai sinyal
untuk mengoperasikan, melepaskan hormon tergantung pada informasi
eksternal dan internal. Dengan cara ini, sistem dapat mengatur hampir setiap

fungsi tubuh manusia dari metabolisme dengan suasana hati umum. Di antara
aspek yang paling penting dari sistem endokrin adalah pertumbuhan dan
perkembangan jaringan dan organ (Campbell. 2008).
Bagaimana sistem endokrin bekerja dengan sinyal? Kelenjar dari sistem
endokrin menerima sinyal dari rangsangan luar. Ketika kelenjar tertentu
menentukan saatnya untuk melepaskan hormon, itu sinyal kelenjar lain dan
agen penghasil hormon untuk juga melepaskan sinyal. Ini disebut sumbu.
Setiap kelenjar dan organ bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu
tujuan. Misalnya, jika seseorang dirangsang dari beberapa bentuk
kegembiraan, hipotalamus mengirim sinyal ke kelenjar pituitari, yang pada
gilirannya mengirimkan sinyal untuk menghasilkan adrenalin di kelenjar
adrenal. Hormon sekunder juga dilepaskan selama proses ini yang berdampak
pada sistem, pencernaan, dan pengeluaran energi kekebalan tubuh (Campbell.
2008).
Tambahan jenis sinyal endokrin ada pada tingkat sel. Sementara ini masih
bekerja dengan hormon, tingkat produksi jauh lebih kecil dari sumbu sinyal.
Sinyal autokrin terjadi dalam sel itu sendiri, ketika hormon dilepaskan
melalui pesan kimia yang mengikat dengan reseptor, menciptakan perubahan
dalam sel. Pensinyalan Juxtacrine terjadi antara sel-sel yang berdekatan
dengan membran plasma dalam kontak dengan satu sama lain. Hal ini
menyebabkan tindakan dalam sel yang berdekatan atau dalam kedua sel
(Campbell. 2008).
2.3 Mekanisme Homeostatis
Homeostasis adalah suatu proses yang terjadi secara terus-menerus untuk
memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
Homeostasis

merupakan

mekanisme

tubuh

untuk

mempertahankan

keseimbangan dalam menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya (Alimul.


2006: 2-3).

Homeostasis terdiri atas homeostasis fisiologis dan psikologis dalam tubuh


manusia Homeostasis di pertahankan oleh mekanisme fisiologis yang ada
dalam tubuh yang berfungsi untuk mengontrol tubuh, fungsi tubuh dan
mengontrol tubuh. homeostasis fisiologis dapat dipertahankan oleh sistem
saraf endokrin dan system saraf otonom (Sloane. 2003: 4).
Prosess homeostasis fisiologis ini terjadi dengan 4 cara yaitu :

Pengaturan diri (self regulation): secara otomatis cara ini terjadi pada

orang yang sehat seperti pengaturan fungsi organ dalam tubuh manusia.
Kompensasi tubuh akan menanggapi rangsangan apabila terjadi ketidak
normalan pada tubuh, contohnya yaitu: pelebatan pupil meningkatkan
persepsi fisual pada saat tubuh mengalami ancaman, peningkatan keringat
untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh, peningkatan dan penyempitan
pembuluh darah perifer hingga merangsang pembuluh darah bagian dalam
untuk meningkatkan kegiatan yang dapat menghasilkan panas sehingga
suhu tubuh akan menjadi meningkat saat suhu di ruangan tiba-tiba menjadi

dingin (penyimpangan dari keadaan normal).


Umpan balik negativ untuk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi
contohnya: apabila tekanan darah meningkat maka akan meningkatkan
baroreceptor dan merunkan rangsangan pada simpatik serta menaikan
rangsangan pada para simpatik, menurunkan denyut jantung dan kekuatan
kontraksi serta dilatasi pembuluh darah dan akhirnya menurunkan tekanan

darah sampai pada keadaan normal melalui feedback mekanisme.


Umpan balik positif untuk mengkoresi ketidak seimbangan fisiologis.
Contoh nya yaitu: peningkatan denyut jantung untuk mengedarkan darah
ke seluruh tubuh dan mengangkut O2 yang di butuhkan oleh tubuh apabila
pasien mengalami hipoksia (Sloane. 2003: 5).
Homeostasis

pesikologis

berfokus

pada

keseimbangan

emosional

kesejahteraan mental, proses ini di dapat dari perjalanan hidup dan


pembelajaran dari pengalaman hidup serta interaksi dengan orang lain,
masyarakat, kelompok, dan norma dalam masyarakat yang berlaku
contohnya yaitu: mekanisme dalam manusia untuk mempertahankan diri

seperti ekspresi menangis, tersenyum, berteriak memukul, meremas jamari


tangan dan lain sebagainya (Sloane. 2003: 7).

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, hidayat, A.Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar. Salemba Medika.


Jakarta Selatan
Campbell. 2008. Biologi. Erlangga. Jakarta
Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai