Anda di halaman 1dari 6

29

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret Juni 2008. Penelitian ini
bertempat di SMP Negeri 2 Cangkringan Kabupaten Sleman. Penelitian ini
dilakukan di SMP Negeri 2 Cangkringan Kabupaten Sleman. Kelas yang diteliti
adalah kelas VII khususnya kelas VII B semester genap dengan jumlah siswa 34.
Dipilihnya siswa kelas VII karena siswa baru dalam tahap adaptasi belajar di SMP
dan selama ini mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep bangun
datar khususnya segi tiga.

2. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek penelitian ini adalah pembelajaran matematika di kelas VII dengan
objek penelitian pembelajaran matematika dengan kompetensi dasar bangun datar
terfokus pada bangun segi tiga. Penelitian ini dilaksanakan secara kolaborasi
dengan semua guru kelas VII maupun peneliti lain di luar guru SMP Negeri 2
Cangkringan Kabupaten Sleman.

3. Jenis Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan permaslahan yang telah diuraikan pada
bab I maka penelitian yang dilaksanakan ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas.

30

4. Faktor yang Diteliti


Dalam rangka menjawab permasalahan sebagaimana yang telah diuraikan
di atas, ada beberapa faktor yang diteliti. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Faktor Siswa
Dengan melihat kemampuan siswa kelas VII B SMP Negeri 2
Cangkringan dalam memahami konsep bangun datar khususnya bangun segi
tiga secara keseluruhan dalam pembelajaran matematika
2. Faktor Guru
Faktor

guru

dilaksanakan

dengan

melihat

cara

guru

dalam

merencanakan pembelajaran serta bagaimana pelaksanaannya di dalam kelas.


Permasalahan yang diteliti meliputi apakah sudah mencakup keseluruhan
langkah pembelajaran yang direncanakan, apakah sudah mencakup pemberian
latihan yang berjenjang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.

5. Rencana Tindakan
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah
didesai dalam faktor yang diteliti. Untuk dapat melihat kemampuan siswa dalam
memahami konsep bangun datar khususnya bangun segi tiga, maka diberikanlah
tes diagnotis (pre tes) yang berfungsi sebagai evaluasi awal (initial evaluation).
Sedangkan observasi awal dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang tepat
sesuai yang diberikan dalam rangkan meningkatkan pemahaman siswa terhadap

31

pokok bahasan tersebut. Dari evaluasi dan observasi awal maka dalam refleksi
ditetapkan bahwa tindakan yang dipergunakan untuk meningkatkan pemahaman
siswa terhadap pokok bahasan bangun datar khususnya bangun segi tiga adalah
melalui pembelajaran dengan teknik bubongkaristung yang dikombinasikan
dengan permainan, yang dilaksanakan di dalam kelas.
Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakanlah
penelitian tindakan kelas dengan prosedur (1) perencanaan, (2) pelaksanaan
tindakan, (3) obeservasi, dan (4) refleksi dalam setiap siklus. Secara lebih rinci
prosedur penelitian tindakan untuk siklus pertama dan kedua adalah sebagai
berikut.
I. Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan adalah sebagai
berikut:
a. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan berbagai pola
latihan dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.
b. Membuat

lembar

observasi

untuk

melihat

bagaimana

kondisi

pembelajaran di kelas saat pembelajaran berlangsung.


c. Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka optimalisasi
kemampuan siswa.
d. Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah kemampuan siswa sudah
mengalami peningkatan.
II. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan.

32

III. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat
IV. Refleksi
Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisa
dalam tahap ini. Dari hasil observasi, guru dapat merefleksi diri dengan melihat
data observasi apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam memahami konsep bangun datar khususnya bangun segi
tiga. Di samping data hasil observasi, dipergunakan pula jurnal yang dibuat oleh
guru pada saat guru selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran. Data dari jurnal
dapat juga dipergunakan sebagai bahan acuan bagi guru untuk dapat mengevaluasi
diri sendiri. Hasil analisa data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan
dipergunakan

sebagai

acuan

untuk

merencanakan

siklus/pembelajaran

selanjutnya.

6. Data dan Cara Pengambilannya


1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru matematika kelas VII
dan seluruh tim peneliti/kolaborator
2. Jenis Data
a. Hasil belajar
b. Rencana pembelajaran
c. Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
d. Jurnal

33

3. Cara Pengambilan Data


a. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa
b. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya
tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi
c. Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di
kelas, diambil dari jurnal yang dibuat guru/tim kolaborator.
d. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan
diperoleh dari RP dan lembar observasi.

7. Validitas Data
Sebelum suatu informasi dijadikan data penelitian, informasi tersebut
terlebih dahulu diperiksa keabsahan datanya, sehingga data yang diperoleh
benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai titik
tolak untuk menarik kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data dapat
digunakan

(1)

mengadakan

aktivitas-aktivitas

dalam

bidang

yang

memunculkan kemungkinan kredibilitas yang tinggi dengan cara keterlibatan


yang lama dalam penelitian, pengamatan yang tepat, dan triangulasi, (2)
penjelasan ringkas rekan sejawat, (3) analisis kasus negatif, (4) ketepatan
referensi, dan (5) member cek (pengecekan anggota) (Lincoln & Guba,
1985;301-316).
Validitas data juga dapat dilakukan dengan cara: (1) democratic
validity, (2) outcome validity, (3) process validity, (4) catalytic validity, dan
(5) dialogic validity. Democratic validity merupakan validitas yang berkaitan

34

dengan kerja sama dalam penelitian, guru dan peneliti lain saling memberikan
masukan. outcome validity adalah validitas yang berkaitan dengan gagasangasan dalam tindakan yang hasilnya berupa kesuksesan dalam konteks
penelitian. process validity berhubungan dengan pertanggungjawaban dan
kompetensi penelitian. Catalytic validity merupakan validitas dari diri peneliti
sendiri dan dialogic validity merupakan validitas penelitian yang dicapai
dengan cara dialog antara peneliti dan guru, kolaborator dan peneliti lain yang
bersifat kritis (Burns, 1999:61). Validitas data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah democratic validity, process validity dan dialogic validity

H. Indikator Kinerja/Keberhasilan
Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah (1)
apabila telah terjadi peningkatan hasil belajar yang berupa nilai sebesar 0,5
dari data nilai rerata awal (2) siswa lebih bergairah dalam belajar ditandai
dengan hidupnya pembelajaran matematika khususnya bagun datar segitiga di
dalam kelas, dan (3) siswa memiliki minat yang tinggi tehadap mata pelajaran
matematika. Di samping itu kemampuan siswa memahami konsep bangun
datar khususnya segitiga telah mencapai ketuntasan minimal 65%.

Anda mungkin juga menyukai