Oleh:
Siska Ulfiana
1413024069
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
sejatinya
senantiasa
melakukan
pertukaran
dengan
tersebut
meliputi
konsentrasi
molekul-molekul
nutrien,
konsentrasi O2 dan CO2, konsentrasi zat sisa, pH, konsentrasi garam, air dan
elektrolit lain, volume dan tekanan serta suhu.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tubuh manusia disusun? Dan bagaimana dapat berfungsi?
2. Bagaimana mekanisme tubuh melakukan homeostatis?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tubuh manusia disusun? Dan bagaimana dapat berfungsi?
2. Bagaimana mekanisme tubuh melakukan homeostatis?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyusun Tubuh Manusia
mengirimkan pesan atau sinyal dari otak ke bagian-bagian berbeda dari tubuh
dan sebaliknya (Setiadi. 2007: 8).
Cara sistem saraf bekerja benar-benar unik dan kompleks. Ia bekerja melalui
jaringan kompleks neuron, yang merupakan fungsi dasar sel-sel dari sistem
saraf. Neuron melakukan sinyal atau impuls antara dua komponen dari sistem
saraf, yaitu pusat dan sistem saraf perifer. Ada terutama tiga jenis neuron,
neuron sensorik, neuron motorik, dan interneuron (Setiadi. 2007: 9).
Kelenjar sistem endokrin mengontrol pelepasan hormon. Setiap kelenjar
bertanggung jawab untuk memproduksi hormon yang membantu mengontrol
fungsi tubuh yang diperlukan. Tanpa kelenjar ini, kontrol keseluruhan proses
vital akan terancam. Kelenjar dari sistem endokrin adalah salah satu struktur
yang paling rumit dalam tubuh manusia. Setiap kelenjar bertanggung jawab
untuk mensekresi hormon jenis tertentu yang digunakan dalam berbagai
kapasitas seluruh tubuh . Hormon ini digunakan untuk segala sesuatu dari
pertumbuhan dan pengembangan sampai mengatur fungsi metabolisme tubuh
(Campbell. 2008).
Cara dasar sistem endokrin bekerja adalah melalui struktur yang rumit dari
kelenjar, masing-masing kelenjar mensekresikan hormon. Kelenjar endokrin
bekerja sama dengan saraf di bahwa mereka bergantung pada berbagai sinyal
untuk mengoperasikan, melepaskan hormon tergantung pada informasi
eksternal dan internal. Dengan cara ini, sistem dapat mengatur hampir setiap
fungsi tubuh manusia dari metabolisme dengan suasana hati umum. Di antara
aspek yang paling penting dari sistem endokrin adalah pertumbuhan dan
perkembangan jaringan dan organ (Campbell. 2008).
Bagaimana sistem endokrin bekerja dengan sinyal? Kelenjar dari sistem
endokrin menerima sinyal dari rangsangan luar. Ketika kelenjar tertentu
menentukan saatnya untuk melepaskan hormon, itu sinyal kelenjar lain dan
agen penghasil hormon untuk juga melepaskan sinyal. Ini disebut sumbu.
Setiap kelenjar dan organ bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu
tujuan. Misalnya, jika seseorang dirangsang dari beberapa bentuk
kegembiraan, hipotalamus mengirim sinyal ke kelenjar pituitari, yang pada
gilirannya mengirimkan sinyal untuk menghasilkan adrenalin di kelenjar
adrenal. Hormon sekunder juga dilepaskan selama proses ini yang berdampak
pada sistem, pencernaan, dan pengeluaran energi kekebalan tubuh (Campbell.
2008).
Tambahan jenis sinyal endokrin ada pada tingkat sel. Sementara ini masih
bekerja dengan hormon, tingkat produksi jauh lebih kecil dari sumbu sinyal.
Sinyal autokrin terjadi dalam sel itu sendiri, ketika hormon dilepaskan
melalui pesan kimia yang mengikat dengan reseptor, menciptakan perubahan
dalam sel. Pensinyalan Juxtacrine terjadi antara sel-sel yang berdekatan
dengan membran plasma dalam kontak dengan satu sama lain. Hal ini
menyebabkan tindakan dalam sel yang berdekatan atau dalam kedua sel
(Campbell. 2008).
2.3 Mekanisme Homeostatis
Homeostasis adalah suatu proses yang terjadi secara terus-menerus untuk
memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
Homeostasis
merupakan
mekanisme
tubuh
untuk
mempertahankan
Pengaturan diri (self regulation): secara otomatis cara ini terjadi pada
orang yang sehat seperti pengaturan fungsi organ dalam tubuh manusia.
Kompensasi tubuh akan menanggapi rangsangan apabila terjadi ketidak
normalan pada tubuh, contohnya yaitu: pelebatan pupil meningkatkan
persepsi fisual pada saat tubuh mengalami ancaman, peningkatan keringat
untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh, peningkatan dan penyempitan
pembuluh darah perifer hingga merangsang pembuluh darah bagian dalam
untuk meningkatkan kegiatan yang dapat menghasilkan panas sehingga
suhu tubuh akan menjadi meningkat saat suhu di ruangan tiba-tiba menjadi
pesikologis
berfokus
pada
keseimbangan
emosional
DAFTAR PUSTAKA