Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
Peran dan fungsi perawat yang dilaksanakan dengan baik dan benar akan
menunjukkan sikap profesionalisme perawat itu sendiri, terutama peran dan fungsi
mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang
efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Hal ini juga
berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan
dan
perubahan
memerlukan
pengelolaan
secara
profesional
dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Salah satu bentuk komunikasi yang
harus ditingkatkan keefektivitasannya adalah saat memecahkan masalah bersama
dengan profesi lain (lintas profesi), yaitu saat ronde.
Ronde merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat selain melibatkan pasien
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat
pelaksana yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan.
. Ronde pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan dengan
melibatkan tim kesehatan selain perawat, seperti misalnya fisioterapi, dokter
spesialis, ahli gizi, maupun dokter jaga yg berjaga di ruangan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan
ditemukan bahwa operan dilakukan tiga kali sehari, yaitu setiap pergantian shift
malam ke pagi (pukul: 07.30), pagi ke sore (pukul: 13.30), dan sore ke malam
(pukul: 19.30). Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa sebagian besar operan
dilaksanakan dengan tepat waktu. Operan diikuti oleh semua perawat yang telah
dan akan dinas. Kegiatan operan didampingi oleh ketua tim, kepala ruangan atau
yang mewakili untuk operan pagi.
Berdasarkan hasil observasi, di ruang Lely sudah pernah dilakukan ronde
keperawatan. Istilah ronde keperawatan di ruang Lely disebut dengan Rapat Tim.
Yang terlihat sudah dilakukan adalah timbang terima, rapat harian, bulanan, dan
tahunan, serta supervisi.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengkomunikasikan masalah yang dimiliki pasien bersama tim kesehatan
(profesi lain) dalam rangka untuk mencari solusi terhadap masalah
tersebut
2. Tujuan Khusus
a. Menumbuhkan cara berfikir kritis
b. Menumbuhkan cara berfikir tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien
c. Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
d. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
e. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnose keperawatan
f. Meningkatkan kemampuan justifikasi
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
h. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
C.
Manfaat
a.
Bagi Perawat
a. Terciptanya komunitas perawatan yang professional
b. Terjalin kerjasama antar TIM
c. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan yang tepat
dan benar
b.
Bagi Pasien
Pengorganisasian
Kepala Ruangan
PP I
: I Kadeh Hendrajaya
PP II
PA I
PA II
Ahli Gizi
Dokter Spesialis
Narrator
Pasien
E.
, Februari 2016
Tempat
: Ruang pertemuan
Sasaran
Metode
Media
1.
2.
3.
:
Sarana diskusi : buku, pulpen
Status/dokumentasi keperawatan pasien
Materi yang disampaikan secara lisan
F.
NO
Mekanisme Kegiatan
TAHAP
WAKTU
PENANGGUNG
JAWAB
Pra Ronde:
topik
Menentukan Tim ronde
Informed Consent
Membuat Pra planning
Diskusi
Mencari Sumber
Kepala Ruangan
PP
PP
Ahli gizi
Dokter spesialis
Literatur
Konselor
Ronde :
Kepala Ruangan
Penyampaian Masalah
Diskusi
Post Ronde :
Evaluasi Pelaksanaan
Ronde
Revisi & Perbaikan
G.
Kelompok 6
Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde
b. Peran PP/PA saat ronde
c. Peran PP dan PA dalam pengorganisasian ronde
2. Proses
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan
3. Hasil
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan
b. Masalah pasien dapat teratasi
c. Perawat dapat
a) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sismatis
b) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
rencana
asuhan
Umur
Alamat
Umur
Alamat
Ruang
No. RM.
Perawat Yang
Denpasar,
Menerangkan
Penaggung Jawab
Saksi-saksi :
1.
2.
.
Tanda Tangan
1.
2.
Pengertian:
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien
yang dilaksanakan oleh perawat, disamping klien dilibatkan untuk mermbahas
dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus terntentu harus
dilakukan oleh penanggung jawab jaga dengan melibatkan seluruh anggota
II.
tim.
Karakteristik:
a. Klien dilibatkan secara langsung
b. Klien merupakan fokus kegiatan
c. Perawat asosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
d. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
e. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi
III.
IV.
masalah.
Tujuan:
a. menumbuhkan cara berfikir secara kritis
b. Menumbuhkan pemikran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien
c. Meningkatkan vadilitas data klien
d. Menilai kemampuan justifikasi
e. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja
f. Meningkatkan kemampuan untuk emodifikasi rencana perawatan
Peran:
a. Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa
untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien
Menjelaskan masalah keperawatan utama
Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
Menjelaskan tindakan selanjtunya
Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
b. Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
Memberikan justifikasi
Memberikan reinforcement
Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional
V.
b. Pelaksanaan
Membuka kegiatan ronde dengan mengucapkan salam
Menjelaskan tentang kegiatan, waktu, tujuan ronde keperawatan (tidak didepan
pasien)
Menjelaskan tentang hasil yang diharapkan dari hasil ronde
Menjelaskan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan
dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu
didiskusikan
Mengajak peserta menuju ruang pasien
Memberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi pada peserta yang lain,
keluarga/pasien
c. Evaluasi
Menyimpulkan kegiatan ronde keperawatan (tidak didepan pasien)
Membuat rencana tindak lanjut setelah kegiatan ronde keperawatan
Menutup kegiatan ronde keperawatan
PA,
PP
dalam
C. Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang professional terjalinnya kerjasama
antar tim kesehatan
4. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan
benar
5. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan perawat (Clement, 2011).
D. Tipe-tipe Ronde Keperawatan
Menurut Close & Castledine (2005), ronde keperawatan dibagi menjadi empat
tipe yaitu:
1) Matron rounds : seorang perawat berkeliling ke ruangan, menanyakan
kondisi pasien sesuai jadwal ronde. Penilai yang dilakukan adalah memeriksa
standar pelayanan, kebersihan dan kerapian, menilai penampilan dan
kemajuan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
2) Nurse Management : ronde yang melibatkan rencana pengobatan dan
implementasi pada pasien. Yang bertujuan untuk melibatkan prioritas
tindakan yang telah dilakukan serta melibatkan pasien dan keluarga pada
proses interaksi.
3) Patients comport rounds : ronde ini berfokus pada kebutuhan utama yang
diperlukan pasien dirumah sakit. Fungsi ronde ini adalah memenuhi semua
kebutuhan pasien.
4) Teaching rounds : dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau siswa
perawat, dimana terjadi proses pembelajaran. Dalam ronde ini, perawat atau
siswa perawat dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langgung
pada pasien (Close & Castledine, 2005).
E. Kriteria Pasien
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan
2. Pasien dengan kasus baru atau langka
F. Metode
Diskusi
Alat Bantu
4.
5.
6.
PP
Penetapan Pasien
Tahap Pelaksanaan
di Nurse Station
Persiapan pasien:
Informed consent
Hasil pengkajian/validasi
data
Penyajian Masalah
Tahap Pelaksanaan
di kamar pasien
Persiapan pasien:
Informed consent
Hasil pengkajian/validasi
data
Validasi Data
Pasca Ronde
Keterangan:
1. Praronde
Kesimpulan dan
rekomendasi solusi
masalah
Lanjutkan diskusi di
nurse station
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah
b.
c.
d.
e.
f.
yang langka)
Menentukan tim ronde
Mencari sumber dan literature
Membuat proposal
Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung, asuhan
penegakkan
diagnosis,
intervensi
keperawatan selanjutnya
H. Peran Masing-Masing Anggota Tim
I.
Kriteria Evaluasi
1. Struktur
keperawatan
Meningkatkan kemampuan justifikasi
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
rencana
asuhan